Sahabat blogger, saya yakin judul di atas sudah sering sahabat dengar. Tapi tidak ada salahnya bila kali ini saya akan menulis bab itu. Hal ini sebagai pengingat bagi saya dan juga pembaca lainnya.
Lisan memang tak bertulang.
Kadang ngloyor githu aja.
Dikira omongan tidak menyakiti orang lain tapi ternyata sebaliknya
Kadang ngomong hal yang tidak berguna
Membicarakan si A si B dan seterusnya
Sampai tidak merasa kalau sudah mengumbar aib orang lain
Inilah lidah yang tak bertulang
Memang lidah tidak bertulang
Tapi ia punya tuan
Nah tuannya inilah yang harus mengerimnya, mengendalikannya, memaksanya berhenti untuk tidak ngomong yang tidak karuan.
Lisan yang sering diumbar, kata kebanyakan orang adalah lisannya wanita.
Memang wanita itu dikenal dengan karakter cerewet.
Ya Alloh ampunilah kami para perempuan yang sudah banyak ngomong
Padahal Nabi Mu telah mengingatkan untuk berkata yang baik atau diam.
Tapi makna pesan Nabi tidak berarti terus wanita hanya diam saja.
Sehingga menimbulkan salah paham.
Tapi berkatalah yang baik baik.
Sadarlah diri, mawas diri.
Disuatu kesempatan Abu Hurairoh menceritakan sesuatu kepada Nabi. Dia berkata, "Wahai Rasulullah sesungguhnya si fulanah suka sholat malam, shoum disiang hari, mengerjakan berbagai kebajikan dan juga sedekah, hanya saja dia suka menganggu tetangganya dengan lisannya". Kemudian Rasulullah Saw bersabda, "Tiada kebaikan padanya, dia termasuk ahli neraka".
Kemudian mereka bertanya lagi, "Sesungguhnya si Fulanah yang lain hanya mengerjakan sholat wajib, dan bersedekah dengan sepotong keju, namun tidak pernah menganggu seorangpun". Rasulullah menjawab, " Dia termasuk ahli surga" (HR. Bukhori).
Allohu robbi..
Begitu gambling hadist Nabi di atas.
Ampuni kami yang sering nglantur dalam berkata.
Yang terkadang tidak menyadari telah membuat orang lain terganggu dan tersakiti.
Jadikan kami bisa menjaga lisan kami, kaki kami, tangan kami dari menyakiti orang lain.
Namun Sahabat blogger..
Jangan kemudian setelah membaca hadist di atas terus mencukupkan dnegan sholat wajib aja dan menjaga lisan saja ya. Itu dua amal yang harus berusaha terus kita lakukan. Dan amal amal kebaikan yang lainnya juga harus kenceng tetap dilakukan. Yang harus diingat kita harus menjaga amal vertical kita kepada Alloh dan juga amal horizontal kita kepada sesame manusia. Jangan menyakiti yang lain baik dengan lisan maupun perbuatan lainnya. Banyak banyak instropeksi diri dan terus memohon kepada Alloh untuk ditunjuki kepada jalan kebaikan dan kebenaran.
Sekian dulu ya sahabat, lain kali kita sambung lagi dengan bahasan yang beda. Semoga tulisan ini menyadarkan saya demikian pula pembca lainnya.
Allohumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni.. aamiin.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dipun Waos Piantun Kathah
-
Kamu, Pasti punya orang tua Ada bapak, ada ibu Senang pastinya kamu, memiliki kedua orang tua Tenang hidup bersama mereka Semua kebutuhan ...
-
Terhitung dari hari ini, Indonesia dipimpin oleh presiden dan wakil presiden baru. Pak Prabowo dan Pak Gibran. Baarakallaahu fiikum. Sebaga...
-
Presiden Jokowi menandatangani PP No 28 Tahun 2024 tentang kesehatan. Pada pasal 103 ayat 1 disebut upaya kesehatan sistem reproduksi anak s...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar