Ya Rasulallah shallallaahu 'alaihi wa sallam, tentu harapan kami, sebagai umat engkau di akhir zaman ini, semua apa yang kami lakukan dengan segala bentuk yang dilakukan masing-masingnya bisa sampai rasa wujud cinta kami kepada engkau ya Rasulallah shallallaahu 'alaihi wa sallam.
Kami mengerti, sebenarnya engkau tidak mau merepotkan umat engkau di tanggal engkau dilahirkan. Bukankah engkau hanya mengajarkan untuk berpuasa sunnah di hari senin? Di hari engkau dilahirkan.
Kami mengerti, yang engkau inginkan bukan derum suara biola berbunyi, apalagi bunyi seruling.
Kami mengerti, engkau menginginkan kemudahan untuk umat ini.
Ya Rasulallah shallallaahu 'alaihi wa sallam, kami mengerti, engkau menginginkan umat engkau ini sebagaimana dalam firman Rabb semesta alam.
Allah subhaanahu wa ta'ala berfirman;
قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 31)
قُلۡ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ ۖ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡكَٰفِرِينَ
"Katakanlah (Muhammad), "Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 32)
Ya Rasulallah shallallaahu 'alaihi wa sallam, kami sebenarnya malu, masih jauh dari taat. Masih belepotan kami dalam mentaati engkau.
Kegembiraan kami akan kelahiran engkau, pastinya belum cukup menjadi bukti taat.
Kami masih sering mangkir bila terdengar adzan. Ibadah kami masih jauh kuantitas dan kualitasnya dibanding sahabat-sahabat engkau, apalagi bila dibandingkan dengan engkau ya Rasul.
Perkara ringan harian pun, masih banyak dihitung jauh dari meniru engkau.
Makan minum kadang masih sambil jalan berdiri. Lisanpun masih sempoyongan untuk diajak lurus berbicara.
Bilapun engkau contohkan berlapang-lapang dalam menuntut ilmu, kadang kami malah lebih lapang untuk urusan dunia kami.
Bilapun engkau contohkan untuk ringan tangan dengan sesama, kadang kami malah ringan untuk diri sendiri.
Bilapun engkau contohkan untuk menegakkan keseluruhan hukum Allah subhaanahu wa ta'ala di muka bumi ini, maka bisa dihitung berapa yang kami tegakkan.
Bilapun engkau contohkan persatuan, umat engkau di akhir zaman ini, kadang bertikai dengan teman se-iman, kadang cuek dengan kondisi muslim lainnya yang terjajah.
Ya Rasulallah shallallaahu 'alaihi wa sallam, apabila dikuliti, kami malu, malu ya Rasulallah.
Kami, hanya berbekal yang ringan-ringan, tidak cirakat hebat. Tapi berharap bisa satu atap dengan engkau, yaitu atap surga firdaus.
Kami bershalawat kepada engkau ya Rasulallah. Tapi kadang hanya di bibir, sedang hati pikiran tidaklah membayangkan engkau.
Jatuh air mata mengenang perjuangan engkau, teramat sulit. Tapi kami berharap shalawat itu sampai kepada engkau ya Rasulallah shallallaahu 'alaihi wa sallam.
Kami umat akhir zaman, mencintai engkau ya Rasulallah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Terimalah cinta kami, dan sambutlah kami nanti di tempat berkumpulnya semua bani adam. Belalah kami ya Rasulallah. Naungilah kami dengan bendara tauhid engkau. Tolonglah kami dengan syafaat engkau, hingga kami selamat melewati shirat itu. Dan menginjakkan kaki di tanah yang abadi, surga.
Aamiin aamiin ya rabbal'aalamiin.