يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Tampilkan postingan dengan label bunuh diri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bunuh diri. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 Desember 2023

Dunia Tak Lagi Nyaman, Hidup Diakhiri

Memprihatinkan! Ada suatu kondisi yang sangat bertolak belakang. Ribuan anak-anak di Gaza Palestina meninggal dunia dengan gelar syahid, InshaAllah. Adapun puluhan anak-anak di negeri ini meninggal dunia dengan gelar bunuh diri. 

Komisi Perlindungan Anak Indonesia mencatat dari Januari-November 2023, ada 37 kasus anak mengakhiri hidupnya sendiri. Ada yang masih duduk di bangku SD, SMP, dan SMA. ( https://www.kpai.go.id/publikasi/kpai-mencatat-januari-november-2023-sejumlah-37-anak-mengakhiri-hidup)

Dunia Tak Lagi Nyaman

Anak-anak adalah sosok yang menyenangkan, lucu, menggemaskan. Sosok demikian akan dijumpai pada mereka yang belum memasuki masa baligh. Mereka masih polos, perilaku mereka murni tanpa dibalut nafsu, gaya, dan siasat keduniawian. Itulah yang menjadikan mereka itu lucu.

Tapi, kepolosan mereka itu bisa berubah menyesuaikan apa yang mereka konsumsi. Dari yang mereka lihat, mereka dengar, itu bisa membekas ke dalam daya ingat mereka. Dan itu menjadi salah satu piranti yang bisa mempercepat siklus masa atau periode pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Bagaimana mereka bisa membunuh dirinya sendiri? Pastinya sudah ada maklumat atau informasi yang pernah mereka dapatkan tentang bunuh diri. Bisa dari bacaan yang mereka baca, bisa dari tontonan yang mereka lihat, atau bisa dari apa yang mereka dengar. 

Dengan segala keterbatasan pola pikir (akal) yang mereka miliki, keterbatasan penguasaan mereka pada hati (jiwa), keterbatasan orang tua dalam memberikan pendidikan agama,  perhatian, pengawasan, kasih sayang, keteladanan, dan lainnya, dengan mudah menjadikan dunia ini menjadi tidak nyaman bagi anak-anak ataupun remaja. 

Akhirnya, ada sedikit masalah yang mereka hadapi, langsung muncul diingatan mereka tentang bunuh diri. Ada sedikit gesekan dengan teman di sekolah, langsung muncul ingatan tentang bunuh diri. Demikian pula dengan hal-hal lain yang sekiranya itu tidak nyaman bagi mereka, yang muncul diingatan mereka adalah bunuh diri. Dan menjadi bahaya besar jika kemudian, muncul pemahaman dikalangan anak-anak ataupun remaja bahwa bunuh diri dianggap solusi dari kondisi ketidaknyamanan hidup mereka. 

Buatlah Dunia Ini Nyaman

Nyaman sebagai kondisi hati berarti untuk membentuk kenyamanan harus diketahui faktor yang menjadikan hati nyaman. 

Hati adalah ciptaan Allah subhaanahu wa ta'ala, maka faktor yang menjadikan hati nyaman, Allah subhaanahu wa ta'ala lah yang mengetahuiNya. Dan hal itu telah Allah subhaanahu ta'ala informasikan dalam ayatNya berikut ini: 

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ 

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 28)

Membuat hati nyaman, tenteram sesuai ayat di atas adalah dengan mengingat Allah subhaanahu wa ta'ala. Artinya, untuk membentuk hati yang nyaman pada anak adalah dengan memperkenalkan mereka dengan Allah subhaanahu wa ta'ala sejak dalam kandungan dan terus menerus dikenalkan kepada Rabbnya. Hidup karena Allah subhaanahu wa ta'ala, maka harus ingat Allah subhaanahu wa ta'ala selama hidup. 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوْا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًا 

"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya," (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 41)

Penyebutan kata Allah yang sesering mungkin diperdengarkan orang tua ke anak saat kecilnya, bisa menular ke anak disetiap tumbuh kembangnya. Perbincangan orang tua dalam keseharian yang sering mengkaitkan berbagai hal, baik nikmat, masalah dan lainnya dengan Allah subhaanahu wa ta'ala akan menular ke anak. 

Mereka akan melihat bagaimana sikap orang tuanya dalam menyikapi berbagai hal. Jika Allah subhaanahu wa ta'ala yang terus mereka perdengarkan maka yang nyaman bagi anakpun jika mereka selalu mengingat Allah subhaanahu wa ta'ala. 

Inilah langkah awal untuk membentuk pola pikir dan pola sikap anak untuk menjadikan Allah subhaanahu wa ta'ala sebagai sandaran dalam kehidupannya. Dan jika hal ini dibiasakan, dengan rahmatNya, Allah subhaanahu wa ta'ala akan karuniakan hati yang tenteram pada anak sebagaimana ayat di atas.

Jika demikian, ketika punya masalah, baliknya mereka kepada Allah subhaanahu wa ta'ala. Yang mereka ingat saat berhadapan dengan masalah adalah Allah subhaanahu wa ta'ala bukan bunuh diri. 

Tentunya, pengkodisian demikian ini, tetap membutuhkan piranti lain yang mendukung untuk sampai pada pembentukan jiwa anak yang rabbani. Dari kehidupan keluarga yang religius, kedekatan orang tua dengan anak, gadget yang aman bagi anak, teman-teman sebaya yang baik, lingkungan sekolah yang religius, masyarakat yang religius hingga sistem negara yang berbasis syariah Islam, bukan sekuler kapitalisme.

Semua piranti itu saling terkait, sehingga harmonisasi keseluruhannya adalah harus. Bukan saja kalangan muslim yang merasakan nyamannya dunia, bahkan non muslimpun ikut merasakan, biidznillah. Sebaliknya, ketiadaan disalah satu piranti tersebut, bisa memberikan pengaruh negatif pada anak-anak, remaja bahkan pada orang dewasa baik muslim maupun non muslim.

Khatimah

Pesan Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, 'Sampaikan dariku walau satu ayat'. Semoga tulisan di atas bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Aamiin aamiin yaa mujiibassaailiin.








 


Selasa, 26 Juli 2022

Jalan Haram Memanggil Malaikat Maut

Akal anugerah istimewa dari Allah SWT. Dan hanya manusia yang dikarunia akal. Malaikat tidak, setanpun tidak. Maka manusia harus bersyukur atas karunia akal. Dan menggunakan akalnya untuk berfikir dengan benar.

Bunuh Diri Adalah Putusan Diluar Normal

Mendengar berita  mahasiswa bunuh diri, ataupun bunuh diri-bunuh diri lainya, membuat kita miris dan berlindung kepada Allah SWT dari perbuatan diluar normal tersebut. Na'udzubillahi min dzalik. 

Berikut diantara kasus bunuh diri kalangan pemuda/i periode Juni-Juli 2022. Seorang perempuan dikabarkan meninggal dunia diduga bunuh diri seperti nadzarnya jika tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri.   (https://amp.suara.com/news/2022/07/13/141936/tidak-untuk-ditiru-tak-lolos-masuk-ptn-perempuan-ini-bunuh-diri-diduga-untuk-menepati-nazar).

Berikutnya, seorang mahasiswa asal Kalimantan Tengah ditemukan bunuh diri di kamar kosnya di Babakan Jeruk Bandung (https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/citizen-report/amp/pr-134627392/mahasiswa-ditemukan-bunuh-diri-di-kamar-kos-di-babakan-jeruk-bandung).

Bunuh diri adalah keputusan akal diluar normal. Karena normalnya manusia tidak akan menghabisi dirinya sendiri. Di dunia binatang saja, yang ia tidak dikarunia akal, belum pernah terdengar cerita hewan bunuh diri. Dengan demikian, bunuh diri seharusnya sangat tidak boleh terjadi pada manusia yang ber-akal.

Berfikirnya manusia memang tidak semata dengan akal. Ada hati yang juga diberi potensi berfikir oleh Allah SWT. Hati juga tempatnya gunjangan kejiwaan seseorang. 

Ketika seseorang menghadapi masalah, maka akal dan hatinya akan bereaksi. Akal dan hati yang menyatu akan menunjukkan reaksi yang sama. Dan ini bisa refleks, buah dari akal dan hati yang ditempa dengan informasi yang sama.

Sebagai contoh; seseorang yang menggunakan akalnya untuk memikirkan ayat-ayat Allah SWT, baik yang qauliyah maupun qauniyah akan menjadikan otaknya menyimpan informasi sebagaimana petunjuk Al Qur'an. Sehingga ketika inderanya menangkap fakta (masalah) akalnya dengan mudah mengingat pesan dari Al Qur'an.

Dan hati yang senantiasa diajak taqarub ilallah, akan mudah menerima segala kondisi yang ia hadapi. Hal ini  juga pengaruh dari aktivitas tadabbur dan tafakkur yang dilakukan akal. 

Orang-orang yang demikian inilah, yang akal dan hati satu irama. Dan jenis iramanya benar atau salah tergantung dengan apa ia tempa akal dan hatinya tersebut. Dengan ajaran Islam ataukah lainnya. 

Tipe berikutnya adalah akal dan hati yang tidak menyatu. Tipe inilah yang berpotensi menghasilkan aksi yang diluar normal. 

Contohnya; seorang muslim pasti menempa ilmu agama. Ilmu agama yang dipelajarinya menjadi ma'lumat yang tersimpan di dalam otaknya. Secara akal, seorang muslim menerima semua ilmu agama yang ia pelajari. Tapi, untuk menerapkannya, tidak jarang masih ada yang enggan, berat, malas atau bahkan tidak mau. 

Putusan enggan, berat, malas hingga tidak mau mengamalkan sebagaimana ilmu agama yang ia pelajari adalah bagian dari putusan hati. Karena hati letak kejiwaan seseorang ini menentukan pemenuhan atas kebutuhan dan kemauan seseorang. Makanya letaknya niat ada di dalam hati.

Enggan, malas, menolak taat pada ketentuan syariah buah hati yang lalai dari dzikrullah.

Kondisi hati yang lalai, akan mudah dimasuki bisikan setan. Dan setiap bisikan setan tidak ada yang mengajak kepada kebenaran. Sebagaimana janji setan sendiri yang disebutkan dalam Al Qur'an.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

قَا لَ فَبِمَاۤ اَغْوَيْتَنِيْ لَاَ قْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَا طَكَ الْمُسْتَقِيْمَ 

"(Iblis) menjawab, "Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus,"(QS. Al-A'raf 7: Ayat 16)

ثُمَّ لَاٰ تِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَا نِهِمْ وَعَنْ شَمَآئِلِهِمْ ۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ

"Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 17

Itulah janji setan yang disampaikan langsung dihadapan Allah SWT. Bahwa ia -setan- akan menghalangi manusia dari mentaati Allah SWT hingga hari kiamat. 

Oleh karena itulah, Allah SWT menyebut setan adalah musuh bagi manusia. 

 وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

"... dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 168)

Akhirnya, orang-orang yang akal dan hatinya tidak menyatu ini, ketika menghadapi fakta masalah, putusan solusi yang diambil bisa dipengaruhi setan sehingga berbeda dari petunjuk agama yang dipahami akalnya. Contohnya adalah keputusan bunuh diri. 

Bunuh diri adalah putusan yang abnormal, menyalahi  agama, menyalahi akal dan hati yang benar.

Dan dalam kehidupan yang sekuler seperti saat ini, banyak dijumpai orang-orang yang akal dan hatinya tidak menyatu sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah SWT. Karena sistem sekuler memisahkan urusan agama dari kehidupan. Pemisahan ini  mengakibatkan seseorang ketika menghadapi persoalan kehidupan, akan  menempuh solusi yang keluar dari ajaran Islam, semisal bunuh diri. 

Agar Tidak Ada Lagi Bunuh Diri

Allah SWT berfirman; 

 ۗ وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَنْـفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ بِكُمْ رَحِيْمًا

"... Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 29)

Bunuh diri haram dilakukan. Allah SWT melarang perbuatan tersebut. Sehingga segala jalan yang bisa menghantarkan kepada bunuh diri harus ditutup. Berikut kiat yang bisa dilakukan agar kita tidak terbersit untuk mengakhiri hidup dengan tangan sendiri.

Pertama, tips untuk individu muslim adalah membuat benteng pada dirinya dengan senantiasa tholabul ilmi, tafaqquh fid dien. Menempa akal dan hatinya dengan ilmu Islam. Beribadah dengan sepenuh kesadaran dalam beribadah (khusyuk) dan istiqamah. Ibadah yang khusyuk ini akan menyehatkan akal, membentuk qalbun salim dan jiwa yang mutmainnah. 

Mengamalkan yang fardhu dan berusaha menambah yang sunnah. Bergaul dengan orang-orang shalih. Orang shalih shalihah akan mengajak pada yang ma'ruf mencegah dari yang munkar dan selalu hadir baik dikala suka dan duka. 

Berikutnya, tilawah Al Qur'an. Ada masalah ataupun tidak ada masalah tetap membaca Al Qur'an setiap hari dan sempatkanlah membaca terjemah dari ayat Al Qur'an yang telah dibaca agar kita mengetahui arti dari ayat yang kita baca. Dan terus berdoa mohon perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk.

Tips selanjutnya untuk individu muslim adalah menyadari bahwa Allah SWT tidak menuntut manusia untuk hal yang ia tidak kuasai. Tapi Allah SWT menuntut atas perbuatan yang telah dilakukannya. Sehingga Allah SWT memerintahkan kita untuk berilmu/berfikir sebelum berbuat (QS. Al Isra'; 36)

Ketika seseorang gagal melakukan sesuatu atau dihadapkan pada masalah maka fokuslah pada apa yang diminta Allah SWT dalam menghadapi masalah tersebut.  Jangan fokus pada kemauan diri karena hal itu menyebabkan perasaan tertekan, tidak ridho dengan kegagalan itu. Atau jangan fokus apa yang dimaui atau penilaian manusia. Karena itu menjadikan kita tidak percaya diri atas kegagalan. Tapi fokuslah pada apa yang diinginkan Allah SWT saat masalah atau kegagalan itu menimpa diri kita.

Pemahaman inilah yang akan menetralisir racun depresi, patah semangat ataupun perilaku negatif lainnya. 

Inilah diantara tips yang bisa dilakukan individu untuk membentengi diri dari bunuh diri dan perbuatan keliru lainnya.

Kedua, tips skala sistem. Faktor pendorong bunuh diri umumnya karena adanya masalah. Hampir tidak ada cerita orang bunuh diri tanpa latar belakang masalah. 

Bisa masalah ekonomi, sosial, pendidikan, gaya hidup dan lainnya. Masalah-masalah ini tidak bisa dikatakan masalah karena faktor pribadi seseorang. Malah masalah-masalah ini muncul berkesinambungan karena buah penerapan sistem yang keliru oleh negara. 

Sistem yang keliru itu adalah sistem sekuler- kapitalisme. Sistem ini membentuk pola berfikir dunia oriented, materi sebagai tujuan, memisahkan agama dari kehidupan, penerapan liberalisme diberbagai bidang, memisahkan akal dan hati untuk bertakwa kepada Allah SWT. Sistem yang demikian ini tidak sesuai fitrahnya manusia. Maka wajar jika di sistem ini banyak orang depresi, stres, gila.

Meninggalakan kapitalisme dan menggantinya dengan  sistem yang tidak memisahkan agama dari kehidupan, sistem yang memberikan kedaulatan ditangan asy syari', sistem yang membentuk pribadi beriman dan bertakwa, sistem yang menyatukan akal dan hati untuk tunduk kepada Allah SWT, sistem yang menyuburkan yang ma'ruf dan menumpas kemunkaran, sistem yang tidak meliberalkan di segala bidang adalah keharusan. Inilah sistem Islam. Sistem yang bersumber dari Allah SWT. Sistem Islam ini akan tegak ketika umat Islam kaffah dalam menjalankan seluruh syariahNya. 

Allah SWT berfirman;

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَآ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 208)

Khatimah

Bunuh diri bukan perintah Allah SWT. Tapi bujukan setan dan dikondisikan oleh sistem sekuler yang liberal. Jika berjumpa dengan Allah SWT adalah akhir perjalanan manusia, lantas berjumpakah orang yang bunuh diri dengan Rabbnya? Menikmatikah ia kenikmatan surga firdausNya? Padahal akhirat adalah kehidupan yang kekal. Mari berlindung kepada Allah SWT dari putusan diluar normal ini.  

Wallahua'lam bis showwab   


Dipun Waos Piantun Kathah