Perjalanan hidup putri Rasulullah
saw Fatimah Az Zahro mengalami liku-liku. Dari yang awalnya
hidup dalam dekapan, pelukan dan kasih sayang seorang ibu tercinta, akhirnya
harus berubah ketika sang bunda Khodijah di ambil Alloh swt.
Fatimah tentu
sedih, ditinggal oleh ibundanya. Kesedihan seorang anak sekaligus sebagai
putri Nabi saw. Namun dia simpan sedih itu karena dia menyadari bahwa semua
manusia yang ada di dunia ini akan kembali menghadap sang Ilahi Rabbi dan
ibundanya adalah sosok wanita shalihah yang mendapat jaminan surga.
Likuan perjalanan yang harus
Fatimah terima dengan penuh ikhlas demi taat kepada Alloh dan RasulNya, yang Rasul
itu adalah Ayahnya sendiri. Fatimah ikhlas dan bahagia menerima kehadiran ibu-ibu
barunya. Saat Rasulullah saw memutuskan untuk menikah lagi dengan beberapa
janda dan juga seorang gadis yakni Aisyah binti Abu Bakar.
Fatimah bisa menerima kehadiran
para ibu barunya. Fatimah tidak sedih. Fatimah juga bisa menerima kehadiran
saudara-saudara barunya. Fatimah juga tidak sedih. Fatimah bangga memiliki
ibu-ibu baru yang sholehah. Fatimah juga bangga memiliki jaringan kekerabatan
yang luas dari pernikahan Ayahnya.
Fatimah binti Muhammad, sosok
wanita sholehah yang menyandarkan segala urusannya kepada Alloh swt. Meski
harus lelah dan payah demi meraih ridho dan pahala dari Alloh. Fatimah teladan buat para akhwati
muslimah yang ingin menapaki keikhlasan dalam meniti kehidupan demi meraih
derajat tertinggi sebagai hamba yang bertakwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar