يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Tampilkan postingan dengan label PUISI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PUISI. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 November 2024

Orang Tuamu, Tidak Meminta Balasan Darimu!

Kamu, 

Pasti punya orang tua 

Ada bapak, ada ibu

Senang pastinya kamu, memiliki kedua orang tua

Tenang hidup bersama mereka

Semua kebutuhan kamupun, hampir selalu dipenuhi oleh mereka


Sudahkah kamu bersyukur memiliki kedua orang tua?

Ya, bersyukurlah kepada Allah subhaanahu wa ta’ala

Dan ciumlah tangan kedua orang tua kamu

Sampaikan rasa cintamu kepada mereka


Kedua orang tuamu tidak meminta apa-apa kepadamu

Meski berkali-kali mereka memberimu

Meski berkali-kali mereka mengalah demi kamu

Meski berkali-kali mereka merasa sedih melihat ulahmu

Di mintai tolong, menawar

Di suruh, menolak


Tahukah kamu? 

Bahwa, mereka, kedua orang tuamu adalah makhluk yang tulus ikhlas mencintaimu, menyayangimu, dan membanggakanmu

Mereka, rela melakukan apapun demi melihat kamu lebih baik dari kondisi mereka


Dari semua pengorbanan orang tuamu 

Andai mereka mau mengatakan 

Mereka hanya meminta balasan cinta, kasih sayang dari kamu

Mereka hanya meminta perhatian dari kamu


Sungguh, 

Mulianya orang tua, maka muliakan mereka

Keridhoan Allah subhaanahu wa ta’ala ada pada ridho orang tua

Murkanya orang tua adalah murkanya Allah subhaanahu wa ta’ala


Jangan buat sedih hati mereka

Jangan buat menetes air matanya

Jangan buat dirimu menjadi beban bagi mereka

Karena mereka sudah mengerti, kamu adalah anaknya, kamu adalah buah hatinya

Selagi masih hidup, sayangi mereka

Selagi masih ada, syukurilah keberadaannya


Latih dirimu selalu untuk berbakti pada kedua orang tuamu

Berbakti dalam kebaikan bukan kemaksiatan

Latih dirimu selalu untuk mencintai orang tuamu

Latih dirimu selalu untuk menyayangi kedua orang tuamu


Semoga Allah subhaanahu wa ta’ala menjaga baktimu, cintamu, sayangmu pada kedua orangtuamu hingga wafatnya. Aamiin

Dan raihlah keberkahaan, rahmat dan karuniaNya atas bakti, cinta dan kasih sayangmu kepada kedua orang tuamu. Aamiin

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keberkahan terdapat pada orang tua diantara kalian” (HR. Hakim)



Senin, 19 Februari 2024

Angin dan Organ Tubuh Manusia



Ibarat angin yang menjadi rahasia Ilahi

Ia berhembus tanpa ada sosok terlihat yang meniup

Tapi ia menyapa manusia dengan kesejukannya

Ia menerpa dedauan hingga ia bergerak

Ia mengarak awan ke arah yang dikehendakiNya


Angin hembusan sang pencipta

Angin tiupan dari pemilik semesta

Sampai hari akhir, angin menjadi satu keajaiban


Kadang kau berwujud menakutkan

Melayangkan genteng pelindung terik rumah manusia

Kadang kau obrak abrik tanaman

Bahkan kau pernah bersekutu dengan air laut menggulung rumah, kendaraan dan apapun yang bisa kau hancurkan


Angin, kau adalah satu dari milyaran keajaiban ciptaan Allah subhaanahu wa ta'ala

Kau disebut dalam Al Qur'an

Sebagai rahmat dan juga sebagai azab bagi manusia


Sebagai rahmat sebagaimana Allah subhaanahu wa ta'ala sebutkan dalam ayatNya

وَمِنْ اٰيٰتِهٖۤ اَنْ يُّرْسِلَ الرِّيَا حَ مُبَشِّرٰتٍ وَّلِيُذِيْقَكُمْ مِّنْ رَّحْمَتِهٖ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِاَ مْرِهٖ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran) Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan agar kamu merasakan sebagian dari rahmat-Nya dan agar kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) agar kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur." (QS. Ar-Rum 30: Ayat 46)

Sebagai azab sebagaimana Allah subhaanahu wa ta'ala sebutkan dalam firmanNya

وَا لْمُؤْتَفِكَةَ اَهْوٰى 

"Dan prahara angin telah meruntuhkan (negeri kaum Luth)," (QS. An-Najm 53: Ayat 53)

Ibarat angin itulah kerja organ-organ tubuh manusia

Mereka bekerja atas perintah dan petunjuk Allah subhaanahu wa ta'ala

Manusia tidak terlibat sama sekali dengan kerja organ dalam tubuhnya


Manusia hanya memanfaatkan jasad dan ruhnya untuk berbagai aktivitas

Tanpa manusia mengatur denyut nadinya

Tanpa manusia mengurus pergantian kulit tubuhnya

Tanpa manusia mengatur proses penggilingan makanan dalam perutnya

Tanpa manusia mengatur sirkulasi darah dalam tubuhnya

Tanpa manusia mengatur pertumbuhan fisik hingga rambut di kepalanya


Tapi, tatkala kerja organ tubuh itu dibuat Allah subhaanahu wa ta'ala berubah dari normalnya,

Manusiapun sakit, lemah, dan sadar akan ketakberdayaannya


Subhaanallaah, maha suci Allah subhaanahu wa ta'ala

Pencipta segala sesuatu

Pengatur alam semesta beserta isinya


Ya Allah ya rabbal'alamiin

Terimalah kami sebagai hambaMu

Terimalah kami sebagai umat nabiMu

Terimalah kami sebagai calon penghuni surgaMu

aamiin aamiin yaa mujiibassaailiin.



Kamis, 12 Maret 2020

MENGENANG TANGGAL DIKERTAS



Setiap dari kita tentu memiliki waktu-waktu istimewa. Memiliki hari-hari bersejarah dalam hidupnya. Entah karena latar peristiwa yang dramatis, heroik, menyedihkan, menggembirakan hingga pilu yang terlalu dalam.

Hari-hari bersejarah bukan hanya ada pada seseorang, melainkan bagi sebuah kaum, bangsa, dan negara. Misal peringatan hari kemerdekaan suatu negara, hari ibu bagi kaum wanita, hari lahirnya pergerakan organisasi, peristiwa bencana, bahkan lahirnya virus corona bisa menjadi tanggal bersejarah khususnya bagi warga Wuhan sana. Atau juga latar peristiwa lain-lainya.

Nah, tepat hari ini, 12 Maret menjadi tanggal bersejarah dalam perjalanan hidup ku.
Hem, bukan diperingati laksana syukurannya rakyat Indonesia mengenang pembacaan proklamasi kemerdekaan ya!, Tapi bisa diibaratkan seperti mengenangnya rakyat Aceh saat diterpa tsunami. Mengenang banyak linangan air mata yang tumpah ruah dengan ujian bencana yang Allah ta'ala tetapkan.

Hem, menyedihkan ya.

Mungkin 12 Maret menjadi tanggal tak mudah untuk dilupakan. Apalagi jika mengenang tiap ayuhan kaki, tangan, mata, otak, peluh keringat, emosi, perasaan, tenaga yang telah tercurah sebelum peristiwa 12 Maret. Subhaanallaah. Itulah garis hidup yang tertulis dalam lahul mahfudznya Allah ta'ala.

Genap 1 tahun usia lembar kertas itu. Lembar kertas bernoktah pejabat berkelas menteri. Entah ada topan apa yang dikandungnya, hingga mampu menyapu ghiroh perjuanganku, menghapus keyakinanku akan adanya keadilan dari manusia.

Ya mengenangnya
Bukan untuk ditangisi lagi
Bukan untuk diobok-obok lagi
Hanya mengenang

Siapa yang layak mendapat nikmat dan pahala nantinya?
Siapa pula yang mendapat sengsara dan dosa nantinya?
Peradilan Allah ta'ala yang akan memutuskanya
Nanti dihari penghisapan yang pasti

Bagi manusia mungkin terlihat samar
Atau bahkan mirip semut hitam dibatu hitam dimalam hari
Terlalu sulit dipilah siapa yang salah siapa yang benar
Tapi tidaklah demikian bagi Allah ta'ala

Kini, dengan ujung jari aku petik kata,
Untuk mereka yang disana
Mohon dimaafkan atas segala salah dan khilaf
Mohon keridhoan untuk dimaafkan
Mohon pengertiannya apabila belum bisa kembali bersua disana
Semoga sedhanten dalam kondisi sehat wal afiat, dalam lindungan Allah ta'ala dan kemudahan atas segala urusannya. Aamiin aamiin yaa mujiibassaailiin

Untuk saudara saudara ku senasib
Doa dhamel panjenengan sedhanten
Torehan amal tanggungjawab dalam melaksanakan tugas
Allah ta'ala melihatnya
Semoga panjenengan sedhanten selalu dalam lindungan dan pertolongan Allah ta'ala
Fii kulli makan
Aamiin aamiin yaa mujiibassaailiin

Esok hari
Hari yang masih panjang mungkin
Atau sudah dekat
Hanya Allah ta'ala yang tahu

Sejarah apa yang akan terukir kembali?
Bila daya dan kekuatan sudah kembali
Bila jalan sudah tertunjuki

Satu doa yang selalu terlantun
Untuk tegak dijalan Ilahi
Menjauhi maksiat, menjauhi membuat kerusakan dibumi,
Menapaki jalan dari orang-orang yang telah Allah ta'ala ridhoi.
Aamiin aamiin yaa mujiibassaailiin


Trenggalek, 12 Maret 2020

Selasa, 09 Juli 2019

PERGANTIAN KEKUASAAN

Perubahan tatanan dunia pasti terjadi
Sebagaimana Allah SWT firmankan
Akan digulirkannya kekuasaan

Dulu romawi dan yunani yang masyhur
Sekulerisme kapitalisme demokrasi dikenalkan pada dunia

Sudut Arab pun sudah peroleh cahaya sebelumnya
Tumbanglah kejahiliyahan

Merekalah dakwah Islam dibelahan bumi
Satu demi satu wilayah tersentuh dakwah
Hingga akhirnya dua pertiga dunia dibawah panji Rayah dan Liwa'

Bumi makmur
hukum tegak
Keadilan bagi semua
Nyata Islam rahmatan lil'alamin bagi semua

Puncak kejayaan yang tiada sangka
Hancur diantaranya oleh tentara Mongol
Ditusuk oleh pecundang dari dalam
Pengkhianat umat
Hingga institusi pemersatu umat Islam dan seluruh pemeluk agama yang tunduk dibawah syariatnya hancur

Runtuh perisai umat
Sistem Islam
Warisan Rasulullah Saw, sahabat dan generasi setelah nya
Dialah khilafah

Kini
Tahta itu ditangan pengemban kapitalisme, sosialisme
Dan
Semua mata menyaksikan
Umat Islam bagaikan buih dilautan
Persis sama dengan yang sabdakan Nabi SAW

Umat Islam jadi rebutan
Negerinya terkotak kontak
Kekayaannya dirampas asing atas nama investasi
Pembangunan bermodalkan hutang
Megah namun menipu
Sejahtera dilihat namun palsu

Mengkhianati amanat umat
Loyal pada asing
Loyal pada pemilik kapital

Inilah penjajahan gaya baru ideologi kapitalisme
Umat Islam tenggelam
Dalam perasaan pemikiran sekuler liberal
Hingga hati tiada merasa
Bila dirinya di bohongi oleh negara adidaya
Bila negerinya dijerat hingga tak berdaya

Umat Islam dibelahan lain disakiti, diusir dan disiksa
Namun disini apa daya
Hanya melihat tak mampu bela
Tersekat batas atas nama nasionalisme
Tersekat oleh aturan dunia
Yang sebenarnya itu untuk menghalangi persatuan umat

Bolehlah mereka saat ini berkuasa
Namun itu tidak akan lama
Allah SWT akan gulirkan kembali
Kekuasaan itu kepada Islam

Kekuasaan yang akan mengembalikan posisi umat
Sebagai umat terbaik
Umat yang taat kepada Allah SWT dan RasulNya
Umat yang akan menebarkan rahmat dengan syariatNya
Hingga mata terpesona dengan keadilan hukumNya

Saat itu
Waktu itu
Telah dijanjikan oleh RasulNya
Dalam sabdaNya
Akan tegaknya kembali
Intitusi Islam
Pemersatu umat
Penebar rahmat
Pembela kebenaran
Penegak Keadilan
Dialah khilafah 'ala minhajin nubuwwah yang dijanjikan

Entah dimana titik tegaknya
Dikota mana di negeri mana
Yang pasti Allah SWT Maha menepati janji
Dan RasulNya tiada salah dalam sabdanya
Dan umat Islam wajib meyakini kebenaran firman dan sabda nabinya

Wa mainyatawallaha wa rasulahu wal ladzina amanu fa inna hizballahi humulgholibun.

Wallahua'lam

Senin, 08 Juli 2019

MALAMNYA DESA


Lepas isya
Hening
Sunyi
Senyap

Malamnya desa
Tentram
Tenang
Menghanyutkan

Hanyut dalam mimpi
Berselimut kain halus nan tebal
Hanyut dalam perjalanan tanpa jasad
Merenda waktu sesaat
Sesaat yang Allah jadikan manusia istirahat

Nyenyak
Mengumpulkan energi tuk esok hari
Mengembalikan kesegaran diatas bantal
Waja'alnaa naumakum tsubaata
Menyambut pagi dengan riang gembira
Waja'alnannahaara ma'aasha

Wallahua'lam

Jumat, 28 Juni 2019

EPISODE


Matahari dengan cahayanya
Menghapus relung-relung malam
Berlalulah sinar rembulan
Segarlah jiwa menghirup udara

Ia berseru “ fa idza faraghta fangshob”

Lentik mata manusia menatap
Langit yang ditinggikan
Bumi yang dihamparkan
Gunung yang menjulang

Ia berseru, “ wa la tansa nasibaka minaddun ya”

Tangan mengayuh mengapai asa
Siang adalah masa mencari penghidupan
Siang adalah masa menebar kebaikan
Siang seterang pelita matahari

Ia berseru, “ Inna sa’yakum la syatta”

Tapak kaki meninggalkan jejak
Nanah, darah, air mata tiada yang sama
Bahagia, duka, lara, dan cinta tak sama
Taat, ingkar, tawadhu’, takabur berbeda-beda

Ia berseru “am lil insaani maa tamanna?”

Lari?
Lari manusia tidak sama
Pandangan?
Itulah tatapan kehidupan penentu masa depan

Ia beseru “ wa ila rabbika far ghob”

Detik waktu bergulir
Seirama putaran matahari menutup siangnya
Lirik wajah Rabbmu semampunya
Ia yang menyaksikan polah manusia

Lalu, dengarkan apa dalam hatimu?
Ada pesan tergores apa di dalamnya
Meneteslah air mata tanda malu
Karena Ia sedang menjalankan skenarioNya

Ia berseru, “Fa aina tadzhabun?”

Inna sholaati wa nusuki wa mahyaaya wamamaati lillaahi robbil’aalamiin

Ampunilah dosa yang menggunung
Kejahiliahan, angkara, dan penghambaan yang belum khusyuk
Kedzaliman atas diri dan orang lain

Izinkanlah
Kami menjemput bahagia panggilanMu yaa Rabb

Karena Engkau berseru “Yaa ayyuhan nafsul mutmainnah, irji’ii ila rabbiki raadhiyatammar mardhiyyah”

Wa ma taufiqi illa billah.

Selasa, 18 Juni 2019

BUNGA KEHIDUPAN

Alangkah syukurnya bila kita mampu menjadikan kemudahan sebagai bunga kehidupan
Alangkah mulianya bila kita mampu menjadikan kebahagiaan sebagai bunga kehidupan
Alangkah tawadhu'nya bila kita mampu menjadikan kelebihan sebagai bunga kehidupan
Alangkah berilmunya bila kita mampu menjadikan kelapangan sebagai bunga kehidupan

Alangkah sabarnya bila kita mampu menjadikan kesulitan sebagai bunga kehidupan
Alangkah ikhlasnya bila kita mampu menjadikan kesedihan sebagai bunga kehidupan
Alangkah qanaahnya bila kita mampu menjadikan kekurangan sebagai bunga kehidupan
Alangkah mulianya bila kita mampu menjadikan kesempitan sebagai bunga kehidupan

Bunga kehidupan ibarat bunga
Ia indah dipandang saat mekar
Ia menebarkan bau wangi
Ia menyejukkan hati yang melihatnya

Namun bila saatnya layu tiada yang dapat menolaknya
Ia jadi tidak sedap dipandang
Semerbak harum baunya pun hilang
Tidak lagi menyejukkan mata yang memadang

Waktu berjalan, bunga layu itupun jatuh ke tanah
Hingga tiba masa pengganti
Dan mekar lah bunga baru elok nan semerbak harum

Demikian pula dengan kehidupan ini
Akan ada masa bagi manusia bertengger diatas
Bahagia, berjaya, lapang, senang disepanjang masa yang dilewatinya
Terhormat, berkuasa dan apapun bisa diraihnya

Namun, bila tiba masa Allah SWT mencabutnya
Kesempitan, kesusahan, kesulitan, kekurangan, gundah, sedih melingkari sepanjang masa yang dikehendakiNya
Inilah masa antara ujian dan balasan dosa di dunia
Hingga terhenti karena Allah SWT memberikan ijazah kelulusan
Kehidupan pun yang sendu layu Allah SWT ubah dengan bahagia

Bunga-bunga kehidupan
Percikan cinta dari sang Ilahi
Andai kita bisa mengeja
Tak berat kaki taat tak luka hati tersakiti
Sungguh berat, hanya mereka yang hebat
Bukan hamba yang berlumur dosa
Laahaula wa la quwwata illa billah
Rabbanaa innanaa amanna waghfirlanaa dzunuubanaa waqinaa 'adzaabannaar. Aamiin

Selasa, 21 Mei 2019

SEDERHANA

Menatap dan juga bertegur sapa
Bercengkrama
Sekalian tafakkur
Walau dalam senyap batin

Ternyata sederhana
Dari raut wajah yang terindra
Dari suara renyah pertanda bahagia
Dari jabat tangan keikhlasan

Sederhana
Mereka tidak meminta hal yang sulit
Mereka apa adanya
Polahnya sederhana

Tapi,
Kedangkalan fikir
Mudah jadi nya terpengaruh
Niat baik tumbang karena ulah lisan penyebar hoax

Sederhana
Tertepis tak sederhana
Keluguan berubah angkara
Kesederhanaan tertepis oleh fitnah

Oh.........
Sederhana
Itu hikmahnya
Terima kasih buat mereka
Rakyat biasa

Senin, 20 Mei 2019

KICAUNYA LISAN

Manusia berkicau
Ada yang baik
Ada yang berupa hoax
Hingga berkata kotor nan buruk

Lisan tak bertulang
Itu adalah fakta
Lisan berkata
Karena ada pemiliknya

Rasul berpesan, fal yaqul khairan au liyasmut
Berkata yang baik atau diam
Tapi betapa susahnya
Mengatur lisan yang tak bertulang

Manusia melakukan pembelaan
Menangkap penyebar hoax
Menangkap penyebar hate speech
Hingga tak mampu membedakan
Perkataan yang haq dan batil
Pembelaan yang benar atau salah

Di dunia, ya di dunia saja
Kita bisa bicara apa saja
Menyampaikan apa saja
Semau hati kita
Jatahnya hanya di dunia

Di akhirat
Tidak lagi berlaku tipu-tipu
Tiada kesempatan buat alasan
Tidak pula bisa lari dari pertanggungjawaban

Seluruh raga akan berbicara apa adanya
Manusia tertunduk
Manusia menangis
Manusia menyesal
Tak lagi bisa membuat pembelaan

Malaikat menunjukkan catatan amal
Manusia menyaksikannya
Mau ingkar? Tak akan bisa
Mau protes? Terlambat sudah

Allah, al ‘adlu
Tiba waktu memutuskan
Dengan keadilan yang sempurna
Dengan balasan yang adil

Balasan sebagai pelebur
Pelebur dosa lisan
Baik itu berupa kata palsu, sebar hoax, tajassus, ghibah, fitnah, namimah, kata kasar dan lainnya
Astagfirullah

Pengadilan dosa lisan
Sungguh sudah tidak terbayang

Lantas, bagaimana dengan dosa raga lainnya?
Allahu rabbi
Kami tak berdaya
Kami tak kuasa
Menghadapi siksaMu nanti

Ya Allah
Ampuni dosa lisan kami
Jadikan kami pemilik lisan yang Engkau ridhoi
Jadikan kami hamba yang Engkau jaga
Dari buruknya lisan

Aamiin yaa mujiibassaailiin

Selasa, 30 Oktober 2018

KEMENANGUN ITU MILIK UMAT ISLAM


Siapapun kita
Jika Islam adalah agama pilihan
Maka Tuhan kita sama
Nabi kita sama
Umat Islam satu pedoman; Al Quran dan As Sunnah

Umat Islam sebagai umat terbaik
Pantaskah jika umat Muhammad SAW berselisih
Tentang Al Liwa’ dan Ar Rayah

Al Liwa’ adalah bendera Nabi SAW
Dengan kain putih bertulis laa ilaaha illallaah muhammadur rasuulullaah
Ar Rayah adalah bendera Nabi SAW
Dengan kain hitam bertulis laa ilaaha illallaah muhammadur rasuulullaah

Tapi,
Bisa Dikata Wajar,
Jika kini, sebagian umat Islam tidak mengenali dua bendera ini
Menyebut Nabi SAW tidak memilikinya
Menyebut Al Liwa dan Ar Rayah akan memecah persatuan Indonesia
Itu karena keberhasilan peradaban kapitaliesme
Mengubur peradaban Islam

Sejak tahun 1924
Umat Islam kehilangan penjaga peradabannya
Kini 2018
Al Liwa dan Ar Rayah dengan ijin Allah SWT hangat dibicarakan
Namun, menjadi konflik diantara Umat Islam
Sebagian umat belum bisa menerima Al liwa dan Ar Rayah
Mereka ada yang berusaha mendudukkan
Antara Al Liwa Ar Rayah dan bendera Indonesia

Padahal
Al Liwa dan Ar Rayah tidak ada hubungannya dengan bendera Merah Putih
Al Liwa dan Ar Rayah adalah bendera Nabi SAW
Artinya Al Liwa dan Ar Rayah adalah bendera milik umat Islam sedunia
Sedang bendera Merah Putih adalah bendera milik rakyat Indonesia

Bila diibaratkan seperti ka’bah dengan monas
Ka’bah menjadi kiblat bagi umat Islam diseluruh dunia
Sedang monas menjadi kebanggaan rakyat Indonesia saja

Nah,
Sekarang tahu bedanya ya
Terimalah al Liwa dan ar Rayah sepenuh hati
Sebagaimana sepenuh hati kita mengimani Allah SWT dan RasulNya

Lafazdkan kalimat tauhid yang ada pada Al Liwa dan Ar Rayah
Baik dalam sholat, dzikir ataupun lainnya
Tentunya, tidak semata di lafadkan
Tapi diserap kandungan kalimatnya
Yaitu menghilangkan ilah selain Allah SWT dalam kehidupan
Dengan cara beribadah hanya untuk Allah SWT dan tunduk pada syariat Nya

Oiya pas bulan Ramadhan
Dalam doa sholat terawih
Tahu tidak,
Kalau imam sholat berdoa:
Agar nanti di akhirat berada dibawah rayatul Rasulullah SAW 
Dan jamaahpun mengamininya

Nah tuh, berarti Ar Rayah itu
Bukan klaim kelompok tertentu
Tapi Ar Rayah dan Al Liwa adalah kebanggaan umat Islam diseluruh dunia

Yakinlah wahai umat akhir zaman,
Pada akhirnya kemenangan milik umat Islam
Kapitalisme akan tumbang
Islamlah yang akan menggantikannya
Dan berkibarlah Ar Rayah dan Al Liwa
Wallahua’lam.

Jumat, 26 Oktober 2018

LANGIT TANPA AWAN






Siang itu
Dalam kerlip mata memandang 
Tak kuasa melihat cahaya mentari
Kulihat langit
Langit yang membiru
Kualihkan pandangan
Masih juga biru langit

Dalam hati berkata
Berdialog dengan pemilik langit
Dimana awan
Awan yang menahan panas mentari Mu

Berjalan 
Dijalanan Kampus UIN Sunan Ampel 
Bukan jalan yang lurus memanjang
Bukan pula mendaki
Jarak dekat
Tapi 
MentariMu tanpa awan
Menyengat sampai tulang dibalik jilbab

Panas

Ozon bagaimana kondisinya kini
Engkau tidak merubah zat dan partikelnya
Tapi ulah manusia menipiskan lapisannya

Kini,
Manusia bertanya
Hujan
Kapan hujan akan tiba
Menguyur tandus tanah 
Menyiram rumput yang layu
Menyuburkan pertanian yang kering
Mengalirkan air penyembuh dahaga 

Ya Rabbi
Manusia hanyalah satu titik 
Diantara milyaran pengisi semesta Mu
Ditengah luasnya angkasa
Ditengah megahnya galaksi
Kami bersujud
Mengharap Rahmat dan kasih sayangMu

Tiadalah manusia hidup tanpa ruh dari Mu
Tiadalah manusia mampu tanpa riski Mu
Tiadalah manusia berdiri tanpa kekuatanMu

Rabbi,
Jadikan kami hamba yang bersyukur
Menyadari akan khilaf dan ketidakberdayaan 
Robbii auziqnii an asykuro ni'matakal latii an'amta 'alayya
Sejukkanlah relung hati kami dengan menyebut asma Mu
Allahu Robbi.

Selasa, 21 Agustus 2018

IDUL ADHA: KETAATAN DAN KETULUSAN

Assalamu'alaikum wr.wb

Bergembira lah
Salinglah berucap selamat
Ini Idul Adha
Hari Raya Umat Islam
Allah SWT berikan waktu tasyrik untuk merayakannya
Sehingga tidak hanya sehari saja umat Islam bergembira

Idul Adha
Hari Raya Qurban
Ada pelajaran ketaatan dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
Ketaatan yang benar benar taat kepada Allah SWT
Ketulusan yang benar benar tulus dalam berkorban untuk RabbNya

Berhentilah beraktivitas
Barang sesaat
Renungkanlah keislaman kita
Pengorbanaan kita untuk Allah SWT seberapa?
Ketaatan kita kepada Allah SWT seperti apa?
Ketulusan kita dalam beribadah setulus apa?

Ya Allah
Malu, Kami padaMu

Di Idul Adha ini
Ada saudara2 kita dalam duka
Di Lombok, Palestina, Suriah,  Rohingya dll.
Korbankan waktu sejenak untuk mendoakan mereka
Itu pilihan pengorbanaan paling ringan
Bila ada harta, korbankan seberapapun kita tulus mengeluarkannya

Semoga Idul Adha tahun ini
Ada pelajaran berarti untuk kita
Beda tanggal pelaksaan Idul Adha tentu tidak diharapkan
Tapi, inilah ujian bagi Umat Islam

Ego dan sombong tentu tak berlaku
Tapi pijakan dalil syara'
Itulah dasar hukum atas pilihan seorang hamba
Semoga Umat ini segera memiliki seorang Khalifah
Yang akan melerai beda yang ada.
Membawa umat pada ketaatan yang kaffah kepada RabbNya
Aamiin.

Allahu Akbar Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar wa lillaahil hamd.
Selamat Hari Raya Idul Adha 1439 H

Wassalaamu'alaikum wr.wb










Senin, 14 Mei 2018

Bom Meledak, Jangan Menunjuk Islam!

Aksi bom Surabaya
Memunculkan banyak duga
Aksi teror itu pasti
Emosi apa yang mendorong mereka melakukannya?
Ini yang menjadi tanda tanya

Apakah kerasnya hidup sebagai pemicunya?
Ataukah ada ketidakadilan yang mereka terima?
Ataukah memang sengaja membuat hura hara?
Ataukah korban ancaman yang tiada lagi pilihan lain?
Akhirnya bunuh diri bersama membunuh lainnya

Btw dari mana mereka dapatkan bom?
Ato pernah sekolah membuat bom?
Perlu cek ijazahnya. Hihi
Kalau impor dari luar negeri, bukannya selalu ada pengecekan keamanan dibandara, dipelabuhan?
Bagaimana bom bom itu bisa masuk negeri ini?

Kalau merakit sendiri mungkin bisa jadi.
Kalau yang ini pasti ada guru yang mengajari
Atau belajar dari google dan YouTube?
Hem, menimbulkan pertanyaan dan dugaan

Tapi yang pasti,
Aksi teror bom jangan dikaitkan dengan ajaran Islam
Karena tidak ada dalilnya ajaran membuat bom
Demikian pula tidak ada ajaran ngebom tempat ibadah umat lain
Jadi aksi ngebom ini kreativitas pelaku sendiri
Entah emosi apa yang menyulut mereka
Hingga tidak berfikir akan nama baik keluarga, agamanya
dan jiwa manusia lainnya

Aksi teror bom ini harusnya menjadi bahan Intropeksi
Instropeksi diri akan jiwa kemanusiaan dan keyakinan beragama
Instropeksi bagi negara juga
Sudahkah memberikan jaminan kesejahteraan kepada rakyatnya?
Rakyat yang sejahtera akan tenteram dan tidak neko neko

Instropeksi bagi kalangan ulama, sudahkah menjalankan peran tarbiyah seoptimal mungkin untuk membentuk syahsiyah Islam, mencerdaskan akal dan menyucikan hati umat?
Instropeksi bagi kalangan intelektual, sudahkah berkontribusi pemikiran untuk memecahkan problematika rakyat dan menjadi figur teladan?

Instropeksi bagi umat antar agama, benarkah sudah menerapkan ajaran untuk rukun dengan sesama manusia?
Dan Instropeksi bagi dunia, sampai kapan menjadikan sekularisme dan kapitalisme memimpin dunia?
Wallahua'lam.

Rabu, 04 April 2018

AKU DI INDONESIA, AKU TAHU SYARIAT ISLAM

Aku tahu syariat Islam, walau belum sempurna
Yang kutahu jika wanita Indonesia mau pakai jilbab, sangatlah indah
Lebih cantik dari wanita yang menampakkan auratnya
Kibaran kerudungnya menutup mata jalang atas rambut yang tergerai

Hijab pembungkus tubuh suci wanita
Menjadi keagungan Allah Swt dalam pengaturan ciptaanNya
Menyatu dengan kesadaran manusia akan hubungannya dengan TuhanNya
Jari jemarinya berbau pahala dan surga
Peluh nya menetes dalam ketaatan kepadaNya

Lihatlah wanita Indonesia yang cinta pada RabbNya
Saat penglihatanmu semakin feminis liberalis
Supaya kau dapat menyadari
Kecantikan sesungguhnya dari hamba Allah Swt
Jika kau ingin cantik, sholihah, berakhlaq dan inovatif
Taatlah bersama Islam, di bumi Indonesia yang Allah ciptakan.

Aku tahu syariat Islam, walau belum sempurna
Yang ku tahu, lantunan adzan begitu indah
Suara cengkok nya adalah ajakan kepada penghambaan dan kemenangan
Inilah irama panggilan Ilahi yang sesungguhnya

Nafas muadzin berpadu dengan pendengarnya
Kalimat demi kalimat terlantun
Dzikir hamba kepada Sang Maha Pengatur
Ayat ayat Al Quran menjadi saksi dihari pembalasan

Pandanglah para wanita yang mewarisi keshalihan ummahatul mukminin
Saat pemahaman Islammu makin pudar
Supaya kau mengetahui, kecantikan wanita jika dalam bingkai syariatNya
Sudah sejak dahulu kala, Islam mengajarkan untuk mencintai sesama, membela marwah umat dan negaranya
Wallahua'lam.


Jumat, 16 Februari 2018

WAHAI YANG BERSELIMUT, BANGUNLAH

Dikeheningan malam
Ditengah semua orang terbang dialam tak sadar
Dalam dekapan selimut yang menghangatkan
Diatas ranjang empuk lagi mengenakkan

Tahukah wahai jiwa
Ada yang menanti di 'Arsy sana
Dia begitu rindu
Rindu akan suara hambaNya

Dia lihatin para peselimut
Dia geleng geleng melihatnya
Padahal sudah disiapkan
Tempat yang mulia tuk yang mau terjaga

Bila siang sibuk dengan pekerjaan
Bila siang sibuk dengan medsos-san
Bila siang sibuk dengan permainan dunia
Akankah malam dihabiskan berkawan bantal dan selimut?

Sibaklah tabir kemahakuasaan Allah Swt
Rebutlah janji -janji Nya dalam tahajud malam
Berkhalwat bersamaNya
Rengkuh cinta dan kasihNya

Memang nyali kita diuji
Berani tidak melepas selimut
Berani tidak mengorbankan waktu
Berani tidak ambil pahala dari sisiNya

Memang tidak ringan
Tuk lari ambil air wudhu
Ditengah dinginnya malam
Terasa berat
Bersentuhan dengan air suci penghilang ikatan syetan

Wahai yang berselimut, bangunlah
Sambutlah uluran kasih sayang Allah SWT
Dalam sujud dan penghambaan
Penghambaan sepenuhnya, lillah
Wallahua'lam.

Minggu, 21 Mei 2017

SYA'BAN HAMPIR BERLALU

Belajar dari 'Amru bin Qais al Mula'i
Apabila telah memasuki bulan sya'ban, ia menutup pintu tokonya, kemudian menghabiskan waktunya untuk membaca al Quran.

Bagaimana dengan kita?
Hal apa yang kita tutup demi mengejar kemuliaan Sya'ban?

Tak terasa,
Bulan sya'ban sudah mendekati penghujungnya.
Ramadhanpun sudah semakin dekat.
Bayang bayang pergantian rembulan pun semakin kelihatan.

Berdebar
Menyambut bulan mulia.
Bulan yang penuh rahmat, ampunan, dan kenikmatan pahala yang berlipat lipat

Saudariku
Di Sya'ban yang tinggal beberapa hari lagi ini
Mari perbanyak doa agar bisa sampai dibulan ramadhan yang mulia.

Di bulan sya'ban yang akan segera pergi ini
Mari kita lukis kenangan manis berupa amal sholeh

Dibulan sya'ban yang tinggal menghitung hari ini
Mari kita tabur doa doa tuk umat ini
Umat islam
Umat terbaik yang lagi terkoyak
Kemiskinan, kelaparan, tawuran, saling fitnah antar golongan dan problemtika pelik lainnya.

Merasakah kita dengan persoalan umat ini?
Ato kita terbuai dengan kenikmatan pribadi yang Alloh titipkan?

Banyaknya persoalan,
Menjadikan Persatuan umat Islam seolah utopis
Padahal dibumi Arabkah, di Eropakah, di Amerikakah, di Afrika kah, atau di Asiakah,  umat Islam itu bertuhankan yang satu yaitu Alloh swt.
Berkitab yang satu yaitu al Quran.
Bernabikan yang satu yaitu Nabi Muhammad saw
Berkiblat yang satu yaitu Ka'bah

Lihatlah semburat mentari di setiap pagi harinya
Hanya satu mentari bisa menyinari seluruh muka bumi dengan silih berganti waktu

Malulah kita bila masih angkuh diri dan menantang firman ilahi.
Kadang alasan masih muda menjadikan enggan menerapkan syariat ilahi
Kadang dengan alasan kemajemukan menjadikan ogah dengan syariat ilahi
Apalagi bila sampai diformalisasi dalam sebuah institusi, Khilafah apa lagi!

Apabila syariat dikatakan tidak bisa menyatukan, apakah kita lupa siapa yang menetapkan syariat yang ada di dalam al Quran?
Alloh, Alloh yang menetapkannya
Ragukah kita dengan Alloh?
Sang creator alam ini!

Dari masa kenabian tidak ada satupun ayat Alloh yang keliru
Jangan lagi dan jangan lagi kita tentang perintah Nya
Kecuali bila kita bisa menciptakan seekor lalat, satu saja

Ingatlah wahai diri
Bahwa Alloh dengan satu kalimat
Kun fayakun maka semuanya bisa terjadi.

Mumpung sya'ban belum pergi
Mari siapkah bekal disisa hari ini
Ada banyak pilihan amal
Tapi jangan lupa akhlaq sosial
Berilah maaf kepada mereka yang meminta maaf
Dan mintalah maaf bila telah berlaku salah

Alloh sang pemilik kehidupan
Semoga lukisan indah kehidupan, kita dapatkan baik di dunia maupun di akhirat

"Dia Alloh berfirman,  "Kamu tinggal dibumi hanya sebentar saja,  jika kamu benar benar mengetahui.  Maka apa kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main main (tanpa ada maksud)  dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? " (QS al Mu'minun: 114-115)

Selamat menyambut bulan Ramadhan yang mulia.

Kamis, 05 Januari 2017

Mensugesti Diri Sendiri

Wahai Diri
Sejak didalam rahim engkau telah berjuang dan engkau menjadi pemenang
Lantas mengapa sekarang kamu menjadi lemah
Takhlukkah kau oleh dunia?
Astagfirullohal'adhim..
Perbanyak istigfar
Apa yang kau cari di dunia ini?
Apa?
Jawab: Apa?

Apakah dunia ini kejam bagimu?
Karena kamu gagal makanya dunia menertawakanmu

Ingat, dunia ini adalah tempat bersaing
Kalau kamu tidak mempunyai daya dorong (figthing spirit)
Maka tunggulah gelar "pecundang" tersemat pada dirimu
Sungguh pedihkah jadi orang yang kalah?

Maka betapapun banyak orang mencemooh mu
Karena kegagalanmu, karena kecerobohanmu, karena kebodohanmu
Jangan berkecil hati

Ada Alloh yang siap menerima taubatmu
Ada Alloh yang siap membimbingmu
Ada Alloh yang siap menjagamu
Ada Alloh yang siap menolongmu

Bangunlah
Bangkitlah
Tapi kau jangan menyendiri
Carilah teman
Carilah sahabat sebanyak mungkin

Tapi bukan berarti kemudian kamu mengantungkan diri pada mereka
Hiduplah mandiri
Ya Mandiri
Mengapa menjadi orang manja
Padahal manja itu memberikan kesenangan sementara

Jangan takut dengan tantangan
Hadapilah
Bila kau yakin Alloh itu ada

Disiplin
Ya kamu harus disiplin
Malas?
Kenapa kamu malas
Kurang sadarkah kamu bahwa malas telah mencuri banyak hal dari dirimu
Baca buku biar pikiranmu tidak buntu

Kamu harus yakin bahwa dirimu dibutuhkan orang lain
Bahwa kamu harus berarti buat orang lain
Kamu harus bisa menjadi inspirasi bagi orang lain
Kamu harus bisa untuk itu

Kamu harus bisa menyalakan cahaya
Meski sinarnya hanya menerangi satu sudut kecil kehidupan manusia
Karena pasti cahaya itu akan berguna
Selamat tinggal rasa malas

Surabaya, 5 Januari 2017

Sabtu, 19 November 2016

Hidup Kan Cuma Sekali, Eling..

Manusia kadang memang aneh dan kurang logis.
Katanya orang yang beragama.
Tapi faktanya?
Sibuk membangun dunia.
Padahal dunia ini kan hanya kendaraan saja?

Eling po o..
Kita itu oleh Alloh swt akan diberikan kehidupan abadi
Surga yang begitu indah..
Surga yang begitu menawan..
Lantas kenapa memilih yang sementara?

Haduh capek memang..
Belenggu dunia kadang menjerat kita
Menjadikan banyak waktu untuk yang sementara
Badan capek pikiran lelah membangun dunia

Coba dipikirkan..
Supaya dunia ini di arsiteki sehingga menjadi ladang amal
Bukan kita yang terjerat dunia
Tapi mari genggam dunia tuk akhirat

Jangan picik
Berikan hak Alloh untuk Alloh
 Beribadahlah kepadaNya
Berikan ibadah terbaikmu
Berkorbanlah untukNya Dalam menyembahNya
Jangan hanya datang ketika perlu saja
Tapi ikhlaskan berkorban untukNya
Sampai kau bisa merasakan bahwa semua untukNya

Sulit memang..
Sering kita mengalami..
Jatuh bangun mendekat kepadaNya
Tapi itulah bukti bahwa kita mau serius menyembahNya
Kibarkan terus bendera Tauhid dalam dada
 Hancurkan segala keconggakan
Berbenahlah, berbuat baiklah, kepada semua
Ingat satu hal: akhirat dan pengawasannya
Lahir batin Alloh mengetahuinya.

Astagfirulloh.
Dari hamba yang penuh dosa

Minggu, 26 Juni 2016

Syawal Tahun Ini

Syawal tahun ini..
Mampukah aku berdiri ketika takbir itu berkumandang
Mampukah tangan ini berjabat
Sedangkan engkau tidak ada disamping bapak..

Ibu, engkau biasany duduk sekursi dengan bapak
Lalu kucium tanganmu
Dan doa doa pun terlantun dari lisanmu
Kemudian engkau cium kedua pipiku..
Tapi tahun ini..
Tidak ada lagi yg begitu.. hanya bapak..

Ummi.. begitu biasanya aku memanggilmu..
Setelah waktu itu engkau balik dari tanah suci..
Kini engkau tidak bersama kami lagi..
Engkau sudah bersama para bidadari surga

Ya Alloh.. Kuatkan kami..
Ya Alloh Ikhlas kan hati kami..
Ya Alloh.. Lapangkan hati kami..
Ya Alloh.. Kabulkan doa doa kami untuk orang yang kami cintai..
Allohummagfirlaha warhamha wa'afihi wa'fu'anha..

 Ya rahman ya rahiim..
Allohumma innaka 'afuwwun tuhibbul'afwa fa'fu'anni..
Allohumma inna nas alukal jannah wa na'udzubika min saqhotika wannar..
Aamiin allohumma aamiin..

Rabu, 11 Mei 2016

SADAR NAN SADAR

DisinggasanaMu yang Agung Engkau atur berbagai urusan hambaMu
Engkau tata sedemikian hingga manusia takhluk tak kuasa dengan titahMu
Terkadang air mata tumpah karena hal itu dianggap ujian
Terkadang tawa terbahak-bahak karena hal itu dianggap menggembirakan
Semua silih berganti memberikan rona kehidupan

Ya Alloh ya Rabb
Bila terus ditelisik
Tenggelam dalam sujud dan dzikir kepadaMu itu lebih baik
Jauh dari keramaian dan berdiam dikamar membaca kalam Mu
Tak menyentuh dunia apalagi memeluknya

Tapi..
Bila hal itu jadi pilihan
Pasti Engkau akan pertanyakan
Kenapa kamu tidak secerdas teladanmu?
Kenapa kamu tidak ingin menjadi orang yang bermanfaat?
Kemanakan ayat-ayatKu yang lainnya?
Dan sederet pertanyaan lain diluar nalar manusia.

Hem...
Manusia..
Kata orang jawa "Menus menus kebanyakan dosa"
Tak salah hal itu
Karena memang demikian adanya

Ya Alloh
Celupan Kasih sayang Mu yang senantiasa kami pinta
Disaat lemah berikan kami kekuatan
Disaat kuat berikan kami kesyukuran
Disaat datang ujian berikan kesabaran
Disaat tak tau arah berikan petunjuk
Disaat bahagia berikan ketawadhukan
Disaat sibuk ingatkan hakikat hidup
Disaat longgar berikan ketekunan beribadah
Disaat lelah berikan angin semangat dalam keistiqamahan
Disaat apapun ya Rabb..
Hadirlah selalu disetiap detik hamba..
Aamiin




 

 




Dipun Waos Piantun Kathah