يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Kamis, 16 Februari 2012

REVIEW OPEN AND DISTANCE LEARNING


PENGANTAR

Identitas buku yang kami review adalah sebagai berikut:
Judul Asli                      : Open And Distance Learning, Trends, Policy And
                                      Strategy Consideration
Judul Terjemah             : Pembelajaran Terbuka dan Jarak Jauh, Tren, Politik
                                       Dan Pertimbangan Strategi
Pengarang                    :  Tim Unesco
Penerbit                        : Division of Higher Education , UNESCO 2002
Jumlah hal                    : 96 halaman
Jumlah bab                   : 7 bab
            Keseluruhan bab dalam buku tersebut penting dan berguna, akan tetapi disini kami hanya meriview 1 bab dari 7 bab yang ada. Yaitu bab ke 3 dengan judul bab “The Concept of Open and Distance Learning” atau “Konsep Pembelajaran Terbuka dan Jarak Jauh”.
            Dalam bab 3 ini ada tiga topic pembahasan, pertama, pendahuluan yang berisi tentang gambaran umum pembelajaran jarak jauh, dasar pemikiran munculnya pembelajaran jarak jauh, perbedaannya dengan pembelajaran konvensional dan evolusi sejarah pendidikan jarak jauh. Kedua, komponen-komponen system pembelajaran jarak jauh. Pada topic ini disebutkan ada 8 komponen pembelajaran jarak jauh yang akan dijelaskan dalam review ini.
Ketiga, tentang kontribusi utama pembelajaran terbuka dan jarak jauh. Dalam topic ketiga ini, disebutkan 6 sub topic yang merupakan kontribusi pembelajaran terbuka dan jarak jauh itu sendiri. Enam urgensi itu adalah pada pendidikan umum, pendidikan guru, pendidikan teknis dan keahlian, pendidikan non formal, perguruan tinggi dan peran pembelajaran terbuka dan jarak jauh dalam inovasi pendidikan.
            Masing-masing topic dan sub topic dalam buku ini memiliki kegunaan bagi pembaca. Karena dengan adanya topik dan sub topic tersebut, pembaca jadi mengetahui bagaimana konsep dan manfaat dari pembelajaran terbuka dan jarak jauh. Lantas apa dan bagaimana jika pembaca ingin mendirikan pembelajaran terbuka dan jarak jauh, akan lumayan tergambar setelah membaca penjelasannya pada topic pendahuluan dan komponen-komponen pembelajaran terbuka dan jarak jauh. Selain itu, sejarah pembelajaran terbuka dan jarak jauh juga dijelaskan dalam topic yang pertama ini, sehingga pengetahuan pembaca tentang teknologi apa yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh semakin lengkap.
            Dalam perkembangan dunia yang serba teknologi ini, konsep pembelajaran terbuka dan jarak jauh bisa menjadi pilihan model pendidikan Islam dalam mengatasi ketertinggalan pendidikan Islam dan pertimbangan keluasan jangkauan objek pembelajaran. Dari segi efisiensi waktu dan peserta didik maka pembelajaran terbuka dan jarak jauh bisa diterapkan dalam pendidikan Islam. Misal dalam mendistribusikan ajaran-ajaran Islam, dengan model pembelajaran terbuka dan jarak jauh ini, aktivitas dakwah dan pendidikan bisa dijangkau banyak kalangan. Adapun dari sisi efektivitas tersampaikanya materi ke peserta didik, mungkin hal ini yang perlu dikaji lebih lanjut. Selain factor SDM pendidikan Islam sudah mumpuni belum dengan teknologi.
            Namun yang pasti lembaga pendidikan Islam tidak boleh ketinggalan. Pendidikan Islam harus selalu mengikuti tren pendidikan yang berkembang namun tetap dalam koridor Islam. Mengembangkan strategi itulah yang perlu dilakukuan dan diupayakan.

REVIEW BAB III
KONSEP PEMBELAJARAN
TERBUKA DAN JARAK JAUH

Pendahuluan
Istilah pembelajaran terbuka dan jarak jauh adalah istilah yang sudah familiar atau umum dan telah digunakan setiap hari di banyak tempat di dunia (meskipun tidak semua daerah). Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh John Daniel (Assistant Director-General for Education) dalam kata pengantar buku ini. Istilah pembelajaran jarak jauh digunakan sebagai sinonim untuk istilah pendidikan jarak jauh yang lebih lengkap dan tepat.
Dasar pemikiran adanya pendidikan jarak jauh adalah untuk memberi peluang bagi pelajar untuk belajar tanpa memperhatikan kondisi geografi, social ekonomi, atau unsur lainnya. Adapun penggunaan istilah terbuka dimaksudkan untuk menggambarkan sarana kunci dari teori dan praktek pendidikan jarak jauh.
Proses pengajaran dalam pendidikan jarak jauh ini dilakukan oleh beberapa orang yang dipisahkan oleh jarak dan atau waktu, sehingga keseluruhan proses komunikasi antara guru dan siswa adalah melalui media buatan, seperti media elektronik dan cetak (teknologi)
Adapun perbedaan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran jarak jauh dapat dijabarkan dalam tabel berikut: dalam pembelajaran konvensional menggunakan kelas, komunikasi dengan lisan, terbatas pada ruang atau kelas, pembelajaran variatif dengan tatap muka. Adapun pembelajaran jarak jauh tidak membutuhkan kelas, komunikasi dengan teknologi, bersifat terbuka dan jangkauan mendunia, belajar dimana saja dan menggunakan teknologi.
Dasar sifat terbuka dari pendidikan jarak jauh adalah karena di perantai oleh teknologi elektronik dan cetak. Dan juga ditunjukkan dengan adanya struktur organisasi yang fleksibel, pengiriman dan pola komunikasi, serta penggunaan berbagai teknologi dalam mendukung pembelajarannya.
Adapun sejarah evolusi pendidikan jarak jauh memiliki 4 tahap utama, yang masing-masing memiliki bentuk komunikasi yang berbeda. Pertama, system korespondensi dimulai pada akhir abad 19, interaksi dalam metode korespondensi ini adalah melalui surat, tulisan atau dokumen cetak yang dikirim melalui kantor pos.
Kedua, televisi pendidikan dan system radio. Teknologi komunikasi yang digunakan medan bumi, satelit, televisi dan radio. Ketiga, System multimedia meliputi teks, audio, video, dengan bahan dasar computer.
Keempat, system berbasis internet. Materi-materi (teks, audio, video) dalam bentuk elektronik dikirim ke individu melalui computer, bersamaan dengan akses untuk database dan perpustakaan elektronik, dan alat lain yang memungkinkan interaksi bagi guru dengan murid, murid dengan murid.
            Adapun metode pengajaran jarak jauh mulai dari desain latihan, intruksi dan evaluasinya dan mungkin guru juga memiliki beberapa traning khusus. Kebanyakan bentuk desain proses pembelajaran jarak jauh adalah model “karangan-penerbitan naskah”. Setiap latihan ada buku pedoman yang disiapkan oleh seorang penulis pelatihan/kursus. Apabila internet tersedia maka buku pedoman bisa diakses lewat internet dari pada dalam bentuk hard copy/cetak.
            Lebih lanjut dijelaskan bahwa jumlah guru dalam lembaga konvensional meningkat yang diminta untuk mengajar pada pendidikan jarak jauh sebagai tugas tambahan selain tugas normal mereka. Adanya model pembelajaran jarak jauh ini telah melahirkan pendidikan online yang satu sisi dimanfaatkan untuk meraih keuntungan bagi korporasi tertentu.
            Adapun perspektif pendidikan jarak jauh yang dipilih dalam makalah ini adalah satu pilihan elektik dimana semua pengorganisasiannya dengan elemen pengajaran jarak jauh yang signifikan disertakan.

Komponen-komponen system pembelajaran jarak jauh
Pertama, misi. Misi dari system pembejaran jarak jauh menetapkan perannya dalam kontek kebijakan nasional Misi ini diarahkan untuk tujuan khusus,  kelompok sasaran, sector atau level pendidikan, dan didorong oleh nilai-nilai serta filosofi pendidikan tertentu.
            Kedua, kurikulum dan program. komponen ini akan menentukan profil dari system atau lembaga. Program dan kurikulum harus berhubungan pada misi dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Ketiga, Strategi dan teknik mengajar. Strategi dan teknik mengajar dalam pembelajaran jarak jauh tergantung pada tipe program, kebutuhan, filosofi pendidikan dan nilai yang merupakan bagian dari system.
Keempat, Sumber dan bahan pengajaran. Komponen ini penting dalam seluruh kegiatan pada sistem pembelajaran jarak jauh. Kelengkapan bahan yang dirancang dengan baik dapat merangsang belajar mandiri dan mempengaruhi kualitas dari sistem secara keseluruhan.
Kelima, Komunikasi antara guru dan siswa. Layanan komunikasi dalam pembelajaran jarak jauh memiliki dua tujuan. Pertama, sebagai distribusi informasi. Kedua, sebagai sarana interaksi antara guru dan peserta didik, dan jika mungkin  antar peserta didik.
Keenam, Jasa Pengiriman local. Komponen ini bisa berupa surat, telephone, atau email. Komponen ini sepenuhnya diatur dalam bentuk tatap muka, atau kombinasi dengan komunikasi jarak jauh (Teleconference dll).
Ketujuh, Sub system siswa dan staf manejemen. Dari prespektif manajemen administrasi sub sistem siswa dan staf manajemen meliputi: penerimaan, alokasi kursus atau matapelajaran, layanan siswa, pengaturan jadwal belajar, prosedur mengajar, tugas, penilaian, monitoring data hilang, penyelesaian, dan ujian. Managemen dan administrasi yang efektif meliputi design yang bagus, system administrasi yang efisien dan rutin, system perencanaan dan monitor, anggaran dan system penghitungan dll.
Kedelapan, evalusi. Komponen ini penting karena kesuksesan pendidikan jarak jauh tergantung pada efektivitas dan efisiensi monitoring dan system evaluasi.

Kontribusi Utama Pembelajaran Terbuka Dan Jarak Jauh
Pada topik ini, terdapat 6 sub topic yang merupakan kontribusi pembelajaran terbuka dan jarak jauh. Yaitu kontribusi pada pendidikan umum, pendidikan guru, pendidikan teknis dan kejuruan, pendidikan non formal, pendidikan tinggi, serta kontribusi pembelajaran jarak jauh dalam inovasi pendidikan. Adapun penjelasan masing-masing adalah sebagai berikut:
Pertama, Pendidikan Umum. Pendidikan jarak jauh digunakan di tingkat pendidikan dasar dan menengah baik berupa program di sekolah dan luar  program sekolah. Di sekolah Program pendidikan jarak jauh digunakan untuk mendukung pengajaran di sekolah ketika bahan-bahan belajar kurang, ketika guru tidak memiliki kualifikasi formal, atau untuk mendukung mata pelajaran dimana jumlah murid terlalu kecil untuk dilaksanakan pengajaran secara konvensional.  Variasi pendekatan yang digunakan adalah termasuk Instruksi Radio Interaktif (IRI), radio sekolah, televisi pendidikan melalui jaringan terestrial dan satelit, skema multimedia dikirim melalui satelit, dan Web berbasis pengiriman skema multimedia.
Pendidikan jarak jauh digunakan di luar-program sekolah baik di tingkat primer dan sekunder untuk mendidik anak usia sekolah dan remaja yang tidak dapat menghadiri sekolah biasa, termasuk mereka yang cacat, menderita penyakit jangka panjang, atau tinggal di daerah terpencil atau tinggal di luar negara mereka sendiri. Program-program ini umumnya menggunakan metode korespondensi yang digabung dengan kontak radio. Selain focus pada individu yang terisolasi, program luar sekolah juga diarahkan pada kelompok nomaden dan kelompok yang berpindah-pindah. Juga diarahkan pada remaja dan dewasa yang keluar /berhenti dalam sekolah formal mereka, dan pendidikan jarak jauh bisa menjadi peluang yang nyaman bagi tahap kehidupan mereka selanjutnya.
Kedua, Pendidikan Guru. pendidikan jarak jauh secara ekstensif telah digunakan untuk menyediakan layanan pra-persiapan guru, peningkatan kualifikasi akademik, dan layanan pengembangan profesional dalam mata pelajaran tertentu, daerah konten dan metode instruksional. Pembelajaran jarak jauh inisiatif di beberapa negara seperti Burkina Faso, Chili, Cina, India, Mongolia, Nigeria, dan Afrika Selatan digunakan untuk menyiapkan guru baru atau meningkatkan keterampilan dari tenaga pengajar yang ada.
Pendidikan jarak jauh juga memainkan peran yang penting selama dekade ini dalam membantu mengatasi kekurangan pertumbuhan guru, administrator pendidikan dan profesional pendidikan lainnya yang berpengalaman baik di negara berkembang maupun maju. Negara-negara maju menggunakan internet sebagai sarana utama atau tambahan dengan menyediakan kedua layanan pra-dan dalam layanan pendidikan guru. Adanya pertumbuhan yang semakin tinggi berbasis Web akan membawa pengembangan sumber daya kualitas profesional untuk pendidik global.
Web menyediakan sumber daya instruksional dan informasi yang sangat kaya bagi guru. Layanan praktek online memungkinkan bagi guru sekarang untuk meminta bantuan dari guru lain, baik local, nasional, atau global dalam menyelesaikan masalah kelas mereka, diskusi rencana pembelajaran dan materi, interaksi dengan para ahli dilapangan, dan merancang pengembangan proyek kurikulum kolaborasi.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan jarak jauh juga memainkan aturan umum dalam meningkatkan pengetahuan dan skill pendidik guru baik pada pendidikan tinggi dan agen pendidikan. Sumber daya berbasis web dan tutorial membantu pengajaran di fakultas dan guru dalam meningkatkan pengetahuan dan skill mereka tanpa harus meninggalkan ruang tugas mereka.
Adapun di negara-negara dengan akses terbatas kepada teknologi, radio, televisi infrastruktur, maka mereka mencetak bahan dasar yang digunakan untuk mengatasi kebutuhan pendidikan guru. India, misalnya, menggunakan bahan berbasis cetak, audio dan kaset video, ditambah dengan opsional tatap muka tutorial di pusat studi lokal, untuk memberikan perkembangan program sertifikasi komprehensif untuk guru. Mongolia menggunakan bahan radio dan berbasis cetak sebagai bagian dari strategi untuk membantu guru utama mentransformasikan proses belajar-mengajar. Afrika Selatan menggunakan radio interaktif untuk mendukung guru bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.
Akhirnya, pendidikan jarak jauh dan alat-alat baru untuk belajar dapat berfungsi sebagai katalis untuk perubahan sistemik dari sistem pendidikan yang mencerminkan pengetahuan terkini tentang belajar dan membantu sistem pendidikan lebih responsif terhadap kebutuhan local, nasional serta tren global.
Ketiga, dibidang pendidikan teknis dan kejuruan. Adapun peran pembelajaran terbuka dan jarak jauh di bidang pendidikan teknis dan kejuruan memiliki dua fungsi utama: pertama untuk merespon secara efektif terhadap permintaan orang dewasa yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pelatihan dalam pendidikan konvensional karena kurangnya fleksibilitas dalam waktu dan lokasi sekolah. Kedua untuk memberikan kesempatan bagi pemberdayaan mereka yang sangat dirugikan oleh ketentuan yang ada seperti pengangguran, orang cacat, perempuan dan etnis minoritas.
Elektronik mendukung program pembelajaran terbuka dan jarak jauh menggunakan World Wide Web yang sekarang secara substansial bekerja di pendidikan teknis, kejuruan dan profesional. Diantara programnya meliputi manajemen, studi bisnis, pelatihan teknisi, pelatihan pertanian, administrasi publik dan pelayanan kesehatan di daerah penting.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa sekolah lanjutan dan pelatihan adalah bentuk pengembangan pembelajaran terbuka dan jarak jauh. Lembaga pendidikan terbuka dan jarak jauh menawarkan kursus dan program2 untuk tujuan ini dan  membangun kemitraan antar perusahaan, badan-badan professional, konsorsium, lembaga pelatihan khusus dan profesi dengan kursus pendidikan berkelanjutan.
Universitas Technolog-ical Nasional di Amerika Serikat menawarkan satu contoh, menyediakan pendidikan berkelanjutan untuk insinyur melalui siaran satelit di sekitar 50 universitas. Profesi medis adalah contoh lain dari suatu profesi yang sering menggunakan pendidikan jarak jauh untuk tujuan pendidikan berkelanjutan. Banyak perusahaan besar juga menyediakan layanan training jarak jauh bagi karyawan mereka. Kapasitas untuk belajar terbuka dan jarak jauh untuk mendukung kampanye skala besar, misalnya di bidang pendidikan HIV / AIDS, adalah signifikan juga dalam konteks melanjutkan pendidikan dan pelatihan.
            Keempat, Pendidikan Non Formal. Dijelaskan dalam buku ini bahwa beberapa Negara telah menerapkan pembelajaran jarak jauh pada pendidikan non formal dengan menggunakan media radio. Negara itu diantaranya adalah Kanada, India, Zambia dan Ghana.
Diantara isu yang disiarkan lewat radio diantaranya adalah masalah kesehatan. Seperti isu KB, HIV/AIDS. Selain itu juga sebagai sarana penyuluhan pertanian. Memang, radio secara khusus memiliki peran yang kuat dalam memainkan pendidikan non-formal. Namun karena investasi di pendidikan non formal tidak sekuat berinvestasi dalam proyek-proyek kurikulum formal maka radio ini tidak dikembangkan.
Dalam buku tersebut juga disebutkan beberapa tokoh yang membuka pendidikan non formal melalui jalur pendidikan jarak jauh. Diantaranya adalah Allama Iqbal di Pakistan, Yashwantrao Chavan Maharashtra di India, dan Universitas proyek penelitian tindakan Namibia.
Dijelaskan bahwa pada dasarnya teknis pelaksanaan dari pendidikan non formal ini mengembangkan bahan-bahan yang diproduksi pusat yang kemudian di didistribusikan disitus untuk didownloud oleh pendidikan non formal lokal. Pendekatan yang paling umum digunakan adalah media cetak kadang-kadang dikombinasikan dengan pengajaran korespondensi, beberapa bentuk siaran atau media rekaman.
Kelima, Pendidikan Tinggi. Kontribusi pendidikan jarak jauh pada perguruan tinggi terasa diakhir abad 19 ketika penggunaan teknologi baru (yaitu sistem rel nasional yang didukung sistem pos nasional) memungkinkan untuk memberikan pendidikan tinggi di luar batas-batas kampus. Tetapi hal ini masih terasa di Negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, Afrika Selatan, dan Rusia. Pada gilirannya negara-negara ini memimpin jalan dalam penggunaan radio untuk mengajar ditingkat universitas, kemudian televisi, dan hari ini lewat Internet.
Pendidikan jarak jauh pada universitas terbuka memiliki kurikulum tersendiri, namun biasanya mirip dengan kurikulum pada tingkat universitas konvensional. Kesamaan struktur kurikulum dapat dilihat sebagai demonstrasi kualitas yang sama dan pengakuan pendidikan jarak jauh pada tingkat universitas.
Keberadaan internet dijelaskan dalam buku ini, telah menarik kalangan akademisi universitas dengan pendidikan jarak jauh. Sehingga dibeberapa Negara maju telah lahir universitas-universitas terbuka dan tranformasi universitas tradisional. Dan hal ini menunjukkan kontribusi penting pendidikan jarak jauh dalam pengembangan system pendidikan pada perguruan tinggi.
Keenam, Peran Pembelajaran Terbuka Dan Jarak Jauh Dalam Inovasi Pendidikan. Pada bagian ini, dijelaskan bahwa pembelajaran terbuka dan jarak jauh berdampak besar pada keseluruhan pemikiran dan latihan di sistem pendidikan. Seperti bagaimana siswa belajar, bagaimana mereka bisa mendapatkan pengajaran terbaik, dan bagaimana sumber daya pendidikan yang lebih efisien diselenggarakan untuk memberikan instruksi yang diperlukan.
 Lebih lanjut diterangkan bahwa pembelajaran terbuka dan jarak jauh berhubungan erat dengan inovasi teknologi informasi dan komunikasi. Missal untuk mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran, ntuk meningkatkan pendekatan yang lebih berpusat pada siswa dan berorientasi konsumen, memimpin dalam perubahan hubungan yang lebih ekstensif antara lembaga pendidikan, organisasi berbasis masyarakat, bisnis dan industri di sisi lain.
Adapun Inovasi dalam mengatur sumber daya telah ditunjukkan oleh pembelajaran terbuka dan jarak jauh. Misalnya efisiensi kerja guru. Pengajaran diselenggarakan sebagai keahlian bukan sistem. Sehingga spesialisasi kerja yang lebih besar dan investasi modal untuk menggantikan aktivitas manusia tertentu. Hal ini menjadikan teknologi lebih efektif dan mengarah pada penurunan biaya sambil meningkatkan akses.
Adapun upaya meningkatkan efisiensi, adalah dengan reformasi kebijakan telekomunikasi, khususnya mengenao pengembangan backbone internet, relaksasi dari monopoli perusahaan telekomunikasi milik publik. Membangun kemitraan internasional dengan perguruan tinggi, lembaga pelatihan, penyedia peralatan, konten produsen dan penerbit, pengembang perangkat lunak, jasa penilaian, bank kredit, dan layanan perpustakaan.
Diterangkan bahwa teknologi informasi memiliki potensi untuk memberikan konten berkualitas lebih tinggi dengan efektifitas biaya. Hal ini bisa membantu mengatasi guru yang ahli dalam belajar daripada konten. Sehingga  pekerjaan guru menjadi lebih efisien dan terorganisir ke dalam sistem integrasi yang lebih baik.
Selanjutnya dijelaskan bahwa pembelajaran jarak jauh memiliki link ideal dengan pembelajatan konvensional, sehingga menjadikan kedua pembelajaran ini menjadi pusat sumber fungsi nasional. Derajat hubungan kedua model pembelajaran ini akan menentukan tingkat inovasi dan kreativitas dalam pendidikan konvensional.
Inovasi berikutnya adalah dalam organisasi, namun bukan berarti mendirikan organisasi baru. Melainkan inovasi dalam menajemen dan sumber daya dana yang signifikan bagi tim manajemen untuk mendapatkan SDM yang berkwalitas. Sehingga hal ini menjanjikan fleksibelitas, serbaguna, dan sistem responsive dengan menggunakan keunggulan komparatif masing-masing institusi di sebuah negara atau wilayah.
Model inovasi berikutnya adalah model Studi Independen. Memberikan kepada pelajar control program belajar mandiri melalui penggunaan teknologi baru. Organisasi semacam itu bisa membuat instruktur di mana saja, untuk siswa di mana saja, dan bisa membuat kursus untuk siswa dimana saja.
Guru dan murid tidak terbatas pada mereka yang berkumpul di satu wilayah, ada juga guru dan murid berkumpul di satu tempat. Siswa belajar dimana saja mereka berada dengan sumber daya intruksional dari mana saja berasal. Siswa tidak membutuhkan untuk mengambil instruksi dari guru yang sama persis dengan yang lain, siswa bisa memiliki akses ke guru dari banyak negara setiap saat dan dalam berbagai kombinasi. Siswa juga bisa memiliki akses universal untuk saran dan bimbingan.
Namun demikian, kerangka kerja organisasi pendidikan yang menggunakan teknologi belum diolah untuk review kebijakan radikal yang sama sebagai infrastruktur telekomunikasi itu sendiri. Hal lainnya yang harus dipertimbangkan dalam pembelajaran terbuka dan jarak jauh ini adalah kebijakan mengenai perdagangan internasional dalam pelayanan pendidikan dan hal-hal terkait seperti akreditasi kelembagaan dan penilaian, sertifikasi pembelajaran, hak kekayaan intelektual, dan struktur insentif (pajak istirahat, subsidi, promosi publik / swasta kolaborasi sektor, dll).

ANALISIS PEREVIEW

            Pada tahun 2001 menteri pendidikan Indonesia mengeluarkan Surat keputusan  tentang Penyelenggaraan Program Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. Tepatnya Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 107/U/2001. Adanya keputusan ini telah membuka peluang baru bagi semua institusi pendidikan baik Islam maupun umum untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan jarak jauh di tanah air. Tentunya hal ini sebuah kemajuan dalam pengembangan institusi pendidikan Islam khususnya.
            Keberadaan dari SMP terbuka dan universitas terbuka di Indonesia adalah bentuk institusi pedidikan terbuka dan jarak jauh di Indonesia. Kedua lembaga ini sudah terasa sejak tahun 1950an. Adapun keberadaan lembaga Islam yang mengembangkan pendidikan terbuka dan jarak jauh ini dalam pandangan pereview masih belum terasa kebaradaannya. Padahal bila kita melihat konsep pendidikan jarak jauh sebagaimana dalam uraian di atas nampak bahwa pendidikan jarak jauh memiliki kelebihan dalam hal efisiensi, efektivitas dan jangkauan peserta didik. Dengan fakta bahwa mayoritas penduduk Indonesia yang muslim dan wilayah yang berpulau-pulau maka sebenarnya pembelajaran terbuka dan jarak jauh bisa diterapkan dan dikembangankan pada lembaga pendidikan Islam.
            Namun, hal yang perlu digaris bawahi oleh lembaga/institusi pendidikan Islam yang menerapkan pendidikan Jarak jauh adalah terkait dengan jaminan kualitas yang ditawarkan oleh lembaga-lembaga pendidikan Islam. Baik itu kualitas terkait bahan ajar, proses pembelajaran, manajemen, serta pelayanan hendaknya juga memenuhi standar mutu. Dengan demikian, dari sudut institusional keberadaan pendidikan terbuka dan jarak jauh memberikan angin kepada lembaga pendidikan Islam untuk mengembangakan jangkauan pendidikan kepada umat dan peningkatan kwalitas personal lembaga pendidikan Islam terhadap teknologi.
            Adapun dari sudut padang instruksional, pendidikan jarak jauh menawarkan beberapa bentuk interaksi melalui media, seperti: korespondensi, radio, dan yang paling mutahir melalui internet. Adapun bentuk pengajaran yang bisa dipilih dalam pendidikan jarak jauh adalah diantaranya: praktik dan latihan (drill and practice), tutorial, permainan (games), simulasi (simulation), penemuan (discovery), dan pemecahan masalah (problem solving).
            Dari beberapa bentuk pengajaran ini nampak bahwa adanya kecocokan bila diterapkan pada pendidikan Islam. Pelajaran ibadah bisa diajarkan melalui praktik dan latihan dan simulasi. Media yang digunakan bisa berupa gambar, rekaman video dan lain-lain yang dikirim ke pembelajar. Bentuk tutorial bisa diterapkan melalui media radio, missal untuk menjelaskn materi tertentu.
Adapun Interaksi berbentuk permainan (games) akan bersifat instruksional apabila pengetahuan dan keterampilan yang terdapat di dalamnya bersifat akademik dan mengandung unsur pelatihan (training) serta adanya tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Dan saat ini banyak beredar permainan komputer (computer games), sehingga seorang guru pendidikan Islam bisa mengembangkan kemampuannya dalam hal mengolah materi dengan game ini.
Adapun bentuk pengajaran penemuan dan pemecahan masalah bisa diterapkan pada bahasan-bahasan Islam yang mencakup permsalahan kehidupan sehari-hari. Missal masalah fiqih muamalah, fiqih kontemporer dan lain sebagainya.
Dengan penjabaran ini maka dapatlah pereview simpulkan bahwa pendidikan terbuka dan jarak jauh dilihat dari sudut intruksional memili variasi metode dan inovasi. Sehingga seorang guru pendidikan Islam dituntut untuk menguasi teknologi dalam mengembangkan bahan ajar. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik demikian pula proses pembelajaran yang baik pula. Oleh karena itu guru pendidikan Islam dituntut untuk meningkatkan kemampuannya dalam membuat desain Instruksional.
Dari hasil analisis dari sudut pandangn institusional maupun instruksional, nampak adanya tantangan dan hambatan penerapan pendidikan jarak jauh dalam pengembangan pendidikan Islam. Kondisi lembaga pendidikan Islam yang masih kurang bermutu menjadi tantangan sekaligus hambatan dalam menciptakan pendidikan jarak jauh yang berkwalitas. Demikian pula dalam pengembangan instruksional pembelajaran, lembaga pendidikan Islam masih membutuhkan sumberdaya manusia yang inovatif, kratif dan menguasi teknologi. Allahua’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah