Alhamdulillah, kalimat yang pantas kita ucapkan. Karena hanya karena karunia Allah 'azza wa jalla semata, kita bisa menghirup oksigen hari ini. Dan kita bisa melanjutkan ngaji by literasi untuk pertemuan ke 10.
Hari ini, kita akan membahas materi yang masih sambung dengan Thariqul Iman. Bila jalan keimanan sudah benar, maka di depan ada banyak tikungan. Nah bagaimana biar iman kita tidak salah memilih tikungan, jika memang harus berbelok?
Aqidah Islam Aqidah Shahih
Aqidah bahasan baru. Dikatakan baru karena di masa Nabi SAW, istilah ini tidak ada. Dimasa Rasulullah, menggunakan istilah iman. Istilah aqidah muncul belakangan setelah wafatnya Nabi SAW.
Akar kata aqidah dari bahasa arab aqada ya'qidu aqdan. Artinya ikatan, mengikatkan. Jika seseorang berkata " Aku beraqidah Islam", artinya aku mengikatkan diri pada Islam. Maknanya aku beragama Islam, mengimani rukun iman yang 6 dan mengimani rukun Islam yang 5. Hal ini sebagaimana Rasulullah SAW jelaskan saat ditanya tentang Islam dan Iman.
Saat itu malaikat Jibril menemui Nabi SAW dalam mejelisnya. Malaikat Jibril bertanya, " Terangkan kepadaku tentang Islam?".
Nabi SAW menjawab, "Bahwa Engkau bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad utusan Allah, menegakkan sholat, membayar zakat, puasa Ramadhan dan haji ke baitullah jika engkau mampu melakukan perjalanannya"
Jibril menjawab, "Engkau benar. Sekarang kabarkan padaku apa itu iman?
Nabi SAW menjawab, "Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitanNya, Rasul-RasulNya, Hari akhir dan takdir baik dan buruk"
Malaikat Jibril berkata, "Engkau benar"
Nan kisah Malaikat Jibril yang berdialog dengan nabi ini secara tidak langsung mengajarkan kepada peserta di majelis nabi waktu itu, dan umat Islam pada umumnya, akan makna apa itu iman dan Islam.
Tikungan yang Beranekaragam
Masa kenabian telah berlalu. Sekitar 15 Abad lalu Islam dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Agama ini telah menyempurnakan ajaran yang dibawa oleh Nabi-nabi sebelumnya. Menghapus syariah Nabi sebelumnya. Walau ada beberapa syariat Nabi terdahulu yang tetap ada. Semisal syariah haji dan umrah.
Allah berfirman dalam Qs Al Maidah ayat 3.
ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
Artinya (silahkan dikerjakan dikolom komentar ya) ........................
Aqidah Islam telah sempurna. Demikian pula syariatnya. Akan tetapi seiring jauhnya umat ini dari masa adanya kekhilafahan Islam -sebagai institusi penjaga aqidah, pelaksana syariah-, menghantarkan pada munculnya berbagai khurafat dan bid'ah. Khurafat adalah keyakinan/kepercayaan atau cerita yang tidak ada dalilnya dalam Islam. Bid'ah atau sesuatu yang baru dalam urusan aqidah dan ibadah bermunculan.
Bahkan aqidah umat Islam tanpa mereka sadari terkikis dengan aqidah ajnabi-asing-. Aqidah yang secara istilah diartikan sebagai sesuatu yang mendasar yang darinya terpancar aturan kehidupan.
Contoh aqidah asing adalah sekulerisme. Aqidah ini menjadi dasar ideologi kapitalisme. Paham sekuler adalah paham memisahkan urusan agama dengan kehidupan. Agama boleh adanya, tapi tidak untuk mengatur kehidupan. Muncullah istilah demokrasi untuk urusan politik, liberalisme untuk ekonomi dan sosial, hedonisme untuk gaya hidup, materialisme sebagai pijakan perbuatan.
Selain aqidah sekulerisme, ada aqidah asing lainnya yaitu paham yang mengatakan segala sesuatu berasal dari materi. Paham ini tidak mengakui adanya Tuhan. Inilah aqidah dari ideologi sosialisme, yang di Indonesia dikenal dengan komunisme.
Baik kapitalisme maupun sosialisme sama sama bertentangan dengan Islam. Hanya saja, saat ini, dua ideologi itu yang mengatur dunia. Negara pengusung kapitalisme adalah Amerika dan negara barat lainnya. Adapun sosialisme direprentasikan oleh negara Cina. Adapun Rusia, negara dimana ideologi sosialisme dilahirkan, malah sekarang berhaluan kapitalis.
Adapun Islam, untuk saat ini, tidak diemban oleh negara manapun. Yang tersisa adalah negeri negeri -yakni negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, dengan aturan kehidupan mengambil hukum buatan manusia (sekuler)-. Tapi, masih ada sebagian syariat Islam yang diterapkan. Ssemisal Arab Saudi menerapkan hukum sanksi dari Islam. Perbankan syariah. Adapun syariah pemerintahan, ekonomi, sosial, hubungan diplomatik, pendidikan berdasar sekulerisme.
Inilah tikungan yang tidak disadari umat Islam. Seolah dengan bebasnya menjalankan ibadah wajib -sholat, puasa, zakat, haji, berjilbab- sudah cukup. Padahal masih ada banyak hukum syariah yang harus dipraktekkan baik tataran individu, bertentangga, bermasyarakat, bernegara hingga hubungan antar negara.
Allah 'azza wa jalla berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
(Qs. Al Baqarah: 208) Artinya silahkan ditulis dikolom komentar ya.
Siapa yang Senang
Pihak yang senang dengan kondisi umat Islam saat ini adalah negara pengusung sekulerisme-kapitalisme. Mereka akan terus melakukan makar/tipu daya/propaganda untuk menjauhkan umat Islam dari Islam kaffah. Digulirkan isu terorisme, radikalisme, dipecah umat Islam menjadi beberapa kategori. Dari Islam tradisional, Islam liberal, Islam moderat, Islam radikal.
Muncullah islamophobia. Yakni rasa takut pada diri umat Islam untuk menampakkan identitas keislamannya. Takut menjadi muslim sejati. Takut dicap teroris, radikal dll. Kemudian memilih menjadi Islam biasa biasa saja. Yang penting sholat, baik akhlaqnya, membaca al Quran dan tidak mengkritisi penerapan hukum Islam.
Padahal bila saat ini negara kapitalis AS dkk, menyerang pihak yang mereka sebut sebagai kelompok radikal, maka suatu hari nanti bila dalam kaca mata mereka, kelompok radikal ini sudah habis, maka ganti kelompok Islam tradisional, Islam moderat, Islam liberal yang akan mereka caplok. Karena sejatinya, yang mereka inginkan adalah umat Islam tunduk dan mengikuti millah mereka.
Allah 'azza wa jalla berfirman,
وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ}
Tulis artinya dikolom komentar ya. (Qs. Al Baqarah: 120)
.........
Demikian untuk materi ngaji by literasi yang ke 10. Apabila ada pertanyaan silahkan di tuliskan dikolom komentar.
Semoga materi hari ini bermanfaat dan sampai ketemu dimateri ngaji by literasi selanjutnya.
Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.