يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Rabu, 17 Juni 2020

LAMPU ITU BERNAMA AL QURAN

Ramadhan telah berlalu. Dan kini bulan syawal pun akan segera pergi. Nah, selepas Ramadhan, masihkah tilawah al Quran? Kalau tidak lanjut membaca al Quran rugi banget loh.

Harus kita ketahui bahwa seterang apapun lampu neon, ia hanya bisa menghilangkan kegelapan malam. Ia tidak mampu menerangi hati manusia. Adapun al Quran ia bisa menerangi manusia baik hati maupun jalan hidupnya. Al Quran dicintai oleh orang muslim demikian pula orang non muslim.

Kita ingat kisah Abu lahab dan Abu Jahal yang keduanya bersepakat untuk menjauhkan kaum Quraisy dari al Quran. Namun kenyataannya malah kedua orang inilah yang melanggar janji mereka sendiri.

Disuatu malam dalam keheningan dua orang ini secara sembunyi-sembunyi mencuri dengar bacaan al Quran dari rumah Rasulullah SAW. Atas kuasa Allah, meski berangkat dari arah yang berbeda keduanya dipertemukan oleh Allah SWT. Akhirnya merekapun mengakui bahwa Al Quran bisa membuat kangen setiap orang yang pernah mendengarnya.

Nah, bagaimana dengan kita? Selepas Ramadhan lanjutkan tilawah al Quranya ya.

Ngomong-ngomong orang sakit gigipun bila mendengarkan bacaan al Quran tidak marah loh! Beda kalo mendengar lagu pop, dangdut, apalagi rock, pasti mereka marah-marah.  Sakit gigi gthu.

Mari-mari kita membudayakan membaca al Quran. Selanjutnya memahami isinya dan mengamalkannya.

Dalam sebuah hadith dijelaskan bahwa orang Islam yang tidak hafal satu ayatpun dari  al Quran laksana rumah kosong yang mau roboh. Apa itu artinya? Artinya, bila seorang muslim tidak pernah membaca dan tidak hafal sama sekali ayat-ayat al Quran gampang sekali ia dimasuki oleh jin, syetan dan sejenisnya. Nah makanya kemudian sering ada berita orang yang kerasukan jin . Hi..takut ah!

Maknanya  juga bisa begini.  al Quran itukan sebagai  perisai, petunjuk hidup, sehingga bila ada seorang muslim yang tidak pernah membaca al Quran dan tidak hafal satupun ayat al Quran maka ia mudah sekali terjebak dalam maksiat karena tidak tahu petunjuk yang diterangkan dalam al Quran. Akhirnya perbuatannya ngawur hanya dilandaskan pada pendapatnya pribadi tanpa menimbang dari al Quran dan as Sunnah. Wah kacaukan?

Mumpung Allah SWT masih memberi waktu hidup buat kita, mari gunakan untuk membaca, memahami, mengamalkan al Quran. Mendawamkan alias merutinkan membaca al Quran selepas Ramadhan. Tidak akan pernah rugi orang yang membaca apalagi menghafal al Quran. Malah dengan Al Quran akal jadi cerdas dan hati tenang. Wallahua’lam bis showaab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah