يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Tampilkan postingan dengan label One Day One Article. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label One Day One Article. Tampilkan semua postingan

Minggu, 20 Oktober 2024

Untuk Pak Prabowo dan Pak Gibran

Terhitung dari hari ini, Indonesia dipimpin oleh presiden dan wakil presiden baru. Pak Prabowo dan Pak Gibran. Baarakallaahu fiikum. 

Sebagai rakyat Indonesia, sekaligus beragama yang sama dengan Pak Prabowo dan Pak Gibran, ada sedikit yang ingin saya tuliskan.

Bapak berdua milik seluruh rakyat di negeri ini. Inilah hal pertama yang hendaknya bapak berdua rasa dan sadari. Artinya bapak berdua memimpin dalam kemajemukan. Tapi bapak berdua tidak perlu risau, mengiblat kemana. 

Nabi kita, Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam, di Madinah juga milik seluruh rakyat di situ waktu itu. Ada muslim ada non muslim juga. Beda-beda juga sukunnya. Tapi bisa menghantarkan Madinah menjadi Madinah Almunawarah. Bahkan kekuasaan Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam melebar luas di jazirah Arab. 

Jadi, meniru cara Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam juga khulafaur rasyidin dalam pemimpin negara,  inshaAllah, apa yang sering kami dengar akan harapan Indonesia menjadi negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur itu bisa terealisasi.

Bapak presiden dan bapak wakil presiden, semodern apapun teknologi saat ini, ia hanyalah alat, hanyalah sarana. Ia dimanfaatkan dengan pemikiran. Serumit apapun permasalahan di negeri ini, semuanya diselesaikan dengan pemikiran. Dan sebaik-baik pemikiran ada dalam Alquran dan Alhadist. Oleh karena itu, Nabi muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam sebelum wafatnya mewasiatkan untuk berpegang teguh pada dua sumber ini. Karena berpegang dengannya, bukan hanya selamat di dunia tapi juga di akhirat. Bukan hanya bapak berdua yang selamat, tapi juga rakyat bapak berdua ikut selamat. 

Maka, pak presiden dan pak wakil presiden, jadikanlah ulama yang benar-benar ulama, sebagai penasehat bapak berdua. Ulama yang lurus bukan ulama dunia. Mereka ulama yang lurus, paham Alquran dan Alhadist, mereka akan menjadi jalan petunjuk mengelola negeri ini, untuk diantarkan pada kesejahteran dan keselamatan dunia akhirat. 

Dan kami sebagai rakyat mendoakan, semoga bapak berdua diberkahi Allah subhaanahu wa ta'ala. Mentaati Allah subhaanahu wa ta'ala dan RasulNya. Mencintai rakyatnya dan dicintai rakyatnya. Selamat di dunia dan di akhirat bersama seluruh rakyatnya. Aamiin aamiin yaa rabbal'aalamiin.

Senin, 30 September 2024

Banyakan Mana, Bintang di Langit dengan Ikan di Laut?

 



Apabila anda ditanya banyakan mana antara bintang di langit dengan ikan di laut, apa jawaban anda?

Setiap soal yang diajukan kepada manusia, dan soal itu juga dibuat oleh manusia, tapi kadang yang bisa menjawab dengan benar soal itu bukan manusia. 

Ya, contohnya seperti soal di atas. Manusia memang bisa memberikan jawaban atas soal itu, tapi jawabannya tidak akan sampai derajat 100% benar. 

Sampai akhir kehidupan tidak akan ada 1 manusiapun yang bisa menghitung jumlah bintang di langit dan ikan di laut. Inilah yang menjadikan jawaban manusia tidak akan benar. Karena hanya dengan mengetahui jumlah dari bintang dan ikan, baru bisa diambil kesimpulan, banyakan bintang ataukah ikan.

Maka, jawaban atas soal di atas adalah wallahua'lam, hanya Allah subhaanahu wa ta'ala yang tahu, mana yang jumlahnya lebih banyak antara bintang dan ikan di laut. 

Apabila dijawab banyakan ikan karena ikan setiap hari di tangkap nelayan dan tidak pernah habis, maka jawaban ini bisa disangkal dengan penjelasan sebagai berikut.

Dalam ilmu matematika banyak itu di simbolkan dengan angka. Artinya banyak itu menunjukkan jumlah yang pasti. 

Ikan yang sudah di tangkap nelayan itu tidak bisa di-ikutkan hitungan jumlah ikan yang masih ada di laut. Karena sudah pindah tempat😊, ngak di laut lagi. Sehingga tidak bisa masuk untuk ditambahkan dengan ikan yang masih di laut.

Bisa jadi ketika ditangkap nelayan 1000 ekor ikan, kemudian Allah subhaanahu wa ta'ala ganti dengan 1000 ekor juga. Dengan demikian, bisa jadi jumlah ikan di laut itu tetap. Wallahua'lam.

Adapun bintang yang tidak ditangkap manusia, segi berapa banyaknya, manusia juga tidak bisa menghitungnya. 

Bintang yang bisa dilihat manusia itu masih di galaksi kita. Masih banyak galaksi lain. Dan bisa jadi disana ada milyaran bintang yang tidak terlihat oleh manusia. Berikutnya langit itu ada tujuh lapis langit. 

Dengan demikian, ikan yang bisa ditangkap manusia, tidak bisa menjadi ukuran bahwa ikan di laut lebih banyak dari bintang di langit. 

Hikmah

Dari soal di atas dapatlah diambil hikmahnya, bahwa kita harus mengakui bahwa manusia itu terbatas. Dan untuk hal-hal yang memang kita tidak mengetahuinya, maka mengamalkan ayat ke 36 dari QS. Al Isra' inilah yang harus kita lakukan. 

Bahwasan kita tidak boleh mengatakan sesuatu yang kita tidak mengetahuinya.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَلَا تَقۡفُ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡبَصَرَ وَٱلۡفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَٰٓئِكَ كَانَ عَنۡهُ مَسۡئُولًا

"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 36)

Wallāhua'lam bis shawāb.

Kamis, 15 Februari 2024

Masih Ragu, Ciptakan Seekor Lalat!

Iman kepada Allah subhaanahu wa ta'ala tidak boleh tersisipi sedikit keraguan. Meski hanya 1% keraguan pun tidak boleh. 

Iman kepada Allah subhaanahu wa ta'ala harus 100%. Yakin adanya, walau mata tidak melihat Dzat Nya. 

Banyak hal yang tidak dapat dilihat manusia, tapi manusia meyakini adanya hal itu. Semisal kentut, angin, nyawa, jin. Kentut diyakini adanya karena ada penampakan suara atau bau. Angin diyakini adanya karena ada rasa sejuk saat angin menerpa, ada daun bergerak saat angin menyapa. 

Nyawa diyakini adanya saat manusia melihat sesamanya yang awalnya bergerak kemudian terbujur ketika nyawa dicabut dari badannya. Jin diyakini adanya saat melihat adanya manusia yang kesurupan.

Dan Allah subhaanahu wa ta'ala diyakini adanya dengan keberadaan alam semesta beserta isinya. Termasuk penciptaan manusia bukti adanya Allah subhaanahu wa ta'ala sang pencipta. 

Sebagaimana Allah subhaanahu wa ta'ala membuat bumi ada daratan dan lautan, maka suka-suka Allah subhaanahu wa ta'ala menciptakan manusia yang dibuat tidak bisa melihat Dzat Nya Allah subhaanahu wa ta'ala.

Begitulah pencipta, punya kuasa atas ciptaannya. Pemilik tunggal atas segala apa yang diciptakannya. 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

ذٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ  ۖ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ  ۖ خٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ فَاعْبُدُوهُ  ۚ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَىْءٍ وَكِيلٌ

"Itulah Allah, Tuhan kamu; tidak ada tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; Dialah pemelihara segala sesuatu." (QS. Al-An'am 6: Ayat 102)

Apa yang dipinta Allah ta'ala atas hambaNya adalah menyembahNya. Yaitu beribadah kepadaNya. Meski Allah ta'ala tidak dilihat mata. 

Allah subhaanahu wa ta'ala berfirman:

لَّا تُدْرِكُهُ الْأَبْصٰرُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصٰرَ  ۖ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ

"Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus, Maha Mengetahui." (QS. Al-An'am 6: Ayat 103)

Nah melalui ayat tersebut Allah subhaanahu wa ta'ala konfirmasi bahwa Ia (Allah) melihat makhluknya dan semua yang dilihat makhluknya. 

Jadi, Allah subhaanahu wa ta'ala lihat siapa saja yang kerjaannya pada hal sia-sia, lihat siapa saja yang taat, lihat siapa saja yang setengah hati dalam beribadah, lihat siapa saja yang ingkar kepadaNya, lihat siapa saja dan apa saja yang dilakukan manusia. 

Bagaimana, masihkah ada keraguan dalam mengimani Allah subhaanahu wa ta'ala? Bila masih ragu, ambillah apa yang telah diambil lalat dari makananmu. Jika kamu mampu. Maka tidakkah kita berfikir?

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُۥٓ  ۚ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُۥ  ۖ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لَّا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ  ۚ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ

"Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah! Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat pun walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah." (QS. Al-Hajj 22: Ayat 73)

Wallahua'lam bis shawaab.

Sabtu, 30 Desember 2023

Tahun Baru Umat Islamkah?

Kalender Masehi bukan kalender yang lahir dari peradaban Islam. Melainkan dari peradaban barat. Kalender ini mendunia. Dan dipakai manusia sedunia. Baik umat Islam maupun bukan. 

Kalender seolah hal sepele. Padahal dibalik kalender menunjukkan eksistensi ideologi dan peradaban tertentu.

Mendunianya kalender Masehi menunjukkan eksistensi peradaban barat dengan ideologi kapitalismenya. Tiap pergantian tahun baru Masehi, hiruk pikuk manusia dari timur hingga barat merayakannya. Sebentar lagi tahun 2024 Masehi.

Sejarah Singkat Kalender Masehi

Dikutip dari wikipedia dijelaskan bahwa  kalender Masehi merujuk pada tahun yang dianggap sebagai tahun kelahiran Isa Al Masih atau Yesus Kristus atau dalam bahasa Ibrani, Yesua ha-Masiah. Tahun sebelum tahun itu, disebut dengan Sebelum Masehi (SM). 

Kalender Masehi ini dalam bahasa Inggris adalah sebutan untuk penanggalan tahun yang digunakan pada kalender Julian. Dan perhitungan tanggal dan bulan pada kalender Julian disempurnakan pada tahun 1582 menjadi kalender Greogian. 

Dan kini, kalender Masehi telah menjadi rujukan dunia. 

Kekalahan Peradaban Islam

Dijadikannya kalender Masehi sebagai acuan penanggalan dunia adalah kekalahan bagi umat Islam.

Peradaban Islam yang memiliki kalender Hijriah hampir dilupakan oleh generasi penerus Islam. Coba, kita tanya diri kita. Hafalkah dengan 12 nama bulan dalam kalender Hijriah?. Dari Muharram, Safar, Rabiul awwal, Rabiul tsani, Jumadil awwal, Jumadis tsani, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqo'dah, Dzulhijjah.

Kalau ditanya tanggal berapa hijriah sekarang?, Nah, kebanyakan kita pasti toleh ke kanan ke kiri alias tidak tahu. Hem. Tapi, kalau ditanya tanggal berapa dalam kalender Masehi? Pasti pada tahu. 

Tentu, fenomena ini janggal. Kita mengaku beragama Islam tapi dengan kalendernya sendiri tidak tahu. Tapi itulah faktanya. 

Kalender Hijriah ditetapkan bukan semata untuk memudahkan administrasi. Kalender Hijriah (kalender Qomariah) yang didasarkan pada peredaran bulan ini, menjadi dasar pelaksanaan ibadah. Dari puasa ramadhan, puasa ayyamul bidh, puasa arrafah, puasa muharam, puasa rajab, haji, sholat idul fitri dan idul adha dan lain-lain.

Jadi, ketidaktahuan umat Islam akan kalender ini, bisa keliru dalam pelaksanaan  ibadah-ibadah tersebut. 

Dengan demikian, wajib bagi umat Islam mengetahui kalendernya. 

Menduniakan Kalender Hijriah

Kalender hijriah sebagai kalender umat Islam, maka umat Islamlah pihak pertama yang harus menjadikannya sebagai kalendernya. Tetapi, jika kalender hijriah ini hanya dipakai perindividu muslim, maka tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi negara-negara lainnya. Maka kalender hijriah ini harus diemban oleh suatu negara. 

Contohnya dulu, ketika peradaban Islam tegak, sejak ditetapkannya kalender hijriah, hingga kekhalifahan terakhir yaitu Turki Ustmani, kalender hijriah menjadi kelender negara, sehingga aktivitas kekhilafahan Islam dengan negara lain menggunakan kalender hijriah. Dan akankah tegak kembali kekhilafahan tersebut? Pertanyaan ini dijawab oleh hadist Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam berikut ini.

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda;

"... Kemudian ada kekuasaan diktator -mulkan jabbariyan- dan akan terus ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian -khilafah 'ala minhajin nubuwwah-. Kemudian beliau -Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam- diam" (HR Ahmad)

Nah, khilafah 'ala minhajin nubuwwah inilah yang akan menghantarkan kalender Hijriah menjadi rujukan dunia. Bukan hanya kalendernya, tapi hukum-hukum Allah subhaanahu wa ta'ala pun akan tegak sempurna. Biidznillah.

Khatimah 

Apabila kalender Masehi bukan dari peradaban Islam, maka muslim cerdas tidak akan ikut merayakan pergantian tahun Masehi ini. Ikut meramaikannya semakin menambah kealpaan umat Islam, akan hakikat kalender Masehi punya siapa?

Kalaulah mau memusabah dipergantian tahun Masehi, mari muhasabah untuk kembalinya kalender Hijriah sebagai kalender rujukan dunia. 

Wallahua'lam bis shawaab. 


Selasa, 05 Desember 2023

Dunia Tak Lagi Nyaman, Hidup Diakhiri

Memprihatinkan! Ada suatu kondisi yang sangat bertolak belakang. Ribuan anak-anak di Gaza Palestina meninggal dunia dengan gelar syahid, InshaAllah. Adapun puluhan anak-anak di negeri ini meninggal dunia dengan gelar bunuh diri. 

Komisi Perlindungan Anak Indonesia mencatat dari Januari-November 2023, ada 37 kasus anak mengakhiri hidupnya sendiri. Ada yang masih duduk di bangku SD, SMP, dan SMA. ( https://www.kpai.go.id/publikasi/kpai-mencatat-januari-november-2023-sejumlah-37-anak-mengakhiri-hidup)

Dunia Tak Lagi Nyaman

Anak-anak adalah sosok yang menyenangkan, lucu, menggemaskan. Sosok demikian akan dijumpai pada mereka yang belum memasuki masa baligh. Mereka masih polos, perilaku mereka murni tanpa dibalut nafsu, gaya, dan siasat keduniawian. Itulah yang menjadikan mereka itu lucu.

Tapi, kepolosan mereka itu bisa berubah menyesuaikan apa yang mereka konsumsi. Dari yang mereka lihat, mereka dengar, itu bisa membekas ke dalam daya ingat mereka. Dan itu menjadi salah satu piranti yang bisa mempercepat siklus masa atau periode pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Bagaimana mereka bisa membunuh dirinya sendiri? Pastinya sudah ada maklumat atau informasi yang pernah mereka dapatkan tentang bunuh diri. Bisa dari bacaan yang mereka baca, bisa dari tontonan yang mereka lihat, atau bisa dari apa yang mereka dengar. 

Dengan segala keterbatasan pola pikir (akal) yang mereka miliki, keterbatasan penguasaan mereka pada hati (jiwa), keterbatasan orang tua dalam memberikan pendidikan agama,  perhatian, pengawasan, kasih sayang, keteladanan, dan lainnya, dengan mudah menjadikan dunia ini menjadi tidak nyaman bagi anak-anak ataupun remaja. 

Akhirnya, ada sedikit masalah yang mereka hadapi, langsung muncul diingatan mereka tentang bunuh diri. Ada sedikit gesekan dengan teman di sekolah, langsung muncul ingatan tentang bunuh diri. Demikian pula dengan hal-hal lain yang sekiranya itu tidak nyaman bagi mereka, yang muncul diingatan mereka adalah bunuh diri. Dan menjadi bahaya besar jika kemudian, muncul pemahaman dikalangan anak-anak ataupun remaja bahwa bunuh diri dianggap solusi dari kondisi ketidaknyamanan hidup mereka. 

Buatlah Dunia Ini Nyaman

Nyaman sebagai kondisi hati berarti untuk membentuk kenyamanan harus diketahui faktor yang menjadikan hati nyaman. 

Hati adalah ciptaan Allah subhaanahu wa ta'ala, maka faktor yang menjadikan hati nyaman, Allah subhaanahu wa ta'ala lah yang mengetahuiNya. Dan hal itu telah Allah subhaanahu ta'ala informasikan dalam ayatNya berikut ini: 

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ 

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 28)

Membuat hati nyaman, tenteram sesuai ayat di atas adalah dengan mengingat Allah subhaanahu wa ta'ala. Artinya, untuk membentuk hati yang nyaman pada anak adalah dengan memperkenalkan mereka dengan Allah subhaanahu wa ta'ala sejak dalam kandungan dan terus menerus dikenalkan kepada Rabbnya. Hidup karena Allah subhaanahu wa ta'ala, maka harus ingat Allah subhaanahu wa ta'ala selama hidup. 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوْا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًا 

"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya," (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 41)

Penyebutan kata Allah yang sesering mungkin diperdengarkan orang tua ke anak saat kecilnya, bisa menular ke anak disetiap tumbuh kembangnya. Perbincangan orang tua dalam keseharian yang sering mengkaitkan berbagai hal, baik nikmat, masalah dan lainnya dengan Allah subhaanahu wa ta'ala akan menular ke anak. 

Mereka akan melihat bagaimana sikap orang tuanya dalam menyikapi berbagai hal. Jika Allah subhaanahu wa ta'ala yang terus mereka perdengarkan maka yang nyaman bagi anakpun jika mereka selalu mengingat Allah subhaanahu wa ta'ala. 

Inilah langkah awal untuk membentuk pola pikir dan pola sikap anak untuk menjadikan Allah subhaanahu wa ta'ala sebagai sandaran dalam kehidupannya. Dan jika hal ini dibiasakan, dengan rahmatNya, Allah subhaanahu wa ta'ala akan karuniakan hati yang tenteram pada anak sebagaimana ayat di atas.

Jika demikian, ketika punya masalah, baliknya mereka kepada Allah subhaanahu wa ta'ala. Yang mereka ingat saat berhadapan dengan masalah adalah Allah subhaanahu wa ta'ala bukan bunuh diri. 

Tentunya, pengkodisian demikian ini, tetap membutuhkan piranti lain yang mendukung untuk sampai pada pembentukan jiwa anak yang rabbani. Dari kehidupan keluarga yang religius, kedekatan orang tua dengan anak, gadget yang aman bagi anak, teman-teman sebaya yang baik, lingkungan sekolah yang religius, masyarakat yang religius hingga sistem negara yang berbasis syariah Islam, bukan sekuler kapitalisme.

Semua piranti itu saling terkait, sehingga harmonisasi keseluruhannya adalah harus. Bukan saja kalangan muslim yang merasakan nyamannya dunia, bahkan non muslimpun ikut merasakan, biidznillah. Sebaliknya, ketiadaan disalah satu piranti tersebut, bisa memberikan pengaruh negatif pada anak-anak, remaja bahkan pada orang dewasa baik muslim maupun non muslim.

Khatimah

Pesan Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, 'Sampaikan dariku walau satu ayat'. Semoga tulisan di atas bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Aamiin aamiin yaa mujiibassaailiin.








 


Selasa, 14 November 2023

Seteguk Air Dan Kerajaan

Bumi disebut juga dengan planet air. Karena banyaknya air yang dikandung bumi. Ada air yang nampak seperti lautan, yang tidak nampak seperti air tanah. 

Antara air laut dan air tanah, memiliki rasa yang berbeda. Air laut asin adapun air tanah tawar. Padahal air laut dan air tanah sama dari hujan. 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

اَفَرَءَيْتُمُ الْمَآءَ الَّذِيْ تَشْرَبُوْنَ 

"Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu minum?"

ءَاَنْـتُمْ اَنْزَلْـتُمُوْهُ مِنَ الْمُزْنِ اَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُوْنَ

"Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?"

لَوْ نَشَآءُ جَعَلْنٰهُ اُجَا جًا فَلَوْلَا تَشْكُرُوْنَ

"Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin, mengapa kamu tidak bersyukur?" (QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 68- 70)

Air sebagaimana dengan sumberdaya alam lainnya adalah karunia Allah subhaanahu wa ta'ala untuk manusia. Seluruh makhluk di bumi ini membutuhkan air. 

Dikisahkan suatu hari, Khalifah Harun Ar Rasyid meminta air, ketika ia akan meminumnya, Ibnu As Sammak berkata, "Sebentar wahai amirul mukminin, jika engkau dilarang meminum air ini, berapakah engkau akan membayarnya?"

Amirul mukminin menjawab, "Setengah dari kerajaanku". Ibnu As Sammak berkata, "Minumlah

Ketika amirul mukminin meminumnya, Ibnu As Sammak bertanya lagi, "Jika air itu tidak bisa keluar dari tubuhmu, berapakah engkau akan membayarnya?"

Amirul mukminin menjawab, "Dengan semua kerajaanku". Ibnu As Sammak berkata, " Sesungguhnya kerajaan itu tidak senilai dengan seteguk air dan keluarnya air dari tubuh (buang air kecil), lebih pantas untuk tidak dinilai dengan sesuatu yang lain". 

Kisah tersebut menerangkan bahwa air itu lebih berharga daripada seluruh kekayaan dan jabatan. Maka sungguh benar jika kemudian Allah subhaanahu wa ta'ala mempertanyakan kepada manusia akan rasa syukur mereka akan nikmat air. Air yang telah memberikan kehidupan kepada bumi dan makhluk di dalamnya.  

Air, Kepemilikan Individu atau Kepemilikan Umum?

Siapa pemilik suatu benda, zat atau barang menjadi penting diketahui untuk menetapkan siapa pihak yang berhak mengelola dan memanfaatkan benda, zat atau barang tersebut.

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dalam hadistnya mensabdakan, "Kaum muslimin bersekutu (memiliki hak yang sama) dalam 3 hal yaitu; air, padang, dan api" (HR. Abu Daud)

Berdasarkan hadist tersebut, air menjadi komoditas umum, artinya kepemilikannya adalah kepemilikan umum, sehingga bisa dimanfaatkan bersama-sama. Air dalam cakupan  hadist ini meliputi lautan, sungai, danau, rawa, pantai, air sumber di pegunungan dan lainnya. 

Kepemilikan umum ini tanpa pengelolaan akan menimbulkan masalah. Bila hanya masyarakat saja masih bisa menimbulkan problem. Maka negaralah yang memiliki hak pengelolaan atas air ini. Negara mengelolanya untuk memenuhi hajat seluruh rakyat akan air. 

Jika ada pihak swasta semisal perusahaan mengambil air dari tempat-tempat sebagaimana disebutkan di atas dan air dijadikan komoditas ekonomi maka negara tidak boleh memberikan ijin atas hal ini. Karena air dari tempat-tempat tersebut adalah milik umum, dan dikelola negara untuk diberikan gratis dalam rangka memenuhi kebutuhan rakyatnya. 

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah kalian menjual kelebihan air karena Rasulullah telah melarang menjual air" (HR. Ahmad)

Adapun air tanah, kepemilikannya akan mengikuti siapa pemiliki tanah tersebut. Sehingga sumur-sumur yang digali oleh pemilik tanah, maka sumur tersebut menjadi miliknya. Adapun jika ada orang lain yang bermaksud mengambil air dari sumur tersebut harus ijin kepada pemiliknya. Dan jika pemiliknya mengijinkan maka menjadi sedekah bagi orang tersebut.

Pemilik sumur tersebut juga boleh mewakafkan sumurnya untuk umum. Dengan wakaf air akan menjadi amal jariyah baginya. Ustman Bin Affan radiyallahu 'anhu memberi teladan terkait hal ini. Beliau pernah membeli sumur dari orang Yahudi kemudian beliau wakafkan untuk kaum muslimin. 

Pengalian sumur di atas tanah pribadi ini tidak memerlukan ijin negara. Negara juga tidak boleh membatasi jumlah air tanah yang dikonsumsi rakyatnya. Terlebih pembatasan dalam rangka mengalihkan rakyat ke penggunaan air yang berbayar dan berpajak. Tentu hal demikian juga tidak benar.

Adapun jika terjadi penurunan permukaan tanah yang terjadi di kota-kota besar semisal Jakarta, Surabaya, Bandung sehingga menghantarkan pada aturan untuk mengajukan ijin penggunaan air tanah yang lebih 100 meter kubik perbulan baik pada rumah tangga atau kelompok, hal ini tidak boleh diarahkan untuk tujuan pemungutan pajak atau berpindah ke air yang berbayar. (https://amp.kompas.com/money/read/2023/10/27/083000926/aturan-baru-masyarakat-pakai-air-tanah-dari-sumur-wajib-izin-kementerian-esdm)

Pemerintah harus mengevaluasi faktor-faktor lain yang mungkin lebih dominan mempengaruhi turunnya permukaan tanah di kota-kota besar. Seperti kepadatan penduduk, beban bangunan yang ada di atas tanah, naiknya air laut karena iklim dan lain-lainnya. Adapun dari sisi rakyat juga harus memanfaatkan air sesuai dengan kebutuhannya.

Khatimah 

Setetes air memberi kehidupan. Selautan air bisa membinasakan ketika manusia ingkar kepada pencipta air. Bukankah Firaun mati dalam lautan air. Dan bukankah umat Nabi Nuh tenggelam dalam banjir air. Semoga kita bisa mensyukuri nikmat air dan menjadi hamba Allah subhaanahu wa ta'ala yang bisa mengelola dan memanfaatkan air dengan benar. Aamiin.

Wallahua'lam bis shawaab.

Kamis, 02 November 2023

Beda Laki-Laki Dan Perempuan

Laki-laki dan perempuan secara lahiriah memang berbeda. Selain perbedaan lahiriah, ada konsekuensi yang memunculkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, yaitu dari segi susunan otak dan fungsinya. 

Maha Besar Allah subhaanahu wa ta'ala yang berfirman;

الَّذِى خَلَقَكَ فَسَوّٰىكَ فَعَدَلَكَ

"Yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,"(QS. Al-Infitar 82: Ayat 7)

Dikutip dari buku Sains dalam Alquran, berat otak laki-laki adalah 1.387 gram. Adapun berat otak perempuan 1.245 gram.  Perbedaan susunan dan fungsi otak inilah yang kemudian memunculkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, sebagaimana para pakar genetika dan saraf jelaskan. Berikut diantara perbedaannya:

Pertama, perbedaan dalam hal kemampuan berkonsentrasi. Hasil riset ilmiah menunjukkan bahwa otak laki-laki mengungguli otak perempuan dalam hal konsentrasi. Seorang laki-laki bisa fokus mengerjakan pekerjaannya, tidak akan beralih dari pekerjaannya hingga rampung. Adapun perempuan tidak bisa banyak berkonsentrasi. Pikirannya selalu pecah-pecah, dan hal ini ternyata bisa menambah kadar pelupa pada perempuan. 

Kedua, perbedaan dalam hal pertumbuhan otak. Dari usia awal-awal kelahiran sampai lima tahun, pertumbuhan otak anak laki-laki lebih cepat dari anak perempuan. Perbedaan pertumbuhan otak ini menjadikan anak laki-laki lebih memiliki kemampuan menguasai matematika, dengan perbandingan 13:1. Namun, anak perempuan lebih unggul dalam hal reaksi sosial.

Ketiga, perbedaan dalam menyelesaikan pekerjaan. Adapun untuk point ini, perempuan lebih unggul. Ia bisa menyelesaikan banyak pekerjaan dalam satu waktu. Istilah jawanya, disambi ini dan itu. Adapun laki-laki hanya fokus pada satu pekerjaan dalam satu waktu.

Keempat, perbedaan dalam hal kemampuan pengetahuan indrawi. Disebutkan bahwa indera pendengaran perempuan dua kali lebih baik dari laki-laki. Karena lebih unggul dalam pendengaran, maka seorang anak perempuan lebih mudah dalam belajar bicara dan bahasa. Pendengarannya yang baik sehingga ingatannya akan kata-kata juga baik. 

Indera penglihatan anak laki-laki lebih unggul dalam melihat benda jarak jauh dan melihat di siang hari. Adapun perempuan lebih unggul dalam melihat benda-benda sekitar, memandang dikegelapan dan memori bergambar. 

Indera peraba perempuan lebih unggul dari laki-laki dalam hal pekerjaan tangan sehingga mendorongnya mahir dalam pekerjaan tangan (ketrampilan) yang detil atau jlimet. 

Indera penciuman perempuan juga lebih unggul dari laki-laki. Perempuan lebih sensitive dengan bau. Nah, ini bisa dilihat dimana anak perempuan biasanya lekas risih jika bajunya bau ataupun badannya bau. Adapun anak laki-laki biasanya santai aja walau bau.

Kelima, perbedaan kemampuan dalam mengerjakan pekerjaan. Laki-laki memiliki kemampuan yang lebih dalam pekerjaan fisik, olah raga dan aktivitas lainnya yang meletihkan. Adapun perempuan lebih unggul dalam pekerjaan-pekerjaan kecil yang membutuhkan ketelitian. Ia juga lebih sabar dalam mengumpulkan, menata, dan pekerjaan tangan yang membutuhkan ketelitian, kesempurnaan. Kelebihan ini utamanya karena faktor genetis dan didukung faktor lingkungan dan sosial.

Keenam, perbedaan dalam hal hormon testosteron. Hormon testosteron adalah hormon penentu jenis otak dan jenis tubuh janin. Pada minggu keenam kehamilan jenis kelamin janin akan tumbuh bergantung kadar testosteronnya dalam rahim. 

Jika zigotnya perempuan (XX) dan tidak banyak terkena hormon testosteron dalam rahim, janin akan berjenis perempuan dari segi tubuh dan otak. Jika hanya terkena sedikit saja testosteron, janin akan menjadi perempuan dari segi tubuh dan laki-laki dari segi otak. Adapun jika banyak terkena hormon testosteron, saat itu janin akan menjadi laki-laki dari segi tubuh dan otak walaupun kromosomnya perempuan. Dalam kondisi ini hormon testosteron akan memberi perintah kepada tubuh janin untuk tidak mengembangkan organ kelamin perempuan. 

Berdasarkan keilmuan tentang hormon testosteron dapatlah disebut mereka kaum perempuan yang melebihi normal hormon testosteronnya menjadi memiliki kemampuan hebat dalam melakukan pekerjaan dan lebih fokus seperti laki-laki. Adapun laki-laki yang hormon testosteronnya lebih sedikit dari laki-laki normal akan memiliki otak yang bisa mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu yang itu menjadi ciri bagi perempuan.  

Ketujuh, perbedaan laki-laki dan perempuan karena sirkulasi haid. Seorang perempuan mengalami syndrome sebelum haid. Adapun laki-laki tidak. Syndrom sebelum haid ini memunculkan perilaku dikalangan perempuan seperti dari semangat jadi malas, dari bahagia jadi sedih, temperamen jadi labil dan lainnya. 

Nah, kamu yang laki-laki, merasakah memiliki ciri-ciri sebagaimana disebutkan di atas? Dan kamu yang perempuan merasakan juga kah dengan ciri-ciri di atas?

Apa yang telah disebutkan para ilmuwan di atas adalah hasil dari penelitian dan pengamatan mereka. Namanya, hasil upaya manusia, bisa jadi itu ada yang cocok atau sesuai pada individu laki-laki atau perempuan, bisa juga tidak.

Satu yang pasti. Bahwa Allah subhaanahu wa ta’ala telah menyebut bahwa laki-laki itu tidak sama dengan perempuan. Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman;

…وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْاُنْثٰى ۚ…

“… Laki-laki tidak sama dengan perempuan… “(Qs. Ali Imran: 36)

Wallahua'lam bis shawaab



Jumat, 21 April 2023

Selepas Ramadan, Istiqamah!?

Ramadan 1444 H telah pergi. K
ita harus menerima fakta ini. Tinggal doa-doa kita, agar seluruh ibadah dan amal shalih yang telah dilakukan diterima oleh Allah subhaanahu wa ta'ala. Segala dosa diampuni, dijadikan sebagai hamba yang bertakwa dan dipertemukan dengan Ramadan tahun depan. Aamiin aamiin yaa mujiibassaailiin.

Ramadan Berlalu, Makan-Makan?!

Syawal itu bulan peningkatan. Tapi, bukan peningkatan makan-makannya ya. Btw, selepas puasa sebulan terus makan sebanyak-banyaknya. Hem, jangan begitu!. 

Hidangan lebaran yang beraneka ragam, santap semua. Mau besarin badan kah? Hehe

Berikut nasehat tentang bagaimana pola makan seorang muslim agar badannya sehat. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan dalam hadistnya, "Bejana terburuk yang diisi oleh anak adam adalah perutnya sendiri. Cukuplah baginya suapan-suapan untuk menegakkan badannya. maka jika tidak bisa, maka jadikan sepertiganya untuk makan, sepertiga untuk minum, sepertiga untuk bernapas” (HR. Tirmidzi, an Nasai, Ahmad)
 
Ternyata, melaui hadist tersebut Rasulullah bermaksud mengingatkan umatnya, bahwa ada bahaya dibalik fakta kenyang. Ketika seseorang itu kenyang banget, maka ia jadi susah bergerak, jadinya malas melakukan kegiatan. Malas berikutnya adalah malas berfikir. Orang kenyang sekali akan mudah ngantuk, karena oksigen yang harusnya mengalir ke otak jadi diserap ke perut untuk menggiling makanan dan mengedarkannya.
 
Betul nasehat yang disampaikan oleh Umar bin Khattab berikut, “Wahai sekalian manusia, janganlah kalian memenuhi perut kalian, karena dengannya kalian akan malas menegakkan salat, juga merusak hati kalian, dan akan menimbulkan penyakit”.
 
Dari berbagai penelitian disebutkan bahwa orang dengan berat badan yang over/obesitas/kegemukan rawan terkena penyakit seperti jantung coroner, sesak nafas, darah tinggi dan lain-lain.
 
Allah subhaanahu wa ta’ala dalam firmanNya mengingatkan,
۞ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ
“ Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan”.
 
Nah, jelas sekali ya, Allah subhaanahu wa ta’ala sebagai pencipta manusia dengan terang mengingatkan hambaNya untuk makan dan minum secukupnya, tidak berlebihan. Mengisi perut dengan berlebihan itu tidak menyehatkan. Ada lagi nasehat dari Sufyan ats Tsauri, “Jika engkau ingin sehat jasmani dan sedikit tidur, maka kurangilah makan”.

Menjaga Amalan Selepas Ramadan

Bukti keberhasilan seorang muslim di bulan Ramadan adalah jika ia mampu istiqamah menjalani ketaatan selepas Ramadan. Mampukah istiqamah?!

Ibadah-ibadah yang ia kerjakan dilanjutkan terus. Amal salih dipelihara terus. Kebiasan-kebiasaan baik dijaga terus. 

Jadi, selepas Ramadan tantangan makin besar. Jika di bulan Ramadan, Allah subhaanahu wa ta'ala kondisikan mudah beribadah, mudah beramal salih. Diluar Ramadan, kita sendiri yang harus mengkondisikan itu. Istiqamah dalam ketaatan itu perlu perjuangan. 

Semoga Allah subhaanahu wa ta'ala merahmati kita, sehingga kita selalu dalam ketaatan dan dijauhkan dari kemaksiatan. Aamiin aamiin yaa mujiibassaailiin. 

Wallahu'alam bis shawwab.



Selasa, 03 Januari 2023

Resolusi 2023, Tinggalkan Maksiat

Di awal tahun, bagi sebagian orang dijadikan moment untuk melist resolusi selama setahun. Nah, apa yang dimaksud dengan resolusi?

Resolusi dalam KBBI dirtikan sebagai putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang), pernyataan tertulis, biasanya berupa tuntutan tentang suatu hal.

Pengertian tersebut jika diterjemahkan secara personal/pribadi, resolusi adalah target yang ingin diwujudkan. Resolusi tahun 2023 berarti target-target yang ingin diwujudkan di tahun tersebut.

Setiap orang bisa menetapkan banyak target untuk diwujudkan di tahun 2023 ini. 

Bagi pelajar dan remaja bisa pasang resolusi seperti target juara kelas, target tidak menggunakan dukun dalam ulangan, target punya banyak teman, target bisa membeli banyak buku, target bisa membelikan sesuatu untuk orang tua di hari lebaran, target bisa puasa senin-kamis, target sholat lima waktu pada waktunya, target tidak gosip, dan target lain-lainnya.

Adapun bagi para orang tua bisa pasang resolusi seperti target tidak berhutang baik kepada bank ataupun pihak lain, target bisa menyekolahkan anak-anak sampai perguruan tinggi, target bisa umroh, target sembuh dari sakit yang sedang diderita, dan lain-lainnya.

Hal Yang Harus Diperhatikan dalam Resolusi

Semua target yang ditetapkan sebagai resolusi sah-sah saja anda targetkan, selama bukan dalam hal maksiat. Jadi, ada satu resolusi yang harus masuk dalam daftar resolusi yaitu target meninggalkan maksiat. Apapun itu jenis maksiatnya. Baik maksiat yang dilakukan oleh fisik, panca indera, hati, ataupun juga akal. 

Resolusi anti maksiat ini kenapa harus ada? 

Karena manusia dicipta untuk beribadah dan mentaati Allah SWT. Bukan untuk menentangNya dan bermaksiat kepadaNya (QS. al Hujurat: 56).  Bila anti maksiat ini masuk dalam resolusi, maka itu sudah menjadi tanda keseriusan seorang muslim untuk menjadi pribadi yang shalih-shalihah. Merencanakan tidak bermaksiat, maka inshaAllah akan dijauhkan oleh Allah SWT dari maksiat.

Hal berikutnya yang harus diperhatikan dalam menyusun resolusi adalah teknis resolusi.    

Tulislah resolusi tersebut jangan hanya dalam benak. Jika hanya dalam angan-angan sangat besar peluangnya dilupakan,  sehingga tidak tercapai. 

Bila dianggap perlu, bisa dipajang resolusi tersebut di dinding kamar. Sehingga akan membantu untuk selalu mengingatnya dan setiap harinya jadi punya greget untuk mewujudkannya. 

Jika resolusi anda sangat banyak, maka pilah resolusi tersebut sesuai target waktu pencapaiannya. Apakah  harian, pekanan, bulanan hingga target tahunan.

Dan selanjutnya, kamu harus mengevaluasi realisasi (pencapaian) dari resolusi yang kamu buat. Apabila tidak di evaluasi, bisa sekedar merencanakan tanpa realisasi. 

Tentu rugi, jika sudah membuat resolusi yang baik-baik kemudian tidak terlaksana. Rasulullah SAW bersabda, “ …Barangsiapa yang bertekad untuk mengerjakan suatu kebaikan sedangkan dia belum mengerjakannya, maka Allah menulis di sisiNya dengan satu pahala yang sempurna, dan barangsiapa yang bertekad untuk mengerjakan suatu kebaikan kemudian dia mengerjakannya, maka Allah mencatat di sisiNya dengan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus dan sampai pada kelipatan yang banyak…” (HR. Bukhari)

Resolusi Untuk Kehidupan di Akhirat

Meskipun membuat resolusi mubah-mubah saja, akan tetapi memiliki beberapa manfaat. Diantaranya melatih anda untuk memenej atau mengatur aktivitas. Dengan membuat resolusi, melatih anda untuk hidup disiplin dan hidup yang bertarget. Dan seorang muslim harus demikian! 

Allah SWT berfirman;

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

 “ Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan” (QS. al Hasyr: 18).

Berdasarkan ayat tersebut, bahkan Allah SWT memerintahkan kepada hambaNya, membuat resolusi untuk kehidupan di akhirat. Nah, dengan menyusun resolusi asal bukan maksiat maka secara tidak langsung sudah memplanning dan menyiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat. Bukankah tempat beramal itu di dunia? Maka menargetkan surga sebagai tempat tinggal di akhirat itu sejak hidup di dunia.

Wallahua’lam bis showwab.

  


 

 

Rabu, 28 September 2022

Rakyat Makmur Pejabat Rugi, Adakah?

Memetik fakta untuk menjadi point muhasabah adalah tanda untuk bisa lebih baik. Menjadi rakyat yang lebih baik dan menjadi pejabat yang lebih baik. Baik dimata Al Khaliq -Allah SWT- pasti baik dimata publik.

Jika rakyat tidak mau perhatian pada penguasanya, padahal urusan ia di bawah kendali penguasa, maka itu suatu kekeliruan. Dalam Islam, menjadi kewajiban rakyat untuk muhasabah kepada penguasa. Menjadi kewajiban pula untuk amar ma'ruf nahi mungkar dengan sesama.  

Adapun penguasa atau pemerintah sudah menjadi kewajibannya untuk mengurusi, memperhatikan, dan menerima kritik dan masukan dari rakyatnya.

Dimuhasabahi Untuk Perubahan

Setelah sekitar 1 bulan, akhirnya berkurang pertentangan rakyat terhadap kenaikan BBM. Rakyat miskin di kasih bansos tunai dan non tunai. Sedangkan pejabat dikasih instruksi percepatan pergantian kendaraan dinas. Infonya biaya pengadaan 1 unit kendaraan dinas pejabat eselon 1 adalah Rp 735, 34 juta. Sedangkan untuk yang di daerah, tertinggi di Sulawesi Tenggara sebesar Rp. 702, 27 juta, dan terendah di Riau yakni Rp. 567, 63 juta. (https://bisnis.tempo.co/amp/1634670/kemenkeu-siapkan-anggaran-untuk-mobil-listrik-pejabat-berapa-besarannya)

MasyaAllah, itu kalau untuk seluruh pejabat  pusat dan daerah habis berapa triliun? 

Dua kebijakan yang berbeda, dan membuat rakyat bertanya, kenapa bansosnya hanya 150 ribu perbulan? Sekitar 1/5000 dari harga mobil dinas pejabat eselon 1. Sepertinya harus belajar lagi, mana kebutuhan pokok negara dan mana keinginan. Jika demikian, kapan rakyat dan pejabat sejahtera bersama?. 

Di pojok wilayah lain, masih tidak jauh dari ibu kota negara, ada 6 warga suku Badui meninggal dalam sebulan. Adapun penyebab pastinya masih dalam penyelidikan. (https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6288792/6-warga-baduy-meninggal-dalam-sebulan-kemenkes-belum-pastikan-tbc-pemicunya)

Semoga penyebabnya segera diketahui sehingga tidak menjadi wabah. Bila berkenan mengikuti Nabi Muhammad SAW, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bahwa saat ada salah satu tentaranya -Sa'ad bin Muaz- dalam perang Khandaq terkena panah musuh, Beliau SAW mendirikan tenda di Masjid agar bisa menjenguknya dan memperhatikannya lebih dekat. 

Betul dimasa Nabi SAW masih sedikit rakyat yang diurus, sehingga bisa menjenguk umatnya yang sakit. Adapun saat ini, yang rakyatnya ratusan juta, memang tidak mungkin pejabat sekarang menjenguk satu-satu rakyatnya yang sakit. Lantas bagaimana?

Pejabat saat ini bisa menyapa rakyat melalui media elektronik. Ditiap hari, ditiap pagi tanyakan kabar mereka melalui berbagai media dan berkirim doa untuk seluruh rakyatnya. 

Menyapa rakyat maka akan ada doa kebaikan untuk negara ini. Tanyalah keadaan rakyat maka akan ada kemudahan dalam mengurus rakyat di negara ini. InshaAllah.

Semoga cara ini diterima Allah SWT sebagai bentuk perhatian penguasa disemua level kepada rakyatnya. Aamiin.

Selanjutnya, negara ini punya hutang, ternyata rakyatnya pun tidak sedikit yang terjerat hutang. Bahkan ada seorang karyawan akhiri hidupnya setelah terjerat hutang. Pemicu hutangnya adalah mengikuti judi online. (https://www.indopos.co.id/nusantara/2022/09/20/terlilit-utang-judi-online-buruh-pabrik-di-cikupa-gantung-diri/amp/)

Ada lagi yang terjerat hutang pada rentenir. Seorang warga Garut di robohkan rumahnya oleh rentenir, karena punya hutang 1,3 juta. https://www.detik.com/jabar/berita/d-6296981/rumah-warga-garut-dibongkar-rentenir-gegara-utang-rp-13-juta/amp

Jika melihat satu-satu siapa yang punya hutang diantara rakyat adalah mustahil, maka kebijakan bisa menjadi penyambung tangan antara penguasa dengan rakyat. 

Rakyat makmur bersama pejabat jika kebijakan  yang dibuat adalah untuk  memudahkan dan membantu urusan rakyatnya.  Kebijakan yang tidak membuat rakyat hidup miskin, atau mencari jalan haram untuk mencari nafkah. 

Misal dibuat kebijakan pembentukan lembaga khusus  untuk membantu rakyat yang punya hutang. Sumber pendanaannya bisa dari negara atau sedekah dari rakyat tajir. Adapun dalam sistem Islam, para gharim (pemilik hutang) termasuk asnaf (kelompok) yang berhak mendapatkan zakat.

Kabar selanjutnya, LPG 3 kg akan dikonversi ke kompor listrik. Hitung-hitungan angka diprediksi negara akan untung dengan perubahan ini. (https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220922062315-85-851040/beban-berat-intai-warga-miskin-jika-lpg-dikonversi-ke-kompor-listrik/amp)

Kebijakan tersebut kabarnya tidak tahun ini diterapkan.

Hal yang harus dikritisi bahwa menggunakan pertimbangan keuntungan bagi negara sebagai landasan dalam membuat kebijakan adalah keliru. Seorang pengurus urusan rakyat, seharusnya yang menjadi pertimbangan dalam setiap kebijakannya adalah kesejahteraan bagi rakyat. Bagaimana rakyat bisa makmur. Bukan malah diposisikan sebagai pelanggan/pembeli dari kebijakan negara.

Berikut teladan dari Khalifah Umar Bin Khattab bagaimana beliau mengutamakan rakyatnya. 

Dikisahkan ketika Umar bin Khattab kembali dari sebuah perjalanannya ia melewati seorang wanita tua yang tinggal di sebuah gubuk. Wanita tua itu bertanya, "Apakah Umar telah kembali dari perjalananya?"

Lalu Umar menjawab, "Umar telah kembali dengan selamat dari negeri Syam".

Wanita itu kembali berkata, " Allah tidak akan membalas kebaikan kepadanya, karena semenjak dia memegang jabatan kekhilafahan, dia tidak pernah memberikan apa-apa untukku. Wahai anakku, kamu dapat menyaksikan sendiri bahwa aku adalah seorang wanita jompo, miskin, dan tidak memiliki pekerjaan. Sedangkan aku juga tidak memiliki seorang keluargapun".

Kemudian Umar r.a berkata, " Wahai ibu, maafkanlah Amirul Mukminin karena dia tidak mengetahui keadaanmu".

Dengan penuh keputusasaan dan jengkel, wanita tua itu berkata, " Bukankah Amirul Mukminin penanggung jawab bagi seluruh orang muslim? Bagaimana mungkin dia sampai tidak mengetahui kondisiku ini?"

Mendengar perkataan wanita tua itu, Umar r.a menangis dan berkata, "Wahai Umar, andaikan ibumu tidak pernah melahirkanmu ke dunia ini...". 

Kemudian ia berkata kepada wanita tua itu, "Berapapun akan kau jual harga kezaliman Umar terhadapmu, aku akan membelinya darimu. Mudah-mudahan bila aku beli harga kezalimannya, Allah akan mengampuninya"

Akan tetapi si wanita tua itu berkata, "Apakah kamu mengejek diriku?" Umar menjawab, "Demi Allah, wahai ibu, aku akan berikan kepadamu 25 dirham. Dan sebagai gantinya, berikan kepadaku secarik kain dari bajumu. Lalu kita tulis dikain tersebut kata-kata, 'Kamu telah lepas dari dosa'.

Ketika mereka tengah berbincang-bincang, Ali bin Abi Thalib dan Abdullah bin Mas'ud lewat tempat itu. Keduanya berkata, " Assalaamu'alaika wahai Amirul Mukminin!"

Mendengar ucapan keduanya, wanita tua itu terlonjak kaget dan berteriak, "Apakah anda Amirul Mukminin? Alangkah celakanya diriku karena mengumpat anda. Aku mencela dan mendoakan anda dengan hal-hal yang buruk, sedangkan anda adalah Amirul Mukminin. ". 

Akan tetapi jawaban Umar r.a adalah "Anda adalah pemilik hak".

Kemudian diambilnya secarik kain dari baju wanita tua itu dan di atas kain itu ia tuliskan kata-kata, "Bismillahirrahmanirrahim, kain ini adalah sebagai saksi bahwa Umar Ibnu Khattab telah membeli kezaliman dirinya kepada wanita ini, sejak ia memegang kekhilafahan sampai ia bertemu dengan Tuhannya". Setelah itu ia berikan uang tebusan kezalimannya.

MasyaAllah, demikianlah karakter seorang pemimpin yang menjadikan Islam sebagai  pemimpinnya dalam berfikir. Ia akan mengutamakan rakyat yang diurusnya untuk mendapatkan ridho mereka, sehingga jabatan tidak menjadi alat menzalimi/menyusahkan urusan rakyatnya.

Bila rakyat makmur, pejabat ikut makmur, negara pasti makmur. Tidak ada rakyat makmur, pejabat rugi, negaranya melarat. Jadi makmurkan rakyat, sejahteralah negara. 

Fakta berikutnya tentang Papua. Komentar Pak Mahfudz MD, uang otonomi khusus Papua pada masa Lukas Enembe Rp. 500 triliun, rakyat tetap miskin, pejabat foya-foya. (https://m.metrotvnews.com/play/koGCV8J2-dana-otsus-papua-zaman-lukas-enembe-rp500-t-mahfud-md-rakyat-miskin-pejabat-foya-foya)

Penting bagi para pemimpin baik yang masih lelap duduk dikursi empuk atau yang sudah menyadari kursi itu adalah penentu surga nerakanya, untuk membaca kisah teladan berikut. 

Suatu hari Umar bin Khattab menemui Baginda nabi Muhammad SAW. Didapatinya Nabi SAW sedang berbaring di atas tikar kasar yang terbuat dari pelepah kurma. Berbantalkan kulit kasar yang berisi serabut ijuk kurma. Melihat kondisi itupun Umar r.a menangis. Kemudian Nabi bertanya; " Mengapa engkau menangis?" 

Umar r.a menjawab; " Bagaimana aku tidak menangis. Tikar ini membekas pada tubuhmu. Engkau adalah Rasulullah (utusan Allah). Kekayaanmu hanya seperti ini, sedangkan Kisra dan raja-raja lainnya hidup bergelimang kemewahan". 

Lalu Rasulullah SAW menjawab, " Apakah engkau tidak rela, kemewahan itu untuk mereka di dunia, sementara untuk kita di akhirat nanti?" (HR. Bukhari Muslim).

MasyaAllah, kesadaran yang demikian inilah yang seharusnya dimiliki oleh para pejabat. Rakyatnya makmurkan dulu,  pasti pejabat akan makmur juga. Jika demikian, rakyat akan makmur bersama pejabat, bi idznillah.

Khatimah

Berat mengurus urusan negara. Tapi kenapa di sistem demokrasi kapitalisme ini banyak orang merebutkannya. 

Bahkan merogoh ratusan, milyaran, triliun uangpun tidak masalah. Inilah sebenarnya ayat-ayat atau tanda-tanda akan rusaknya pengurusan negara ini.

Semoga rakyat sadar, dan tidak mau dibeli suaranya oleh mereka yang tidak menggunakan iman, takwa dan syariat Allah SWT dalam meraih hasrat menjadi pejabat.

Wallahua'lam bis showab.


Senin, 22 Agustus 2022

Saatnya, Membumikan Kata Merdeka

Masih di bulan Agustus, ada yang kurang bila tidak menulis sesuatu di bulan bangsa ini merdeka. Bukti cinta pada negeri ini adalah tidak membiarkan hambar tanpa pesan dan harapan untuk Indonesia negeri zamrud khatulistiwa.

Sering Sebut Kata Merdeka 

Kata 'merdeka' pastinya sering disebut-sebut di bulan ini. Dari dikarenakan seruan untuk pasang bendera merah putih akhirnya mengucapkan hari kemerdekaan, dari karena adanya berbagai perlombaan dan karnaval akhirnya mengucapkan perlombaan memperingati hari kemerdekaan atau sebab sadar dari diri sendiri bahwa tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan bangsa Indonesia. 

Kata merdeka ini, bagi  akademisi akan lebih sering disebut-sebut. Dari menyebut kurikulum merdeka, merdeka belajar, kampus merdeka. Mungkin dipandang dunia pendidikan masih dalam belenggu hingga digunakan kata merdeka dalam kurikulumnya, belajarnya, hingga kampusnya. Tapi, apakah bidang selain pendidikan tidak membutuhkan kata merdeka? 

Nah, pas jika bulan Agustus ini dijadikan momentum untuk membumikan kata merdeka.

Merdeka Secara Etimologi

Dalam kamus KBBI merdeka diartikan dengan bebas dari penghambaan, penjajahan dan sebagainya, berdiri sendiri, tidak terkena atau lepas dari tuntutan, tidak terikat tergantung kepada orang lain/pihak tertentu, leluasa.

Mari kita gunakan definisi secara etimologi di atas untuk mengetahui apakah semua bidang benar-benar sudah merdeka?.

Pertama, bebas dari penghambaan dan penjajahan. Status merdeka, tidak ada negara asing menyerang bangsa Indonesia dan mengusik teritorial bangsa ini.

Bagaimana status dari sisi pendidikan, sosial dan budaya? 

Sisi pendidikan usut diusut ada infiltrasi oleh manajemen industri, sehingga terjadi kapitalisasi pendidikan. Indikasinya adalah biaya pendidikan kian melangit tak terjangkau, output pendidikan juga terkena virus liberalisme, konsumerisme, hedonisme. Berarti statusnya belum merdeka. 

Berikutnya bagaimana status di bidang sosial dan budaya. 

Sosial jika dimaknai dengan interaksi antar sesama manusia, ditemukan banyak manusia yang satu di bawah intimidasi/penjajahan manusia lainnya. Dari kasus polisi tembak polisi, suami menghajar istri bahkan ada yang sampai wafat, orang tua membunuh anaknya atau sebaliknya anak membunuh orang taunya sendiri, tawuran antar pelajar, tawuran antar kampung, tawuran antar geng, adu jotos bak gladiator yang dimainkan para pelajar, kriminalitas kian beragam dan lain-lain. Jadi statusnya di bidang sosial juga belum merdeka.

Kedua, berdiri sendiri, tidak terkena atau lepas dari tuntutan, tidak terikat, tidak tergantung kepada orang lain/pihak tertentu. Dari point ini mari kita cek di bidang ekonomi. Sudahkah merdeka? 

Indonesia hingga Juli 2022 masih terjerat hutang 7.163,12 triliun setara dengan 37,91 PDB Indonesia (https://www.cnbcindonesia.com/news/20220815211155-4-363988/utang-ri-kini-tembus-rp-716312-triliun). Besarnya hutang menunjukkan belum independennya bangsa ini dalam mencukupi kebutuhannya. Masih bergantung dan terikat dengan bank dunia ataupun negara penghutang lainnya. Artinya juga, bangsa ini belum berdiri dengan incomenya sendiri dalam mencukupi kebutuhan dalam negerinya.

Lantas, bagaimana untuk membumikan kata merdeka ini, sehingga semua bidang merdeka dari penghambaan pada makhluk/organisasi/negara lain, bebas tekanan, bebas ketergantungan, dan menjadi mandiri?

Makna Merdeka dan Membumikan Kata Merdeka

Membumikan kata merdeka haruslah diawali dengan kesepakatan apa makna merdeka itu sendiri.

Memaknai kata merdeka untuk mendapatkan definisi yang tidak semata dimensi dunia adalah dengan menyadari hakikat manusia. Kesadaran who am i (siapakah aku?). Akan menghantarkan pada pemahaman bahwa manusia adalah makhluk.

Jika manusia makhluk maka ia adalah hamba Al Khaliq. Jika ia hamba Al Khaliq maka merdekanya manusia jika ia hanya mengabdi, berbakti, mentaati perintah Tuhannya yakni Allah SWT. 

Hal ini sebagaimana pesan Allah SWT dalam QS Al An'am ayat 162.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ اِنَّ صَلَا تِيْ وَنُسُكِيْ وَ مَحْيَايَ وَمَمَا تِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ 

"Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam,"(QS. Al-An'am 6: Ayat 162)

Ayat ini adalah pesan dari Allah SWT untuk semua hambaNya, tidak hanya untuk NabiNya.

Dengan demikian, manusia yang merdeka adalah yang mentaati perintah Allah SWT dan menjauhi laranganNya. Sebaliknya jika manusia melanggar perintahNya maka ia menjadi hambanya nafsu dalam diri, atau menjadi hamba manusia lainnya sehingga hanya mendapatkan ridho makhluk.

Adapun dalam konteks bernegara, maka merdekanya sebuah negara juga tidak berhenti pada bebasnya dari penjajahan bangsa lain. Tapi bagaimana bangsa itu menyadari bahwa keberadaannya adalah karena Allah SWT yang menghadirkannya. Allah SWT telah menerangkan dalam firmanNya QS Al Hujurat ayat 13.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَا رَفُوْا ۗ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)

Dalam ayat lainnya Allah SWT berfirman:

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ

"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 96)

Jadi, sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 bahwa kemerdekaan ini adalah rahmat Allah SWT maka mewujudkan kemerdekaan itu tidak berhenti dengan hengkangnya penjajah dari negeri ini. Tapi bagaimana kemudian dilanjutkan pada perjuangan mewujudkan rakyat Indonesia yang beriman dan bertaqwa. Yang menerapkan aturan Allah SWT dalam kehidupan bernegara. Karena dengan inilah keberkahan, baldatun thayyibatun (negeri yang baik/nyaman) itu tercurah dari langit. 

Sebaliknya jika negeri ini abai dari itu dan mengambil hukum diluar yang ditetapkan Allah SWT maka itu artinya lalai atau takabur atas nikmat merdeka dari penjajahan Belanda dan Jepang yang telah disebut sebagai rahmat Allah SWT.

Jika sudah lalai dari hukum Allah SWT maka terjadilah kerusakan dimana-mana. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ظَهَرَ الْفَسَا دُ فِى الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّا سِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."(QS. Ar-Rum 30: Ayat 41)

Membumikan kata merdeka di semua lini kehidupan hanya bisa terwujud jika bangsa ini kembali kepada hakikatnya sebagai bangsa yang merupakan karunia Allah SWT. Kemudian menerapkan ketentuan atau aturan Allah SWT dalam mengelola, mengurus, mengatur negara sebagaimana yang diteladankan oleh Rasulullah SAW, Khulafaur Rasyidin, dan kekhilafahan Islam berikutnya yang mengikuti metode kenabian. 

Khatimah

Merdeka bukan semata jasad yang merdeka. Tapi bagaimana pemikiran dan perbuatan sejalan dengan ketentuan pemilik jasad sesungguhnya yakni Allah SWT. 

Semoga bangsa ini, negeri Indonesia tercinta ini, segera bisa membumikan kata merdeka, terlepas dari jeratan hutang bank dunia dan lainnya, rakyatnya dan para pemimpinnya pun merdeka dari menjadi budak nafsu dan dunia dengan menerapkan aturan pemilik bangsa ini sesungguhnya yakni Allah SWT.

Wallahua'lam bis showwab 





Selasa, 16 Agustus 2022

Taubat Dari Vandalisme

Ada tembok dicoreti. Ada cat dileceti. Ada dinding dicuili. Ada meja ditulisi, digambari, hingga di rusak kaki mejanya. Enak dipandang apakah tidak kalau sudah demikian? Bisakah dipakai kalau sudah dirusak?

Hem, ternyata aksi rusak merusak ini pelakunya tidak hanya anak laki-laki saja loh!. Kalangan cewekpun kadang mean coret bangku dan dinding. Wah-wah semua usil tangannya.

Btw, aksi perusakan demikian apa sih istilahnya? 

Yup, betul! Itu namanya adalah aksi vandalisme. Lebih detilnya, vandalisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dan sebagainya).

Tuh, berarti, kalian yang maen corat-coret, mean cual-cuil, telah melakukan vandalisme. Melakukan perusakan, membuat jadi tidak bersih, tidak enak dipandang, hingga menjadikan kursi/meja tidak bisa lagi dipakai.

Stop Vandalisme

Vandalisme adalah tindakan yang keliru. Pelakunya pastinya tidak dapat pahala. Malah bisa tersiram dosa. Mau kalian disiram dengan dosa? 

Pasti tidak mau kan? Maka taubatlah dari vandalisme. 

Allah SWT suka pada kebersihan, keindahan, keteraturan. Dalam hadist riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

الطهور شضر الإيمان

"Kebersihan itu bagian dari iman". 

Bukti lain bahwa Allah SWT menyukai keteraturan adalah alam ciptaannya Allah SWT ini. Semua Allah SWT ciptakan teratur. Malam dipergilirkan dengan siang. Ada daratan ada lautan. Ada langit ada bumi. Ada bulan ada matahari.  Dan satu dengan lainnya dibuat Allah tidak saling tertukar.

Berikut ayat yang mengajak manusia berfikir, akan keteraturan alam semesta dan betapa kuasanya Allah SWT. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ أَرَءَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ الَّيْلَ سَرْمَدًا إِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ مَنْ إِلٰهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِضِيَآءٍ  ۖ أَفَلَا تَسْمَعُونَ

"Katakanlah (Muhammad), "Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus-menerus sampai hari Kiamat. Siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Apakah kamu tidak mendengar?"" (QS. Al-Qasas 28: Ayat 71)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ أَرَءَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ النَّهَارَ سَرْمَدًا إِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ مَنْ إِلٰهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِلَيْلٍ تَسْكُنُونَ فِيهِ  ۖ أَفَلَا تُبْصِرُونَ

"Katakanlah (Muhammad), "Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus sampai hari Kiamat. Siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu sebagai waktu istirahatmu? Apakah kamu tidak memperhatikan?"" (QS. Al-Qasas 28: Ayat 72)

Dua ayat diatas mengajak manusia untuk mengerti, bahwa Allah SWT telah menetapkan waktu, tempat dan fungsinya  masing-masing dari semua yang diciptakanNya.

Nah, demikian pula dengan meja, kursi, dinding, papan tulis yang ada disekitar tempat kita menuntut ilmu. Jaga, peliharalah jangan dirusak. 

Bagaimana siap?

Seorang muslim pasti siap untuk hidup bersih, teratur dan rapi. Dan say goodbye kepada vandalisme!.


Sumber: 

Artikel Mading Al Muslimun dengan sedikit editing.



Kamis, 17 Maret 2022

Jadikan Hipnotis Ramadhan Untuk Membentuk Habit!

Jadikan Hipnotis Ramadhan 
Untuk Membentuk Habit


Siapa yang tidak gembira dengan bulan Ramadhan? Pasti setiap mukmin gembira menyambut bulan ini! Yang tidak gembira, wah perlu dipertanyakan imannya? 

Hipnotis Ramadhan yaitu dibukanya pintu surga lebar-lebar dan ditutupnya pintu neraka membuat orang ‘entheng’ ninggalin maksiat dan senang beribadah. Berikutnya hipnotis pahala yang berlipat-lipat menjadikan semarak amal shalih ada dimana-mana. Sampai-sampai tidur pun jadi pilihan aktivitas saking menjaganya diri hal yang dapat menghapus pahala puasa. Seperti ghibah, cuci mata, berkata kotor, adu domba dan perbuatan buruk lainnya.

Planning Kegiatan Ramadhan Kamu Dari Sekarang! 

Pertama, planning untuk ibadah wajib. Dibulan Ramadhan selain sholat 5 waktu, ada puasa Ramadhan yang wajib dilaksanakan. 

Untuk ibadah sholat siapa yang sholatnya masih bolong-bolong?, buat rajin dari sekarang dan jadikan Ramadhan moment perubahan dari yang malas sholat jadi rajin sesuai aturan. 

Oiya jangan cukupkan dengan sholat fardhu ya! Ada sholat sunnah loh! Dari sholat terawih, sholat tahajud, sholat witir, sholat hajat, sholat tasbih, sholat dhuha bisa kamu dirikan! Tinggal pilih! Buat target Ramadhan ini sebagai wadah membuat habit untuk sholat sunnah juga! InshaAllah, waktu sebulan cukup untuk membuat ritme dihari-hari selepas ramadhan. Klo sudah jadi habit, akal dan hati menyalakan alarm untuk mendirikan sholat-sholat tersebut! Jadi jangan buang sia-sia moment Ramadhan ini untuk membuat habit ibadahmu!

Rasulullah SAW bersabda, “Yang pertama dihisab dari seorang hamba pada hari Kiamat adalah sholat. Jika sholatnya baik maka baiklah seluruh amalnya. Jika sholatnya rusak maka rusaklah seluruh amal ibadanya” (HR. Tirmidzi)

Berikutnya, puasa Ramadhan biar tidak menghadirkan was-was, maka bagi yang belum menyahur hutang puasa Ramadhan tahun lalu, segera diqada sebelum 1 Ramadhan tahun ini tiba. Dan tekadkanlah puasa Ramadhan yang kamu jalani tahun ini bisa membentuk ritme tubuh untuk mudah diajak puasa sunnah dihari-hari selepas Ramadhan. Oiya jangan lupa berbuka dan sahur ya! Berbuka hukumnya wajib, kalau sahur itu sunnah!. 

Rasulullah SAW bersabda, “Puasa adalah benteng dari neraka, sebagaimana benteng salah seorang kalian dalam peperangan” (HR. Ibnu Majah)

Kedua. Planning tilawah Al Quran. Membaca al Quran adalah fardhu bagi seorang muslim. Nah, siapa yang belum bisa baca al Quran? Belajar dari sekarang dan targetkan di bulan Ramadhan ini sudah fasih baca. Ngebut ya belajarnya! Tidak ada kata terlambat untuk belajar! Dan bagi yang sudah lancar baca, frekuensi membacanya yuk ditingkatkan! Buat planning mau khatam berapa kali selama Ramadhan? Buat strategi agar tercapai target khatammu!

Nabi SAW bersabda, “ Orang yang membaca al Quran dengan mahir maka ia bersama para malaikat yang mulia lagi taat. Sedangkan orang yang membaca al Quran dengan tergagap dan susah membacanya maka baginya dua pahala” (HR. Mutafaqun ‘alaih)

Ketiga, planning amal shalih di bulan Ramadhan. Ada banyak pilihan amal yang bisa dilakukan di jam-jam Ramadhan. Dari pukul 00 hingga 00 lagi nilai pahala yang ditetapkan Allah SWT sama berlipat-lipatnya! Jadi mau amal shalih itu dilakukan tengah malam, tengah hari, pagi, sore, awal malam, tak perlu kuatir, pahala tetap berlipat-lipat! Sekarang, tinggal pilih, mau di isi dengan amal shalih apa? Dari i’tikaf, bersedekah, membaca buku, mendengarkan pengajian, bedakwah, menulis, membantu orang tua, belajar, bekerja dan lain-lain.  Banyak pilihan amal shalih, tinggal dipilih!

Rasulullah SAW bersabda, “Seorang mukmin tidak akan pernah kenyang dengan kebaikan, sampai tempat berakhirnya adalah surga” (HR. Tirmidzi)

Keempat, planning lebaran. Kenapa lebaran perlu diplanning kan? Lebaran itu adalah hari kemenangan! Siapa yang menang? Mereka yang bisa meraih gelar takwa selepas Ramadhan! Jadi terhitung dari malam takbiran itu. Bisa dicek langsung, apakah kita termasuk orang yang menang atau tidak? Jika sejak malam takbiran langsung kambuh penyakit amal buruknya berarti kita bukan termasuk orang yang menang. Contohnya; kumandang takbir 1 syawal eh langsung kumat ghibahnya, langsung kumat adu dombanya, langsung kumat kebiasaan buruknya. 

Nah tanda bukan pemenang berikutnya bila selepas Ramadhan ditinggalkan kebiasaan baik di bulan Ramadhan. Contohnya; tilawah Quran jadi ngak semangat melakukannya, sholat berjamaah jadi malas, sholat sendirianpun jadi ga juga! Waduh, kalau sudah seperti ini, kemarin puasa ramadhan apa tidak? Kok malah suram ibadahnya selepas Ramadhan. Astagfirullah!

Jadi, planning untuk pasca Ramadhan adalah planning untuk bisa istiqamah dalam ketaatan. Berat, karena pintu neraka telah dibuka, syetan gentayangan menggoda manusia, belum lagi nafsu dalam diri manusia. Oleh karena itulah, jangan putus untuk terus berdoa kepada Allah SWT agar kita ditetapkan sebagai golongan orang-orang yang istiqamah dalam beribadah dan menjalankan ketaatan. Aamiin.

Akhirnya, jangan sibuk planning baju baru. Jangan sibuk planning kue lebaran. Karena itu sudah ada di toko tinggal membelinya!. Masalahnya ada uangnya apa tidak!. Hehe. Kalau mau repot ya tinggal jahit baju sendiri dan membuat kue sendiri!

Rasulullah SAW bersabda, “ Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan keberkahan. Allah SWT mengunjungi kalian pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa, dan mengabulkan doa. Allah SWT melihat berlomba-lombanya kalian pada bulan ini, dan Dia membangga-banggakan kalian kepada para malaikatNya. Maka tunjukkanlah kepada Allah SWT hal-hal yang baik dari kalian. Karena orang yang sengsara adalah orang yang tidak mendapatkan rahmat Allah SWT di bulan ini” (HR. Thabrani)

Semoga tulisan ini bermanfaat, sebagai bekal menyambut dan mengisi bulan Ramadhan. Aamiin aamiin yaa mujiibassaailiin. 

Sabtu, 29 Januari 2022

Ibu Kota Negara Pindah, Masalahkah?

Ibu Kota Negara (IKN) akan dipindah. UU IKN sudah diketok. Tapi, kontra UU IKN  muncul dari berbagai kalangan. 

Dari parpol di DPR ada fraksi PKS sebagai satu-satunya parpol yang tidak menyetujui UU IKN. (https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/37044/t/Fraksi+PKS+Tolak+Tetapkan+RUU+IKN+jadi+UU)

Berikutnya Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin akan melayangkan gugatan uji materi UU IKN ke Mahkamah Konstitusi.(https://nasional.kompas.com/read/2022/01/24/16415171/din-syamsuddin-berencana-gugat-uu-ikn-ke-mahkamah-konstitusi)

Ekonom Faisal Basri mengatakan lebih baik untuk selesaikan dahulu kondisi darurat covid 19, " IKN jangan diutak-atik, selesaikan dulu keadaan darurat, ini yang penting". 

Adapun Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra menjelaskan bahwa proses yang dilalui untuk disahkannya UU IKN ini tidak mencerminkan legislasi dari negara yang mempraktekkan demokrasi. Bahkan beliau menjelaskan proses yang telah dilalui secara singkat ini adalah hasil dari oligarki politik dan bisnis. (https://nasional.kontan.co.id/news/kata-faisal-basri-dan-azyumardi-azra-soal-ikn-baru?page=all)

Memang bukan rahasia, kalau anggota parlemen sekarang banyak diisi dari kalangan pengusaha. Maklum, demokrasi-kapitalisme memang mensyaratkan para pemilik kapital bisa jadi anggota dewan ataupun juga jadi penguasa. Sangat-sangat kecil peluang orang miskin jadi anggota dewan atau penguasa. Bisa disebut oligarki politik karena mayoritas  parpol yang ada di DPR saat ini, bukan oposisi eksekutif. 

Survei dari Indikator Politik 2021 menyebut DPR dan partai menempati urutan terbawah lembaga paling dipercaya publik–alias paling tidak dipercaya. (https://tirto.id/uu-ikn-dan-betapa-mudahnya-membuat-aturan-tanpa-oposisi-gnVG). 

Jika demikian, palu UU IKN yang diketuk pimpinan dewan bila dipertemukan dengan fakta harapan rakyat, sudahkah sesuai dengan aspirasi rakyat?

Pindah IKN, Mubah! 

Negara tanpa ibu kota negara seperti keluarga tanpa rumah. Pengurusan urusan domestik dimana dikerjakan? Para tamu kenegaraan dimana ditempatkan? Koordinasi birokrasi dimana diselenggarakan? Dengan demikian, ibu kota negara itu wajib adanya. 

Tapi, memindahkan ibu kota negara bukanlah perkara wajib. Walau sudah ada contoh beberapa negara yang telah memindahkan ibu kota. Diantarnya: Negara Brazil, Australia, Selandia Baru, Pakistan, Nigeria, Myanmar, Khazaktan (https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220121132405-113-749537/7-negara-yang-pindahkan-ibu-kota-kazakhstan-hingga-myanmar/2).

Ibarat pindah rumah, tentu banyak hal yang harus menjadi pertimbangan. Alasan kenapa pindah, faktor internal dan eksternal apa yang menjadi penyebab timbul hasrat pindah ibu kota. Alasan ini bisa mengubah status pindah IKN dari mubah jadi wajib.  Sudah daruratkah IKN saat ini sehingga harus pindah? 

Seperti sebuah keluarga maka analisis internal menjadi penting. Khususnya kewajiban-kewajiban yang harus tertunaikan sebelum memenuhi kemubahan untuk pindah rumah.

Bagi negara ada prioritas kewajiban yang lebih luas cakupannya. Bila aliran dana mengalir untuk IKN baru di tengah ekonomi rakyat yang merosot imbas pandemi, dimana empati negara pada rakyat?

Dana hampir 501 triliun untuk IKN baru. (https://nasional.kompas.com/read/2022/01/18/14463591/resmi-dinamai-nusantara-berapa-biaya-pemindahan-ibu-kota-negara-baru?page=all). Sedang hutang Indonesia 6.711,52 triliun (https://nasional.kontan.co.id/news/utang-pemerintah-indonesia-di-era-jokowi-naik-lagi-per-september-2021-rp-6711-t). Apa kata dunia jika nekad bangun IKN baru padahal hutangnya segitu besarnya? 

Tidak ada gedung reyot di IKN sekarang, tapi reyot disektor pendidikan, dari learning lost akibat pandemi, pendidikan dikomersilkan sehingga biaya sekolah/kuliah mahal. Jika dana dialokasikan untuk memperbaiki sektor pendidikan, siapa yang tercerdaskan? 

Dengan rasio dana pembangunan IKN baru, diprediksi lebih besar pada pihak swasta, ke depan siapa yang diuntungkan? 

Merencanakan  pembangunan IKN baru mubah-mubah saja. Bahkan hingga bukan sekedar mimpi. Tapi, ketika keputusan diambil dalam situasi yang tidak tepat maka ujungnya membawa mudharat bagi masa depan kehidupan rakyat. Bukan pengusaha peralatan bangunan yang rugi, tapi gagal mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat  karena kesalahan dalam prioritas pembangunan.

Pembangun rakyat Indonesia yang beriman dan bertakwa harus menjadi prioritas teratas. Fungsi pengaturan negara atas rakyat adalah mewujudkan keselamatan tidak hanya di dunia juga di akhirat. Dari pemimpin dan rakyat yang beriman dan bertakwa inilah yang menghantarkan turunnya berkah dari langit dan bumi.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman;

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ

"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 96)

Jika Allah subhanahu wa ta'ala menurunkan berkahnya, membangun ibu kota negara adalah hal yang mudah. 

Khatimah

Ibu kota negara megah bukan simbol kesejahteran. Jika setiap individu rakyat bisa mencukupi kebutuhan primer ataupun sekundernya itulah indikator sebuah negara sejahtera. Berikut nya, negara sejahtera adalah negara tanpa tanggungan hutang. 

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala memberikan hidayah dan petunjukNya sehingga penguasa tidak salah menetapkan aturan dan kebijakan. Aamiin.


















Jumat, 31 Desember 2021

Muhasabah Korupsi Dipergantian Tahun Masehi

Muhasabah Korupsi Dipergantian Tahun Masehi

Ada KPK, korupsi bukan berhenti
Malah menjadi-jadi
Ini hati pejabat mati atau salah mengadili
Sehingga tetap lahir tikus tikus berdasi 

Sejarah korupsi dari Januari-November 2021, dikutip dari nasional.sindonews.com (17/12/2021), ada 3.708 pengaduan korupsi dengan 3.673 telah rampung diverifikasi oleh KPK. 

Rakyat sudah lelah dengan berita korupsi
Ternyata begitu banyak korupsi yang terjadi
Menyesal pasti yang dulu memilih pejabat ternyata korupsi
Masihkah mau pemilu demokrasi lagi?

Tribunnews.com (8/12/2021) merangkum 6 pejabat tertangkap KPK di tahun 2021. Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat,  Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin, Bupati Kuantan Singingi Andi Putra.

Lantas, tiga ribuan pengaduan korupsi lainnya dilakukan siapa? Petani, pedagang sayur keliling, nelayan, buruh, atau rakyat kecil lainnya? Tentu bukan. Korupsi sebagaimana definisinya adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan atau sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Rakyat kecil malah menjadi korban dari ulah koruptor. Uang negara yang seharusnya untuk mensejahterakan rakyat digelapkan pejabat.

Kalau korupsi di negeri bertuhan tidak berkesudahan
Dimanakah Tuhan ditempatkan?
Jabatan diurus tanpa iman
Begitu bila sekulerisme menjadi landasan

Dalam sejarah Islam, ghulul pernah terjadi. Riswah pernah dialami seorang pejabat pengumpul sedekah. Dari Abu Humaid Abdurrahman bin Sa'ad As Sa'diy ra., Ia berkata, "Rasulullah SAW menugaskan seorang dari suku Azdi yang bernama Ibn Al Lutbiyyah untuk mengumpulkan sedekah. Tatkala orang itu datang kepada Nabi, ia berkata, "Ini untuk engkau, dan ini hadiah untukku". Rasulullah SAW berdiri di atas mimbar dan membuka kutbahnya dengan memuji Allah SWT dan melanjutkan kutbahnya, "Sesungguhnya aku telah menugaskan seseorang diantara kalian, tugas itu diberikan Allah kepadaku, kemudian ia datang dan berkata, "Ini untuk engkau, dan ini hadiah untuk ku". Andai ia memang benar, mengapa ia tidak duduk saja di rumah ayahnya atau ibunya hingga hadiah itu diberikan padanya. Demi Allah, barangsiapa diantara kalian yang mengambil sesuatu yang bukan haknya niscaya di hari kiamat ia menghadap Allah sambil memikul yang diambilnya di dunia. Demi Allah, aku tidak ingin melihat seorangpun diantara kalian menghadap Allah dengan memikul unta, lembu atau kambing yang mengembik". Kemudian beliau menengadahkan kedua tangannya hingga terlihat putih kedua ketiak beliau, seraya bersabda, "Ya Allah bukankah aku telah menyampaikan" (HR Bukhari dan Muslim).

Demikian Rasulullah memberi teladan
Mengurus rakyat dengan landasan iman 
Jabatan jalan mendekat kepada Tuhan
Pejabat haram menerima uang sogokan

Sistem pemerintahan yang diteladankan oleh Rasulullah terintegrasi dengan al Quran. Dimana Al Quran mewajibkan rakyat taat pada ulil amri yang taat kepada Allah dan RasulNya. Allah SWT berfirman,

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَطِيْـعُوا اللّٰهَ وَاَ طِيْـعُوا الرَّسُوْلَ وَاُ ولِى الْاَ مْرِ مِنْكُمْ ۚ فَاِ نْ تَنَا زَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَا لرَّسُوْلِ اِنْ كُنْـتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَـوْمِ الْاٰ خِرِ ۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا

"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 59)

Sistem yang demikian menjadikan pemerintahan dijalankan untuk meraih ridho Allah SWT, dan keselamatan dunia akhirat. Rakyat mentaati ulil amri juga dalam rangka demikian. 

Sistem demikian bisa membentuk sistem dengan oknum korupsi limit mendekati nol. Rakyat pun tidak mau dibeli suaranya saat pemilu.

Tentu beda dengan sistem demokrasi kapitalisme yang saat ini diterapkan dunia. Sistem yang dibentuk berbasis sekulerisme. Memisahkan agama dari pengaturan kehidupan. Jabatan untuk tujuan dunia dan jadi rebutan. Ratusan juta hingga milyaran dipakai untuk maju dalam pemilu. Maka wajar ketika menjabat ladang balikin modal. Rakyat pun ogah memilih tanpa kompensasi. 

Iman adalah pengendali terkuat bagi seorang muslim dari tindak korupsi. Seburuk apapun sistem, jika iman ini kuat, maka bisa menjaga dari tindak riswah ataupun kriminalitas lainnya. Sebaliknya, sebaik apapun sistem jika iman tidak ada maka peluang maksiat itu terbuka. 

Maka sebuah bencana jika agama dipisahkan dari negara, jika iman ditinggalkan dalam menjalankan jabatan. Imam Ghazali menyebut agama sebagai landasan bernegara  dan negara menjaga agama.

Kekeliruan terbesar adalah saat Islam ditinggalkan dan mengambil sekulerisme-kapitalisme sebagai pijakan. Bila dalam sistem Islam yang membentuk biah iman dan takwa disemua level masih ada korupsi, apalagi sistem yang meninggalkan Islam dari kehidupan bernegara? 

Khatimah

Negara baldatun thayyibatun bukan ilusi
Pejabat tidak korupsi, rakyat tidak mau dibeli suaranya
Untuk itu tinggalkan kapitalisme sekulerisme demokrasi
Membentuk sistem kenegaraan berbasis iman takwa
Kaffah menerapkan Islam pada diri dan negeri

Terwujudlah apa yang difirmankan Allah SWT dalam Qs Al A'raf ayat 96

Wallahua'lam bis showwab.
















Rabu, 29 Desember 2021

Berat yang Kanan Atau Kiri?

Kalender Hijriyah Mendunia 
Kalender Masehi bukan kalender yang lahir dari peradaban Islam. Melainkan dari peradaban barat. Kalender ini mendunia. Dan dipakai manusia sedunia. Baik umat Islam maupun bukan. 

Kalender seolah hal sepela. Padahal dibalik kalender menunjukkan eksistensi ideologi dan peradaban tertentu.

Mendunianya kalender Masehi menunjukkan eksistensi peradaban barat dengan ideologi kapitalismenya. Ideologi ini dianut masyarakat dunia. Tiap pergantian tahun baru masehi, hiruk pikuk manusia dari timur hingga barat merayakannya. Sebentar lagi tahun 2022 Masehi.

Sejarah Singkat Kalender Masehi

Dikutip dari wikipedia dijelaskan bahwa  kalender Masehi merujuk pada tahun yang dianggap sebagai tahun kelahiran Isa Al Masih atau Yesus Kristus atau dalam bahasa Ibrani, Yesua ha-Masiah. Tahun sebelum tahun itu disebut dengan Sebelum Masehi (SM). 

Kalender Masehi ini dalam bahasa Inggris adalah sebutan untuk penanggalan tahun yang digunakan pada kalender Julian. Dan perhitungan tanggal dan bulan pada kalender Julian disempurnakan pada tahun 1582 menjadi kalender Greogian. 

Dan kini, kalender Masehi telah menjadi rujukan dunia. 

Kekalahan Peradaban Islam

Dijadikannya kalender Masehi sebagai acuan penanggalan dunia  adalah kekalahan bagi umat Islam.

Peradaban Islam yang memiliki kalender Hijriah hampir dilupakan oleh generasi penerus Islam. Coba, kita tanya diri kita. Hafalkah dengan 12 nama bulan dalam kalender Hijriah?. Dari Muharram, Safar, Rabiul awwal, Rabiul tsani, Jumadil awwal, Jumadis tsani, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulhijjah, Dzulqo'dah.

Kalau tanggal berapa hijriah sekarang?, pasti juga, kita banyak yang ngak tahu. Hehe. Tapi, kalau tanggal berapa dalam kalender Masehi, pasti tahu semua. Ya Allah, ampunilah kami.

Tentu, fenomena ini menyedihkan. Kita mengaku beragama Islam tapi dengan kalendernya sendiri tidak tahu. 

Padahal, kalender Hijriah ditetapkan bukan hanya untuk memudahkan administrasi. Kalender Hijriah (kalender Qomariah) yang didasarkan pada peredaran bulan ini, menjadi dasar pelaksanaan ibadah. Dari puasa ramadhan, puasa ayyamul bidh, puasa arrafah, puasa muharam, puasa rajab, haji, sholat idul fitri dan idul adha dan lain-lain.

Jadi, ketidaktahuan umat Islam akan kalender ini, bisa ditinggalkannya ibadah-ibadah tersebut. 

Dengan demikian wajib bagi umat Islam mengetahui kalendernya. 

Menduniakan Kalender Hijriah

Peradaban Islam yang saat ini tergeser dengan peradaban barat, suatu saat akan berjaya kembali.

Allah SWT berfirman;

اِنْ يَّمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهٗ ۗ وَتِلْكَ الْاَ يَّا مُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّا سِ ۚ وَلِيَـعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَآءَ ۗ وَا للّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ

"Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 140)

Dulu, peradaban Islam berjaya +- 14 abad hingga 1924, saat kekhalifahan Turki Ustmani runtuh. Dan sejak tahun itu, peradaban barat dengan ideologi kapitalismenya menguasai dunia. Jadi, usia kapitalisme memimpin dunia hingga tahun 2021 ini adalah 97 tahun. Sebelum genap 1 abad semoga kapitalisme runtuh dan berganti dengan Islam. Sehingga peradaban Islam kembali memimpin dunia. Aamiin. 

Rasulullah SAW bersabda;

"... Kemudian ada kekuasaan diktator -mulkan jabbariyan- dan akan terus ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian -khilafah 'ala minhajin nubuwwah-. Kemudian beliau -Nabi SAW- diam" (HR Ahmad)

Nah, khilafah 'ala minhajin nubuwwah inilah yang akan menghantarkan kalender Hijriah menjadi rujukan dunia. Bukan hanya kalendernya tapi hukum-hukum Allah SWT pun akan tegak sempurna. Biidznillah.

Khatimah 

Kalaulah mau memusabah dipergantian tahun Masehi, mari memuhasabah untuk kembalinya kalender Hijriah sebagai kalender mendunia. 

Berikutnya, Allah SWT berfirman;

فَاَ صْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ ۙ مَاۤ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِ

"Yaitu golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu," (QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 8)

وَاَ صْحٰبُ الْمَشْئَـمَةِ ۙ مَاۤ اَصْحٰبُ الْمَشْئَـمَةِ 

"Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu," (QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 9)

Allah SWT menerangkan golongan orang-orang shalih dan beramal shalih sebagai golongan kanan. Golongan kiri sebagai golongan orang-orang yang merugi dan banyak beramal maksiat.

Jadikan tiap hari musabah. Banyak amal shalih atau amal salah yang telah kita lakukan? Kanan atau kiri masing-masing ada hisabnya. Hitung oleh kita sendiri, banyak amal yang kiri atau yang kanan. 

Jangan berhura-hura yang menambah kealpaan akan hakikat tahun baru Masehi punya siapa? Wallahua'lam bis showwab. 






Dipun Waos Piantun Kathah