Kehidupan yang serba materialis telah mengikis iman umat Islam. Paham materialisme mengantarkan manusia pada penilain harkat seseorang dari sudut pandang harta dan fisik yang dimiliki. Meski seorang muslimah itu jujur, berakhalaq mulia tapi bila menutup aurat dengan benar tak jarang malah dibenci bahkan kadang di tuding teroris. Banyak wanita yang di jadikan objek promosi karena kelebihan fisik yang dimilikinya. Astaqfirullah, sungguh butuh kesabaran yang luar biasa agar bisa hidup di dunia ini dalam ketaatan kepada Allah SWT.
Sabar kata yang mudah untuk diucapkan tapi memerlukan pengorbanan besar untuk sampai derajat orang-orang yang sabar. Allah SWT dalam firmanNya menyebutkan “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya” (TQS: al Baqarah: 45-46). Allah SWT sebagai dzat yang telah menciptakan manusia telah mengabarkan bahwa sabar adalah hal berat untuk dilakukan. Kecuali bagi orang-orang yang senantiasa menjaga keimanannya dengan terus menyuburkan kesadarannya sebagai hamba Allah swt. Imam Ibnu Qoyyim mengatakan “ Kedudukan sabar terhadap iman ibarat kedudukan kepala terhadap badan. Maka tidak ada iman bagi orang yang tidak punya kesabaran, sebagaimana jasad juga tidak berarti tanpa adanya kepala”
Selain Allah SWT yang memerintahkan kita untuk bersabar, Rasulullah SAW juga menyampaikan hal yang serupa “ Hendaklah engkau bersabar atas sesuatu yang tidak engkau sukai menimpamu, ia akan membawa banyak manfaat bagimu” (HR. Ahmad). Sabar memang hal yang harus ada dalam diri kita. Tidak hanya sabar dalam menghadapi musibah, tetapi juga sabar dalam beribadah kepada Allah SWT. Abu Malikhah al Husnayaini menyebutkan bahwa sabar dibagi menjadi tiga macam: sabar atas musibah, sabar atas ketaatan dan sabar atas kemaksiatan. Sabar atas kemaksiatan bukan berarti kita membiarkan kemaksiatan itu terjadi. Tapi bermakna sabar untuk tidak melakukan maksiat, meski hal itu sebenarnya sangat kita ingini. Misal ada muslimah yang ingin berpakaian ala tradisi barat, tapi karena Islam melarang wanita memakai pakaian seperti itu maka iapun meninggalkannya.
Allah SWT juga memberitahukan bahwa bersama sabar dan taqwa, musuh tak dapat mengalahkan kita, sekuat apapun mereka. Allah SWT juga mengabarkan bahwa dengan kesabaran dan ketakwaan tipu daya musuh secanggih apapun tidak akan mendatangkan mudharat. Allah SWT berfirman “jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan” (TQS. Ali Imran: 120). Allah SWT juga menggantungkan kemenangan pada sabar dan taqwa. “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung” (TQS. Ali Imran: 200)
Firman Allah SWT diatas telah banyak terbukti. Salah satu contohnya adalah peristiwa Perang Badar. Pasukan kaum muslimin dalam peperangan itu berjumlah sekitar 300 pasukan, sedangkan pasukan kafir Quraisy sekitar 1000 pasukan. Subhanallah, berkat keikhlasan, ketakwaan dan kesabaran pasukan Islam akhirnya pasukan kafir Quraisy mampu dilumpuhkan oleh pasukan Rasulullah SAW. Ketakwaan pasukan Islam, telah menjadikan Allah menurunkan para malaikatnya untuk memenangkan pasukan Rasulullah saw. Masih banyak lagi pertolongan Allah SWT yang tidak disangka-sangka sebagai balasan dari ketakwaan dan kesabaran seseorang dalam meniti jalan sebagaimana manhaj Rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (TQS. Muhammad: 7). Cukuplah Allah SWT tempat bergantung dan memohon pertolongan. InsyaAllah kesabaran kita dalam menjalankan ketaatan ini akan peroleh ridho dan surga Allah SWT, dan inilah kemenangan yang sesungguhnya. Allahua’lam bi ash showab
Daftar Rujukan:
- Bersabarlah Anda Akan Jadi Orang Besar. Karya Abu Malikah al Husnayaini. Penerbit Ziyad books
- Tazkiyatun Nafs. Penulis Ibnu Qayyim al Jauziyah, Ibu Rajab al Hambali, Imam al Ghazali. Penerbit Dar Qalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar