يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Tampilkan postingan dengan label Lgbt no. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lgbt no. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 Agustus 2019

HEWAN SAJA TIDAK LGBT LOH!

Dari Tulungagung dikabarkan bahwa Komisi Penanggulangan Aids (KPA) merilis ada 50 penyuka sesama jenis di Tulungagung yang terkena HIV. Dua puluh diantaranya adalah siswa dan mahasiswa (jatimpos.id, 25/7/2019).

Terang saja berita ini menghebohkan sehingga menjadi pembicaraan publik baik dicyber maupun darat. Siapa menduga perbuatan bejat umat Nabi Luth ini ada penganutnya di Tulungagung. Jika ingat akan azab yang Allah timpakan kepada umat Nabi Luth tentu wajar jika masyarakat menjadi takut juga.

Gubernur Jatim pun meminta dinas pendidikan untuk turun tangan menyelesaikan masalah ini. Dan menghimbau orang tua untuk memberikan edukasi dan pengawasan terhadap putra putri mereka.

Fenomena LGBT ini unik dan nyleneh. Bagaimana tidak, hewan saja ngak ada yang LGBT. Nah manusia yang berakal kok malah LGBT. Disebut apalagi kalau bukan manusia yang lagi tersesat. Na'udzubillah -Kami berlindung kepada Allah SWT dari yang demikian-.

LGBT Kenapa Marak?

Elgibiti alias kaum pelangi muncul bukan perkara darisononya. Akan tetapi ini adalah penyimpangan perilaku manusia. Yang disebabkan oleh pergaulan bebas saat ini. Gaul bebas tanpa melekatkan syariat dalam kehidupan berimplikasi pada diperturutkannya nafsu manusia.

Dikuatkan lagi dengan kondisi masyarakat yang kurang peduli. Sehingga fungsi kontrol pada masyarakat lemah. Dan kondisi ini diperparah dengan legaslasi pergaulan bebas oleh sistem sosial dinegara ini. Dibuktikan dengan tiada nya jerat hukum bagi pelaku seks bebas atas nama suka sama suka. Jadilah perzinaan menjadi perbuatan terbuka.

Apabila ditelusuri lebih dalam, pokok penyebab mencuatnya LGBT adalah akibat sistem kehidupan sekuleristik materialistik. Sekulerisme menghantarkan pada kehidupan bebas dengan dalih hak asasi manusia. Dalih HAM menjadi tameng untuk  kebal terhadap hukum agama. Bila agama sudah dimuntahkan apalagi yang ditunggu kalau bukan kehancuran kehidupan manusia?

Bala' Dari Gaul Bebas

Penyakit AIDS yang disebabkan virus HIV merupakan bala' yang Allah tunjukkan kepada manusia. Buah perilaku seksual yang tidak sesuai dengan fitrah dan tuntunan alkhaliq.

Jauh jauh hari Rasulullah saw telah memberikan kabar akan hal ini.
Diriwayatkan dari Abdullah ibn Umar ia berkata, Rasulullah saw datang kepada kami, beliau bersabda, "...Tidaklah perzinaan merajalela ditengah suatu kaum hingga mereka melakukan nya secara terbuka kecuali akan menebar ditengah mereka wabah penyakit dan kelaparan yang tidak pernah dialami manusia sebelum mereka..." HR. Ibnu Majah

Dan benar, AIDS adalah penyakit yang hingga kini belum didapati obatnya. Dikutip dari buku Sains dan Alquran, Penyakit AIDS pertama kali ditemukan di  America pada tahun 1981 dan kini telah menyebar. Tak kurang hingga tahun 2000, WHO melaporkan sudah ada 53 juta penduduk di dunia dengan penyakit Aids. Bahkan angka itu menurut para ahli bisa dua kali lipat. Apalagi sekarang.

Allah berfirman, "Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah" (QS. Al A'raf: 179)

Sungguh keras predikat yang Allah SWT lekatkan bagi manusia yang tidak menggunakan akalnya, hatinya, pendengarannya, dan matanya. Mereka akan sesat. Mereka akan seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi.

Bila sudah sekian banyak korban berjatuhan, belum sadarkah manusia untuk melepas sistem hidup sekuler-kapitalisme? Merubah total dengan penerapan hukum Islam.

Hanya agama yang diridoi Allah SWT sajalah yang mampu mengembalikan kehidupan yang berkah. Mengiring manusia pada fitrahnya. Mengajak manusia membuktikan jati dirinya sebagai khalifah di bumi. Mewujudkan rahmatan lil'alamin bagi semesta alam. Mari kembali kepada hukum hukum Allah SWT sang pemilik langit dan bumi. Wallahua'lam bis showab.

Dipun Waos Piantun Kathah