Tadi ,melihat berita di TV. MasyaAllah, miris melihat berita
tadi. Di beberapa kota besar lagi marak pengusuran rumah warga. Ada yang akan dibuat
jalan tol, pertokoan dan lainnya. Sedih juga saat melihat seorang ibu tua yang menangis
wujud ketidaksetujuan nya atas pengusuran tersebut. Ada juga seorang ibu yang
masih muda bicara lantang menolak pengusuran dan protes atas ganti rugi yang tidak
imbang dengan penderitaan yang harus mereka telan.
Sebagai manusia, saya juga tidak setuju bila rakyat kecil
harus menangung penderitaan yang double-double akibat kebijakan pemerintah.
Bila pengusuran dilakukan dengan ganti rugi yang imbang atau malah memberikan
kemudahan hidup rakyat tidak masalah. Tapi jika malah menambah kepedihan rakyat
maka sungguh itu kedholiman yang amat dibenci Allah swt. Bukankah seorang
penguasa atau pegawai pemerintahan dipilih untuk mengurusi urusan rakyat agar
sejahtera, damai dan bahagia di dunia bahkan sampai di akhirat kelak?
Sedang berita berikutnya tentang korupsi. Suebel bila mendengar
berita seputar korupsi. Hem.. orang korupsi memang bisa jadi disebabkan
beberapa latar belakang. Tapi, sepertinya di indonesia itu penyebabnya ada dua.
Pertama, orangnya yang tidak amanah, karena imannya lemah sehingga tidak kuat
dengan godanya dunia. Kedua, sistem. Memang tidak ada UU yang membolehkan
korupsi. Tapi tersistem dibalik layar orang-orang yang suka disogok dan
menyogok. Akhirnya gthulah korupsi dimana-mana. Plus sistem sanksi yang tidak
membikin jera.. Makanya kita lihat di televsi mulai dari lembaga pajak, hukum,
ekonomi, pemerintahan dan lain-lain terlibat korupsi. Duh!… kalau memang tidak
bisa untuk tidak korupsi maka mundurlah jadi pejabat!
Anehnya lagi, koruptor yang ditayangkan di TV kok jarang ya
yang nangis karena malu atau bagaimana, tapi malah kadang bisa senyum-senyum.
Jian… ndak malu oh. Padahal malu adalah bagian dari iman. Makanya mereka yang
tidak punya malu akan berbuat sesukanya. Astagfirullah. Na’udzubillah…
Jadi, korupsi itulah yang harus digusur. Koruptor itulah
yang harus digusur dari jabatannya. Dan gusurlah rakyat kecil ketempat yang
mulia dan menyejahterakan mereka. Wallahua’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar