يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Senin, 14 Mei 2018

Bom Meledak, Jangan Menunjuk Islam!

Aksi bom Surabaya
Memunculkan banyak duga
Aksi teror itu pasti
Emosi apa yang mendorong mereka melakukannya?
Ini yang menjadi tanda tanya

Apakah kerasnya hidup sebagai pemicunya?
Ataukah ada ketidakadilan yang mereka terima?
Ataukah memang sengaja membuat hura hara?
Ataukah korban ancaman yang tiada lagi pilihan lain?
Akhirnya bunuh diri bersama membunuh lainnya

Btw dari mana mereka dapatkan bom?
Ato pernah sekolah membuat bom?
Perlu cek ijazahnya. Hihi
Kalau impor dari luar negeri, bukannya selalu ada pengecekan keamanan dibandara, dipelabuhan?
Bagaimana bom bom itu bisa masuk negeri ini?

Kalau merakit sendiri mungkin bisa jadi.
Kalau yang ini pasti ada guru yang mengajari
Atau belajar dari google dan YouTube?
Hem, menimbulkan pertanyaan dan dugaan

Tapi yang pasti,
Aksi teror bom jangan dikaitkan dengan ajaran Islam
Karena tidak ada dalilnya ajaran membuat bom
Demikian pula tidak ada ajaran ngebom tempat ibadah umat lain
Jadi aksi ngebom ini kreativitas pelaku sendiri
Entah emosi apa yang menyulut mereka
Hingga tidak berfikir akan nama baik keluarga, agamanya
dan jiwa manusia lainnya

Aksi teror bom ini harusnya menjadi bahan Intropeksi
Instropeksi diri akan jiwa kemanusiaan dan keyakinan beragama
Instropeksi bagi negara juga
Sudahkah memberikan jaminan kesejahteraan kepada rakyatnya?
Rakyat yang sejahtera akan tenteram dan tidak neko neko

Instropeksi bagi kalangan ulama, sudahkah menjalankan peran tarbiyah seoptimal mungkin untuk membentuk syahsiyah Islam, mencerdaskan akal dan menyucikan hati umat?
Instropeksi bagi kalangan intelektual, sudahkah berkontribusi pemikiran untuk memecahkan problematika rakyat dan menjadi figur teladan?

Instropeksi bagi umat antar agama, benarkah sudah menerapkan ajaran untuk rukun dengan sesama manusia?
Dan Instropeksi bagi dunia, sampai kapan menjadikan sekularisme dan kapitalisme memimpin dunia?
Wallahua'lam.

Dipun Waos Piantun Kathah