Hingga Ramadhan 1439 H tahun ini, Palestina terus dalam penderitaan. Ketamakan Israel untuk menguasai Palestina tiada yang mampu menghadang. Negeri-Negeri muslim yang kaya akan SDM, SDA, militer, hanya mampu berteriak kutukan, kecaman dan mengirim bantuan kemanusiaan. Sedang Israel dan Amerika langsung main tindakan. Sebagai bentuk dukungan Trump bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel, kedubesnya pun dipindah ke Yerusalem (14/5/2018).
Perlawanan rakyat Palestina pun membuncah, bersamaan dengan peringatan 70 Tahun Hari Nakba–pengusiran rakyat Palestina dari negerinya dan berdirinya Israel 15 Mei 1948-.
Israel melawan aksi protes rakyat Palestina dengan menembakkan gas airmata, menembak pelurunya. Hingga korban meninggal dari pihak Palestina lebih dari 109 warga, korban luka-luka 12.000 orang (dunia.tempo.co, 16/5/2018).
Umat Islam di Palestina, sejak berdirinya negara Israel tahun 1948 hingga sekarang kehilangan kebahagiaan hidup. Tanah mereka diambil, hingga 78% wilayah Palestina dijarah Israel. Jelas-jelas ini adalah penjajahan. Mana PBB yang berkoar-koar menolak penjajahan, memperjuangkan HAM itu. Kurang fakta apa untuk menyebut Israel sebagai penjajah?. Kurang bukti apa untuk mengusir Israel dari Palestina?
Bukan berandai dengan sejarah. Namun sungguh, kita merindukan masa-masa saat Khalifah Umar bin Khattab menaklukkan Palestina. Demikian pula tentara Salahuddin al Ayyubi yang membuat bertekuk lutut Raja Inggris Richard Lion Heart bersama pasukan salibnya. Hingga kembalilah Palestina ke pangkuan Kekhalifahan Islam. Dalam naungan Khilafah Islam, tiga umat hidup rukun di Palestina. Yahudi, Nasrani dan Islam. Atas warga Yahudi dan Nasrani Kekhalifahan meminta untuk membayar jizyah sebagai perlindungan negara atas jiwa, harta, kehormatan, dien mereka.
Namun bagaimana sekarang? Saat bangsa Israel berdiri di Palestina. Apa yang mereka perbuat? Mengacak-acak, mencabik-cabik relung terdalam umat Islam Palestina. Merendahkan umat Islam diseluruh dunia yang tidak berdaya menghentikan agresi terkutuknya. Masjidil Aqsha, pijakan kaki Nabi sebelum ke Sidratul muntaha, dipersekusi. Haruskah menunggu robohnya untuk mengirimkan tentara-tentara di dunia Islam mengusir Israel ini?
Ramadhan bulan diistijabah doa-doa. Bulan dilipatgandakan pahala. Berbuatlah sesuatu untuk Palestina. Bila anda penguasa, gunakan kekuasaan anda untuk Palestina. Bila ada rakyat biasa gunakan harta dan doa terbaik untuk Palestina. Mari selamatkan Palestina, mengembalikannya kedalam kepemimpinan seorang Khalifah. Bahkan untuk seluruh muslim di dunia. Wallahua’lam
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Dipun Waos Piantun Kathah
-
Kamu, Pasti punya orang tua Ada bapak, ada ibu Senang pastinya kamu, memiliki kedua orang tua Tenang hidup bersama mereka Semua kebutuhan ...
-
Terhitung dari hari ini, Indonesia dipimpin oleh presiden dan wakil presiden baru. Pak Prabowo dan Pak Gibran. Baarakallaahu fiikum. Sebaga...
-
Presiden Jokowi menandatangani PP No 28 Tahun 2024 tentang kesehatan. Pada pasal 103 ayat 1 disebut upaya kesehatan sistem reproduksi anak s...