BPIP DAN MASA DEPAN PANCASILA

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila bentukan Presiden Jokowi menjadi sorotan. Gaji ketua dewan pengarah yang mencapai angka 100 juta lebih menuai kritik. Kinerja belum nyata namun gaji sudah selangit. Demikian diantara kritik kepada pengurus BPIP.

Ideologi menjadi ruh bagi kehidupan bangsa. Tanpa ideologi negara akan mati. Karena dari ideologi memancarkan keseluruhan sistem kehidupan suatu negara. Darinya terpancar aturan pemerintahan, ekonomi, politik, sosial, dan pendidikan. Sebagaimana dijelaskan dalam KBBI ideologi adalah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup.

Sebagai contoh Amerika dengan ideologi Kapitaliesme dan sekulerisme sebagai asasnya. Seluruh sistem kehidupan negara tersebut berdasarkan hukum buatan manusia. Peran agama hanya dalam ranah privat. Pemerintahan berdasarkan demokrasi. Sistem sosial dengan kebebasan pergaulan. Pendidikan yang sekuler. Politik luar negeri yang  dilandasi semangat menyebarkan ideologi negara. Ekonomi liberal dengan salah satu ciri privatisasi pengelolaan sumberdaya alam.

Masa Depan Pancasila
Latar belakang dibentuknya BPIP sebagaimana disampaikan oleh Prof. Mahfud MD adalah adanya ancaman terhadap pancasila (www.detik.com). Isu Radikalisme, terorisme menjadi satu faktor dugaan yang mau mengganti pancasila dengan ideologi lain. Walau belum jelas ideologi radikal-teroris yang dimaksud itu ideologi apa.

Menurut penulis ancaman terhadap pancasila adalah pudarnya rasa kepemilikan ideologi Pancasila oleh rakyat dinegara ini. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, implementasi pancasila dalam sistem pemerintahan, ekonomi, politik, sosial, pendidikan yang digeser dengan penerapan kapitalisme, sekulerisme, demokrasi, liberalisme dalam keseluruhan sendi kehidupan tersebut. Ibarat air bening dalam gelas yang terus menerus dialiri air berwarna maka lama kelamaan air dalam gelas tersebut menjadi berwarna. Demikian pula dengan ideologi ini. Ciri khas sistem kehidupan berpancasila memudar, seiring penerapan sistem kehidupan sekuler kapitalistik.

Kedua, inkonsistensi para pejabat dalam memainkan peran sebagai sosok pancasilais. Kasus korupsi, kebijakan yang tidak pro pada rakyat, tindakan asusila pejabat menjadikan rakyat kehilangan figur representatif dari ideologi pancasila. Akhirnya rakyatpun memainkan diri sesuai dengan keyakinan dan pemikiran yang dimilikinya.

Ketiga, pendefinisian ideologi pancasila sebagai nilai-nilai kehidupan. Definisi ini menjatuhkan kekuatan pancasila sebagai ideologi. Karena seharusnya ideologi memancarkan sistem kehidupan. Seperti sistem pemerintahan pancasila, sistem ekonomi pancasila, sistem pendidikan pancasila,  sistem sosial pancasila dan politik berdasarkan pancasila. Pendefinisian pancasila sebatas nilai nilai kehidupan inilah yang menjadikan pancasila mudah disusupi oleh ajaran dari ideologi lain seperti kapitalisme dan sosialisme.

Berdasarkan uraian diatas, maka keberadaan BPIP akan kehilangan arahnya jika ketiga faktor diatas belum terselesaikan. Masa depan  pancasila hanya sebagai simbol tanpa ruh yang berpengaruh dalam kehidupan. Eksistensinya sebagai ideologi akan tergeser oleh ideologi lain yang diemban negara adidaya seperti Amerika, Cina dan lainnya. Dan fakta ini sudah dialami oleh negara ini. Dengan jebakan hutang, negara-negara besar itu bisa menyetir bangsa ini. Ekonomi makin liberal dengan privatiasasi dimana-mana. Sistem sosial makin individualis dan bebas.Politik makin dekat pada ambisi penguasa bukan kepentingan rakyat.

Bila sudah demikian, layak bila ada pihak yang mempertanyakan siapa yang seharusnya dibina oleh BPIP ini. Rakyatkah atau para pemangku kebijakan? Dan dana yang cukup besar untuk BPIP, linearkah dalam  menyelesaikan permasalahan bangsa ini?  Wallahua'lam.