يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Senin, 17 September 2018

MEDSOS DAN PERCERAIAN


Abdul Hakim, Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Karawang mengatakan bahwa media sosial bisa memicu perceraian (www.wartaekonomi.co.id). Hal senada juga disampaikan oleh Psikolog Ajeng Raviando bahwa meningkatnya angka perceraian 15-20% disebabkan ketidakhamonisan RT yang dipicu oleh gadget (www.jawapos.com). 

Memang, masyarakat saat ini seolah tidak bisa lepas dari HP. Bahkan bisa dikata HP adalah nyawa kedua mereka. Akan sangat sulit hidup terasa bila tidak ada HP. Perhatikan saja, dimanapun seseorang berada, hampir selalu membawa HP. Dirumah, diperkantoran, di angkutan umum, di halte dan tempat umum lainnya, pada berduaan dengan HP. Bahkan suami istri yang sedang duduk bersama namun saling diam karena pada bermain HP.  

Sebenarnya, HP hanyalah alat ciptaan manusia untuk memudahkan urusan.  Namun, berbagai layanan yang ada pada gadget bisa terjadi malfungsi. Media sosial yang awal mula dirilis sebagai media untuk mempermudah komunikasi, menjadi keblabasan. Semisal menjadi jalan perselingkuhan. Salah satu aplikasi medsos –whatsapp- pernah disebut oleh para Rabi Yahudi sebagai penyebab nomor wahid kasus perceraian dan penghancur rumah tangga (www.merdeka.com).

Dan kenyataannya, di Indonesia angka perceraian meningkat juga karena penyalahgunaaan medsos oleh pasutri. Interakasi medsos yang tidak terindra secara langsung, justru menyita sebagian waktu pasutri untuk komunikasi verbal dengan pasangan. Tergantikan komunikasi medsos dengan laki-laki/wanita lain. Apalagi jaringan medsos mendunia. Bisa mengenal siapa saja. Dan bisa melihat apa saja.

Etika pergaualan dimedia sosial sebenarnya tidak berbeda dengan di dunia nyata. Sehingga hukum pergaulan Islam juga harus diterapkan dalam interaksi medsos. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mengaktivkan medsos. Pertama, tetapkan tujuan mengaktifkan aplikasi medsos. Tujuan ini menentukan nasib pemiliki akun, di dunia dan di akhirat. Bila dirasa tidak ada manfaatnya, orang beriman memilih tidak memiliki medsos. Kedua, teliti memilih teman di media sosial. Sesuaikan pemilihan teman dengan tujuan aktivasi medsos. Ketiga, hindari ghibah berjamaah lewat medsos ataupun berbicara yang tidak perlu.

Keempat, hati-hati dengan japri. Chat bersifat pribadi harus memiliki tujuan yang jelas. Jangan asal bercanda dengan lawan jenis. Karena candaan yang keliru bisa menghantarkan pada khalwat berkepanjangan melalui medsos. Dan inilah babak awal dari pacaran ataupun perselingkuhan. Kelima, mainkan HP disaat dibutuhkan dan kerjakan hal bermanfaat lainnya. Hal ini penting dilakukan agar waktu tidak terkuras dengan HP. Keenam, share dan like informasi bermanfaat bagi orang banyak. Ambillah bagian sebagai juru dakwah Islam dengan share materi-materi keislaman. Hal ini menjadi amal jariyah bagi pemilik HP dan sebagai bentuk kepedulian kepada Islam dan kaum muslimin.

Ketujuh, bagi pasangan suami istri, jangan sembunyikan HP dari pasangan. Hal ini sebagai bentuk kepercayaan dan kejujuran diantara pasangan. Dan menutup celah untuk selingkuh ataupun memuat konten haram lainnya. Kedelapan, milikilah satu HP pribadi saja. Hal ini lebih baik bagi pasutri. Dan menghindari kecurigaan dan lainnya dari pasangan.

Inilah beberapa kiat yang bisa diamalkan oleh pemegang HP khususnya pasutri. Sehingga HP dengan aplikasi medsosnya bermanfaat secara efektif dan efisien dalam kebaikan. Dan tidak mengoyak keutuhan rumah tangga muslim. Wallahua’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah