Ulama membaca dan menulis |
Bukan kisah Aristoteles dan isi bukunya yang akan kita bahas, akan tetapi daya tahan –imunitas- ilmuwan muslim akan ketekunannya dalam membaca.
Tahukah anda, bahwa Muhammad Ibnu Tharkhan atau Al Farabi jika dihitung-hitung menguasai 70 bahasa dunia! Amazing! Dan beliau pernah membaca buku karangan Aristoteles tentang kitab Kejiwaan diulang-ulang hingga 200 kali. MasyaAllah!. Pertanyaannya, pernahkah kita membaca buku sampai diulang sampai diangka itu? Hem, ngak bakal sepertinya ya!. Membaca beberapa halaman saja biasanya sudah jemu, ngantuk dan pengin lekas menutup buku. Ya, payah memang.
Kisah heroic berikutnya, diantara ilmuwan muslim bahkan ada yang membaca buku diulang hingga 700 kali sampai 1000 kali? Wow! Itu bukunya yang tebel atau isinya sulit dipahami atau saking bagusnya isi buku hingga harus berulang kali dibaca? Subhanallah.
Syeikh Sulaiman Ibnu Ibrahim al ‘Alawi menghadiri majelis Imam Bukhari hingga 280 kali untuk mendengarkan, membaca dan dibacakan. Sedangkan al Hafidz Burhanuddin al Halbi membaca shahih Bukhari hingga 60 kali, shahih muslim 20 kali. Hem, bagaimana dengan kita? Sudah berapa buku yang dibaca?
Fakta menunjukkan, memang tidak cukup bagi seseorang untuk berhasil mengikat apa yang dibacanya hanya dalam sekali baca. Terlebih bacaan ilmiah. Buku pelajaran. Untuk hafal hingga paham harus diulang banyak kali. Betul begitu?
Jadi, semangatlah kita untuk membaca. Bukankah tugas manusia itu salah satunya membaca? Iqra! Demikian ayat pertama turun. Dengan membaca, selain ilmu yang didapat pastinya otak akan makin tajam dan tidak mudah lelah untuk diajak berfikir. InshaAllah. Wallahua’lam bis showwab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar