يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Tampilkan postingan dengan label air mata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label air mata. Tampilkan semua postingan

Kamis, 12 Agustus 2021

Tahun Berapa Kamu Lahir?

Alhamdulillah kita memasuki tahun hijriah yang ke 1443. Sudah tahun hijriah yang keberapa tahun ini bagi anda? Coba dihitung biar kita tahu tahun kelahiran kita dalam kalender hijriah.

Kalau sudah tahu, mari coba bertanya kepada teman kita, "Tahun berapa anda lahir?" Pakai tahun hijriah ya.

Tanpa kita sadari teknis bertanya seperti ini termasuk syiar Islam. 

Bisa kita hitung-hitung. Jika 1 orang punya 10 teman, dan temen kita misalkan masing-masingnya punya 10 teman juga. Maka jika 1 orang tadi bertanya tahun kelahiran dalam hitungan tahun hijriah kepada 10 temannya maka syiar kalender hijriah sudah tersampai ke 10 orang. Dan 10 orang tadi jadi tahu tahun kelahirannya dalam kalender hijriah.

Jika masing-masing mereka menanyai 10 temannya berarti 100 orang tahu tahun kelahirannya dalam kalender hijriah. Dan jika masing-masing mereka juga menanyai temannya maka yang awalnya dari 1 orang bisa tersebar pada ribuan orang. MasyaAllah.

Kita yang terlahir dengan kalender masehi yang mendunia, maka mari moment tahun baru hijriah ini menjadi jalan syiar kalender hijriah. Sehingga kalender dunia pun hijrah dari kalender masehi kepada kalender hijriah. Biidznillah.

Walau hanya sekedar kalender sesungguhnya ia menggandung peradaban. Dibalik penanggalan hijriah ada peristiwa fenomenal yakni hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Dan disusul dengan hijrahnya kaum muslimin dari sistem kehidupan jahiliyah menjadi sistem Islam dengan ditegakkannya daulah Islam di Madinah oleh Nabi SAW.

Kalender hijriah disebut juga dengan kalender qamariyah. Penanggalan berdasarkan perhitungan bulan. Rukyatul hilal aktivitas melihat penampakan tanggal 1 ditiap bulannya. Namun sayangnya, rukyatul hilal ini menjadi perhatian saat penentuan 1 Ramadan, 1 Syawal dan 1 Dzulhijjah. 

Padahal ibadah yang membutuhkan ketepatan kalender bukan hanya puasa ramadan, sholat Id, tapi juga puasa ayyamul bidh -puasa tengah bulan qamariyah 13,14, 15-. 

Inilah urgent nya kaum muslimin memiliki institusi yang menerapkan Islam totalitas. Sehingga masalah kalender juga bisa 1 sedunia. Masak kita kalah kompak dengan kalender masehi yang sedunia sama. Hem.

Institusi ini juga menjadi pemersatu umat Islam sedunia dan akan menerapkan Islam secara kaffah. Menghantarkan Islam sebagai peradaban yang mendunia dan berpengaruh pada dunia. Sebagaimana masa Nabi SAW, khulafaur rasyidin dan khalifah penerusnya sukses membawa Islam pada kemuliaanya. Wallahua'lam bis showwab. 

Senin, 26 Juli 2021

Mau Ngapain?

Terkadang kita begitu sibuk. Tatkala sibuk waktu terasa cepat dan bermanfaat. Senang dan lega bisa menghabiskan waktu untuk aktivitas yang bermanfaat. Tidur malam jadi pulas dan terasa nikmat. 

Dan saat tersadar di awal-awal pagi, kita ingat pada Allah subhaanahu wa ta'ala yang memberi kehidupan. Kita pun berkata, alhamdulillah masih diberi kesempatan hidup di dunia lagi. 

Nah, disaat kita luang. Berbalik kondisi, kita jadi cari-cari kesibukan apa yang bisa kita lakukan. Bagi orang yang biasa sibuk, terus ketemu waktu yang tidak ada agenda jelas di waktu itu, pastinya cari-cari kesibukan. 

Apalagi saat wanita lagi tidak sholat, biasanya mendirikan sholat 5x jadi nggak sama sekali. Biasanya membaca Al Qur'an jadi nggak juga. Hampa gthu. Ya Allah jadi rindu banget tuk sujud ruku'. 

Mau ngapain ya?

Kreatif mencari kesibukan. Nah itulah yang harus dilakukan. Salah satunya menulis. Menulis bisa menjadi pilihan bagi kita yang lagi bingung mau ngapain. Nah buktinya ya tulisan ini. 

Merangkai kata yang bisa bermanfaat bagi pembaca juga penulis. 

Kesibukan lain bisa dengan membuat berbagai kreasi yang bisa mempercantik rumah atau benda lain yang bermanfaat di rumah. 

Atau bagi yang suka masak, bisa mencoba berbagai macam masakan. Hasilnya bisa dibagi-bagi. Pasti memberikan rasa puas dan ketenangan saat berbagi.

Yang harus selalu diingat bagi yang lagi bingung mau ngapain, jangan sampai waktu dipakai untuk maksiat. Paling pol gunakan untuk hal mubah yang bermanfaat. Makruh pun sebisa sekuat tenaga jangan dilakukan.

Saat pandemi gini, rebahan dirumah sambil mendengar murotal juga bisa, sambil wirid juga ok. Pastinya jangan berlalu waktu tuk maksiat.

Membaca juga pas menjadi pilihan aktivitas ditengah kebingungan mau ngapain. Buku berjajar di rak buku. Bisa dipilih untuk dibaca. Mau dapat jariyah bisa ditulis ulang apa yang dibaca trus di share kepada yang lainnya. Ilmu bermanfaat salah satunya ilmu itu dibagikan. 

Jadi, sebenarnya, tidak ada ruang bingung mau ngapain. Buanyak pilihan aktivitas bermanfaat berdaya guna untuk dilakukan. Yang dibingungkan jadi aktivitas mana ya yang harus dikerjakan? Nah, bila kondisi berubah jadi begini, berarti kita menjadi pribadi yang mampu menggunakan waktu, tenaga, pikiran untuk hal yang bermanfaat. 

Semoga Allah subhaanahu wa ta'ala selalu menuntun kita untuk selalu ingat dengan Nya. Sehingga masa yang dikaruniakannya mampu kita isi dengan amal shalih. Aamiin.

Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman:

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ وَا خْتِلَا فِ الَّيْلِ وَا لنَّهَا رِ لَاٰ يٰتٍ لِّاُولِى الْاَ لْبَا بِ 

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal," (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 190)

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَا مًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَا طِلًا  ۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَا بَ النَّا رِ

"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 191)

Sabtu, 24 Juli 2021

Iman Ibarat Akar

Bagaimana membentuk pribadi yang imannya kuat? Tidak surut walau gelombang menghantam. Tidak karam walau air bah menerjang, tidak goyah walau gempa menguncang.

Ada banyak rahasia telah dijelaskan oleh para ulama untuk membentuk pribadi yang iman nya kuat. Tulisan berikut hanya mengulang dari yang pernah penulis dapat. Semoga bermanfaat bagi pembaca. Aamiin. 

Iman itu yakin dan percaya. Iman itu pada perkara ghaib. Memang sulit percaya pada yang ghoib. Tapi dengan bertafakkur atas diri manusia dan apa yang bisa dijangkau panca indra, membentuk iman itu bisa mudah. 

Kentut, tidak terlihat. Tapi kita percaya ada kan? Angin tidak terlihat, tapi kita percaya ada kan? Nyawa tidak terlihat, tapi kita percaya ada kan. 

Dari sini kita percaya pada yang ghoib. Yang masih bisa kita indra baunya, rasanya, dan gerak kehidupan dengan adanya nyawa -ruh-.

Pun demikian pula iman pada al khaliq. Allah SWT tidak tampak tapi kita bisa mengindra ciptaannya. Ya mulai dari kita ini, manusia adalah ciptaan Allah SWT. Berikutnya alam semesta. 

Tafakkur mari tafakkur. Bila masih juga ngak percaya adanya Al khaliq. Semoga lekas yakin mantap iman, bahwasannya Allah SWT adalah Al khaliq al mudabbir -pencipta dan pengatur alam semesta-

Tanpa Iman Manusia Bermaksiat 

Nah, bagi Allah ta'ala menciptakan manusia gampang banget, apalagi melihat kita. Walah perkara kecil itu bagi Allah SWT. Mematikan kita pun juga gampang banget. Masih ingat tsunami aceh, ratusan ribu manusia wafat dalam sekali waktu.

Bahayanya bila manusia lemah iman. Jadi ringan ber maksiat, ringan berbuat jahat. Orang dengan lemah iman (ODLI) sering mengalami pemadaman ketaatannnya. Misal kadang sholat kadang ngak, atau bahkan ga pernah sholat. Nah ini penyakit disebabkan iman yang lemah. Akibatnya rasa khauf alias takut pada Allah SWT pun juga kebawa angin. 

Bahaya-bahaya, lampu merah menyala kalau sampai dalam diri seorang muslim tak ada rasa takut pada Allah SWT. 

Karena satu maksiat/kejahatan akan diikuti kejahatan berikutnya. Hingga ia bisa menghadirkan kembali Allah SWT dalam dirinya. 

Menyuburkan Iman

Satu rahasia berikutnya biar iman mantap kuat adalah baca kisah para shalihin, kehancuran umat yang membangkang kepada Allah SWT. Dengan membaca kisah-kisah mereka yakin inshaAllah akan menyetuh akal dan hati untuk kemudian menghijau kembali iman dan siap mekar dengan ketaatan. 

Adapun rahasia lainnya, terus mempelajari ilmu agama. Tidak berhenti karena kondisi, tidak jeda karena duka, tidak lupa karena dunia. Ilmu akan menjaga si empunya ilmu. Iman akan mrnghantarkan pada ketenangan. 

Dan rahasia berikutnya adalah taqarub ilallah. Mendekat kepada Allah 'azza wa jalla. Ini rahasia bila diamalin, yakin luar biasa efek positif pada diri seseorang. Dekatilah Allah SWT dengan berbagai amal shalih dan rasakan, pancaran ketauhidan pada diri kita. MasyaAllah.

Bila kita kehilangan ilmu dan iman, alamat buta di dunia, sengsara di alam kubur dan menderita di akhirat. Kita berlindung kepada Allah SWT dari kondisi demikian. Rabbi zidni 'ilma. Aamiin. 

Demikian pembahasan Iman Ibarat Akar, semoga tulisan yang belum sempurna ini menumbuhkan keinginan penulis dan pembaca untuk terus belajar. Aamiin. 


Sabtu, 20 Juni 2020

PANAS DINGIN AIR MATA MANUSIA

Setiap manusia pasti pernah meneteskan air mata. Betulkan? Baik itu laki-laki ataupun perempuan. Coba di ingat, baru dilahirkan saja kita sudah menetes air matakan? Kenceng bingit suaranya. Bahkan bila tidak menangis, bidan dan keluarga juga meradang. Klo di desa bahkan sampe digebrakkan tempat tidur agar bayi kaget dan menangis. 

Menangis waktu itu pertanda kehidupan. Tapi dibalik tangisan awal kita lahir ada tangisan kesedihan. Sedih mampukah istiqamah dengan kalimat tauhid sebagaimana perjanjian dengan Allah SWT semasa didalam rahim. Sedih, mampukah menjalani masa kehidupan di dunia dalam ketaatan. Ya, tangisan waktu itu, andaikan bisa diungkap adalah tangisan kegalauan sang jabang bayi akan kehidupannya didunia. Setelah sekian waktu nyaman dan tenang bersama plasenta yang menyambungkan air dan makanan dari sang ibu.

Nah, lepas dari pembahasan itu, terbukti betul ya bahwa tiap kita pasti pernah meneteskan air mata. 

Bagi cowok segarang apapun ia pasti jatuh juga air mata saat dilanda duka. Apalagi bagi cewek. Hem, lebih mudah lagi menangis. Kadang bahagia menangis, sedih menangis. Itulah wanita, yang lebih kuat emosi rasa nya.

Baiklah, lanjut ya bahasan air mata ini. Usut diteliti pernahkah kita perhatian dengan air mata yang menetes? Atau konsen aja dengan masalah yang ditangisi? Hingga tidak peduli jenis air mata yang tumpah ruah membasahi pipi?

Ini penulis sharing saja, ternyata dari hasil pengindraan penulis, setidaknya ada dua jenis air mata. 

Pertama, air mata yang terasa dingin. Dia menetes mengalir kepipi tanpa ada rasa perih, panas. Kalau asin asin gimana itu ya pastilah. 

Kedua, air mata yang terasa panas. Ia mengalir terasa panas. Dan juga asin bila dirasa.

Nah kapan kedua jenis air mata itu akan tumpah?

Usut diusut bagaikan air dengan minyak yang tidak bisa bersatu. Hem, maksudnya air mata dingin punya schedule sendiri yang berbeda dengan air mata panas. Percaya? Coba ya rasakan air mata anda!

Air mata dingin akan mengalir saat anda bahagia. Saat hati anda senang. Air ini mengalir membersihkan mata menentramkan batin. Bahagia bukan semata karena anda ketiban rejeki saja, tapi saat anda syahdu munajat kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Coba rasakanlah air mata waktu waktu itu. Pasti mengalir dingin dan tidak pedas dimata. 

Nah Adapun air mata yang panas akan mengalir saat anda dilanda duka. Tangisan hati, kesedihan anda, mengeluarkan air mata pedas dimata. Terasa panas mengalir dipipi. Coba rasakanlah. Tapi jangan ditelan ya. Asin gthu. Hehe.

Inilah ayat Allah subhanahu wa ta'ala pada manusia. Subhanallah. Mungkin tidak pernah peduli selama ini kita dengan jenis air mata yang menetes. Nangis aja gthu. Fokus pada masalah yang ditangisi. Padahal ada tanda tanda/ ayat ayat Allah subhanahu wa ta'ala dalam tetesan air mata. Hem.

Demikian pengunjung saranakebaikan.blogspot.com, selamat meneliti tetesan air mata anda untuk membuktikan kebenaran dari tulisan ini. Sekali lagi, tulisan ini berdasarkan pengalaman penulis setelah beberapa kali mencoba merasa rasa air mata. Eh ternyata jenis nya beda! Wallahua'lam bis showwab.

Dipun Waos Piantun Kathah