Banyak diantara kita yang melakukan sesuatu karena termakan opini orang lain. Misalkan saja, di bulan Ramadhan ini, ibuku membeli beberapa dus sari buah apel dengan wadah imut-imut tuk suguhan lebaran.. nah ketika dating tetangga, ibu cerita tentang sari buah itu. Ngobrol demi ngobrol, ternyata kemakan juga ibu sebelah tuk beli sari buah apel tu.._apa karena ibuku pedagang ya, sehingga manjur tutur katanya_hehe-.. tp btw ibuku bukan pedagang sari buah apel loh..
Tapi ada lagi fakta lain. Saat ini ada opini yang berkembang di masyarakat bahwa pakaian yang lagi trend adalah model gamis. Nah, jumat minggu pertama Ramadhan ini, sy ke kantor pos untuk kirim paketan ke temen di Lombok sana. Tiba2, mb petugas pos itu bertanya, “mb gamis ya yang akan dikirm ?”. Jawabku “Iya, mb betul”. Tanya mb pos “ Mb, sy mau loh beli gamisnya, mb rumahe mana? Tulisen mb alamatnya? Tak cari nanti?”
waduh-waduh, kaget juga ku karena dibrodong pertanyaan.. Padahal mb petugas pos ini, tidak berkerudung loh!
Katanya mb pos itu lagi “Sekarang kan lagi ramai gamis, jadi sy juga mau pakai gamis!”.
Nah, bener memang, opini masyarakat bisa mempengaruhi individu di masyarakat itu..
Ada lagi fakta yang lebih tajem lagi. Ini menyangkut agama kita –Islam-.. Sejak runtuhnya gedung WTC di USA sana, isu terorisme menjadi isu global. Bahkan di Indonesia, isu terorisme juga masih berlanjut. Pelaku-pelaku teroris ini sebagaimana yang ditayangkan di TV adalah pemuda-pemuda muslim yang kelihatannya shalih-shalih.. dan beristrikan muslimah yang brukut (menutup aurat).. Nah, dari isu ini, akhirnya muncul opini “seakan-akan islam agama teroris”.
Kemudian opini yang berkembang di masyarakat adalah “bahwa pemuda pemudi yang lurus agamanya, yang taat menjalankan agamanya, berjenggot, yang berdakwah membela syariat agama ini, malah kena tuding teroris. Akhirnya banyak orang tua yang mencegah anaknya tuk mengkaji Islam, dengan alas an nanti jadi teroris, lebih baik jadi orang biasa-biasa saja. Pada umumnya. Tidak usah brukut-brukut. Tidak usah ikut kajian-kajian yang aneh-aneh., dan lain-lain..”
Padahal masyarakat harusnya mengecek dulu, apa bener terorisme itu ada? Atao hanya politik murahan untuk menghadang laju kebangkitan Islam.? Atao hanya pengalihan isu, para oknum politik yang rusak itu dan lain-lainnya…
Duh, inilah namanya hokum opini. Bila seseorang tidak memiliki suatu prinsip hidup akan mudah terombang-ambing oleh opini yang berhembus. Remajanya mudah kesensem gaya model pergaulan barat. Di TV lagi rame model baju minim dan seksi, berlomba-lomba beli rok mini. Memang sepertinya menyenangkan, bila kita dikatakan gaul aliasn mengikuti perkembangan jaman. Tapi… ingaet dung.. sekarang ini kan jaman edan.. Jadi bila kita ikut ae perkembangan jaman saat ini bisa-bisa jadi edan loh… hehe.. maksudnya, akan banyak perilaku kita yang belum tentu sesuai dengan hokum Allah swt.
Kesim pulannya, setiap opini yang berkembang di masyarakat jangan ditelan mentah-mentah. Apa yang ngetrend di TV dan media lainnya jangan di ikuti apa adanya. Tapi saring dengan Islam. Inget, kebenaran itu bukan apa yang dikatakan benar oleh masyarakat. Kebenaran itu apa yang di firmankan oleh Allah swt dan apa yang di contohkan oleh Rasulullah saw.
Mungkin kita akan dianggap aneh, bila tidak mengikuti apa yang ngetrend di masyarakat. Tapi inget, Rasulullah saw dulu juga dikatakan aneh oleh orang-irang Jahiliyah ketika beliau tidak menyembah berhala. Dan tidak melakukan kebiasaan buruk orang-orang jahiliyah. Namun dengan keistiqamahan Rasulullah akhirnya penduduk makkah terbuka mata hatinya, mana yang haq dan mana yang batil..
So, jangan mudah termakan hokum opini. Jadikan apa yang di ridhoi Allah dan RasulNya sebagai petunjuk bagimu. Rasulullah saw bersabda “Islam itu datang sebagai perkara yang asing/aneh, dan akan kembali dianggap asing/aneh seperti awal kemunculannya. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang dianggap aneh.”(HR. Muslim). Wallahua’lam.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dipun Waos Piantun Kathah
-
Kamu, Pasti punya orang tua Ada bapak, ada ibu Senang pastinya kamu, memiliki kedua orang tua Tenang hidup bersama mereka Semua kebutuhan ...
-
Terhitung dari hari ini, Indonesia dipimpin oleh presiden dan wakil presiden baru. Pak Prabowo dan Pak Gibran. Baarakallaahu fiikum. Sebaga...
-
Presiden Jokowi menandatangani PP No 28 Tahun 2024 tentang kesehatan. Pada pasal 103 ayat 1 disebut upaya kesehatan sistem reproduksi anak s...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar