يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Senin, 21 Oktober 2013

MENGGUMBAR PERASAAN


Rasanya judul ini terasa aneh. Perasaan kok diumbar? Kayak aurat saja! Begini pembaca maksudnya.. Manusia itu selain diberi akal juga diberi perasaan. Nah kalau kebebasan berfikir sudah sering kita dengar dan bahas, sampai tokoh-tokoh pemikir juga. Perlu di ingat bahwa dikalangan kaum hawa itu ada kecenderungan untuk mengumbar perasaannya. Dikit-dikit pakai perasaan. Dikit-dikit pakai perasaan. Jadinya wanita itu mudah terenyuh, mudah meneteskan air mata, mudah berfikir yang ngak-ngak. Sebabnya ya tadi itu, mengunggulkan perasaannya.
Tapi dengan adanya perasaan yang lebih dominan pada wanita kadang bermanfaat juga loh. Contohnya, ketika wanita sedang masak. Nah itu ternyata main perasaan ketika menakar bumbu. Demikian pula dalam hal keindahan. Biasanya wanita dengan ketajaman perasaannya memiliki makna indah yang lebih dalam dari pada laki-laki. Ya.. intinya memang ada plus minus nya lah. Tapi yang pasti ketika wanita dan laki-laki di klopkan jadi siip dech. Makanya itu Allah swt menjodohkan wanita dengan laki-laki. Bukan laki-laki dengan laki-laki dan bukan pula wanita dengan wanita. Semuanya itu ternyata Allah tetapkan untuk ketenangan dan keserasian hidup manusia.
So,,, bagi yang belum punya pasangan semoga Allah swt lekas mempertemukannya dech! Termasuk penulis. Hahhhh?!  Pasti ntar akan banyak mengucapkan subhanallah, karena menemukan banyak sekali ayat-ayat Allah swt dalam berumah tangga. Makanya Allah swt tulisakan dalam surat cintaNya di al Quran bahwa tujuan menikah itu adalah untuk menghasilkan sakinah, mawaddah warahmah..
Kembali lagi ke pembahasan perasaan. Btw penulis ini juga orang yang perasaan banget loh. Mudah menitikan air mata, juga mudah tersinggung. Hehe.. makanya itu hati-hati bila komunikasi dengan penulis. Tapi sisi lain tipe semangat! Hehe, narcis kali… ga juga kok.. ya masak ngecap buruk melulu pada diri sendiri. Jangan dong! Husnudzon yang baik inshaAllah akan menghasilkan yang baik pula.
Nah, ini tulisan ngalor-ngidul ga juntrung, ngak terarah. Bagaimana sih! Ketahuilah pembaca, ini ceritanya saya lagi belajar mengasah kembali kemampuan menulis, karena lamaaa ngak menulis…. Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah