يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Tampilkan postingan dengan label Ngaji by literasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ngaji by literasi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 Juli 2021

Iman Ibarat Akar

Bagaimana membentuk pribadi yang imannya kuat? Tidak surut walau gelombang menghantam. Tidak karam walau air bah menerjang, tidak goyah walau gempa menguncang.

Ada banyak rahasia telah dijelaskan oleh para ulama untuk membentuk pribadi yang iman nya kuat. Tulisan berikut hanya mengulang dari yang pernah penulis dapat. Semoga bermanfaat bagi pembaca. Aamiin. 

Iman itu yakin dan percaya. Iman itu pada perkara ghaib. Memang sulit percaya pada yang ghoib. Tapi dengan bertafakkur atas diri manusia dan apa yang bisa dijangkau panca indra, membentuk iman itu bisa mudah. 

Kentut, tidak terlihat. Tapi kita percaya ada kan? Angin tidak terlihat, tapi kita percaya ada kan? Nyawa tidak terlihat, tapi kita percaya ada kan. 

Dari sini kita percaya pada yang ghoib. Yang masih bisa kita indra baunya, rasanya, dan gerak kehidupan dengan adanya nyawa -ruh-.

Pun demikian pula iman pada al khaliq. Allah SWT tidak tampak tapi kita bisa mengindra ciptaannya. Ya mulai dari kita ini, manusia adalah ciptaan Allah SWT. Berikutnya alam semesta. 

Tafakkur mari tafakkur. Bila masih juga ngak percaya adanya Al khaliq. Semoga lekas yakin mantap iman, bahwasannya Allah SWT adalah Al khaliq al mudabbir -pencipta dan pengatur alam semesta-

Tanpa Iman Manusia Bermaksiat 

Nah, bagi Allah ta'ala menciptakan manusia gampang banget, apalagi melihat kita. Walah perkara kecil itu bagi Allah SWT. Mematikan kita pun juga gampang banget. Masih ingat tsunami aceh, ratusan ribu manusia wafat dalam sekali waktu.

Bahayanya bila manusia lemah iman. Jadi ringan ber maksiat, ringan berbuat jahat. Orang dengan lemah iman (ODLI) sering mengalami pemadaman ketaatannnya. Misal kadang sholat kadang ngak, atau bahkan ga pernah sholat. Nah ini penyakit disebabkan iman yang lemah. Akibatnya rasa khauf alias takut pada Allah SWT pun juga kebawa angin. 

Bahaya-bahaya, lampu merah menyala kalau sampai dalam diri seorang muslim tak ada rasa takut pada Allah SWT. 

Karena satu maksiat/kejahatan akan diikuti kejahatan berikutnya. Hingga ia bisa menghadirkan kembali Allah SWT dalam dirinya. 

Menyuburkan Iman

Satu rahasia berikutnya biar iman mantap kuat adalah baca kisah para shalihin, kehancuran umat yang membangkang kepada Allah SWT. Dengan membaca kisah-kisah mereka yakin inshaAllah akan menyetuh akal dan hati untuk kemudian menghijau kembali iman dan siap mekar dengan ketaatan. 

Adapun rahasia lainnya, terus mempelajari ilmu agama. Tidak berhenti karena kondisi, tidak jeda karena duka, tidak lupa karena dunia. Ilmu akan menjaga si empunya ilmu. Iman akan mrnghantarkan pada ketenangan. 

Dan rahasia berikutnya adalah taqarub ilallah. Mendekat kepada Allah 'azza wa jalla. Ini rahasia bila diamalin, yakin luar biasa efek positif pada diri seseorang. Dekatilah Allah SWT dengan berbagai amal shalih dan rasakan, pancaran ketauhidan pada diri kita. MasyaAllah.

Bila kita kehilangan ilmu dan iman, alamat buta di dunia, sengsara di alam kubur dan menderita di akhirat. Kita berlindung kepada Allah SWT dari kondisi demikian. Rabbi zidni 'ilma. Aamiin. 

Demikian pembahasan Iman Ibarat Akar, semoga tulisan yang belum sempurna ini menumbuhkan keinginan penulis dan pembaca untuk terus belajar. Aamiin. 


Sabtu, 20 Februari 2021

Berlepas Darinya Sengsara Dunia Akhirat

Alhamdulillah, hari ini kita bisa melanjutkan ngaji by literasi untuk materi ke 11. Syukur alhamdulillah berkali kali harus kita ucapkan sebagai wujud syukur atas nikmat Allah ta'ala yang sangat banyak. Semoga dengan segala nikmat yang Allah ta'ala berikan, menjadikan kita semakin menyadari akan hakikat diri sebagai makhluk ciptaan Allah ta'ala yang setiap detiknya terus berlaku ayat Allah ta'ala atas diri kita. Aamiin.

Ngaji by literasi untuk materi ke 11 ini adalah implementasi dari keimanan kita. Bagaimana kemudian kita mengisi hari-hari di bumi. Dalam pandangan Allah ta'ala manusia hidup hanyalah sebentar. Satu  hari dalam pandangan Allah ta'ala sama dengan 1000 tahun dalam pandangan  manusia. MasyaAllah.

Bila kita sudah mengerti bahwa ruh yang ada dalam diri adalah titipan, hidup di dunia sementara, segala kenikmatan adalah pemberian Allah ta'ala, dan segala cobaan adalah ujian keimanan, yang semuanya akan berpulang kepada Allah ta'ala, maka seorang mukmin akan cerdas beramal didunia.

Sebagaimana biasanya, dalam ngaji by literasi peserta tidak hanya membaca, tetapi juga melengkapi bagian yang masih titik-titik. Jadi silahkan dilengkapi, bila berkenan jawaban bisa di tulis di kolom komentar.

Perbuatan manusia ada yang baik ada yang ........... Kenapa manusia berbuat baik? Dan kenapa manusia berbuat buruk/jahat? Karena ................................................

Saat seseorang melakukan kejahatan apa yang dirasakan dalam dirinya? Dan saat melakukan amal shalih apa yang dirasakannya? Berdasar pengalaman pribadi kamu, silahkan dituliskan .................................................


Manusia adalah Abdi

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah ta'ala. Sebagai ciptaan sudah logis bila harus mengikuti kemauan sang pencipta. Sebagaimana Allah berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُون

Artinya: ................ (Qs. Adz Dzariyat: 56)

Cukup jelas tujuan Allah 'azza wa jalla menciptakan manusia. Yakni untuk .......... kepadaNya. Beribadah kepada Allah 'azza wa jalla adalah dengan melaksanakan semua perintahNya dan menjauhi semua laranganNya. 

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa segala perbuatan manusia itu akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah 'azza wa jalla. Nah itu artinya setiap perbuatan harus terikat dengan syariat Allah ta'ala biar kemudian manusia berbuat direl yang Allah 'azza wa jalla ridhoi.

Sebagaimana kaidah syara' mengatakan, "Hukum asal perbuatan terikat dengan hukum syara'".

Nah, oleh karena itulah Allah 'azza wa jalla mewajibkan umat Islam untuk menuntut ilmu. Dengan tholabul ilmi manusia akan mengetahui yang haq dan yang batil. Dengan ilmu, aqidah -keimanan- akan terjaga, perbuatan akan disesuaikan dengan hukum syariat, dan akal akan berfikir mempersiapkan bekal kehidupan di akhirat.

Inilah hakikat abdi/hamba. Sebuah gelar yang mulia. Gelar yang tidak ada pesaing yang menandinginya. Menjadi hamba dari Al khaliq, pemilik alam semesta. Bersyukur sekali kita menjadi hamba Allah 'azza wa jalla. Semoga kita oleh Allah 'azza wa jalla dijadikan tetap dalam iman dan Islam hingga wafat nanti. Aamiin.


Kekeliruan Ideologi Kapitalisme Dalam Memandang Perbuatan Manusia

Kapitalisme mengusung ide HAM. Seolah benar. Dengan memberikan kebebasan sebebas-bebasnya kepada manusia untuk berbuat. Batasanya tidak menganggu hak orang lain. Ide inilah sumber malapetaka, dunia dan akhirat. 

Ketika manusia dibebaskan, akan berbuat semaunya. Sebagaimana banyak fakta keanehan sekaligus kerusakan moral manusia saat ini. Mulai dari fenomena anak durhaka pada orang tua, LGBT, merrid by accident, aborsi, seks bebas, buka aurat tanpa malu, KKN, rentenir, manusia berhubungan sama hewan, tidak meyakini adanya Tuhan, berpindah pindah agama, penjajahan SDA atas nama investasi, hukum tumpul ke atas tajam ke bawah, dll.

Semua itu buah dari penerapan liberalisme -paham kebebasan-, derivat dari sekulerisme-kapitalisme. Dengan menjadikan HAM sebagai pijakan perbuatan maka manusia akan semakin sulit diatur. Karena dalam diri manusia ada akal dan nafsu. Dan keduanya ini bisa dikendalikan dengan iman dan ilmu.

Hanyalah ketetapan dalam Islam yang shahih. Perbuatan harus terikat dengan hukum syariah. Dan dengan berpegang pada hukum syariah inilah bumi akan dipenuhi dengan kedamaian, kesejahteraan. Baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur hanya dengan syariah Islam, yang diterapkan secara kaffah -totalitas-. Sebaiknya jika berlepas dari syariah akan membawa kesengsaraan dunia akhirat. Wallahua'lam.

Untuk materi ke 11 saya cukupkan sampai disini, silahkan bila ada pertanyaan di tuliskan di kolom komentar.

Semoga materi hari ini bermanfaat sebagai bekal ilmu dalam mengarungi kehidupan. Aamiin.


Jumat, 12 Februari 2021

Islam Seratus Persen

Alhamdulillah, kalimat yang pantas kita ucapkan. Karena hanya karena karunia Allah 'azza wa jalla semata, kita bisa menghirup oksigen hari ini. Dan kita bisa melanjutkan ngaji by literasi untuk pertemuan ke 10.

Hari ini, kita akan membahas materi yang masih sambung dengan Thariqul Iman. Bila jalan keimanan sudah benar, maka di depan ada banyak tikungan. Nah bagaimana biar iman kita tidak salah memilih tikungan, jika memang harus berbelok?

Aqidah Islam Aqidah Shahih

Aqidah bahasan baru. Dikatakan baru karena di masa Nabi SAW, istilah ini tidak ada. Dimasa Rasulullah, menggunakan istilah iman. Istilah aqidah muncul belakangan setelah wafatnya Nabi SAW. 

Akar kata aqidah dari bahasa arab aqada ya'qidu aqdan. Artinya ikatan, mengikatkan. Jika seseorang berkata " Aku beraqidah Islam", artinya aku mengikatkan diri pada Islam. Maknanya aku beragama Islam, mengimani rukun iman yang 6 dan mengimani rukun Islam yang 5. Hal ini sebagaimana Rasulullah SAW jelaskan saat ditanya tentang Islam dan Iman. 

Saat itu malaikat Jibril menemui Nabi SAW dalam mejelisnya. Malaikat Jibril bertanya, " Terangkan kepadaku tentang Islam?". 

Nabi SAW menjawab, "Bahwa Engkau bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad utusan Allah, menegakkan sholat, membayar zakat, puasa Ramadhan dan haji ke baitullah jika engkau mampu melakukan perjalanannya" 

Jibril menjawab, "Engkau benar. Sekarang kabarkan padaku apa itu iman?

Nabi SAW menjawab, "Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitanNya, Rasul-RasulNya, Hari akhir dan takdir baik dan buruk"

Malaikat Jibril berkata, "Engkau benar"

Nan  kisah Malaikat Jibril yang berdialog dengan nabi ini secara tidak langsung mengajarkan kepada peserta di majelis nabi waktu itu, dan umat Islam pada umumnya, akan makna apa itu iman dan Islam.

Tikungan yang Beranekaragam

Masa kenabian telah berlalu. Sekitar 15 Abad lalu Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Agama ini telah menyempurnakan ajaran yang dibawa oleh Nabi-nabi sebelumnya. Menghapus syariah Nabi sebelumnya. Walau ada beberapa syariat Nabi terdahulu yang tetap ada. Semisal syariah haji dan umrah. 

Allah berfirman dalam Qs Al Maidah ayat 3.

 ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

Artinya (silahkan dikerjakan dikolom komentar ya) ........................

Aqidah Islam telah sempurna. Demikian pula syariatnya. Akan tetapi seiring jauhnya umat ini dari masa adanya kekhilafahan Islam -sebagai institusi penjaga aqidah, pelaksana syariah-, menghantarkan pada munculnya berbagai khurafat dan bid'ah. Khurafat adalah keyakinan/kepercayaan atau cerita yang tidak ada dalilnya dalam Islam. Bid'ah atau sesuatu yang baru dalam urusan aqidah dan ibadah bermunculan. 

Bahkan aqidah umat Islam tanpa mereka sadari terkikis dengan aqidah ajnabi-asing-. Aqidah yang secara istilah diartikan sebagai sesuatu yang mendasar yang darinya terpancar aturan kehidupan. 

Contoh aqidah asing adalah sekulerisme. Aqidah ini menjadi dasar ideologi kapitalisme. Paham sekuler adalah paham memisahkan urusan agama dengan kehidupan. Agama boleh adanya, tapi tidak untuk mengatur kehidupan. Muncullah istilah demokrasi untuk urusan politik, liberalisme untuk ekonomi dan sosial, hedonisme untuk gaya hidup, materialisme sebagai pijakan perbuatan. 

Selain aqidah sekulerisme, ada aqidah asing lainnya yaitu paham yang mengatakan segala sesuatu berasal dari materi. Paham ini tidak mengakui adanya Tuhan. Inilah aqidah dari ideologi sosialisme, yang di Indonesia dikenal dengan komunisme. 

Baik kapitalisme maupun sosialisme sama sama bertentangan dengan Islam. Hanya saja, saat ini, dua ideologi itu yang mengatur dunia. Negara pengusung kapitalisme adalah Amerika dan negara barat lainnya. Adapun sosialisme direprentasikan oleh negara Cina. Adapun Rusia, negara dimana ideologi sosialisme dilahirkan, malah sekarang berhaluan kapitalis. 

Adapun Islam, untuk saat ini, tidak diemban oleh negara manapun. Yang tersisa adalah negeri negeri -yakni negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, dengan aturan kehidupan mengambil hukum buatan manusia (sekuler)-. Tapi, masih ada sebagian syariat Islam yang diterapkan. Ssemisal Arab Saudi menerapkan hukum sanksi dari Islam. Perbankan syariah. Adapun syariah pemerintahan, ekonomi, sosial, hubungan diplomatik, pendidikan berdasar sekulerisme.

Inilah tikungan yang tidak disadari umat Islam. Seolah dengan bebasnya menjalankan ibadah wajib -sholat, puasa, zakat, haji, berjilbab- sudah cukup. Padahal masih ada banyak hukum syariah yang harus dipraktekkan baik tataran individu, bertentangga, bermasyarakat, bernegara hingga hubungan antar negara.

Allah 'azza wa jalla berfirman

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

(Qs. Al Baqarah: 208) Artinya silahkan ditulis dikolom komentar ya.

Siapa yang Senang

Pihak yang senang dengan kondisi umat Islam saat ini adalah negara pengusung sekulerisme-kapitalisme. Mereka akan terus melakukan makar/tipu daya/propaganda untuk menjauhkan umat Islam dari Islam kaffah. Digulirkan isu terorisme, radikalisme, dipecah umat Islam menjadi beberapa kategori. Dari Islam tradisional, Islam liberal, Islam moderat, Islam radikal. 

Muncullah islamophobia. Yakni rasa takut pada diri umat Islam untuk menampakkan identitas keislamannya. Takut menjadi muslim sejati. Takut dicap teroris, radikal dll. Kemudian memilih menjadi Islam biasa biasa saja. Yang penting sholat, baik akhlaqnya, membaca al Quran dan tidak mengkritisi penerapan hukum Islam. 

Padahal bila saat ini negara kapitalis AS dkk, menyerang pihak yang mereka sebut sebagai kelompok radikal, maka suatu hari nanti bila dalam kaca mata mereka, kelompok radikal ini sudah habis, maka ganti kelompok Islam tradisional, Islam moderat, Islam liberal yang akan mereka caplok. Karena sejatinya, yang mereka inginkan adalah umat Islam tunduk dan mengikuti millah mereka.

Allah 'azza wa jalla berfirman,

وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ} 

 Tulis artinya dikolom komentar ya. (Qs. Al Baqarah: 120)

.........

Demikian untuk materi ngaji by literasi yang ke 10. Apabila ada pertanyaan silahkan di tuliskan dikolom komentar. 

Semoga materi hari ini bermanfaat dan sampai ketemu dimateri ngaji by literasi selanjutnya. 

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Sabtu, 30 Januari 2021

Al Quran dan Rasul, Andaikan Tidak Ada

 

Alhamdulillah, hari ini kita memasuki materi ngaji by literasi yang ke-9. Atas kemudahan yang Allah azza wa jalla berikan, sehingga hari ini kita bisa melanjutkan ngaji by literasi. 

Adapun materi ke-9 masih membahas Thariqul Iman. Jika dimateri yang ke-8 menjadikan kita yakin seyakin yakinnya bahwa Allah 'azza wa jalla adalah Tuhan yang haq. Dan kita meyakini selain Allah 'azza wa jalla adalah Tuhan yang batil. Dengan dalil aqliyah mampu kita menjangkau akan kebenaran Allah 'azza wa jalla sebagai Al khaliq sekaligus Al mudabbir. Dan dengan dalil naqli, keimanan kita semakin mantap kuat.

Keimanan kita kepada Allah 'azza wa jalla tidak cukup dengan mengimani adanya Allah semata. Akan tetapi iman kepada apa-apa yang Allah 'azza wa jalla turunkan. Mulai dari Al Quran dan para Rasul.

Manusia dan Al Quran

Apakah manusia membutuhkan kitab suci dari Al khaliq? Manusia hanyalah makhluk ciptaan. Walaupun manusia diberi akal tanpa ilmu dan petunjuk maka akal itu akan sampai pada yang dholal - sesat-. Sebagaimana motor, mobil, pesawat, tv, hp, dll semuanya adalah produk. Produk yang dibuat manusia. Bagaimana cara menggunakan semua produk itu dengan benar? Maka membutuhkan petunjuk dari pabriknya. 

Pun demikian juga manusia. Manusia adalah produk Al khaliq yang ditempatkan di muka bumi. Bagaimana manusia bisa mengisi hidupnya dengan benar, dibutuhkan petunjuk dari Al khaliq. Kitab petunjuk itu dibutuhkan manusia. Agar hidupnya benar sesuai dengan maksud Al khaliq menciptakannya.

Manusia dan Rasul

Nah, berikutnya, apakah manusia membutuhkan Rasul dan Nabi sebagai utusan al khaliq bagi manusia? 

Dengan Kemahakuasaan Allah 'azza wa jalla manusia dicipta tidak bisa melihat Al khaliq. Sebagai pengibaratan. Kita tidak tahu siapa yang membuat HP yang kita pakai saat ini. Tahunya diproduksi oleh pabrik tertentu. Nah melalui para reseller nya HP kita jadi tahu bagaimana penggunaan HP itu dengan benar, bagaimana merawat dan lain-liannya. Meskipun dari pabrik sudah disertakan buku petunjuk, kita masih membutuhkan para reseller dari HP tersebut.

Nah, sebagaimana manusia. Walaupun sudah di turunkan Al Quran, manusia membutuhkan sosok manusia yang bisa menjelaskan maksud dari tiap ayat dalam Al Quran. Manusia juga membutuhkan teladan. Sosok yang merepresentasi manusia yang dikehendaki dan diridhoi Allah 'azza wa jalla itu. Oleh karena itulah Allah'azza wa jalla mengutus Rasul dan Nabi. 

Otentikkah Al Quran?

Wajar bila ada yang bertanya apakah benar al Quran berasal dari Allah ta'ala. Jika al Quran bukan dari Allah ta'ala, faktanya hingga saat ini tidak ada manusia yang bisa membuat satu ayat Al Quran pun. 

Jika al Quran  dibuat oleh Nabi Muhammad, maka bagaimana mungkin? Nabi Muhammad terlahir dari masyarakat yang buta huruf. Sehingga Nabi pun sama dengan masyarakat waktu itu. Beliau ummi - tidak bisa tulis menulis-. Jadi bagaimana manusia yang ummi membuat al Quran yang bahasanya sangat amazing?

Jika Nabi Muhammad tidak bisa membuat Al Quran, lantas bagaimana dengan masyarakat arab lainnya? Tentu jauh tidak mungkin lagi. Apalagi manusia sekarang, tambah jauh tidak mungkin lagi. Allah 'azza wa jalla berfirman dalam Qs Al Baqarah: 23-25. Silahkan dituliskan ayat dan artinya di kolom komentar ya.

Banyak sekali ayat Al Quran yang sains menemukan kebenarannya. Mulai dari proses terjadinya hujan, penciptaan manusia, kebenaran akan kisah nabi-nabi sebelum nabi Muhammad dll nya. 

Ambil contoh keajaiban al Quran dikaitkan dengan matematika dan iptek. Qs asy Syam -matahari- no surat 91 dengan jumlah ayat 15. Jika 91 x 15 = 1.365. Jika dikaitkan dengan sains, 1.365 dipisah 1 dan 365. Angka 1 artinya 1 tahun. 365 adalah jumlah hari dalam 1 tahun. Jadi perkalian no surat dan jumlah ayat QS asy Syam menjelaskan 1 tahun ada 365 hari. Subhaanallaah.

 Allah 'azza wa jalla berfirman dalam QS Yunus: 5. Tulis ayat dan artinya dikolom komentar ya.

Sekarang masih kah kita ragu dengan al Quran? Jika masih ia, buat 1 ayat semisal al Quran!. Pasti tidak bisa, dijamin! Hehe. 

Seluruh isi al Quran adalah haq. Dan kita membenarkan seluruh isinya. Dalam Al Quran, Allah 'azza wa jalla telah mengabarkan adanya malaikat, para Nabi sebelum nabi Muhammad, kitab suci selain Al Quran, hari akhir dan juga qada' dan qadar. Maka kitapun mengimani seluruh kabar tersebut. Walaupun kita tidak bisa melihat malaikat. Walaupun nabi sebelum nabi Muhammad, kita juga belum melihatnya. Walaupun kitab suci selain Al Quran, kita juga belum mengetahuinya. Tapi Allah 'azza wa jalla mengetahui semuanya itu. Karena semuanya adalah ciptaannya Allah 'azza wa jalla. Lantas, apa yang membuat kita tidak meyakininya?

Demikian pula adanya hari akhir -kiamat-. Ibarat produk, baik produk makanan, transportasi ataupun lainnya. Bagi pabrik sangat mudah mengkiamatkan produk yang dibuatnya. Yakni dengan jalan menarik seluruh produknya atau tidak memproduksi lagi. Ataupun menghancurkan seluruh produknya, sehingga tidak ada lagi dipasar. 

Nah bagi Allah 'azza wa jalla juga sangat mudah. Menarik seluruh nafas makhluk ciptaannya. Mudah bagi Allah tidak memproduksi oksigen. Bagaimana manusia bisa hidup tanpa oksigen? Pasti manusia mati. Allah 'azza wa jalla pun sangat mudah menghancurkan seluruh alam semesta yang diciptakan Nya ini.

Alhamdulillah, sampai dipenghujung materi ke -9, dan bisa kita katakan, bahwa kita beriman kepada Allah 'azza wa jalla, malaikat malaikatNya, Rasul-RasulNya,  kitab kitabNya, qada' qadar dan hari akhir. 

Kebenaran dari Allah 'azza wa jalla, maka janganlah kita ragu untuk mengambilnya. Silahkan bila ada pertanyaan dituliskan dikolom komentar.


Sabtu, 23 Januari 2021

THORIQUL IMAN

Alhamdulillah, hari ini kita diberikan kesehatan, kelapangan dan kemudahan oleh Allah 'azza wa jalla untuk melanjutkan ngaji by literasi. Kita masuk materi ke-8 yakni Jalan Menuju Iman. 

Dengan segala potensi yang telah Allah 'azza wa jalla anugerahkan, sudah seharusnya manusia bisa menemukan jalan untuk mengimani yang ghaib. Mengimaninya dengan keimanan yang sempurna. 

Pernahkah kita bertanya, "Dari mana aku berasal? Didunia ini untuk apa? Dan setelah kematian adakah kehidupan lagi?"

Bila pertanyaan itu pernah muncul dalam diri kita maka itu adalah pertanyaan fitrah. Pertanyaan yang muncul dari gharizah tadayun. Dan setiap manusia, fa InshaAllah, pasti pernah bertanya tentang hal itu. Entah ia pikirkan sendiri atau ditanyakan kepada orang lain. Meskipun seseorang itu terlahir dari rahim seorang ibu yang muslim, pasti semasa kanak-kanak pernah bertanya kepada ibunya tentang siapa itu Allah? Siapa yang menciptakan langit, matahari, bulan dan lainnya?

Dan seiring waktu ketika sudah dewasa dan sudah mengenyam pendidikan, seorang anak muslim bisa menangkap bahwa semuanya diciptakan Allah 'azza wa jalla. Nah adapun mereka yang terlahir dari rahim seorang ibu yang noni maka dididiklah si bayi tadi dengan agama kedua orang tuanya.

Nah sekarang, biar iman kita bukan semata iman karena keturunan, mari kita gunakan akal yang telah anugerahkan Allah 'azza wa jalla untuk memikirkan siapakah Al khaliq yang haq- itu? 

Segala ciptaan yang nampak memiliki kelemahan. Setujukah kamu dengan pernyataan ini? Jika tidak setuju, tunjukkan 1 ciptaan Al khaliq yang tidak memiliki kelemahan!

Semua yang di Tuhan kan dan nampak itu lemah. Setujukan kamu dengan pernyataan ini? Jika tidak setuju berikan bukti yang mendukung jawabanmu.

Jika Tuhan itu bisa di buat bentuknya oleh manusia, semisal patung dll, maka itu sebenarnya khayalan manusia. Jika benar Tuhan, mengapa mau di buat bentuknya oleh makhluk yang diciptakannya sendiri? Bukankah Tuhan itu Maha segalanya?

Jika Tuhan itu berbilang, berketurunan, maka apa bedanya dengan makhluknya? Lantas apa tugas anak anak Tuhan? Lantas apa jabatan anak Tuhan? Dan dari mana manusia tahu Tuhan berketurunan? Kalau bukan hayalan manusia. 

Jika Tuhan tidak ada, kenapa kita mengatakan angin itu ada? Bau itu ada? Padahal tidak nampak wujudnya? 

Jika Tuhan tidak ada, siapa yang menyuruh matahari terbit dari timur dan tenggelam di sore hari? 

Jika Tuhan itu tidak ada, kenapa ada kematian? Kenapa manusia bisa mati? Siapa yang mencabut nyawanya? 

Bila kita tidak mengakui adanya Tuhan, bisakah kita menghidupkan orang mati? Bahkan tidak perlu serepot itu, bisakah kita membuat sehelai rambut? Atau menghentikan barang beberapa menit detak jantung kita sendiri?

Coba kita cerna, pertanyaan pertanyaan di atas. Dengan akal yang sehat, jernih, manusia akan menemukan bahwa ada dzat yang Maha Kuasa dibalik alam semesta beserta isinya ini. 

Allah 'azza wa jalla mengajak manusia berfikir dalam Qs Yunus 4-5. Silahkan kamu tulis ayat dan terjemahnya.

................................................................................................

Saat mata tidak mampu melihat dzat Allah 'azza wa jalla di dunia, itulah bukti kuasanya Allah 'azza wa jalla menciptakan mata manusia yang terbatas. Allah 'azza wa jalla bila mau bisa membuat mata manusia bisa melihat dibalik tembok, bisa melihat dengan jarak ratusan kilo. Tapi Allah 'azza wa jalla berkehendak menjadikan mata manusia terbatas. Agar manusia bisa berfikir, bahwa ia hanyalah makhluk bukan Tuhan.

Nanti, saat di yaumul hisab, saat nanti di surga kita bisa melihat wajah Allah 'azza wa jalla. 

Dengan demikian,  manusia sengaja di ciptakan Allah 'azza wa jalla untuk menyembah dan beribadah kepadaNya. Dan bila hitungan hari sudah cukup jatah hidup di dunia , satu per satu manusia diambil oleh Allah 'azza wa jalla. Dan manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas seluruh aktivitasnya di dunia. 

Mari kita renungkan ayat Allah 'azza wa jalla dalam Qs Al Insiqaq 1-25.

Silahkan kamu tulis ayat dan artinya:

................................................................................................

Untuk materi ke -8 sampai disini ya, dilanjutkan dengan tanya jawab, silahkan apabila ada pertanyaan dituliskan di kolom komentar.

Semoga materi hari ini bermanfaat dan menambah iman kita kepada Allah subhaanahu wa ta'ala. Aamiin aamiin yaa mujiibassaailiin.

Senin, 18 Januari 2021

NALURI - GHORIZAH -

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah 'azza wa jalla. Shalawat serta salam teruntuk baginda Nabi Muhammad SAW. 

Semoga pengunjung saranakebaikan.blogspot.com selalu dalam lindungan Allah 'azza wa jalla. Aamiin.

Waktu terus berjalan dan hari ini kita memasuki ngaji by literasi untuk materi ke 7. Bahasan hari ini melanjutkan materi Thaqatul hayawiyah yang ketiga yaitu gharizah -naluri-.

Allah 'azza wa jalla selain menganugerahi manusia akal dan hajatul udhowiyah, manusia juga diberi qadar berupa naluri. Nah naluri -gharizah- ini bila diteliti akan dapat di klasifikasikan menjadi 3 yaitu gharizah tadayun (naluri beragama), gharizah baqa' (naluri mempertahankan diri), dan gharizah nau' (naluri melestarikan jenis). Naluri ini menempel pada tiap manusia. Jadi tidak bisa dihapus kecuali Allah 'azza wa jalla yang menghapusnya. 

Gharizah Tadayun

Gharizah tadayun atau naluri beragama berupa keinginan manusia untuk mengkultuskan/mengagungkan dzat atau sesuatu yang dianggapnya/diyakini memiliki kekuatan lebih. Wujudnya selain menyakini adanya Tuhan dan menganut agama tertentu adalah kepercayaan pada sesuatu yang ghaib. Ada juga yang mengkultuskan manusia, hewan, tumbuhan, matahari ataupun api. Misalkan kaum kafir yang menuhankan Firaun. Karena melihat kekuatan yang dimiliki Firaun. Orang hindu mengkultuskan sapi, dianggap sapi tertentu memiliki keutamaan tertentu. Orang majusi menyembah api dianggapnya api sumber kekuatan. Orang Jepang menyembah matahari ataupun juga aliran dinamisme dan animisme. 

Jadi, sudah jadi qadar bagi manusia untuk mengkultuskan sesuatu yang dianggapnya Maha. Nah disinilah peran akal harus difungsikan. Agar tidak salah memilih Tuhan, tidak salah memilih agama. Dan tidak menyembah manusia, hewan, tumbuhan, api, syetan dan lainnya. 

Dalam Qs. Al An'am ayat 75-79 dikisahkan bagaimana Nabi Ibrahim mencari Tuhan. Nah silahkan dituliskan dibawah ini arti dari Qs Al An'am ayat 75-79.

...................................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................................

Jadi, al Khaliq yang haq itu adalah Allah subhaanahu wa ta'ala. Dan agama yang haq adalah Islam. 

Adapun orang atheist yang tidak mengakui adanya Tuhan itu keluar dari fitrahnya. Mereka tidak mengakui adanya Tuhan tapi hakikatnya mereka menuhankan dunia. Dan itu juga bentuk naluri tadayun. Apabila manusia menggunakan akal nya pasti akan sampai pada pertanyaan siapa yang menciptakan alam semesta ini? Siapa yang mengaturnya? Bahkan jika mau muhasabah pada diri manusia ada banyak tanda yang menghantarkan bahwa ada Al Khaliq yang menciptakan semuanya. Dan sampai pada kesimpulan bahwa manusia terbatas. 

Gharizah Baqa'

Nah, berikutnya gharizah baqa' atau naluri mempertahankan diri. Wujud dari naluri ini adalah keinginan dirinya untuk membela diri dan mempertahankan survive dirinya. Konkret contohnya adalah saat manusia di pukul oleh orang lain pasti ada keinginan membela diri. Misal kamu di kerjain teman kamu, pastinya kamu marah, jengkel dan ingin membalas. Betul kan? Nah ini penampakan naluri baqa'. Demikian juga kemauan suatu bangsa menjajah bangsa lain. Itu juga perwujudan dari naluri baqa' pada sekumpulan orang/bangsa.

 Nah, supaya naluri baqa' ini tidak menjadi naluri yang buas, artinya rakus ingin menguasai manusia lainnya harus di manej dengan iman dan akal sehat. Bagi seorang muslim wajib menuntun nalurinya agar terpenuhi tanpa melanggar hukum syariat.

Allah 'azza wa jalla berfirman dalam Qs. Al Fushilat: 34 

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

Artinya: 

....................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................................

Pada ayat tersebut Allah 'azza wa jalla memberikan rambu bagaimana memenej naluri baqa' saat kita ditimpa suatu hal yang buruk.

Gharizah Nau' - Naluri Melestarikan Jenis-

Gharizah Nau' adalah naluri manusia untuk mencintai, menyayangi. Baik itu pada dirinya, orang tuanya, anaknya, saudaranya, hewan peliharaannya, makanan kesukaannya, warna kesukaannya dan lainnya. Jadi wajar jika manusia mencintai manusia lainnya. Sudah nalurinya untuk demikian. Jadi misal kamu jatuh cinta pada lawan jenis itu fitrah. Tinggal kemudian memenej naluri itu agar tidak jatuh pada zina. Baik zina mata, zina hati, atau zina badan. Nah disinilah harus tahu hukum syariat pergaulan dalam Islam. Islam mengharamkan tabaruj, khalwat, ikhtilat. Nah pacaran itu ada khalwat, ada zina mata dan hati. Jadi seorang muslim ga boleh pacaran ya.

Allah 'azza wa jalla berfirman dalam Qs. Al Isra': 32

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

Artinya:

....................................................................................................................................................................

Nah, mendekati zina aja tidak boleh apalagi kalau sampai melakukannya. Pastinya tidak boleh. 

Ada banyak hal didunia ini yang bisa dicintai oleh manusia. Agar cinta itu tidak salah tempat maka Allah 'azza wa jalla memberi rambu-rambu berikut dalam Qs at Taubah: 24

{قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

Artinya:

....................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................................

Nah itu panduan cinta ya. Biar kita tidak salah mencintai seseorang ataupun sesuatu. 

Dan tidak terasa sudah cukup panjang tulisan ini, jadi ngaji by literasi materi gharizah dilanjutkan melalui tanya jawab ya. Silahkan dituliskan pertanyaan di tempat di kolom komentar.

Demikian, semoga materi hari ini bermanfaat dan tetap semangat untuk ngaji by literasi.

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Sabtu, 09 Januari 2021

KEBUTUHAN JASMANI

 

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah azza wa jalla. Allah yang menciptakan manusia, menciptakan bahasa dan menurunkan Al Quran bukan semata untuk dibaca akan tetapi sebagai petunjuk dan pedoman hidup. 

Tidak terasa ngaji by literasi udah sampai materi ke 6. Dipertemuan ke lima kita membahas akal, nah sekarang kita lanjutkan Thaqatul hayawiyah yang berikutnya Yaitu hajatul udhowiyah atau kebutuhan jasmani.

Manusia tersusun dari jasad atau fisik yang Allah tiupkan ruh padanya. Tanpa ruh -nyawa- manusia tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tidak bergerak. Berkedippun tidak. 

Bila manusia modern saat ini bisa membuat robot tapi tidak mampu membuat ruh -nyawa-. Melihat wujud ruh pun manusia tidak mampu. Lantas, mengapa manusia sombong? Tidak mau menyembah Allah SWT? Astagfirullah. Semoga nikmat iman yang Allah azza wa jalla anugerahkan kepada kita ini dapat kita suburkan. Sehingga iman kian hari kian meningkat. Aamiin.

Nah, balik ke bahasan hajatul udhowiyah. Hajatul udhowiyah wajib dipenuhi oleh setiap individu. Hal ini bagian dari perintah Allah azza wa jalla. Sehingga berdosa bila kita tidak memenuhinya. Allah azza wa jalla berfirman, 

وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا 

وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا 

 وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا

"Dan Kami jadikan tidurmu sebagai istirahat. Dan Kami jadikan malam sebagai selimut. Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan" Qs. an Naba': 9-11

Allah azza wa jalla sudah membagi waktu bagi manusia. Bila manusia membalik waktu tersebut ataupun berlebihan disalah satu waktunya, akan menyebabkan tubuh mengalami ke eroran. Misalnya, tidurnya berlebih, misal 15 jam sehari. Nah, pasti kepala jadi pening, tubuh akan mudah terkena sakit. Karena metabolisme tubuh tidak berjalan dengan baik. Pun demikian jika kurang tidur. Seperti kasus orang Jepang, yang banyak bunuh diri karena stress tuntutan kerja sampai lembur-lembur. Jadi, semua sudah Allah tetapkan waktunya masing-masing.  

Hajatul udhowiyah / kebutuhan jasmani diantaranya meliputi makan, minum, buang air, BAB, tidur, dan lainnya. Rangsangannya berasal dari dalam tubuh manusia. Jika tidak dipenuhi bisa menghantarkan kepada sakit bahkan hingga meninggal. 

Jadi bila kita lapar, makanlah. Bila Kita mau pipis, BAB jangan ditunda. Bila lelah istirahatlah. Jadi Hajatul udhowiyah ini hak tubuh yang harus dipenuhi. Bila tidak dipenuhi manusia dzalim pada dirinya sendiri. 

Meskipun wajib memenuhi hajatul udhowiyah ini, tapi bukan berarti menghalalkan semua cara untuk memenuhinya. Misal makan dan minum maka harus memperhatikan syariat makan dan minum. Mulai dari kehalalannya, pakai tangan kanan, berdoa diawal dan diakhir makan dan minum, berhenti makan sebelum kenyang, tidak meniup makanan, berbagi makanan. Allah berfirman

وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنتُم بِهِ مُؤْمِنُونَ

"  Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya" (Qs. Al Maidah: 88).

Demikian pula BAB dan BAK ada juga syariatnya. Mulai dari larangan posisi berdiri, menghindari menghadap kiblat, tidak dipinggir jalan, melakukan thaharah setelah melakukannya, berdoa ketika masuk dan keluar kamar mandi. 

Nah demikian pula tidur. Ada syariahnya. Ada teladan dari Nabi Muhammad SAW. Mulai dari berdoa ketika akan dan bangun tidur, berwudhu sebelum tidur, miring ke kanan, larangan 1 selimut tuk 2 orang kecuali suami istri, larangan tidur selepas subuh dan sebelum magrib, dan lainnya. 

Begitu komplit Islam mengatur, setiap yang ditetapkan pasti membawa kebaikan tuk manusia. Sebaiknya jika meninggalkan ketentuan syariah pasti membawa mudharat bagi manusia.

Dengan demikian hajatul udhowiyah adalah qadar yang Allah tetapkan pada diri manusia. Dan menjadi ibadah jika kita memenuhinya sesuai syariahnya. Dan peroleh kemaslahatan dunia dan akhirat. Aamiin.

Nah, demikian pembahasan hajatul udhowiyah, silahkan bila ada pertanyaan dituliskan dibagian coment. 

Semoga materi hari ini bermanfaat. Aamiin. Dan tetap semangat mengkaji ilmu agama ya! 


Minggu, 03 Januari 2021

AKAL

Assalaamu'alaikum pengunjung blog saranakebaikan.blogspot.com. 


Kita lanjutkan ngaji by literasinya ya. 

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah azza wa jalla. Hari ini materi ngaji by literasi sampai materi ke-5. Nah kita akan membahas tentang Thaqatul Hayawiyah (Potensi Kehidupan). 

Nah setiap kita pasti merasa haus saat berjalan jauh dibawah terik matahari. Selain haus lapar juga mendera. Saat lelah jadi mengantuk. Dan saat ditimpa bencana kita bersedih menangis. 

Kita juga menyukai sesuatu، pun juga membenci sesuatu. Apakah sesuatu itu berupa manusia ataupun barang. Kita juga merasa jengkel ketika di sakiti orang lain. Marah dan serasa ingin membalas. 

Nah kita juga berkali kali menyebut nama Tuhan. Kita juga memiliki banyak ide dan strategi dalam menjalankan aktivitas keseharian. Ini semua adalah perwujudan dari Thaqatul hayawiyah atau potensi kehidupan yang ditetapkan Allah azza wa jalla atas manusia. 

Semua manusia memiliki potensi kehidupan yang sama. Sejak manusia pertama nabi Adam. Kecuali pada individu tertentu yang Allah azza wa jalla ciptakan berbeda. 

Apabila diperinci Thaqatul hayawiyah atau potensi kehidupan dibedakan menjadi 3 yaitu: akal, hajatul udhowiyah (kebutuhan jasmani) dan naluri. 

Pertama, akal. Akal adalah potensi yang membedakan manusia dengan makhluk ciptakan Allah azza wa jalla lainnya. Manusia memiliki akal, malaikat tidak, hewan juga tidak. Akal adalah kemampuan manusia untuk berfikir. Potensi akal ini diberikan Allah azza wa jalla bukan tanpa maksud. Dengan akal manusia bisa memikirkan ayat-ayat Allah dialam semesta ini. Sehingga ia bisa menemukan siapa Al khaliq yang haq itu. Dengan akal manusia bisa menemukan agama apa yang haq- itu. Dengan akal manusia bisa berfikir mana yang baik mana yang buruk. Dengan akal manusia bisa menembus langit dan bumi dengan ilmu pengetahuan. Dengan akal manusia bisa mengimani akan adanya akhir kehidupan. Bahwa tidak ada manusia abadi, tidak ada makhluk hidup yang abadi. Yang kekal hanya Sang Pencipta -Allah azza wa jalla-.Nah, makanya Allah azza wa jalla akan meminta pertanggungjawaban atas apa yang dilakukan manusia. 
 
Nan beda dengan binatang. Yang bebas hisab. Karena hewan tidak dikaruniai akal. Walau punya otak tapi hewan tidak bisa berfikir. Hewan hanya dikaruniai insting. Kambing menyusui anaknya bukan karena akalnya, tapi karena insting yang telah Allah azza wa jalla berikan. Induk ayam mencarikan makan anak-anaknya bukan karena akalnya, tapi insting yang Allah azza wa jalla tetapkan atasnya. 

 Tapi anehnya, didunia ini, manusia yang dianugerahi akal bisa sesat melebihi hewan. Tidak ada didunia hewan suka sesama jenis. Tidak ada juga ayam yang tega membunuh anaknya sendiri. Tapi kenapa di dunia manusia ada lesbi, homo, biseksual, transgender (LGBT)? Kenapa ibu/ayah tega membunuh anaknya sendiri? Btw juga pernah dengar hewan bunuh diri? Seperti nya belum pernah dengarkan? Nah kenapa manusia ada yang bunuh diri? 

 Ya Allah, sungguh benar firmanMu:
 وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ " Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai" (Qs. Al A'raf: 179). 

Jadi, Allah azza wa jalla menganugerahkan akal kepada manusia sebagai anugerah yang luar biasa. Dengan akal manusia bisa mulia, dengan akal manusia bisa sesat. 

Nah, btw supaya manusia ini bisa berfikir setidaknya ada empat hal. Pertama, ada fakta yang dipikirkan. Kedua, ada indera yang menyerap fakta. Ketiga ada matlumat tsabiqah/informasi awal. Keempat ada otak yang menyimpan berbagai macam informasi. Nah bila salah satu diantara 4 komponen ini tidak ada maka akal tidak menghasilkan pemikiran. Contohnya: kamu orang jawa berbangsa Indonesia dihadapkan pada buku berbahasa Jerman yang kamu belum pernah membelajarinya. Maka dijamin saat membaca nya kamu tidak mengerti sama sekali apa isi buku itu. Betul kan? Itu karena didalam otak kita tidak tersimpan matlumat tsabiqah tentang kosa kata bahasa Jerman. Sehingga mata hanya bisa melihat tulisan tapi tidak bisa mencerna maksud tulisan tersebut. 

Nah, oleh karena itulah, Allah azza wa jalla melarang kita mengikuti sesuatu tanpa kita ketahui ilmunya. Sebagaimana Allah berfirman: 
وَإِن جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, ..." (Qs. Luqman: 15) 

Disinilah pentingnya kita untuk menuntut ilmu. Oleh karena itu pula Allah azza wa jalla memfasilitasi hambaNya dengan mewajibkan menuntut ilmu. Supaya dengan ilmu manusia bisa berfikir dan menjadi hamba Allah azza wa jalla yang shalih shalihah selamat dunia akhirat. 

Sudah cukup ya untuk materi Akal ini. Dan untuk ngaji by literasi berikutnya kita bahas potensi kehidupan / Thaqatul hayawiyah selanjutnya. 

Nah, silahkan bila ada pertanyaan untuk disampaikan via comment. Semoga ngaji by literasi hari ini diberkahi Allah azza wa jalla dan diberikan selalu kelapangan untuk kita menuntut ilmu. Aamiin aamiin yaa mujiibassaailiin.

Jumat, 25 Desember 2020

IHSANUL AMAL

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Alhamdulillah ngaji by literasi udah sampai materi ke-4. Dari 3 materi yang udah kita pelajari diperoleh pemahaman bahwa Allah SWT Al khaliq (Sang Pencipta), Al mudabbir (Sang Maha Mengatur), Tiada Tuhan selain Allah SWT, mewajibkan bagi setiap muslim untuk menuntut ilmu. Agar hambaNya tidak tersesat dalam menjalani hidup, sehingga selamat di dunia dan di akhirat. Nah ternyata ilmu Allah SWT sangat luas sekali sebagaimana terfirmankan dalam QS al Kahfi 109.

Jadi, menuntut ilmu agama itu sama dengan melaksanakan perintah Allah SWT lainnya semisal sholat, puasa Ramadhan dll. Jadi semangat ya.

Nah, untuk untuk materi ke-4 ini, pengunjung blog saranakebaikan.blogspot.com, diminta untuk melengkapi narasi yang ada. Adapun bila ada pertanyaan bisa ditulis dikolom komentar. Ngaji by literasi: ngaji, membaca, menulis dan asah tsaqafah Islam.


IHSANUL AMAL

Baik, materi kita kali ini tentang Ihsanul Amal (Amal Yang Benar). Materi ini menjadi pijakan agar amal kita dipandu dengan ilmu. Sehingga tidak menjadi amal yang tertolak. Hem, btw adakah amal yang tertolak? Ada ya. 

Rasulullah SAW bersabda, " Barangsiapa melakukan amal, yang mana amal itu tidak ada perintah dari kami, maka amal itu tertolak" (HR. Bukhari). 

Contohnya, kamu sholat subuh tiga rakaat. Nah sholat ini pasti tertolak kalau sengaja melakukannya. Puasa tidak ada bukanya, puasa 24 jam, nah ini juga tertolak. Meski berbentuk ibadah tapi ibadah tadi itu tertolak. Bertentangan dengan syariah sholat dan puasa.

Lantas, bagaimana biar ibadah mahdhoh ataupun amal shalih diluar ibadah mahdhoh diterima Allah SWT? 

Pertama, ikhlas mengharap ridho Allah SWT. Semua ibadah dan amal shalih yang kita lakukan harus murni fillah dan lillah. Fillah artinya dikerjakan karena Allah SWT semata. Karena Allah SWT memerintahkan kita untuk melakukan ibadah dan amal shiloh tersebut. Adapun lillah maknanya untuk Allah SWT yaitu mengharapkan ridho Allah SWT. Bukan pujian manusia dan imbalan duniawi. 

Nah kira kira, kamu punya tips, tuk senantiasa ikhlas dalam beribadah dan beramal shalih? Silahkan dituliskan di sini ya: 

..........................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

Kedua, sesuai dengan hukum syara'. Hukum syara' adalah seruan dari asy syari' (Allah SWT) atau yang kita kenal dengan syariah. Syariah Islam mencakup perintah dan larangan Allah SWT, status hukum dari amal, tatacara pelaksanaannya dan ketentuan lainnya yang tercantum dalam Al Quran dan As Sunnah.

Kaidah fiqih menyebutkan "Hukum asal perbuatan itu terikat dengan hukum syara'". Nah jadi kita harus tahu status hukum dari setiap perbuatan yang kita lakukan. Apakah status hukumnya wajib, ..........., .........., ..............., ............. . Kalau wajib harus kita kerjakan. Kalau sunnah lebih baik dikerjakan. Kalau mubah ........................................................................................., Kalau makruh .......................................................................................... Kalau haram harus ditinggalkan. 

Nah bagaimana agar kita tahu status hukum setiap perbuatan? Caranya adalah dengan menuntut ......................... 

Oiya selain kita harus tahu status hukum perbuatan, kita juga harus tahu status hukum benda. Kenapa? Tentunya dalam berbuat kita juga menggunakan sesuatu. Semisal mau sholat pakai penutup aurat, bila lapar kita makan sesuatu. Terkait dengan benda, ada kaidah fiqih "Hukum asal benda adalah mubah kecuali ada hukum yang mengharamkannya". Nah jadi kita juga harus tahu apakah sesuatu itu halal atau haram digunakan. Agar kita mengetahui status benda maka kita harus menuntut ilmu agama.

Selanjutnya, setelah kita mengetahui status hukum perbuatan atau benda, hal berikutnya adalah memahami tatacara pelaksanaan dari ibadah atau amal shalih. Nah tatacara nya juga harus benar sesuai yang diperintahkan Allah SWT dan diteladankan Rasulullah SAW. Jadi tidak semau gue. Kayak mereka pengagum liberalisme - paham kebebasan- yang semaunya sendiri tidak terikat dengan hukum Allah SWT. 

Nah bagaimana agar kita tahu tatacaranya, tidak ada cara selain dengan tholabul ilmi sepanjang usia kita. 

Inilah dua syarat amal yang benar yang baik yang diterima Allah SWT yaitu ikhlas melakukannya dan sesuai dengan hukum syara'.

Dan tidak terasa sudah cukup banyak kalimat yang telah tertulis. Dan inshaAllah materi ke 4 cukup sampai disini. Dan sesungguhnya Allah SWT berfirman, 

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal" (Qs. Al Kahfi: 107). 

Jadi, tetap semangat tuk ngaji by literasi, tidak ada yang sia sia dari setiap amal shalih yang kita lakukan. Aamiin. Wallahua'lam.

Jumat, 18 Desember 2020

BEDA ILMU DAN TSAQAFAH

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

Alhamdulillah, hari ini kita memasuki materi ke 3 dari ngaji by literasi. Semoga pengunjung blogger selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin. 

Untuk materi kali ini, kamu tidak diminta melengkapi bagian yang masih kosong, tapi tinggal membaca dan memahaminya. Nah setelah itu memberi kesimpulan. Nah kesimpulan ya silahkan dituliskan di kolom komentar ya. 

Baik, silahkan dipelajari materi ke 3 Beda Ilmu dan Tsaqafah.




Ilmu sesuatu yang dapat dibuktikan kebenarannya. Ilmu bersifat umum tanpa dipengaruhi oleh mafhum -pandangan hidup/aqidah/ideologi- tertentu. Nah makanya Nabi Muhammad SAW memerintahkan kita untuk tholabul 'ilmi walaubissin "Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri cina-". Nah tentunya kita tahu bahwa masyarakat cina bukanlah masyarakat muslim. Itu artinya ilmu bersifat umum bisa dipelajari ke umat manapun. Yakni belajar kepada mereka yang menguasai ilmu tersebut. 

Jadi bila kamu punya guru matematika, fisika, biologi, dll beragama non muslim, maka tidak apa-apa. Jangan anti. Karena belajar ilmu ilmu tersebut tidak berkaitan dengan pengajaran aqidah/pandangan hidup/ideologi tertentu.

Ilmu Pengetahuan

Nah, kita sering menggunakan istilah ilmu pengetahuan. Ada dua kata yang digabung, ilmu dan pengetahuan. Pengetahuan memilik kata dasar -tahu- mendapat awalan dan akhiran. Yang menjadikan status kata pengetahuan sebagai kata benda yang awalnya adalah kata kerja. Sebagaimana proses pembentukan katanya, maka pengetahuan berasal dari apa yang kita tahu dari penglihatan dan pendengaran. 

Contoh: Kita menemani ibu kita mengupas ketela pakai pisau. Kita melihat ibu kita memotong dulu bagian tulang atas ketela, kemudian kulit ketela di gores lurus dengan pisau. Kemudian kulit ketela dikelupas. Nah dari melihat apa yang dilakukan ibu kita, akhirnya kita menjadi tahu cara mengelupas ketela. Dengan bahasa lain kita mendapatkan pengetahuan cara mengelupas ketela. 

Dengan demikian pengetahuan bisa kita dapatkan dimana-mana saat kita berinteraksi dengan makhluk hidup. Bisa dari manusia juga dari hewan. Ingat kisahnya Qabil? Dia dapat pengetahuan cara mengubur mayat dari seekor burung yang mengubur jasad sesama burung. 

Dengan demikian, penggunaan istilah ilmu pengetahuan meluaskan makna ilmu dan pengetahuan. Maka muncullah ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial. 

Apa itu Tsaqafah?

Tsaqafah adalah ilmu pengetahuan serta pemahaman yang dibangun dari aqidah/ideologi/pandangan hidup tertentu. Semisal mapel al Quran, hadist, tarikh, fiqih, aqidah, ekonomi Islam, politik Islam dll. Nah untuk mapel mapel ini adalah masuk tsaqafah Islam. Semua ilmu yang dipelajari di dalamnya dibangun dari pandangan hidup Islam. Dalam hal mempelajari tsaqafah ini kita harus belajar kepada seorang muslim yang menguasainya. Tidak boleh belajar al Quran kepada orang non muslim. Demikian pula dengan hadits, fiqih, aqidah dan lainnya. 

Oiya pandangan hidup/ideologi di dunia ini bila dikerucutkan ada 3 yaitu: Islam, kapitalisme dan sosialisme. Maka tsaqafah ada tsaqafah Islam, tsaqafah kapitalis, tsaqafah sosialis.

Nah bagaimana hukum mempelajari tsaqafah ajnabi? Atau Tsaqafah asing, semisal mempelajari sistem ekonomi kapitalisme, sistem pemerintahan sosialis, demokrasi, dan tsaqafah asing lainnya? Hukumnya adalah mubah -boleh- bagi mereka yang sudah memiliki pemahaman yang lurus bahwa tsaqafah kehidupan yang haq- hanya dari Islam. Mubah bagi mereka yang sudah mantap tidak akan terbawa pada tsaqafah ajnabi tersebut. Sehingga dengan mempelajarinya tidak malah membenarkan tsaqafah asing tersebut. Jadi dipelajari sebagai pengetahuan dan untuk dikritisi bukan diamalkan.

Ok, sampai disini sudah bisa membedakan ya antara ilmu dan tsaqafah? Alhamdulillah.

Klo sudah silahkan dikerjakan soal berikut ini ya!

1. Jelaskan perbedaan antara ilmu dengan tsaqafah! (Silahkan dikirim ke kolom komentar ya)




Sabtu, 12 Desember 2020

Menejemen Menuntut Ilmu

Assalaamu'alaikum pengunjung blog saranakebaikan.blogspot.com. Alhamdulillah kita udah memasuki pekan kedua dari ngaji by literasi. 

Materi ke 2 ini membahas tentang Manajemen menuntut ilmu. Silahkan bagi pengunjung untuk melengkapi artikel berikut dan di share di Rubrik comment. 

Mari belajar Islam dengan membaca,  menulis dan mengasah otak. 


MANAJEMEN MENUNTUT ILMU

Pembahasan pekan lalu kita bahas tulisan yang berjudul ................. Nah materi kali ini dan seturusnya adalah implementasi dari iman kita. Bahwa Allah SWT itu ada, Allah SWT Tuhan kita, pencipta alam semesta beserta isinya, pengatur alam semesta beserta isinya. Dan manusia adalah salah satu ......... yang wajib untuk terikat dengan ......... Hidup akan nyaman dan tenang bila mengikuti aturanNya. Betul apa salah? ..........

Btw udah berapa mapel yang sudah kita pelajari. Nah udah berapa guru yang sudah memberikan ilmunya kepada kita. Coba dihitung!. Mapel yang udah dipelajari ada ........ Guru yang sudah mengajar ada ...... 

Wow banyak ternyata ya. Subhanallah. Nah dari sekian mapel yang udah dipelajari, materi apa yang paling berkesan dan kamu rasakan manfaatnya dalam kehidupan? ............. Apabila direnungkan ilmu yang kita belajari masih seujung kuku yang dicelupkan dilaut. Sedikit sekali. Coba sekarang buka QS Al Kahfi ayat 109 dan silahkan ditulis terjemahnya disini ya. " ................................................................................................................................................................

Ilmu adalah bagian dari kalimat Allah SWT dialam semesta ini. Sampai kita merenggang nyawa maka belum keluar ilmu yang kita pelajari. Nah sekarang yang terpenting buka seberapa banyak ilmu yang sudah kita pelajari. Tapi sudah tepatkah kita memenej perintah Allah SWT yang satu ini.

Mengapa menuntut ilmu? Pertanyaan ini harus terjawab dengan benar. Benarnya jawaban pertanyaan ini akan menjadi pijakan dalam menuntut ilmu. Menjadikan semangat belajar, terus menuntut ilmu tiada mengenal waktu, dan merasa butuh terus dengan ilmu. Silahkan ditulis disini jawaban pertanyaan tersebut; ..........................................................................................................................................................

Dengan menuntut ilmu tentu ada banyak manfaat yang udah didapat. Dari yang awalnya tidak tahu tentang suatu hal jadi tahu. Sikap dan perbuatan yang kita lakukan tidak bisa dilepaskan dari ilmu yang udah dipelajari. Nah makanya ada pepatah mengatakan ilmu menuntun dan menjaga si empunya ilmu. Dan yang utama adalah dengan menuntut ilmu kita mengenal Allah SWT dan RasulNya paham akan agama ini dan ilmu kehidupan lainnya.

Objek untuk dipelajari sangat banyak. Bila diklasifikasi hanya ada 2 Yaitu ilmu agama dan ilmu umum. Nah hukum mempelajari kedua nya tidak sama. Yang wajib ain adalah mempelajari ilmu ...... Adapun yang wajib khifayah adalah mempelajari ilmu ...... Berarti porsi mempelajari nya harusnya tidak salah. Malas mempelajari ilmu agama dan mati matian belajar ilmu umum. Akhirnya, urusan dien nya tidak paham. Rugikan klo begini. 

Nah, agar kita tidak merugi, menuntut ilmu Agama yang fardhu ain itu wajib diamalkan hingga akhir hayat. Biarpun sehari hanya beberapa menit belajar agama tidak masalah. Berjam jam lebih bagus lagi. Ilmu agama akan menuntun implementasi ilmu umum yang telah dipelajari. Sehingga tidak menjadi pribadi pintar yang malah merusak alam semesta. Sebagaimana difirmankan Allah SWT, "Telah nampak kerusakan di daratan dan dilautan karena ulah manusia" QS ............

Wah tidak terasa udah lebih satu paragraf tuk materi manajemen menuntut ilmu, akan  kita lanjutkan pekan depan, InshaAllah. 


Minggu, 06 Desember 2020

Iman Itu Atas Perkara yang Ghaib

 السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

Bagi pengunjung saranakabaikan.blogspot.com yang mau ikutan ngaji by literasi, bisa mengikuti materi disetiap pekannya di blog ini. Berikut adalah materi 1. 

Silahkan dipelajari, dilengkapi bagian yang masih kosong. Kemudian file bisa dikirim ke kolom comment dibawah. Demikian juga apabila ada pertanyaan. Jangan lupa dicantumkan identitas dirinya ya.

Semoga ngaji by literasi ini menambah iman takwa kita pada Allah SWT, dan menambah ilmu sebagai bekal meniti kehidupan. Aamiin. 


Materi 1

Iman Itu Atas Perkara yang Ghaib

Iman artinya yakin, percaya. Iman kepada Allah SWT artinya meyakini, mempercayai bahwa Allah SWT ada. Iman kepada Allah SWT tidak berhenti pada hal itu. Melainkan berlanjut pada mempercayai semua yang dikabarkan Allah SWT dalam Al Quran. Melaksanakan ...................... dan menjauhi ....................... Allah SWT berfirman, "Para Rasul beriman dengan apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhan mereka demikian pula orang-orang beriman".Qs. Al Baqarah ayat ....... 

Ada sebuah kisah dalam Al Quran, Bani Israel kaum nya Nabi Musa As menolak mengimani Tuhannya Musa. "Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah ........................., karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya" (QS. al Baqarah: 55). Seketika itu matilah mereka. Kemudian Allah SWT bangkitkan kembali agar mereka bersyukur. Namun, tidaklah peristiwa itu membuat mereka beriman kepada Allah SWT. Ada saja alasan yang mereka buat untuk menolak kebenaran yang dibawa Nabi Musa. Beruntunglah mereka yang beriman kepada Allah SWT dan RasulNya.

Nah, bagaimana dengan iman kita? Coba kita renungkan. Andaikan kamu oleh Allah SWT diberi kekayaan, keluarga yang bahagia, teman yang baik baik, kendaraan yang bagus, namun Allah SWT menghilangkan matahari,  bulan dan bintang, maka kamu pilih mana? .................................................................................

Ketahuilah Allah SWT adalah poros dari adanya kehidupan di alam semesta. Tanpa Allah SWT tidak ada alam semesta beserta isinya. Maka tiada artinya segalanya bila kita tidak menyakini al Khaliq Sang pencipta alam semesta -Allah azza wa jalla-. Masih belum percaya bila Allah SWT ada? Maka bunuhlah cecak atau tikus, lalu hidupkan kembali. Bisa? Pasti ...........................

Semoga tulisan 4 alinea ini bisa merefresh iman kita. Dan mencharge kemauan kita untuk taat kepada Allah SWT dan RasulNya. Aamiin aamiin yaa mujiibassaailiin.

Dipun Waos Piantun Kathah