Apabila belum, rajin berdoa, rajin menabung, semoga di waktu mendatang, Allah subhânahu wa ta’ala menerbangkan anda ke negeri yang diberkahi, negeri kelahiran Nabi Muhammad ﷺ, Makkah Almukarromah. Âmîn yâ rabbal’âlamîn.
Ka’bah telah menyatukan umat Islam sedunia. Dimanapun umat Islam berdiri untuk sholat, maka semuanya menghadap ka’bah. Itulah makna dari kiblat. Satu arah yang dituju yaitu Ka’bah.
Allah subhânahu wa ta’ala telah menerangkan terkait arah kiblat ini dalam Alquran.
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
“ Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidilharam) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan” (QS. Albaqarah: 144)
Ka’bah dibangun oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam bersama putranya Nabi Ismail ‘alaihissalam. Ka’bah adalah rumah ibadah pertama yang dibangun untuk manusia. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman;
اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ
“ Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia adalah (Baitullah) yang (berada) di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam” (QS. Ali Imran: 96)
Ka’bah yang dibangun Nabi Ibrahim ‘alaihissalam ini berukuran tinggi 9 hasta, lebar bagian selatan 20 hasta, bagian utara 22 hasta, panjang sebelah timur 32 hasta, dan sebelah barat 31 hasta. Waktu itu ka’bah belum beratap dan juga belum sempurna pintunya.
Btw, hasta anda jangan dibandingkan dengan hastanya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam ya. Maksudnya, ukurannya hasta Nabi Ibrahim ‘alaihissalam bisa lebih panjang dari ukuran hasta manusia milineal saat ini.
Nah, Ka’bah juga pernah mengalami kerusakan, semisal ketika tanah haram itu dilanda banjir. Yakni di masa 35 tahun dari kelahiran Nabi Muhammad ﷺ. Dinding Ka’bah dan bagian-bagian dari Hajar Aswad mengalami keretakan. Karena mengalami kerusakan, maka ya diperbaiki. Waktu itu yang memperbaiki adalah kabilah-kabilah sekitar Makkah.
Ketika mau pasang Hajar Aswad, timbullah perselisihan tentang siapa yang berhak meletakkan batu tersebut di tempatnya. Muncullah kemudian Nabi Muhammad sebagai orang pertama yang memasuki Masjidil Haram. Dan sebagaimana kesepakatan bahwasannya siapa yang muncul pertama ke masjid maka ialah yang meletakkan Hajar Aswad, maka Nabi ﷺ yang meletakkannya.
Dan di tahun-tahun berikutnya, Ka’bah juga pernah mengalami perbaikan, semisal di masa Abdullah bin Zubair, Hajjah bin Yusuf, Amir Syarif Mas’ud bin Idris atas ijin Sultan Murad Khan dan seterusnya. Dan kini, Ka’bah berada di area Masjidil Haram yang telah mengalami perluasan yang luar biasa. Masjid ini mampu menampung sekitar 2 jutaan jamaah. MashaAllah.
Sebagai penutup, biar makin rajin berdoa, rajin menabung, berikut ada hadist Nabi Muhammad ﷺ, beliau ﷺ bersabda, “ Satu kali shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih besar pahalanya daripada 1000 kali shalat di masjid yang lain, kecuali di Masjidil Haram. Satu kali shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100.000 kali sholat di masjid lainnya” (HR. Ahmad)
Nah, bagaimana? Makin semangat tuk berdoa dan menabung?
Semoga Allah subhânahu wa ta’ala kabulkan hajat kita semuanya untuk ziarah ke Makkah Madinah, menunaikan ibadah umrah ataupun haji. Âmîn yâ rabbal’âmîn.
Rujukan:
The Amazing Islamic Legacy, Alquranulkarim Cordoba