Sejauh mata melihat ada pertumbuhan dan perkembangan yang dialami manusia, sebagaimana waktu yang terus berjalan, manusia dari batita, balita, anak-anak, remaja, dewasa, sampai pada usia lanjut (lansia) kemudian wafat.
Sekarang berapa usia kita? Pada akhirnya, akan sampai sebutan lansia itu pada diri setiap manusia yang Allah SWT karunia umur lebih dari 60 tahun.
Lansia, di negara ini disematkan kepada mereka yang berusia di atas 60 tahun.
Tempat Tinggal Lansia
Masih ingatkah kita dengan kisah Bu Trimah yang sempat diberitakan media, tahun 2021 lalu?. Ibu asal Magelang ini dititipkan oleh 3 anaknya di Griya Lansia Husnul Khatimah Malang Jawa Timur. Ketiga anaknya sibuk sehingga tidak sanggup mengurus sang ibu. (www.haibunda.com/moms-life/20211103084022-76-250328/ramai-kasus-trimah-intip-fasilitas-hingga-biaya-panti-jompo-di-jabodetabek/amp)
Beda dengan Bu Trimah, nenek Nyamirah dan nenek Tipah yang sudah bungkuk, usianya pun sudah mendekati 100 tahun, hidup satu atap dengan anaknya.
Lain lagi dengan kondisi lansia lainnya. Sebagaimana dituturkan disitus www.mommiesdaily.com bahwa panti jompo/wredha menjadi pilihan pribadi lansia. Disebabkan mereka merasa hidup di panti lebih teratur, aktif dan bisa bersosialisasi dengan teman-teman seusianya.
Memang manusia beragam pemikirannya. Beragam pula akhirnya pilihan perbuatannya. Seandainya manusia dibiarkan tanpa ada hukum atas perbuatannya, betul, manusia akan berbuat semaunya.
Nurani yang setiap manusia memiliki potensi ini, menjadi kendali dari keburukan agar manusia tidak lebih sesat dari binatang. Tapi, sejauh mana kekuatan nurani, jika nafsu dan sistem kehidupan yang melingkupinya mengajak pada kedurhakaan kepada Allah SWT?.
Lansia, Tinggal Di Panti Kelirukah?
Saat ini, tidak sukar mencari panti untuk lansia. Mau dari harga perbulannya jutaan hingga puluhan juta ada. Tapi ada juga yang digratiskan untuk lansia duafa.
Dari sudut kemanusiaan pasti kita semua setuju bahwa lansia seharusnya diurus/dihidupi/dijaga/dirawat oleh anaknya. Tapi, ada anak yang bersedia untuk itu, ada juga yang tidak sanggup. Ketidaksanggupan ada yang disebabkan kesibukan si anak atau kondisi ekonomi yang berkekurangan.
Jika faktor kesibukan, maka sesungguhnya orang tua dulu juga sibuk, repot luar biasa, tapi tetap bisa mengasuh anak-anaknya. Pertanyaannya, kenapa saat kondisi berbalik orang tua yang lemah dan lanjut usia, sang anak tidak sempat mengurus orang tuanya?
Secara manusiawi pasti berontak menolak alasan kesibukan itu. Tapi apalah daya nurani, jika nafsu dan sistem mendukung untuk itu.
Jika faktor himpitan ekonomi, perlu dipahami, orang tua yang normal terhimpit ekonomi seperti apapun tidak ada pikiran menitipkan anaknya ke panti. Mereka lebih rela berlelah-lelah tetapi tetap bersama anaknya. Sekarang, ketika kondisi berbalik, kenapa ikhtiarnya anak tidak segigih orang tuanya untuk selalu bersama mereka?
Lansia dan Negara
Negeri khatulistiwa ini ditiap tanggal 29 Mei memperingati hari lansia. Tahun ini, tema peringatan hari lansia adalah Lansia Sehat Indonesia Kuat.
Banyak bakti Kemensos di hari lansia 29 Mei 2022. Sebagaimana dikutip dari laman kemensos.go.id diantara kegiatanya adalah bantuan sosial PKH dan sembako bagi lansia tunggal, penyerahan simbolis alat bantu aksesibilitas (berupa kursi roda, alat bantu dengar, tongkat pintar, kacamata lansia), bantuan sandang, nutrisi dan obat-obatan, renovasi rumah lansia, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bagi lansia dan lain-lain.
Lansia bagian dari rakyat negeri ini dan memang seharusnya mendapatkan jaminan kesejahteraan sebagaimana rakyat lainnya.
Mewujudkan kesejahteraan bagi lansia, mengharuskan perhatian pemerintah tidak sehari ditiap tanggal 29 Mei. Sehari tidak cukup untuk menyasar semua lansia yang ada di negara ini. Sebagai contoh, nenek saya saat hari lansia kemarin tidak mendapatkan PKH dan sembako untuk lansia tunggal. Jadi, pemerintah harus serius mendeteli seluruh lansia yang ada sehingga tema peringatan lansia itu terealisasi.
Ketika, ada lansia yang dititipkan dipanti Wreda karena faktor ekonomi anak yang tidak mampu menghidupinya, maka faktor ekonomi ini tidak bisa dilepaskan dari pengurusan negara akan ekonomi rakyatnya. Semakin banyak lansia dipantikan karena faktor ekonomi, berarti keluarga miskin di negara ini semakin banyak dan belum sejahtera.
Dengan demikian, mewujudkan kesejahteraan bagi lansia bukan semata menjadi tanggungjawab anak, tapi juga negara.
Islam Mensejahterakan Lansia
Islam sebagai agama yang menghendaki penganutnya meraih kebaikan di dunia dan di akhirat, maka Allah SWT memberikan tips untuk meraih itu semua.
Dari saat manusia memulai kehidupannya, dari fase bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia, Allah SWT tetapkan ada hukum syariah disetiap fasenya.
Berikut Allah SWT tentukan bagaimana seharusnya seorang anak pada orang tuanya yang sudah lanjut usia.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَقَضٰى رَبُّكَ اَ لَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا ۗ اِمَّا يَـبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik".
وَا خْفِضْ لَهُمَا جَنَا حَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًا
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 23-24)
Dua ayat tersebut sangat jelas bagaimana Islam menetapkan bahwa jika orang tua diberi Allah SWT usia panjang hingga tua renta, maka anaknyalah yang seharusnya merawatnya.
Para anak tidak akan kesulitan merawat orang tuanya yang sudah tua, karena kesejahteraan dijamin oleh negara. Sistem ekonomi Islam mewajibkan negara menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok setiap warganya. Dari sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan.
Negara memastikan bahwa setiap laki-laki usia kerja harus bekerja. Karena Islam menetapkan tanggungjawab nafkah ada pada laki-laki.
Berikutnya, semua komoditas milik umum wajib dikelola negara, haram dikelola swasta. Sehingga hasil pengelolaan ini bisa kembali kepada rakyat. Bisa digunakan untuk pembiayaan layanan pendidikan, kesehatan gratis.
Income lain bagi negara adalah dari kharaj, ghanimah, fa'i, usyur, dan lainnya. Adapun pos zakat dalam Baitul Mal bisa membantu perekonomian fakir, miskin dan asnaf lainnya.
Dengan demikian, jaminan atas lansia tidak terpisah dari rakyat lainnya. Dan dengan suasana takwa yang disuasanakan oleh negara akan membentuk pribadi anak yang berbakti pada orang tuanya.
Khatimah
Bagi seorang muslim bukan sekedar pilihan tinggal dimana saat lansia, tapi bagaimana agar syariah Islam bisa terlaksana dalam dirinya. Syariah menfasilitasi suara hati orang tua untuk bersama anak-anaknya. Demikian pula anak terfasilitasi oleh syariah untuk berbakti kepada kedua orangtuanya. Jadi, mari berpegang pada syariahNya baik lingkup pribadi, bermasyarakat dan bernegara. Wallahua'lam bis showwab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar