MENJADI USTAD/DZAH BERWIBAWA

A. Urgensi Ustad dan Ustadhah

Dibalik suksesnya rakyat ada presiden yang memimpinnya. Dibalik kesuksesan anak ada bapak dan ibunya. Dibalik kesuksesan suami ada istrinya. Dibalik kesuksesan kepala sekolah ada guru dan murid-muridnya. Dan dibalik suksesnya seorang santri ada ustad dan ustadhah yang mendidik dan mengajarinya.

Tidak dapat disangkal lagi bahwa keberadaan generasi yang cemerlang membutuhkan peran orang tua, guru, pemerintahan dan sistem Negara yang benar. Dan bagi kita sebagai seorang muslim sudah barang tentu benar disini bila semuanya dijalankan sesuai dengan hukum al Quran dan as sunnah. Ketika kehidupan tidak lagi berpedoman pada syariah maka kehancuran generasi terjadi dimana-mana. Mulai dari ungah-ungguh kepada orang yang lebih tua, gaya berpakaian, film kesayangan, Berwibawa mereka sudah kebarat-baratan. Memang sulit mendidik anak dimasa sekuleris kapitalistik seperti saat ini. Namun bukan bermakna tidak bisa, akan tetapi membutuhkan usaha dan keseriusan yang benar-benar serius dari umat Islam yang sadar akan hal ini.

Dan kita sebagai bagian orang yang dipilih Allah swt untuk mengemban amanah mendidik anak-anak Islam, harus benar-benar sadar akan posisi ini. Allah swt hendak menjadikan kita pahlawan. Pahlawan dalam mendidik generasi Islam. Dan yang namanya pahlawan itu adalah orang yang hidupnya untuk mengurusi orang lain. Maka dari itu mari kita urus dengan serius anak-anak yang telah dititipkan kepada kita ini.

B. Profil Ustad dan Ustadhah Berwibawa

1. Memahami hakekat hidup ini adalah untuk dipertanggungjawabkan kepada Allah swt
2. Memiliki kesadaran bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim dan tidak     mengabaikannya
3. Berkarakter islam. Seperti: ikhlas, takwa, santun, tanggungjawab, sabar, penyayang dan lain-lain

C. Kepribadian Ustad dan Ustadhah Berwibawa
1. Memiliki aqliyah islamiyah (Pola Berfikir Islam)
Pola berfikir Islam akan kita miliki dengan menjadikan aqidah Islam sebagai qiyadah dan kaedah berfikir. Ingat, bahwa berfikir bagian dari iman. Aqidah Islam Sebagai qiyadah berfikir maknanya aqidah dijadikan pemimpin dalam berfikir. Aqidah Islam sebagai kaedah berfikir maknanya iman sebagai penentu dalam menentukan pandangan dan prinsip hidup. Misalnya terkait kebahagian. Maka bagi seorang muslim yang beraqliyah Islamiyah akan mendefinisikan kebahagaian adalah ketika keridhoan Allah swt bisa diraih. Bukan dengan makna harta dll.

2. Memiliki Nafsiyah islamiyah (Pola Sikap Islam)
Pola sikap Islami akan dimiliki Ustad dan Ustadhah apabila menjadikan aqidah Islam sebagai standar beramal. Apabila aqidah sebagai standar beramal maka syariat Islam akan menjadi aturan yang diterapkannya. Apapun keinginan kita dikembalikan kepada status hukum dalam Islam, apakah halal, haram, sunah, mubah ataukah makruh. Misal, kita ingin berpakaian. Maka seorang muslim akan memakai pakaian sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Tidak melihat apakah situasi panas ataukah dingin. Ingat, menundukkan nafsu bagian dari Iman.

D. 4 unsur Pembentuk Ustad dan Ustadhah Berwibawa
1. Mampu
Artinya memahami dan menguasai materi yang akan disampaikan kepada muridnya. Selanjutnya mampu mengamalkan ilmu yang disampaikan. Misalkan mengajarkan jujur, maka seorang guru harus jujur juga.
2. Bersungguh-sungguh
Artinya memiliki etos kerja yang tinggi. Seorang Ustad dan Ustadhah motivasi mengajarnya harus karena iman. bukan lainya. Iman inilah yang telah memberikan bukti mampu menjadikan umat Islam tiada gentar pada musuh dan tiada luntur semangat dalam mensiarkan Islam. Apabila iman telah menjadi motivasi amal maka kita tidak akan malas dalam mengajar.
3. Amanah
Menjalankan apa yang menjadi tugasnya dengan penuh tanggungjawab. Tidak luntur karena nafsu, tidak pula lemah karena dunia.
4. Bekerjasama Kebersamaan dalam satu langkah mendidik anak-anak Islam. Saling tolong menolong antar guru. Saling memberi dan menyemangati. Ingat, bersama kita bisa!! Wallahua’lam bi ash showab.