يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Selasa, 29 Oktober 2013

ANAK BERKERUDUNG IBU YOUCANSEE



Tadi pagi dimintai tolong kakak untuk menjemput keponakan di TK Islam. Bismillah, berangkat ke kota. Sampai ditempat ternyata anak-anak masih di kelas. Hem, duduk sambil buka-buka HP mencari kesibukan biar tidak melamun. 
Tidak selang lama bel pulang berbunyi. Para ibu bergegas menuju gerbang untuk menyambut anaknya masing-masing. Nah, saat itulah saya kaget dengan pemandangan yang saya lihat. Anak-anak semuanya memakai pakaian muslim. Rambutnya tertutup kerudung, kakinya tertutup baju panjangnya. Lekuk tubuhnyapun tidak tampak. Tapi….lain halnya dengan ibu-ibu yang menjemput. Waow… ada yang pakai rok diatas lutut. Ada yang pakai celana “petelot” sehingga pressbody. Ada lagi yang rambutnya disemir kemerahan. Walah… piye to iki. Bukankah ibu adalah guru pertama dan utama bagi anak? hem.. bila ibunya aja begini bagaimana mau mendapatkan anak yang sholeh-sholehah? Tapi ada juga ibu-ibu yang menutup aurat dengan baik. alhamdulillah.
Ada lagi cerita unik berikutnya. Ini tentang guru TPA. Ada seorang guru TPA yang berkata kepada muridnya, “Bagi anak-anak perempuan kalau lagi sekolah ngaji tidak boleh pakai celana dan rok pendek. Tapi harus memakai pakaian muslim yang menutup seluruh tubuh.” Wajar kalau kemudian saya melihat ibu ini setelah mengajar TPA bajunya ucul. Alias tidak lagi memakai pakaian muslim. Jadi mungkin menurut ibu ini memakai pakaian muslim itu hanya ketika sekolah ngaji. Keluar dari itu tidak usah memakai pakaian muslim. Tapi cukup dengan pakaian biasa pada umumnya orang. hem…. Semoga ibu ini dan ibu-ibu yang semisal lekas mendapat hidayah sehingga bisa melaksanakan kewajiban menutup aurat ini dengan benar. 
Dua fakta yang saya tulis ini merupakan salah satu contoh perilaku sekuler dikalangan umat Islam. Dimana Islam hanya ditempatkan untuk kegiatan yang berbau agama. Atau hanya untuk acara-acara tertentu seperti mengahadiri undangan. Tapi untuk urusan kehidupan umumnya tidak perlu membawa symbol-simbol agama apalagi ajaran agama. Duh! Padahal inilah tanda dari kerusakan aqidah umat terhadap agama ini.
Allah swt dalam Qs al Baqarah 208 memerintahkan manusia untuk masuk ke dalam Islam secara kaffah (totalitas). Tapi apa yang terjadi ketika tidak ada imam yang menaungi umat ini dengan penerapan syariat islam? Yang terjadi umat kuwalahan mengatasi hantaman ombak kapitalisme sekulerisme yang menjadikan agama hanya sebagai urusan privat individu. 
Sudah banyak korban berjatuhan, lantas masih ragukah kita untuk menyuarakan penegakan syariat Islam? Umat manusia akan sejahtera bila diatur dengan aturan Rabbnya. Islam sebagai agama rahmat tidak akan menyakiti umat lain. Malah Islam akan menentramkan dan membawa pada kemulian martabat dunia dan akhirat. Lebih lanjut silahkan dipelajari sistem Islam dalam mengatur urusan manusia. Subhanallah luar biasa! Begitu agung nan indah aturan Allah swt dan benar-benar bisa mewujudkan baldatun toyyibatun warabbun qhofur. aamiin. wallahua'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah