يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Rabu, 27 November 2013

BERAWAL DARI LISAN


Lisan memang tak bertulang. Makanyanya mudah sekali mengeluarkan kata-kata. Hanya lisan yang dipelihara degan takwa yang hanya bisa berkata dengan baik atau memilih diam. Tidak sedikit tali persaudaraan yang putus karena lisan. Tidak sedikit pula hubungan pertemenan renggang karena kesalahan lisan. Sungguh amat berbahaya bila lisan ini dibiarkan berkata semaunya. 

Dua hari ini ada pelajaran berharga yang aku terima. Hem, sesuai dengan judul tulisan ini berawal dari lisan saudara-saudaraku yang tidak terjaga lisannya mengunjing diriku. Atas kehendak Allah swt apa yang mereka bicarakan tentang saya sampai juga kepada aku. Sungguh, ternyata tidak hanya kaum hawa yang suka mengunjing tetapi ternyata kaum adam juga. Astagfirullahal’adzim

Mengunjing alias membicarakan sesuatu yang ada pada seseorang itu adalah ghibah. Bila orang yang dibicarakan mengetahuinya maka ia akan marah dan membencinya. Ghibah adalah dosa besar, karena itu perbuatan yang menjatuhkan martabat seseorang, kehormatan seseorang, bahkan bisa berupa membeberkan aib seseorang. Kalau kita membicarakan sesuatu yang tidak ada pada orang yang dibicarakan maka itu termasuk dusta alias juga fitnah. Hem,, dalam al Quran disebutkan bahwa fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Makanya tidak jarang fitnah berakhir pada pembunuhan. 
 
Terkait ghibah Allah mengharamkannya sebagaimana termaktub dalam ayat berikut: “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang”. (QS. Al Hujurat: 12)

Fitnah itu laksana adu domba. Hem, jadi ingat strategi orang-orang Belanda waktu menjajah Indonesia dulu juga pakai strategi adu0domba. Bahkan sampe sekarang masih berlaku loh politik adu domba ini. Cuman kalau sekarang yang di adu dan adalah sesame umat Islam. Dan yang mengadu kadang umat Islam sendiri dan kadang orang non muslim. Adu domba bisa berawal dari isu. Misal dengan disebarkan Isu bahwa seorang muslimah yang pakai cadar itu teroris. Nah akhirnya bila ada muslimah bercadar dimata-matai oleh muslim lainnya, dijauhi, dikucilkan dan di ejek. Hem, padahal cadar itu kan mengikuti jejaknya istri Nabi. Atau juga isu-si laiannya. Khususnya isu-siu yang bersifat khilafiyah. Hem… dasar dech syetan menjadikan tipu muslihatnya untuk menjadikan manusia tidak menyadari akan bujuk rayunya. 

Dalam melihat berita dari orang-orang munafik, Allah swt mengingtatkan kita dalam firmannya, yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu” QS. Al Hujurat: 6

Kesimpulannya, ghibah berbuatan keji yang dilarang Allah swt. Dan bila ada berita yang dibawa oleh orang yang diragukan kebaikan agamanya dan kemuliaann akhlaqnya maka harus dicek dulu kebenarannya. Semoga Allah selalu menjaga lisan kita dari perkataan yang sia-sia dan tidak berguna. Wallahua’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah