يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Rabu, 15 Mei 2019

RAMADHAN MOMENT MEWUJUDKAN JUNNAH

Allah SWT memberikan fasilitas bulan Ramadhan kepada hambaNya. Allah SWT menyediakan balasan pahala yang berlipatganda, taburan rahmat dan ampunan di bulan ini. Adapun kewajiban puasa di bulan Ramadhan menjadi salah satu indikator dalam menetapkan mana hambaNya yang taat dan mana yang membangkang. Mana yang pailit dalam kebaikan dan mana yang loyal meraup semua pintu kebaikan. Dengan dilipatgandakannya pahala, syetan dibelenggu, logikanya akan mudah bagi orang beriman melakukan amal shalih.

Puasa ibadah wajib di bulan Ramadhan yang dicreate Allah SWT untuk menjadi perisai (junnah) bagi individu. Puasa menghalangi pelakunya dari pelanggaran hukum syara’.  Baik pelanggaran dalam bentuk ucapan, perbuatan maupun tulisan. Pasalnya, puasa akan bernilai pahala jika tidak dibarengi dengan kemaksiatan. Baik maksiat individu maupun berjamaah. Inilah maksud dari puasa menjadi perisai (junnah) bagi individu. Keberhasilan puasa menjadi perisai individu akan mewujudkan tujuan disyariatkannya puasa yaitu agar menjadi orang yang bertakwa.

Ramadhan disamping menjadi junnah bagi individu, juga menjadi junnah bagi umat Islam seluruhnya. Ramadhan dengan segala keistimewaanya –bulan penuh rahmat, ampunan- adalah bulan perjuangan bagi umat Islam. Tercatat banyak peristiwa besar terjadi di bulan Ramadhan. Mulai dari Perang Badar, penaklukan kota Makkah, perang Qadisiyah, perang Tabuk, pembebasan Palestina oleh pasukannya Salahuddin al Ayyubi, hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia  terjadi di bulan Ramadhan.
Ramadhan akan menjadi moment terbentuknya junnah bagi umat Islam secara global jika umat Islam menyadari akan makna hakiki dari takwa. Ramadhan mengakomodasi ghirah /semangat ketaatan umat Islam secara kaffah. Seharusnya, di bulan ini urat nadi umat Islam bangkit untuk menegakkan hukum-hukum Allah SWT dalam segenap aspek kehidupan.  Spirit meraih takwa hakiki hanya linier dengan spirit tunduk, taat dengan syariat Allah SWT.

Dengan demikian, moment Ramadhan seharusnya mampu menyadarkan umat Islam akan hakikat dirinya sebagai hamba Allah SWT. Memahami kandungan Alquran untuk mengambil hukum Allah SWT dan melepaskan dari penjajahan pemikiran kaum kuffar. Dan menegakkan institusi yang akan menerapkan hukum Allah SWT, melindungi umat Islam dari cakaran kaum kuffar dan menyebarkan Islam sebagai rahmatan lil’alamin. Instiitusi inilah yang kemudian menjadi junnah bagi umat Islam yaitu khilafah yang berdiri diatas manhaj Nabi Muhammad SAW.

Inilah dua junnah (perisai) yang seharusnya mampu diwujudkan di bulan Ramadhan ini. Ketika dua junnah ini terwujud maka umat Islam secara personal maupun komunal akan menjadi umat yang terbaik sebagaimana gelar yang telah Allah SWT tetapkan dalam Alquran. Allah SWT berfirman, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah...” (QS. Ali Imran: 110).

Umat Islam akan menjadi umat dengan karakter khas Islam dan mengemban peradaban Islam ke pelosok dunia. Dengan khalifah sebagai pemimpin umat dan khilafah yang berdiri diatas manhaj kenabian sebagai institusinya. Wallahua’lam bis showwab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah