يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Tampilkan postingan dengan label Sya'ban. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sya'ban. Tampilkan semua postingan

Senin, 04 Maret 2024

Diakhir Sya'ban, Ada Apa?

Sya'ban 1445 H akan segera berlalu. Diakhir bulan ke delapan dari kalender hijriah ini, ada peristiwa penting yaitu diturunkannya ayat perintah puasa Ramadan (QS. Al Baqarah: 183).

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ 

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS. Al Baqarah: 183).

Saat turunnya ayat itu, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam beserta para sahabat bersiap untuk melakukan penghadangan atas kafilah dagang Quraisy. Inilah latar awalnya, hingga kemudian kondisi berubah menjadi perang badar kubro yang menakjubkan. 

Hal yang mengubah kondisi tersebut adalah didatangkannya bala bantuan Quraisy sejumlah 1000 tentara dari Makkah. Mereka datang setelah mendengar berita bahwa kafilah dagang mereka diserang oleh muslimin Madinah. 

Reaksi Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dan Para Sahabat

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam mendengar berita akan banyaknya pasukan Quraisy, menjadikan beliau beberapa kali bertanya kepada para sahabat. Sahabat yang ditanya Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam salah satunya Umar bin Khattab. Kurang lebih Umar radiyallaahu'anhu menjawab pertanyaan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam demikian "Wahai Rasulullah, apapun yang menjadi keputusanmu, kami siap bersama anda"

Padahal sebelum bertanya kepada para sahabat, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam telah mendapat perintah dari Allah subhaanahu wa ta'ala untuk menghadapi Quraisy tersebut.

MasyaAllah, dan ternyata semua sahabat sama seperti Umar bin Khattab. Mereka siap membersamai Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dalam perang maupun tidak. 

Saat itu jumlah kaum muslimin 313 orang plus Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam berarti 314. Sebagaimana tujuan awal untuk menghadang kafilah dagang Quraisy, maka persenjataan dan perlengkapan yang dibawa kaum muslimin tidak seperti orang-orang Quraisy Makkah yang memang mereka datang untuk perang. 

Terjadilah Perang Badar Kubro

Dan, singkat cerita, di tahun 2 hijriah ini, disaat kaum Muslimin pertama kalinya melaksanakan puasa Ramadan, mereka jihad fii sabiilillaah melawan musyrikin Quraisy. 

Diceritakan oleh Umar bin Khattab bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam menghadap kiblat seraya mengangkat kedua tangannya memohon kepada Allah subhaanahu wa ta'ala dengan hati penuh harap, "Ya Allah, kabulkanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika hari ini pasukan ahli Islam hancur, maka Engkau tidak akan disembah lagi di bumi ini". 

Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam terus berdoa menghadap kiblat hingga serbannya terjatuh. Lalu, datanglah Abu Bakar mengambil serban itu dan meletakkannya kembali di pundak beliau dan merangkulnya dari belakang sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, cukuplah permohonan engkau padaNya. Allah akan membuktikan janjiNya". (HR. Tirmidzi) 

Maka sebagai jawaban atas doa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam tersebut, turunlah QS. Al Anfal ayat 9.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَا سْتَجَا بَ لَـكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَ لْفٍ مِّنَ الْمَلٰٓئِكَةِ مُرْدِفِيْنَ

"(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, "Sungguh, Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." (QS. Al-Anfal 8: Ayat 9)

Perangpun berkecamuk. Dimata musyrikin Quraisy, jumlah pasukan Islam banyak sekali. Itulah diantara malaikat-malaikat yang diturunkan Allah subhaanahu wa ta'ala untuk menebas leher dan memotong telinga tentara-tentara Quraisy. Dan ini menjadi pembeda antara orang Quraisy yang dibunuh oleh tentara dari kalangan malaikat dengan yang dibunuh oleh tentara Islam (kalangan manusia).

Dan akhirnya, Allah subhaanahu wa ta'ala memenangkan kaum muslimin dan kalahlah musyrikin Quraisy. 

Inilah perang Badar yang menjadikan iman kaum muslimin saat itu semakin kuat. Keyakinan mereka kepada Allah subhaanahu wa ta'ala dan RasulNya semakin kokoh tidak bisa dirobohkan. 

Khatimah

Kita sebagai umat di akhir zaman, dihari-hari penghujung Sya'ban ini, tidak perlu mempersiapkan sebagaimana persiapan kaum muslimin di masa nabi shallallaahu'alaihi wa sallam untuk menghadapi perang badar, tapi kita persiapkan keimanan yang lurus, benar dalam berIslam, sehingga menyambut Ramadan dan melaksanakan perintah puasa di dalamnya dan ibadah lainnya, di bawah kesadaran iman. Menyiapkan bekal ilmu, kesehatan fisik, dan harta untuk bisa mengisi hari-hari Ramadan dengan ibadah dan amal saleh. 

Wallahua'lam bis shawaab.







Dipun Waos Piantun Kathah