Kurma, buah yang disebutkan dalam Alquran maupun Alhadist. Dalam Alquran sebagaimana dalam ayat berikut ini.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
فَأَنشَأۡنَا لَكُم بِهِۦ جَنَّٰتٍ مِّن نَّخِيلٍ وَأَعۡنَٰبٍ لَّكُمۡ فِيهَا فَوَٰكِهُ كَثِيرَةٞ وَمِنۡهَا تَأۡكُلُونَ
"Lalu dengan (air) itu, Kami tumbuhkan untukmu kebun-kebun kurma dan anggur; di sana kamu memperoleh buah-buahan yang banyak dan sebagian dari (buah-buahan) itu kamu makan," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 19)
Adapun dalam Alhadist, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika kalian sarapan, makanlah kurma karena ia mengandung berkah (kebaikan). Jika tidak punya kurma, minumlah air putih karena ia suci" (HR. Tirmidziy).
Mengambil Hikmah dari Buah Kurma
Salah satu kebaikan bagi seorang muslim apabila ia bisa mengambil hikmah dari ayat kauniahNya. Yaitu mengambil pelajaran dari hasil mentafakkuri (memikirkan secara mendalam) ciptaan Allah subhaanahu wa ta'ala.
Kurma, apabila kita amati, ia jenis buah yang awet tidak mudah busuk, meski tidak dikasih bahan pengawet. Artinya buah ini memiliki imunitas yang tinggi sehingga mampu melawan berbagai penyakit yang bisa mempercepat kebusukan. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sebaik-baik kurma adalah jenis al burni, ia bisa menghilangkan penyakit dan tak mengandung penyakit" (HR. al Baihaqi)
Kurma, dari segi rasa adalah manis. Rasa manis ini menunjukkan bahwa ia banyak mengandung gula. Merujuk dari Buku Sains dalam Alquran karangan Dr Nadiah Tahyyarah disebutkan bahwa kandungan gula pada kurma mencapai 70-75% terdiri dari sukrosa, fruktosa, dan glukosa.
Kandungan gulanya yang banyak ini, akan dicerna dan menjadi energi bagi siapa yang memakannya. Untuk itulah ia akan tahan lapar alias awet merasa kenyang. Masih dari Buku Sains dalam Alquran dijelaskan bahwa kurma seberat 1 kg dapat memberi 3.000 kalori atau setara dengan kebutuhan kalori laki-laki dewasa dalam 1 hari.
Dalam sebuah riwayat diterangkan bahwa Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam sahurnya dengan beberapa butir kurma. Siang harinya melakukan berbagai aktivitas yang membutuhkan banyak energi. Faktanya, Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam mampu untuk mengerjakan semua aktivitas itu. Padahal hanya beberapa biji kurma, bagaimana jika 1 kg kurma?
Kurma, dari sisi bau, memang tidak wangi. Tidak juga berbau menyengat yang membuat mual. Ia tidak berbau. Sehingga yang mengkonsumsinya makin lahab.
Dan pelajaran apa yang bisa kita ambil dari buah kurma?
Pertama, sebagaimana kurma yang awet hingga di konsumsi, maka kita harus berusaha menjadi hamba Allah subhaanahu wa ta'ala yang awet atau istiqamah dalam beriman dan berislam hingga kembali kepada Allah subhaanahu wa ta'ala. Kita harus membuat imunitas diri untuk menangkal bujuk rayu setan (baik setan dari kalangan jin ataupun manusia), nafsu, ataupun kelemahan pikir yang bisa melemahkan iman dan ketaatan.
Pesan untuk istiqamah dalam iman dan takwa ini sebagaimana firman Allah subhaanahu wa ta'ala berikut ini.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 102)
Kedua, sebagaimana kurma yang manis dikonsumsi dan menjadikan kenyang, kita harus berusaha menjadi hamba Allah subhaanahu wa ta'ala yang bisa merasakan manisnya iman. Semakin bisa merasakan manisnya dari beriman kepada Allah subhaanahu wa ta'ala, selayaknya pula, banyak amal ketaatan yang dilakukan. Dan manisnya iman ini pula yang menjadikan kita, action di dunia tapi orientasi yang dikejar adalah akhirat. Inilah yang menjadikan mereka, para mukminin yang benar-benar beriman, seolah bagi mereka iman mencukupi semuanya.
Ketiga, apabila buah kurma tidak harum baunya, maka seorang mukmin akan harum namanya di bumi juga di langit dengan amal shalih yang ia lakukan. Bukankah bila Allah subhaanahu wa ta'ala mencintai seorang hamba, Ia (Allah subhaanahu wa ta'ala) akan menyuruh penduduk langit untuk mencintainya? Dan mengabarkan kepada penduduk bumi, untuk mencintainya juga?
Itulah diantara pelajaran yang bisa kita petik dari buah kurma. Buah yang ada di bumi juga nanti di surga. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang mengucapkan subhaanallaahi wa bihamdihi ditanamkan baginya sebatang pohon kurma di surga" (HR. At Tirmidziy)
Semoga kita termasuk orang-orang yang diridai Allah subhaanahu wa ta'ala sehingga bisa menikmati jamuan di surga nanti. Aamiin aamiin yaa rabbal'aalamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar