Ketika kata pengungsi ini digunakan, mengingatkan penulis pada kata hijrah.
Dulu semasa dakwah Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam periode Makkah, mengalami cobaan yang sangat berat dirasa, hingga nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada para sahabat dan sahabiyah untuk hijrah ke Habasyah. Hijrah mereka ke Habasyah demi menyelamatkan iman, islam sekaligus jiwa mereka.
Hijrah dalam hal ini bermakna perpindahan tempat, dari Makkah ke Habasyah. Hijrah dengan makna demikian, bisa diartikan pula dengan mengungsi. Dan orang-orang yang berhijrah bisa disebut pula dengan pengungsi.
Dengan demikian, hijrah dan mengungsi dalam kontek ini memiliki kesamaan sebab, bahwa di wilayah yang mereka tinggali tidak lagi menjamin keamanan, khususnya atas jiwa mereka, yang menjadi sebab kepindahan dari wilayah tersebut ke wilayah lainnya.
Pengungsi dan Amanah Menjadi Khalifah
Allah Subhanahu wa ta'ala pernah berdialog dengan para malaikat akan penciptaan manusia. Berikut dialog Allah subhaanahu wa ta'ala dengan para malaikat tersebut.
وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٞ فِي ٱلۡأَرۡضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓاْ أَتَجۡعَلُ فِيهَا مَن يُفۡسِدُ فِيهَا وَيَسۡفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحۡنُ نُسَبِّحُ بِحَمۡدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّيٓ أَعۡلَمُ مَا لَا تَعۡلَمُونَ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."" (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30)
Pada ayat tersebut, Allah subhaanahu wa ta'ala menyebut akan menjadikan khalifah di bumi. Artinya manusia dicipta untuk menjadi khalifah di bumi (QS. Al Baqarah 30), dan juga beribadah kepada Allah subhaanahu wa ta'ala (QS. Az Zariyat: 56).
Lantas, di bumi mana masing-masing manusia menjadi khalifah? Yaitu di wilayah ia tinggal, di tempat ia berada. Jadi setiap diri mendapatkan amanah untuk menjaga, memelihara, memakmurkan wilayah ia tinggal dan tempat dimana ia berada. Sehingga terwujud kehidupan yang damai dan sejahtera bersama dengan lainnya.
Adapun jika kata khalifah digunakan dalam konteks lebih luas, bisa bermakna sebutan bagi pemimpin/penguasa dalam negara Islam. Semisal khalifah Abu Bakar, khalifah Umar bin Khattab, khalifah Ustman bin Affan, khalifah Ali bin Abi Thalib dan lainnya.
Dalam kontek ini, khalifah bertanggungjawab untuk menjaga, memelihara, memakmurkan seluruh wilayah yang dalam kekuasaannya, dengan penerapan hukum-hukum Islam, sehingga seluruh rakyatnya hidup damai sejahtera.
Nah, ketika amanah sebagai khalifah ini terabaikan oleh masing-masing individu, kelompok maupun penguasa maka muncullah namanya kerusakan alam, hingga permusuhan diantara manusia. Allah subhaanahu wa ta'ala berfirman,
... ۖ وَقُلۡنَا ٱهۡبِطُواْ بَعۡضُكُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوّٞ ۖ وَلَكُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ مُسۡتَقَرّٞ وَمَتَٰعٌ إِلَىٰ حِينٍ
"... Dan Kami berfirman, "Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan."" (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 36)
Adanya pengungsi, menjadi bukti terabaikannya amanah sebagai khalifah di bumi, sekaligus bukti adanya permusuhan diantara manusia. Dan sebagaimana bunyi nash di atas, bahwa sebagian manusia akan menjadi musuh bagi lainnya.
Khatimah
Bila ada peringatan hari pengungsi sedunia, sebenarnya itu membenarkan apa yang telah Allah subhaanahu wa ta'ala firmankan. Yaitu adanya permusuhan diantara manusia. Dan hal itu menyebabkan sebagian manusia mengungsi/hijrah ke wilayah lainnya.
Wallahua'lam bis shawaab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar