Resolusi dalam KBBI dirtikan sebagai putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang), pernyataan tertulis, biasanya berupa tuntutan tentang suatu hal.
Pengertian tersebut jika diterjemahkan secara personal/pribadi, resolusi adalah target yang ingin diwujudkan. Resolusi tahun 2023 berarti target-target yang ingin diwujudkan di tahun tersebut.
Setiap orang bisa menetapkan banyak target untuk diwujudkan di tahun 2023 ini.
Bagi pelajar dan remaja bisa pasang resolusi seperti target juara kelas, target tidak menggunakan dukun dalam ulangan, target punya banyak teman, target bisa membeli banyak buku, target bisa membelikan sesuatu untuk orang tua di hari lebaran, target bisa puasa senin-kamis, target sholat lima waktu pada waktunya, target tidak gosip, dan target lain-lainnya.
Adapun bagi para orang tua bisa pasang resolusi seperti target tidak berhutang baik kepada bank ataupun pihak lain, target bisa menyekolahkan anak-anak sampai perguruan tinggi, target bisa umroh, target sembuh dari sakit yang sedang diderita, dan lain-lainnya.
Hal Yang Harus Diperhatikan dalam Resolusi
Semua target yang ditetapkan sebagai resolusi sah-sah saja anda targetkan, selama bukan dalam hal maksiat. Jadi, ada satu resolusi yang harus masuk dalam daftar resolusi yaitu target meninggalkan maksiat. Apapun itu jenis maksiatnya. Baik maksiat yang dilakukan oleh fisik, panca indera, hati, ataupun juga akal.
Resolusi anti maksiat ini kenapa harus ada?
Karena manusia dicipta untuk beribadah dan mentaati Allah SWT. Bukan untuk menentangNya dan bermaksiat kepadaNya (QS. al Hujurat: 56). Bila anti maksiat ini masuk dalam resolusi, maka itu sudah menjadi tanda keseriusan seorang muslim untuk menjadi pribadi yang shalih-shalihah. Merencanakan tidak bermaksiat, maka inshaAllah akan dijauhkan oleh Allah SWT dari maksiat.
Hal berikutnya yang harus diperhatikan dalam menyusun resolusi adalah teknis resolusi.
Tulislah resolusi tersebut jangan hanya dalam benak. Jika hanya dalam angan-angan sangat besar peluangnya dilupakan, sehingga tidak tercapai.
Bila dianggap perlu, bisa dipajang resolusi tersebut di dinding kamar. Sehingga akan membantu untuk selalu mengingatnya dan setiap harinya jadi punya greget untuk mewujudkannya.
Jika resolusi anda sangat banyak, maka pilah resolusi tersebut sesuai target waktu pencapaiannya. Apakah harian, pekanan, bulanan hingga target tahunan.
Dan selanjutnya, kamu harus mengevaluasi realisasi (pencapaian) dari resolusi yang kamu buat. Apabila tidak di evaluasi, bisa sekedar merencanakan tanpa realisasi.
Tentu rugi, jika sudah membuat resolusi yang baik-baik kemudian tidak terlaksana. Rasulullah SAW bersabda, “ …Barangsiapa yang bertekad untuk mengerjakan suatu kebaikan sedangkan dia belum mengerjakannya, maka Allah menulis di sisiNya dengan satu pahala yang sempurna, dan barangsiapa yang bertekad untuk mengerjakan suatu kebaikan kemudian dia mengerjakannya, maka Allah mencatat di sisiNya dengan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus dan sampai pada kelipatan yang banyak…” (HR. Bukhari)
Resolusi Untuk Kehidupan di Akhirat
Meskipun membuat resolusi mubah-mubah saja, akan tetapi memiliki beberapa manfaat. Diantaranya melatih anda untuk memenej atau mengatur aktivitas. Dengan membuat resolusi, melatih anda untuk hidup disiplin dan hidup yang bertarget. Dan seorang muslim harus demikian!
Allah SWT berfirman;
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
“ Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan” (QS. al Hasyr: 18).
Berdasarkan ayat tersebut, bahkan Allah SWT memerintahkan kepada hambaNya, membuat resolusi untuk kehidupan di akhirat. Nah, dengan menyusun resolusi asal bukan maksiat maka secara tidak langsung sudah memplanning dan menyiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat. Bukankah tempat beramal itu di dunia? Maka menargetkan surga sebagai tempat tinggal di akhirat itu sejak hidup di dunia.
Wallahua’lam bis showwab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar