Tadi pagi dimintai tolong kakak
untuk menjemput keponakan di TK Islam. Bismillah, berangkat ke kota. Sampai
ditempat ternyata anak-anak masih di kelas. Hem, duduk sambil buka-buka HP
mencari kesibukan biar tidak melamun.
Tidak selang lama bel pulang
berbunyi. Para ibu bergegas menuju gerbang untuk menyambut anaknya
masing-masing. Nah, saat itulah saya kaget dengan pemandangan yang saya lihat.
Anak-anak semuanya memakai pakaian muslim. Rambutnya tertutup kerudung, kakinya
tertutup baju panjangnya. Lekuk tubuhnyapun tidak tampak. Tapi….lain halnya
dengan ibu-ibu yang menjemput. Waow… ada yang pakai rok diatas lutut. Ada yang
pakai celana “petelot” sehingga pressbody. Ada lagi yang rambutnya disemir
kemerahan. Walah… piye to iki. Bukankah ibu adalah guru pertama dan utama bagi
anak? hem.. bila ibunya aja begini bagaimana mau mendapatkan anak yang
sholeh-sholehah? Tapi ada juga ibu-ibu yang menutup aurat dengan baik.
alhamdulillah.
Ada lagi cerita unik berikutnya. Ini
tentang guru TPA. Ada seorang guru TPA yang berkata kepada muridnya, “Bagi
anak-anak perempuan kalau lagi sekolah ngaji tidak boleh pakai celana dan rok
pendek. Tapi harus memakai pakaian muslim yang menutup seluruh tubuh.” Wajar
kalau kemudian saya melihat ibu ini setelah mengajar TPA bajunya ucul. Alias
tidak lagi memakai pakaian muslim. Jadi mungkin menurut ibu ini memakai pakaian
muslim itu hanya ketika sekolah ngaji. Keluar dari itu tidak usah memakai
pakaian muslim. Tapi cukup dengan pakaian biasa pada umumnya orang. hem….
Semoga ibu ini dan ibu-ibu yang semisal lekas mendapat hidayah sehingga bisa
melaksanakan kewajiban menutup aurat ini dengan benar.
Dua fakta yang saya tulis ini
merupakan salah satu contoh perilaku sekuler dikalangan umat Islam. Dimana Islam
hanya ditempatkan untuk kegiatan yang berbau agama. Atau hanya untuk
acara-acara tertentu seperti mengahadiri undangan. Tapi untuk urusan kehidupan
umumnya tidak perlu membawa symbol-simbol agama apalagi ajaran agama. Duh!
Padahal inilah tanda dari kerusakan aqidah umat terhadap agama ini.
Allah swt dalam Qs al Baqarah 208
memerintahkan manusia untuk masuk ke dalam Islam secara kaffah (totalitas). Tapi apa yang
terjadi ketika tidak ada imam yang menaungi umat ini dengan penerapan syariat
islam? Yang terjadi umat kuwalahan mengatasi hantaman ombak kapitalisme
sekulerisme yang menjadikan agama hanya sebagai urusan privat individu.
Sudah banyak korban berjatuhan,
lantas masih ragukah kita untuk menyuarakan penegakan syariat Islam? Umat
manusia akan sejahtera bila diatur dengan aturan Rabbnya. Islam sebagai agama
rahmat tidak akan menyakiti umat lain. Malah Islam akan menentramkan dan
membawa pada kemulian martabat dunia dan akhirat. Lebih lanjut silahkan
dipelajari sistem Islam dalam mengatur urusan manusia. Subhanallah luar biasa!
Begitu agung nan indah aturan Allah swt dan benar-benar bisa mewujudkan
baldatun toyyibatun warabbun qhofur. aamiin. wallahua'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar