يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Kamis, 19 Juni 2025

Perempuan Dalam Alquran, Siapa Saja?

Perempuan yang disebutkan dalam Alquran untuk urutan no 1-6 bisa dibaca dilink berikut ini : https://menggoreskanide.blogspot.com/2025/06/perempuan-dalam-alquran-siapa-saja.html?m=1

Adapun urutan selanjutnya adalah sebagai berikut;

7. Rahel (Ibunya Nabi Yusuf 'alaihissalam)

Nabi Yusuf 'alaihissalam adalah anak dari Nabi Ya'kub 'alaihissalam. Nabi Ya'kub ini menikahi 2 wanita bersaudara yaitu Rahel dan Lea. Nah dari pernikahan Nabi Ya'kub dengan Rahel menghasilkan keturunan Nabi Yusuf 'alaihissalam dan Bunyamin.

Ibunya Nabi Yusuf ini di Alquran tidak menyebutkan namanya, tapi disebut dengan kedua orangtuanya. Orang tuanya Nabi Yusuf tersebut berarti Nabi Ya'kub dan Rahel. Berikut ayat yang menceritakannya. 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَرَفَعَ أَبَوَيۡهِ عَلَى ٱلۡعَرۡشِ وَخَرُّواْ لَهُۥ سُجَّدًا ۖ وَقَالَ يَٰٓأَبَتِ هَٰذَا تَأۡوِيلُ رُءۡيَٰيَ مِن قَبۡلُ قَدۡ جَعَلَهَا رَبِّي حَقًّا ۖ وَقَدۡ أَحۡسَنَ بِيٓ إِذۡ أَخۡرَجَنِي مِنَ ٱلسِّجۡنِ وَجَآءَ بِكُم مِّنَ ٱلۡبَدۡوِ مِنۢ بَعۡدِ أَن نَّزَغَ ٱلشَّيۡطَٰنُ بَيۡنِي وَبَيۡنَ إِخۡوَتِيٓ ۚ إِنَّ رَبِّي لَطِيفٞ لِّمَا يَشَآءُ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ

"Dan dia menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana. Dan mereka (semua) tunduk bersujud kepadanya (Yusuf). Dan dia (Yusuf) berkata, "Wahai ayahku! Inilah takwil mimpiku yang dahulu itu. Dan sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku. Sungguh, Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana." (QS. Yusuf 12: Ayat 100)

8. Sayyidah Hajar

Hajar adalah buyut dari Nabi Yusuf. Tapi bukan buyut sedarah, kalau orang sekarang menyebutnya dengan buyut tiri. Jadi Sayyidah Hajar ini adalah istrinya Nabi Ibrahim 'alaihissalam. Nabi Ibrahim memiliki anak Nabi Ismail (dari istri Hajar) dan Nabi Ishak (dari istri Sarah). Nah Nabi Ishak punya anak, Nabi Ya'kub. Nabi Ya'kub punya anak, Nabi Yusuf. Sampai sini jadi mengerti ya garis besar silsilah keluarga Nabi Ibrahim 'alaihissalam. 

Nah, penyebutan sayyidah Hajar dalam Alquran adalah tidak langsung menyebutkan namanya, tapi dengan perbuatan Nabi Ibrahim ketika berdoa kepada Allah subhânahu wa ta'ala bahwasannya beliau meninggalkan dzurriyah (Nabi Ismail) yang ia waktu itu bersama Sayyidah Hajar di lembah dekat Ka'bah. Penunjuk bahwa bayi Nabi Ismail tidak ditinggal sendirian, tapi bersama ibunya yaitu Hajar adalah kata ganti jamak (hum) pada kata إِلَيۡهِمۡ وَٱرۡزُقۡهُم. 

Berikut ayat yang menjelaskan akan hal ini.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

رَّبَّنَآ إِنِّيٓ أَسۡكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيۡرِ ذِي زَرۡعٍ عِندَ بَيۡتِكَ ٱلۡمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ ٱلصَّلَٰوةَ فَٱجۡعَلۡ أَفۡئِدَةً مِّنَ ٱلنَّاسِ تَهۡوِيٓ إِلَيۡهِمۡ وَٱرۡزُقۡهُم مِّنَ ٱلثَّمَرَٰتِ لَعَلَّهُمۡ يَشۡكُرُونَ

"Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (QS. Ibrahim 14: Ayat 37)

9. Istrinya Nabi Zakaria 'alaihissalam

Nabi Zakaria adalah pamannya Maryam (ibunya Nabi Isa 'alaihissalam). Kisahnya, Nabi Zakaria hingga diusia lanjut belum punya keturunan. Dan istrinya disebut mandul. Sepasang suami istri ini yaitu Nabi Zakaria dan istrinya adalah teladan dalam kesetiaan. Meski belum dikarunia keturunan hingga usia lanjut mereka tidak berpisah juga tidaklah Nabi Zakaria menikahi wanita lain. Hingga suatu hari Nabi Zakaria berdoa di mihrabnya Maryam meminta keturunan. Dan berkat keberkahan mihrabnya Maryam, doa Nabi Zakaria diijabah saat beliau berdiri shalat. Malaikat menyampaikan kabar akan lahirnya Nabi Yahya dari rahim istrinya. Dan berikut ayat yang menyebutkan keberadaan istri Nabi Zakaria. 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَإِنِّي خِفۡتُ ٱلۡمَوَٰلِيَ مِن وَرَآءِي وَكَانَتِ ٱمۡرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبۡ لِي مِن لَّدُنكَ وَلِيًّا

"Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu," (QS. Maryam 19: Ayat 5)

10. Ratu Balqis 

Satu-satunya raja perempuan yang disebutkan dalam Alquran adalah ratu Balqis. Ia dari negeri Saba'. Dia dan kaumnya menyembah matahari. Penyebutan ratu Balqis dalam Quran surah An Naml, dengan tidak menyebutkan namanya langsung. 

Ratu Balqis contoh wanita yang mudah menerima kebenaran setelah melihat bukti yang nyata. Diakhir acara setelah bertemu dengan Nabi Sulaiman 'alaihissalam, ratu Balqis menyatakan keimanannya kepada rabbul'âlamîn -Allah subhânahu wa ta'ala-. 

Berikut salah satu ayat Alquran yang menyebutkan ratu Balqis ketika ia berdialog dengan para pejabatnya. 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

قَالَتۡ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمَلَؤُاْ إِنِّيٓ أُلۡقِيَ إِلَيَّ كِتَٰبٞ كَرِيمٌ

"Dia (Balqis) berkata, "Wahai para pembesar! Sesungguhnya telah disampaikan kepadaku sebuah surat yang mulia."" (QS. An-Naml 27: Ayat 29)

11. Ibunya Nabi Musa 'alaihissalam

Ibunya Nabi Musa mengandung Nabi Musa dimasa pemerintahan Firaun yang kejam. Ia membunuh hidup-hidup bayi laki-laki melalui tangan tentaranya. Dan untuk menyelamatkan bayi Nabi Musa, ibunya punya ide dengan ilham dari Allah subhânahu wa ta'ala untuk menghayutkan Nabi Musa ke sungai nil. Berikut ayat yang menceritakan hal itu sekaligus ayat yang menyebutkan keberadaan ibu Nabi Musa 'alaihissalam dalam Alquran.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَأَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰٓ أُمِّ مُوسَىٰٓ أَنۡ أَرۡضِعِيهِ ۖ فَإِذَا خِفۡتِ عَلَيۡهِ فَأَلۡقِيهِ فِي ٱلۡيَمِّ وَلَا تَخَافِي وَلَا تَحۡزَنِيٓ ۖ إِنَّا رَآدُّوهُ إِلَيۡكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ

"Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, "Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang Rasul."" (QS. Al-Qasas 28: Ayat 7)

12. Saudara perempuan Nabi Musa 

Nabi Harun adalah saudara kandung Nabi Musa. Nah mereka juga memiliki saudara kandung perempuan. Nah penyebutan saudara perempuan Nabi Musa ini diterangkan di ayat berikut ini;

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَقَالَتۡ لِأُخۡتِهِۦ قُصِّيهِ ۖ فَبَصُرَتۡ بِهِۦ عَن جُنُبٍ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُونَ

"Dan dia (ibunya Musa) berkata kepada saudara perempuan Musa, "Ikutilah dia (Musa)." Maka kelihatan olehnya (Musa) dari jauh, sedang mereka tidak menyadarinya,"(QS. Al-Qasas 28: Ayat 11)

13. Dua Anaknya Syekh Madyan

Syekh Madyan ini dalam tafsir Ibnu Katsir, disebutkan ada yang berpendapat itu adalah Nabi Syuaib. Ada juga yang berpendapat itu keponakan Nabi Syuaib, dan pendapat berikutnya Syeikh Madyan itu adalah orang Shalih di wilayah Madyan. 

Karena ada beda pendapat maka penulis memilih untuk tetap menyebutnya dengan Syeikh Madyan sebagaimana dalam terjemah Alquran. 

Penyebutan dua puteri Syeikh Madyan dalam Alquran adalah ketika Allah subhânahu wa ta'ala menceritakan kisah mereka yang antri memberi minum ternak mereka. Inilah jalan bagi Nabi Musa 'alaihissalam bertemu dengan jodohnya. Setelah menolong dua perempuan itu dalam memberikan minum ternaknya, Nabi Musa diundang untuk menghadap Syekh Madyan. Dan dialog demi dialog, jadi deh Syekh Madyan itu menawarkan kepada Nabi Musa untuk menikahi salah satu puterinya.

Dua puteri Syeikh Madyan ini contoh anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. Berikut salah satu ayat yang menyebutkan keberadaan dua puteri Syeikh Madyan tersebut.

Allah Subhanahu wa taala berfirman:

فَجَآءَتۡهُ إِحۡدَىٰهُمَا تَمۡشِي عَلَى ٱسۡتِحۡيَآءٍ قَالَتۡ إِنَّ أَبِي يَدۡعُوكَ لِيَجۡزِيَكَ أَجۡرَ مَا سَقَيۡتَ لَنَا ۚ فَلَمَّا جَآءَهُۥ وَقَصَّ عَلَيۡهِ ٱلۡقَصَصَ قَالَ لَا تَخَفۡ ۖ نَجَوۡتَ مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

"Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua perempuan itu berjalan dengan malu-malu, dia berkata, "Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk memberi balasan sebagai imbalan atas (kebaikanmu memberi minum ternak) kami." Ketika (Musa) mendatangi ayah wanita itu (Syeikh Madyan) dan dia (Syeikh Madyan) menceritakan kepadanya kisah (mengenai dirinya), dia berkata, "Janganlah engkau takut! Engkau telah selamat dari orang-orang yang zalim itu."" (QS. Al-Qasas 28: Ayat 25)

Bersambung...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah