يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Kamis, 08 Februari 2018

MENGAPA MANUSIA KIAN TIDAK MANUSIAWI?

Akhir akhir ini banyak peristiwa meyayat hati. Mengajak manusia berfikir kembali. Akan hakikat diri dan harga diri. Seolah baru kemarin mendengar berita seorang laki laki membuang pacarnya yang sedang hamil ke sungai (www.kompas.com, 29/1/2018),  sudah dikejutkan lagi dengan wafatnya seorang guru yang menjadi korban pemukulan oleh muridnya sendiri (www.jawapos.com, 2/2/2018). Astagfirullah.

Manusia seolah pada kehilangan kendali. Sehingga peristiwa kriminal semakin menjadi. Aksi sadis tidak manusiawi menjadi berita hampir tiap hari. Benarkah manusia saat ini layak mendapatkan predikat lebih buruk dari binatang? Binatang saja tidak tega membunuh anaknya, binatang juga tidak mau berhubungan dengan sejenisnya. Namun itu semua dilakukan manusia. Na'udzubillah.

Ketika agama dijauhkan dari kehidupan. Pelan namun pasti, nafsu dan cinta dunia yang akan berkuasa. Bila ini yang terjadi akan tergerus jiwa kemanusiaan manusia. Dia akan jadi rakus seolah tak bernaluri. Semua orang bisa menjadi lawan demi kepentingan. Demi meraih kesenangan dan kebebasan pribadi.


Butuh Sistem yang Baik
Kemaksiatan terjadi bukan sebatas kealpaan pelaku. Tapi ada pengaruh sistem politik yang mempengaruhi. Sebagai contoh adalah kehamilan diluar nikah yang berujung pada upaya pembunuhan wanita yang dihamili pelaku atau juga tindakan aborsi. Kasus hamil diluar nikah tidak akan terjadi jika negara tegas mengharamkan hubungan badan baik dilakukan suka rela maupun diperkosa sebagai aksi kriminalitas. Sehingga pelakunya wajib dihukum.

Nah sistem yang pro kebaikan ini hanya ada pada sistem Islam. Jadi keliru jika umat Islam ikut-ikutan orang Barat memisahkan agama dari kehidupannya. Di Barat itu kebobrokan tatanan sosial sudah begitu tinggi. Sebagai akibat pemujaan terhadap kebebasan individu dan materialisme. Masak umat Islam mau meniru mereka? Padahal dalam Islam sudah diterangkan jalan menuju kesejahteraan dunia akhirat. Sudah saatnya umat Islam berbenah dan berubah. Kembali ke habitat aslinya. Yaitu hidup dalam sistem kehidupan Islam. Dibawah panji kalimat tauhid dibawah kepemimpinan seorang Khalifah.

Pelajarilah Agama!
Agama adalah nasehat. Begitu Rasulullah SAW menjelaskan. Bila agama dijauhkan dari kehidupan, maka tidak ada lagi nasehat. Jika nasehat agama sudah tidak ada lagi maka dunia menuju masa kiamat. Karena kiamat itu terjadi disaat kemaksiatan merajalela dan manusia tidak lagi ingat sama Tuhannya.

Mempelajari agama dan mengamalkan agama harus dilakukan oleh rakyat, para penguasa dan jajarannya. Karena hanya dengan begitu semuanya tahu hakikat dirinya. Rakyat jadi mengerti perannya, pejabat jadi amanah dan menerapkan peraturan yang diperintahkan Allah SWT. Bersinergi melaksanakan fungsi sebagai khalifah fil ardh. Sehingga fitrah dan naluri manusia berada pada rel nya. Wallahua'lam.

Dipun Waos Piantun Kathah