يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Sabtu, 21 Januari 2017

TERUS TERANG



“Bersikaplah apa adanya, kalau memang kesulitan jangan malu bertanya
dan jangan tolak bantuan”

Bisa jadi perasaan tertekan yang kita alami adalah karena kita tidak berterus terang. Jadi bukan karena beban yang terlalu berat bukan pula kemampuan yang tidak memadai. Akan tetapi diamnya dan tidak mau mengatakan yang sebenarnya. Demikian pula bisa jadi karena ketidakmauan kawan kita untuk memberitahu kesalahannya dan meluruskannya.
Berpura-pura bisa itu akan membawa bencana bila ternyata kita tidak bisa. Demikian pula berpura-pura tidak bisa itu juga akan membawa pada kerendahan. Jadi bila kita bisa ya sampaikan bahwa kita mampu. Dan bila tidak bisa ya sampaikan bila tidak bisa dan terimalah jika ada yang menawarkan bantuan atau kita berinisiatif meminta bantuan.
Tapi bagaimana bila kita tidak bisa, tapi dipaksa untuk menerima amanah itu? Hem..untuk yang demikian ini, apabila kita sudah menyampaikan bahwa kita tidak mampu tapi terus dipaksa ya dijalani dulu dengan terus berkoordinasi kepada pihak pemberi amanah. Bila diujungnya tetap ga bisa ya pemberi amanah harus mengerti, bahwa objeknya ini masih perlu “sekolah” lagi. hihi
Perlu kita ketahui, bahwa kerjasama yang tulus itu akan muncul dari keterusterangan dan persahabatan untuk saling membantu. Bukan dari sikap saling mengetes dan saling sikut. Apapun bentuk organisasinya kalau budaya kerjanya seperti itu ya tunggu aja keretakannya. Nah harusnya itu, saling menguatkan kelebihan saudaranya dan memperbaiki kelemahan saudaranya. Kalau meminjam bahasa al Quran itu “ta’aawanuu ‘alal birri wa taqwaa wa laa ta’aawanuu ‘alal istmi wal’udwaan”. Artinya, Alloh memerintahkan kita untuk tolong menolong dalam kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Nah apabila kita bisa saling menerima dan memperbaiki maka inshaAlloh kita akan bergerak bersama menuju kondisi yang lebih baik lagi.
Hem.. akhirnya mari kita bertanya, “sudah seberapa sering kita tidak berterus terang ?” Nikmatilah makan nasi putih tanpa lauk dari pada makan roti plus keju tapi dalam mimpi”. Hihi.. semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca dan juga saya. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah