يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Tampilkan postingan dengan label produk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label produk. Tampilkan semua postingan

Senin, 20 November 2023

Biar Boikot Produk Zionis Bukan Emosi Sesaat

Boikot produk zionis Israel atau yang berafiliasi dengan zionis adalah satu dari sekian bentuk perlawanan umat Islam khususnya dan masyarakat dunia umumnya terhadap penjajah zionis Israel. 

Aksi boikot produk zionis Israel hampir selalu digaungkan umat Islam setiap kali Palestina membara karena bom dan peluru-peluru yang menembus rakyat Palestina. 

Boikot produk adalah salah satu tindakan warga dunia yang bisa langsung dirasakan imbasnya oleh penjajah Israel. Aksi ini lebih tepat sasaran efeknya kepada Israel dari pada kecaman dan kutukan yang didengungkan para pemimpin di negeri-negeri kaum muslimin. Mungkin didengar saja tidak, bisa jadi egolan pantat zionis Israel saat mendengar kecaman dan kutukan tersebut.

Keteguhan Komitmen Warga Dunia

Aksi boikot produk zionis Israel akan bernilai  perjuangan jika didasarkan pada kesadaran sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan. Zionis Israel adalah penjajah yang direstui AS, Inggris dan negara barat lainnya.  Sejak 1948 hingga hari ini. 

Dengan kesadaran ini, aksi boikot produk zionis harus berkelanjutan sampai zionis menyerahkan seluruh tanahnya kepada Palestina. Adapun jika boikot ini berhenti dengan adanya gencatan senjata misalnya, maka aksi boikot ini hanyalah luapan emosi sesaat, dan hilanglah ruh perjuangan melawan penjajahan jika kemudian kembali membeli produk-produk zionis. 

Kesadaran melawan penjajahan ini pula yang akan memunculkan ide-ide kreatif dan inspiratif dari para pelaku usaha yang selama ini berafiliasi langsung ataupun tidak langsung dengan zionis. Mereka akan mencari jalan lain dalam usaha sehingga tidak bersinggungan dengan Israel. Misal mengganti bahan baku produknya, berganti mitra, ataupun lainnya, demi komitmen melawan penjajahan zionis Israel atas Palestina.

Kesadaran ini pula yang akan memunculkan niatan tenaga kerja yang selama beririsan dengan Israel langsung ataupun tidak, untuk searching tempat kerja, bentuk kerja, dan usaha lainnya, demi komitmen melawan penjajahan zionis Israel atas Palestina.

Kesadaran ini pula yang menjadikan pemimpin di negeri-negeri kaum muslimin, mentalak hubungan diplomatiknya dengan zionis. Merekapun akan mengambil sikap tegas seperti tidak mengambil kerjasama bentuk apapun dengan zionis. Sebagai bentuk tidak mengakui negara zionis Israel dan demi komitmen melawan penjajahan zionis Israel atas Palestina.

Dengan demikian, kesadaran dan komitmen warga dunia, khususnya umat Islam, akan penjajahan zionis Israel atas negeri Palestina inilah, yang menjadikan perlawanan itu berkelanjutan hingga Palestina merdeka. Jadi, aksi boikot produk zionis berlaku saat ini  hingga Palestina merdeka. Diantara produk-produk yang terlibat dalam penjajahan oleh Israel adalah HP, siemens, kraft, nestle, coca cola, dll (https://visual.republika.co.id/berita/s3svnp502/ini-daftar-produk-israel-dan-proisrael-banyak-barang-mewahnya)

Dan bagi umat Islam, pembelaan dan perlawanan ini adalah aktualisasi dari sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bahwa "Orang mukmin dengan mukmin yang lainnya bagaikan satu bangunan, satu bagian dengan yang lain saling mengokohkan" Sambil memperagakan dengan menyusupkan jari-jemarinya" (HR. Bukhari Muslim).

Khatimah

Semoga semua bentuk pembelaan rakyat muslim di dunia kepada muslim Palestina, baik berupa menyebarkan pemikiran, berita, donasi, hingga aksi boikot produk zionis dinilai Allah subhaanahu wa ta'ala sebagai amal shalih yang bernilai pahala. Aamiin. 

Dan semoga komitmen rakyat melawan penjajahan zionis Israel ini, diikuti dengan sikap negarawan dari pemimpin di negeri-negeri kaum muslimin. Sehingga para mujahidin itu bukan lagi Hamas, Jihad Islam, Hizbullah, dan milisi lainnya, akan tetapi tentara-tentara Islam yang bersatu untuk jihad fii sabiilillaah. 

Wallaahua'lam bis shawaab. 


Dipun Waos Piantun Kathah