Allah subhaanahu wa ta'ala sebutkan dalam QS at Taubah ayat 36, diantara 12 bulan yang telah Allah subhaanahu wa ta'ala tetapkan, ada 4 bulan haram. Empat bulan haram itu adalah Muharam, Rajab, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah. Diempat bulan haram tersebut kita dilarang untuk berbuat zalim atas diri kita.
Hijrah dan Nasehat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam Kepada Sahabatnya
Perjalanan hijrah Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dari Makkah ke Madinah salah satunya diceritakan dalam QS. At Taubah ayat 40. Allah subhaanahu wa ta'ala berfirman;
إِلَّا تَنصُرُوهُ فَقَدۡ نَصَرَهُ ٱللَّهُ إِذۡ أَخۡرَجَهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ ثَانِيَ ٱثۡنَيۡنِ إِذۡ هُمَا فِي ٱلۡغَارِ إِذۡ يَقُولُ لِصَٰحِبِهِۦ لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَيۡهِ وَأَيَّدَهُۥ بِجُنُودٍ لَّمۡ تَرَوۡهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ ٱلسُّفۡلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ ٱللَّهِ هِيَ ٱلۡعُلۡيَا ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
"Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, "Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah 9: Ayat 40)
Kandungan ayat 40 dari Qs. At Taubah, salah satunya adalah menceritakan percakapan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dengan sahabat yang menemani perjalanan hijrah beliau, yaitu Abu Bakar Ash Shidiq. Waktu itu keduanya bersembunyi di Gua Tsur selama 3 hari menghindari orang-orang yang mengejar jejak mereka.
Dikarenakan terlalu dangkalnya Gua Tsur, Abu Bakar merasa kuatir dan takut kalau-kalau keberadaan mereka diketahui kafir Quraisy. Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan dalam riwayat Ahmad dari Anas bahwa Abu Bakar berkata, "Ketika kami berada dalam gua, saya berkata kepada Rasulullah, "Seandainya ada yang melihat ke arah bawah gua, maka pasti akan menemukan kami berdua berada dekat kakinya".
Saat hati Abu Bakar berdegup ketakutan itulah, nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam memberikan nasehat kepada Abu Bakar sebagaimana dalam ayat tersebut:
لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا (Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita).
Dan setelah itu, Allah subhaanahu wa ta'ala menurunkan ketenangan dan pertolonganNya sebagaimana dalam ayat tersebut.
Jangan Engkau Bersedih, Sesungguhnya Allah Bersama Kita
Nasehat Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam kepada Abu Bakar tersebut bisa kita jadikan nasehat bagi kita di awal tahun hijriah ini. Apabila dilihat dari struktur bahasa, huruf لَا ini adalah huruf nahi (larangan). Kata تَحۡزَنۡ adalah bentuk fiil mudhori (kata kerja saat ini dan akan datang) yang majzum karena di awali huruf nahi لَا .
Jika digabung لَا dan تَحۡزَنۡ mengandung arti "jangan engkau bersedih" sekarang ataupun di masa berikutnya. Kenapa dilarang bersedih?. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam jelaskan إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا .
Huruf إِنَّ adalah huruf yang mengandung makna penguat. Artinya; sungguh atau benar-benar. مَعَنَا artinya bersama kita. Maknanya Allah subhaanahu wa ta'ala selalu bersama hambaNya. Sebagaimana juga Allah subhaanahu wa ta'ala terangkan dalam firmanNya
...وَهُوَ مَعَكُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ...
Artinya:
"...Dan Dia (Allah subhaanahu wa ta'ala) bersama kalian di mana saja kalian berada..." (QS.al Hadid ayat 4)
Jadi, nasehat Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam tersebut mengajarkan kepada kita untuk selalu ingat kepada Allah subhaanahu wa ta'ala dan bertawakal kepadaNya. Mengajarkan untuk menempatkan rasa takut tertinggi kepada Allah subhaanahu wa ta'ala.
Urgensi Nasehat Nabi shallallaahu 'alaihi sallam Untuk Umatnya Saat Ini
Hampir dipastikan setiap kita pernah atau saat ini sedang dihadapkan pada masalah tertentu. Dimana, masalah itu kadang memunculkan rasa takut, was-was, sedih dan kekhawatiran.
Apalagi kehidupan saat ini yang liberal (bebas), hedonis (gaya hidup foya-foya), sekuler (pemisahan urusan agama dengan urusan dunia), dimana banyak orang mudah drop, stress, hingga mengakhiri hidup (na'udzubillah) karena masalah yang dihadapinya.
Allah subhaanahu wa ta'ala berfirman;
وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَيۡءٍ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ.
ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتۡهُم مُّصِيبَةٞ قَالُوٓاْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ رَٰجِعُونَ
"Dan Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155-156)
Ayat 155 dari Qs. Al Baqarah tersebut menginformasikan kepada kita akan kepastian adanya ujian dari Allah subhaanahu wa ta'ala dan kabar gembira bagi yang bersabar menghadapinya. Dan ayat 156 nya menerangkan orang-orang yang bersabar itu adalah mereka yang mengembalikan urusannya itu kepada Allah subhaanahu wa ta'ala. Dan hal ini sejalan dengan nasehat Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam yaitu لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا (Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita).
Jadi nasehat Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dan ayat 155-156 dari Qs. Al Baqarah sama-sama mengajak untuk tidak bersedih, tidak takut dengan masalah yang dihadapi, tapi mengajak untuk fokus kepada kesadaran kita sebagai hamba Allah subhaanahu wa ta'ala, memiliki keyakinan penuh akan pengawasan dan pemeliharaan Allah subhaanahu wa ta'ala atas hambaNya, serta tawakal kepadaNya.
Dengan demikian, sangat urgent bagi umat Islam saat ini untuk mengamalkan nasehat Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا (Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita) dan dikaitkan ayat-ayat lainnya. Fa inshaAllah, Allah subhaanahu wa ta'ala akan menurunkan ketenangan dan juga penyelesaian masalah, sebagaimana Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dan Abu Bakar merasa tenang saat di Gua Tsur dan selamat dari pengejaran kafir Quraisy.
Khatimah
Pergantian tahun baru Hijriah sudah sebanyak 1446 kali. Diantara masa itu ada masa umat Islam berjaya, dan ada masa kemundurannya. Sebagaimana nasehat Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا (Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita), maka dengan dibersamai Allah subhaanahu wa ta'ala, semoga menghantarkan kita pada kesadaran mewujudkan persatuan umat Islam. Aamiin. Wallahua'lam bis shawaab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar