يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Minggu, 31 Juli 2022

Tak Ada Fashion Yang Benar dan Salah, Betulkah?


Acting fashion di jalanan memang unik. Hal baru, maka wajar disebut kreatif alias ada-ada saja ide para ABG ini untuk unjuk kemampuan, menarik simpati dan perhatian publik. 

Ya, Citayam Fashion Week telah viral. Sebagai pelopor aksi acting fashion jalanan, CFW bisa disebut sukses. Pasalnya pengaruh dari CFW sampai ke beberapa kota. Termasuk kota kecil yang dikeliling gunung yaitu Kota Trenggalek.

Sabtu, 30 Juli 2022 Pasar Pon Trenggalek menjadi saksi pentas fashion batik. Acara ini di gelar untuk mewarnai dan menghiasi malam minggu dan mendukung para pedagang kaki lima di Pasar Pon Trenggalek (https://kabartrenggalek.com/2022/07/pasar-pon-fashion-week-bakal-warnai-malam-minggu-warga-trenggalek.html/amp)

Fashion Bagian Seni?

Model Vintha Devina Top 3 Indonesia's Next Top Model mengatakan bahwa fashion itu juga karya seni sama kaya lukisan, nyanyian, film, sama industri kreatif, jadi kenapa harus membatasi baju itu harus seperti apa. (https://www.viva.co.id/amp/gaya-hidup/gaya/1502098-sisi-gelap-fenomena-citayam-fashion-week-terungkap?page=3)

Masih dari situs yang sama disebutkan bahwa dalam dunia fashion sendiri tidak ada pakaian yang benar dan salah karena itu semua adalah fashion. 

Seni dalam KBBI diartikan keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya dan sebagainya. Diartikan juga dengan karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa seperti tari, lukisan, ukiran.

Masih dalam KBBI disebutkan berbagai macam seni, tapi seni fashion/seni pakaian tidaklah disebutkan (https://kbbi.web.id/seni-2).

Baju memang megandung unsur keindahan, kehalusan, juga dicipta dengan keahlian luar biasa. Orang mendesain baju membutuhkan pemikiran, membutuhkan ide, membutuhkan kecermatan. Itu artinya, pakaian atau baju  tidak semata karya yang mengandung unsur seni melainkan produk peradaban.

Peradaban tersusun dari kata dasar adab. Adab dalam KBBI diartikan dengan kehalusan, kebaikan budi pekerti, kesopanan, akhlaq. Adapun peradaban diartikan dengan kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir batin. Atau hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa. 

Dengan demikian, baju atau pakaian adalah identitas diri seseorang, sekaligus menjadi identitas suatu bangsa.

Kita mendapati petuah orang bijak yang mengatakan pakaianmu adalah identitas dirimu. Sopannya bajumu menunjukkan kepribadianmu. 

Jika demikian, masihkah kita akan mengatakan kenapa harus membatasi baju itu harus seperti apa?!. Dan masihkah kita menjadi muqollid (pengikut) dunia fashion yang menyebut bahwa tidak ada pakaian yang benar dan salah?!.

Benar Atau Salah Siapa Penentunya?

Di alam demokrasi yang menjunjung kebebasan berpendapat dan berperilaku, menjadikan manusia bebas berpendapat dan berperilaku semaunya. Seolah ini ide bagus, memberikan ruang kebebasan. 

Andaikan manusia bisa menciptakan dirinya sendiri, maka ide kebebasan berperilaku itu adalah benar. Andaikan manusia bisa menciptakan sendiri komponen berfikir dalam dirinya maka ide kebebasan berpendapat itu adalah benar. 

Tapi fakta tidaklah demikian. Manusia bukanlah Tuhan. Manusia hanyalah makhluk dari al Khaliq. Allah SWT yang menciptakan manusia dan seluruh alam semesta. Allah SWT pula yang menganugerahi manusia bisa berpikir/punya akal. 

Manusia yang sadar posisi akan tunduk pada firman al Khaliqnya dan sabda NabiNya. Karena pada akhirnya manusia akan menghadap Tuhannya dan mempertanggungjawabkan semua perkataan dan perbuatannya dihadapan Allah Rabbul'izzati.

Dengan demikian, siapa penentu benar dan salah itu? Jika manusia penentunya maka tidak akan ada kebenaran yang berlaku untuk semua manusia. Demikian pula yang salah. Manusia akan berpendapat sesuai ego, nafsu, dan kemauannya masing-masing. 

Maka jawaban yang shahih atas pertanyaan itu telah Allah SWT jawab dalam kalamNya. Allah SWT berfirman;

الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ  ۖ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ

"Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 147)

Seruan dalam ayat tersebut memang untuk Nabi Muhammad SAW, akan tetapi seruan itupun berlaku untuk semua umat Nabi Muhammad SAW. 

Jadi, benar dan salah itu buka manusia yang menentapkannya. Akan tetapi asy Syari' (Allah SWT). Apa-apa yang dikatakan benar oleh syara', maka itu benar. Dan apa-apa yang oleh syara' dikatakan salah, maka itu salah. Inilah kebenaran yang benar. Kebenaran inilah yang harus dipegang setiap muslim. Dengan berpegang kepadanya maka selamatlah hidup manusia di dunia dan di akhirat. 

Bangga dengan Busana Muslim

Pakaian bagian dari peradaban. Pakaian bagian identitas agama seseorang. Islam sebagai dien (agama) yang sempurna, telah menentukan pakaian terbaik bagi setiap muslim/mah. 

Pakaian terbaik itu bukan yang mahal, bukan yang harus impor, atau yang harus sesuai periode zaman. 

Dalam berpakaian seorang muslim harus mengikatkan dirinya bahwa berpakaian bagian dari mentaati perintah Allah SWT. Sehingga pondasi dalam berpakaian adalah takwa. Dan takwa ini oleh Allah SWT disebut sebagai sebaik-baik pakaian. 

Allah SWT berfirman;

يٰبَنِىٓ ءَادَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوٰرِى سَوْءٰتِكُمْ وَرِيشًا  ۖ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌ  ۚ ذٰلِكَ مِنْ ءَايٰتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

"Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 26)

Dengan dasar takwa ini, seorang muslim/mah berpakaian. Takwa inilah yang akan menuntun seorang muslim/mah memilih pakaian yang diridhoi Allah SWT. Pakaian yang diridhoi Allah SWT adalah pakaian yang bisa menutupi aurat dan perhiasan manusia. Sebagaimana pesan dalam ayat tersebut. 

Jadi, fungsi pakaian dalam Islam adalah untuk menutupi aurat, tidak sebagaimana sekarang. Pakaian malah dirancang untuk menampakkan sebagian aurat, membentuk lekuk-lekuk tubuh, dan jauh dari tujuan untuk meraih ridho Allah SWT. Pakaian dikenakan untuk meraih perhatian manusia, menarik lawan jenis dan tujuan duniawi lainnya. 

Bagi seorang Muslimah ada ayat khusus terkait pakaian yang harus dikenakannya saat di luar rumah. Pertama, ia harus menutupi kepalanya dengan kain kerudungnya -khimar- (QS An Nuur: 31). Kedua, memakai jilbab yaitu pakaian longgar/panjang seperti terowongan atau yang biasa disebut dengan jubah (QS. Al Ahzab: 59). Definisi jilbab bisa dicek di kamus bahasa Arab.

Allah SWT berfirman:

وَقُل لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا  ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوبِهِنَّ  ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمٰنُهُنَّ أَوِ التّٰبِعِينَ غَيْرِ أُولِى الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَآءِ  ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ  ۚ وَتُوبُوٓا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."(QS. An-Nur 24: Ayat 31)

Allah SWT berfirman:

يٰٓأَيُّهَا النَّبِىُّ قُل لِّأَزْوٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلٰبِيبِهِنَّ  ۚ ذٰلِكَ أَدْنٰىٓ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ  ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 59)

Adapun saat di dalam rumah, maka seorang Muslimah boleh menampakkan auratnya kepada para mahromnya (QS. an Nur; 31). Apabila ada non mahrom maka ia harus berpakaian lengkap yaitu menggunakan jilbab dan kerudung. 

Hal berikutnya yang harus diingat seorang Muslimah bahwa pakaiannya haruslah yang tidak terawang dan tidak terlalu sempit. Karena dua kondisi ini bisa menjadikan auratnya nampak dari luar atau membentuk lekuk tubuhnya. 

Adapun bagi seorang muslim (laki-laki), tidak ada ketentuan khusus model pakaiannya. Hanya disyaratkan menutup aurat, tidak juga terawang dan membentuk lekuk-lekuk tubuh. Jadi boleh pakai sarung, celana, baju koko, kaos dan lainnya.

MasyaAllah, demikianlah Allah SWT sangat menjaga kehormatan makhluk ciptaannya. Sadarkah kita selama ini akan hal ini? 

Khatimah

Kreatif boleh. Bahkan sangat dianjurkan. Karena kreatif salah ciri kecerdasan. Mari menciptakan kreativitas yang mencerdaskan, yang menunjukkan kemajuan berfikir bukan sekedar sensasi duniawi. 

Berpakaian harus. Tapi pakailah pakaian yang menjadikan mata tak berdosa melihatnya. Menjadikan nafsu tidak tergoda. Tapi menjadikan orang yang melihat, langsung ingat sama Rabbnya.

Wallahua'lam bis showwab.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah