يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Rabu, 18 Oktober 2017

MEREKA YANG LAYAK BERBAHAGIA


Setiap hari ada ratusan bahkan mungkin ribuan tulisan baru yang bisa diakses manusia melalui media online. Ada banyak kabar peristiwa yang disajikan. Ada ilmu pengetahuan yang disuguhkan. Berbagai ragam tulisan bisa dinikmati oleh manusia.

Beruntunglah mereka yang telah berbagi informasi dan juga ilmu. Mereka layak berbahagia karena telah membagikan hal yang bermanfaat bagi yang lainnya. Tiada sia sia tiap kata yang diketik apabila itu kebaikan dan bermanfaat bagi lainnya.

Media elektronik juga tidak mau kalah. Televisi setiap hari juga menyuguhkan berbagai acara yang diantaranya mengandung unsur edukasi, relegi, ragam berita dan tayangan bermanfaat lainnya. Beruntunglah mereka yang telah terlibat dalam pembuatan acara tersebut. Keringat yang dikeluarkan telah memberikan kebaikan kepada para pemirsa. Layak mereka untuk berbahagia.

Apabila kita pergi ke pasar, maka kita lihat para penjual yang memperdagangkan berbagai macam kebutuhan dapur. Karena ada penjual sayur maka ibu ibu bisa membuat masakan sesuai dengan menu yang diinginkan. Beruntunglah para penjual ini yang telah memudahkan orang lain untuk memunuhi kebutuhan makan. Mereka layak berbahagia dengan manfaat yang telah diberikan kepada orang lain.

Dalam dunia pendidikan kita mengenal guru, dosen, ustad/h, tentor, yang membagikan ilmunya. Mengenalkan, mengajarkan dan mengamalkan ilmu yang telah dimilikinya. Mereka membentuk diri menjadi pribadi yang layak diteladani oleh murid miridnya. Sungguh betapa beruntungnya mereka, telah memberikan cahaya kepada manusia dengan ilmu yang ditebarkanya. Mereka layak berbahagia atas kemanfataan yang telah diberikan kepada manusia.

Bila kita beralih kepada dunia transportasi, maka kita dapati bapak sopir, masinis, nahkoda kapal, pilot pesawat dan keseluruhan pihak yang terkait telah memudahkan manusia untuk bepergian. Beruntunglah mereka telah membantu manusia. Mereka layak berbahagia dengan jasa kebaikan yang telah diberikannya.

Berposisi apapun anda saat ini. Selama bukan menjadi penjahat ataupun pelaku maksiat maka anda layak untuk berbahagia. Berbahagia dengan amal kebaikan yang telah anda lakukan. Berbahagia dengan kemanfaatan yang telah anda berikan kepada orang lain. Bukankah Rasulullah saw bersabda, sebaik baik manusia adalah yang banyak memberikan manfaat kepada manusia lainnya.

Jadi, bahagia itu sederhana. Dengan mengingat Allah swt dan memberikan manfaat bagi lainnya. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk saya dan juga pembaca. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah