يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Tampilkan postingan dengan label tahun baru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tahun baru. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 30 Desember 2023

Tahun Baru Umat Islamkah?

Kalender Masehi bukan kalender yang lahir dari peradaban Islam. Melainkan dari peradaban barat. Kalender ini mendunia. Dan dipakai manusia sedunia. Baik umat Islam maupun bukan. 

Kalender seolah hal sepele. Padahal dibalik kalender menunjukkan eksistensi ideologi dan peradaban tertentu.

Mendunianya kalender Masehi menunjukkan eksistensi peradaban barat dengan ideologi kapitalismenya. Tiap pergantian tahun baru Masehi, hiruk pikuk manusia dari timur hingga barat merayakannya. Sebentar lagi tahun 2024 Masehi.

Sejarah Singkat Kalender Masehi

Dikutip dari wikipedia dijelaskan bahwa  kalender Masehi merujuk pada tahun yang dianggap sebagai tahun kelahiran Isa Al Masih atau Yesus Kristus atau dalam bahasa Ibrani, Yesua ha-Masiah. Tahun sebelum tahun itu, disebut dengan Sebelum Masehi (SM). 

Kalender Masehi ini dalam bahasa Inggris adalah sebutan untuk penanggalan tahun yang digunakan pada kalender Julian. Dan perhitungan tanggal dan bulan pada kalender Julian disempurnakan pada tahun 1582 menjadi kalender Greogian. 

Dan kini, kalender Masehi telah menjadi rujukan dunia. 

Kekalahan Peradaban Islam

Dijadikannya kalender Masehi sebagai acuan penanggalan dunia adalah kekalahan bagi umat Islam.

Peradaban Islam yang memiliki kalender Hijriah hampir dilupakan oleh generasi penerus Islam. Coba, kita tanya diri kita. Hafalkah dengan 12 nama bulan dalam kalender Hijriah?. Dari Muharram, Safar, Rabiul awwal, Rabiul tsani, Jumadil awwal, Jumadis tsani, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqo'dah, Dzulhijjah.

Kalau ditanya tanggal berapa hijriah sekarang?, Nah, kebanyakan kita pasti toleh ke kanan ke kiri alias tidak tahu. Hem. Tapi, kalau ditanya tanggal berapa dalam kalender Masehi? Pasti pada tahu. 

Tentu, fenomena ini janggal. Kita mengaku beragama Islam tapi dengan kalendernya sendiri tidak tahu. Tapi itulah faktanya. 

Kalender Hijriah ditetapkan bukan semata untuk memudahkan administrasi. Kalender Hijriah (kalender Qomariah) yang didasarkan pada peredaran bulan ini, menjadi dasar pelaksanaan ibadah. Dari puasa ramadhan, puasa ayyamul bidh, puasa arrafah, puasa muharam, puasa rajab, haji, sholat idul fitri dan idul adha dan lain-lain.

Jadi, ketidaktahuan umat Islam akan kalender ini, bisa keliru dalam pelaksanaan  ibadah-ibadah tersebut. 

Dengan demikian, wajib bagi umat Islam mengetahui kalendernya. 

Menduniakan Kalender Hijriah

Kalender hijriah sebagai kalender umat Islam, maka umat Islamlah pihak pertama yang harus menjadikannya sebagai kalendernya. Tetapi, jika kalender hijriah ini hanya dipakai perindividu muslim, maka tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi negara-negara lainnya. Maka kalender hijriah ini harus diemban oleh suatu negara. 

Contohnya dulu, ketika peradaban Islam tegak, sejak ditetapkannya kalender hijriah, hingga kekhalifahan terakhir yaitu Turki Ustmani, kalender hijriah menjadi kelender negara, sehingga aktivitas kekhilafahan Islam dengan negara lain menggunakan kalender hijriah. Dan akankah tegak kembali kekhilafahan tersebut? Pertanyaan ini dijawab oleh hadist Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam berikut ini.

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda;

"... Kemudian ada kekuasaan diktator -mulkan jabbariyan- dan akan terus ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian -khilafah 'ala minhajin nubuwwah-. Kemudian beliau -Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam- diam" (HR Ahmad)

Nah, khilafah 'ala minhajin nubuwwah inilah yang akan menghantarkan kalender Hijriah menjadi rujukan dunia. Bukan hanya kalendernya, tapi hukum-hukum Allah subhaanahu wa ta'ala pun akan tegak sempurna. Biidznillah.

Khatimah 

Apabila kalender Masehi bukan dari peradaban Islam, maka muslim cerdas tidak akan ikut merayakan pergantian tahun Masehi ini. Ikut meramaikannya semakin menambah kealpaan umat Islam, akan hakikat kalender Masehi punya siapa?

Kalaulah mau memusabah dipergantian tahun Masehi, mari muhasabah untuk kembalinya kalender Hijriah sebagai kalender rujukan dunia. 

Wallahua'lam bis shawaab. 


Dipun Waos Piantun Kathah