يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Sabtu, 12 Agustus 2023

Mengembalikan Makna Peringatan Kemerdekaan, Kemana?

Indonesia, sejak awal Agustus sudah terlihat kesibukan memperingati HUT RI ke 78. Hampir semua lapisan masyarakat dengan komunitasnya masing-masing mengagendakan kegiatan khusus untuk peringatan tersebut. 

Bersyukur kepada Allah subhaanahu wa ta'ala, harus. Tanpa kehendakNya tidak mungkin Indonesia bebas dari penjajahan. Berterima kasih kepada para pahlawan, harus. Tanpa mereka, siapa yang akan melawan penjajah waktu itu?

Jika demikian, sebagai generasi penerus bentuk syukur adalah mentaati Allah subhaanahu wa ta'ala. Dan wujud berterima kasih kepada para pahlawan adalah mendoakan mereka dan menjaga bangsa ini dari bentuk penjajahan fisik ataupun penjajahan gaya baru, seperti melindungi dari penjajahan aseng dan asing atas kekayaan alam Indonesia, penjajahan pemikiran,  budaya, dan hukum yang keluar dari syariah Allah subhaanahu wa ta'ala. 

Kemana lagi akan mengembalikan makna peringatan kemerdekaan kalau bukan kepada Al Khaliq -Allah subhaanahu wa ta'ala- yang telah menganugerahkan kemerdekaan itu? Bukankah semuanya juga akan kembali kepadaNya? Jika semakin jauh dari aturanNya, ada kesalahan dalam memaknai dunia yang fana ini. 

Inilah yang harus jadi renungan umat Islam khususnya, di peringatan HUT RI ini. Bagaimana mewujudkan sebuah bangsa yang diberkahi dan diridhai Allah subhaanahu wa ta'ala. Dengan masing-masing pribadi mengambil peran sesuai kapasitas dan kapabilitas yang dimilikinya. Mewujudkan Indonesia yang merdeka hakiki tanpa dekte luar negeri, tapi terdekte dari Kitabullah dan Sunnah Nabi shalallaahu 'alaihi wa sallam. 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَطِيْـعُوا اللّٰهَ وَاَ طِيْـعُوا الرَّسُوْلَ وَاُ ولِى الْاَ مْرِ مِنْكُمْ ۚ فَاِ نْ تَنَا زَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَا لرَّسُوْلِ اِنْ كُنْـتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَـوْمِ الْاٰ خِرِ ۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا

"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 59)

Wallahu'alam bis shawwab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah