يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Senin, 18 Januari 2021

NALURI - GHORIZAH -

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah 'azza wa jalla. Shalawat serta salam teruntuk baginda Nabi Muhammad SAW. 

Semoga pengunjung saranakebaikan.blogspot.com selalu dalam lindungan Allah 'azza wa jalla. Aamiin.

Waktu terus berjalan dan hari ini kita memasuki ngaji by literasi untuk materi ke 7. Bahasan hari ini melanjutkan materi Thaqatul hayawiyah yang ketiga yaitu gharizah -naluri-.

Allah 'azza wa jalla selain menganugerahi manusia akal dan hajatul udhowiyah, manusia juga diberi qadar berupa naluri. Nah naluri -gharizah- ini bila diteliti akan dapat di klasifikasikan menjadi 3 yaitu gharizah tadayun (naluri beragama), gharizah baqa' (naluri mempertahankan diri), dan gharizah nau' (naluri melestarikan jenis). Naluri ini menempel pada tiap manusia. Jadi tidak bisa dihapus kecuali Allah 'azza wa jalla yang menghapusnya. 

Gharizah Tadayun

Gharizah tadayun atau naluri beragama berupa keinginan manusia untuk mengkultuskan/mengagungkan dzat atau sesuatu yang dianggapnya/diyakini memiliki kekuatan lebih. Wujudnya selain menyakini adanya Tuhan dan menganut agama tertentu adalah kepercayaan pada sesuatu yang ghaib. Ada juga yang mengkultuskan manusia, hewan, tumbuhan, matahari ataupun api. Misalkan kaum kafir yang menuhankan Firaun. Karena melihat kekuatan yang dimiliki Firaun. Orang hindu mengkultuskan sapi, dianggap sapi tertentu memiliki keutamaan tertentu. Orang majusi menyembah api dianggapnya api sumber kekuatan. Orang Jepang menyembah matahari ataupun juga aliran dinamisme dan animisme. 

Jadi, sudah jadi qadar bagi manusia untuk mengkultuskan sesuatu yang dianggapnya Maha. Nah disinilah peran akal harus difungsikan. Agar tidak salah memilih Tuhan, tidak salah memilih agama. Dan tidak menyembah manusia, hewan, tumbuhan, api, syetan dan lainnya. 

Dalam Qs. Al An'am ayat 75-79 dikisahkan bagaimana Nabi Ibrahim mencari Tuhan. Nah silahkan dituliskan dibawah ini arti dari Qs Al An'am ayat 75-79.

...................................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................................

Jadi, al Khaliq yang haq itu adalah Allah subhaanahu wa ta'ala. Dan agama yang haq adalah Islam. 

Adapun orang atheist yang tidak mengakui adanya Tuhan itu keluar dari fitrahnya. Mereka tidak mengakui adanya Tuhan tapi hakikatnya mereka menuhankan dunia. Dan itu juga bentuk naluri tadayun. Apabila manusia menggunakan akal nya pasti akan sampai pada pertanyaan siapa yang menciptakan alam semesta ini? Siapa yang mengaturnya? Bahkan jika mau muhasabah pada diri manusia ada banyak tanda yang menghantarkan bahwa ada Al Khaliq yang menciptakan semuanya. Dan sampai pada kesimpulan bahwa manusia terbatas. 

Gharizah Baqa'

Nah, berikutnya gharizah baqa' atau naluri mempertahankan diri. Wujud dari naluri ini adalah keinginan dirinya untuk membela diri dan mempertahankan survive dirinya. Konkret contohnya adalah saat manusia di pukul oleh orang lain pasti ada keinginan membela diri. Misal kamu di kerjain teman kamu, pastinya kamu marah, jengkel dan ingin membalas. Betul kan? Nah ini penampakan naluri baqa'. Demikian juga kemauan suatu bangsa menjajah bangsa lain. Itu juga perwujudan dari naluri baqa' pada sekumpulan orang/bangsa.

 Nah, supaya naluri baqa' ini tidak menjadi naluri yang buas, artinya rakus ingin menguasai manusia lainnya harus di manej dengan iman dan akal sehat. Bagi seorang muslim wajib menuntun nalurinya agar terpenuhi tanpa melanggar hukum syariat.

Allah 'azza wa jalla berfirman dalam Qs. Al Fushilat: 34 

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

Artinya: 

....................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................................

Pada ayat tersebut Allah 'azza wa jalla memberikan rambu bagaimana memenej naluri baqa' saat kita ditimpa suatu hal yang buruk.

Gharizah Nau' - Naluri Melestarikan Jenis-

Gharizah Nau' adalah naluri manusia untuk mencintai, menyayangi. Baik itu pada dirinya, orang tuanya, anaknya, saudaranya, hewan peliharaannya, makanan kesukaannya, warna kesukaannya dan lainnya. Jadi wajar jika manusia mencintai manusia lainnya. Sudah nalurinya untuk demikian. Jadi misal kamu jatuh cinta pada lawan jenis itu fitrah. Tinggal kemudian memenej naluri itu agar tidak jatuh pada zina. Baik zina mata, zina hati, atau zina badan. Nah disinilah harus tahu hukum syariat pergaulan dalam Islam. Islam mengharamkan tabaruj, khalwat, ikhtilat. Nah pacaran itu ada khalwat, ada zina mata dan hati. Jadi seorang muslim ga boleh pacaran ya.

Allah 'azza wa jalla berfirman dalam Qs. Al Isra': 32

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

Artinya:

....................................................................................................................................................................

Nah, mendekati zina aja tidak boleh apalagi kalau sampai melakukannya. Pastinya tidak boleh. 

Ada banyak hal didunia ini yang bisa dicintai oleh manusia. Agar cinta itu tidak salah tempat maka Allah 'azza wa jalla memberi rambu-rambu berikut dalam Qs at Taubah: 24

{قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

Artinya:

....................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................................

Nah itu panduan cinta ya. Biar kita tidak salah mencintai seseorang ataupun sesuatu. 

Dan tidak terasa sudah cukup panjang tulisan ini, jadi ngaji by literasi materi gharizah dilanjutkan melalui tanya jawab ya. Silahkan dituliskan pertanyaan di tempat di kolom komentar.

Demikian, semoga materi hari ini bermanfaat dan tetap semangat untuk ngaji by literasi.

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah