Kamis, 27 February 2020 Kerajaan Arab Saudi mengumumkan penutupan sementara untuk umroh dan peziarah masjid Madinah. Berita yang diterima tengah hari itu pun mengejutkan jamaah umroh yang dalam perjalanan berangkat. Ada yang harus menunggu beberapa waktu di bandara. Seperti jamaah umroh asal Sumenep yang harus kembali setelah sampai di bandara Juanda.
Akhirnya para calon jamaah umroh yang belum tiba di Arab Saudi hingga siang 27 Februari harus ikhlas kembali ke daerah asal.
Ada pernyataan yang cukup berkesan dari salah satu peserta umrah gagal berangkat saat diwawancarai reporter televisi. Ibu tersebut berkata kurang lebih demikian, "Allah ta'ala menguji hambanya. Sungguh untuk ibadah itu harus sabar. Harus ikhlas".
Sabar, memang bukan hanya saat ditimpa musibah. Untuk bisa beribadah juga butuh kesabaran. Menyiapkan bekal untuk ibadah umrah dan haji seseorang harus menunggu waktu yang tidak singkat. Dan kesabaran mereka teruji kembali ketika waktu yang dinanti sudah tiba, qodho berkata lain. Ibadah umrah harus ditunda dilain waktu.
Saya doakan semoga mereka yang gagal umrah karena kebijakan kerajaan Arab Saudi terkait virus corona ini, diberangkatkan Allah ta'ala pada edisi umrah Ramadhan tahun ini. Aamiin aamiin yaa mujiibassaailiin.
Etiskah Bicara Kerugian Karena Gagal Umroh?
Beredar statement terkait penghentian sementara umrah ini. Semisal ada yang menyebut pihak Arab Saudi lebih dirugikan secara ekonomi dari pada jamaah umrah dengan penghentian sementara umrah ini. Semisal pernyataan itu adalah apa yang disampaikan oleh Jubir Wapres Masduki Baidhawi (www.mereka.com, 29/02/2020)
Memang bukan rahasia lagi, jaman kapitalisme saat ini, menjadikan ibadah semisal umrah dan haji menjadi komoditas ekonomi. Maka tidak anehkan jadinya, ketika ada penundaan umroh langsung dikaitkan dengan kerugian ekonomi. Padahal negara bisa rugi besar dunia akhirat jika tetap membiarkan umroh demi uang kemudian banyak pihak jadi terkena virus corona kemudian sampai meninggal. Karena itu menunjukkan abainya negara dalam menjalankan tanggungjawanya sebagai pelindung keselamatan warganya.
Angan Angan Lain
Situasi seperti saat ini, bagi saya malah membangkitkan angan angan untuk segera menjadi kenyataan. Yaitu bersatunya kembali wilayah kaum muslimin sebagaimana beberapa abad dahulu.
Abad kekhilafahan Islam, dari khulafaurrasidin, khilafah umayyah, khilafah abbasiyah, khilafah ustmaniyah, dimana wilayah Arab Saudi, timur tengah, sebagian afrika, sebagian eropa, dalam satu kepemimpinan khalifah. Sehingga orang dari Turki menuju Makkah untuk umroh tidak perlu paspor dan visa. Karena mereka dalam satu negara khilafah. Seperti orang Indonesia yang tinggal di Trenggalek mau ke masjid isti'lal tidak perlu paspor dan visa.
Bisa kebayang ya, betapa murah dan mudahnya untuk umrah dan haji kalau masa kekhilafahan itu bisa kembali terwujud. Pastinya, rasa persaudaraan sesama Muslim diberbagai wilayah mengental. Bedakan dengan saat ini? Kita dengan umat Islam di Arab, Palestina, dan wilayah lainnya seolah beda. Tersekat negara. Akhirnya, masalah Muslim Suriah adalah masalah mereka. Akhirnya pembantaian umat Islam terjadi diberbagai wilayah. Muslim diwilayah lainnya tidak bisa berbuat apa-apa.
Pantesan, seperti George W Bush, Donald Trump, Yahudi seriously menghadang bangkitnya kesatuan umat Islam dunia. Karena mereka sudah mempelajari sejarah Islam. Mereka sangat takut dengan penerapan syariah Islam. Karena hukum Islam akan menghapus intervensi mereka atas wilayah kaum Muslimin. Dan itu sangat membahayakan bagi investasi mereka selama ini. Berbahaya bagi kelangsungan hidup mereka yang mengangtungkan pada minyak dan sumberdaya alam yang banyak di negeri kaum Muslimin. Mereka juga tidak lagi bisa mendekte ekonomi politik budaya umat Islam. Maka karena itulah mereka membuat makar dengan war on terrorism, war on radicalism yang semuanya diarahkan pada Islam. Padahal tidak ada ajaran Islam untuk berbuat terror. Islam itu rahmatan lil'alamin.
Hem, pembicaraannya jadi melebar. Tapi tidak apa, semoga bermanfaat njeh. Aamiin
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dipun Waos Piantun Kathah
-
Kamu, Pasti punya orang tua Ada bapak, ada ibu Senang pastinya kamu, memiliki kedua orang tua Tenang hidup bersama mereka Semua kebutuhan ...
-
Terhitung dari hari ini, Indonesia dipimpin oleh presiden dan wakil presiden baru. Pak Prabowo dan Pak Gibran. Baarakallaahu fiikum. Sebaga...
-
Presiden Jokowi menandatangani PP No 28 Tahun 2024 tentang kesehatan. Pada pasal 103 ayat 1 disebut upaya kesehatan sistem reproduksi anak s...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar