Genosida, istilah yang digagas oleh Raphael Lemkin -pengacara berketurunan Polandia Yahudi- pada tahun 1944, hingga sekarang peristiwanya terus terjadi.
Sejak milenium pertama sebelum Masehi hingga tahun 2004, setidaknya ada 14 genosida yang telah terjadi. Diantaranya, pembantaian bangsa Kanaan, bangsa Helvetia, bangsa Indian, bangsa Aborigin, bangsa Armenia, Yahudi, suku bangsa Bosnia, bangsa Kurdi dan lain-lain.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Genosida
Sebagaimana definisi genosida yaitu pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap suku bangsa atau sekelompok suku bangsa dengan maksud memusnahkan atau membuat musnah bangsa tersebut, itulah yang telah dialami muslim Uighur dan Rohingya. Dan yang sedang dalam bayang-bayang genosida adalah muslim India.
Genosida atas Uighur bisa dibaca disini, https://www.bbc.com/indonesia/dunia-59598129.amp
Dan genosida atas muslim Rohingya bisa dibaca disini
https://amp.kompas.com/global/read/2020/09/17/171535770/tentara-myanmar-buka-bukaan-soal-genosida-rohingya-tembak-semua-dan.
Nafsu untuk genosida atas muslim India sebagaimana diinformasikan dilaman https://international.sindonews.com/newsread/660805/40/inilah-giri-biksu-hindu-yang-serukan-genosida-muslim-india-1642536082,
bahwa Biksu Yati Narsinghanand Giri menyerukan genosida atas umat Islam India. Ia mengorganisir konferensi 3 hari yang disebut Dharam Sansad -Parlemen Agama-.
Salah satu statement seruan dalam konferensi tersebut, 'Jika 100 dari kita siap membunuh 2 juta dari mereka, maka kita akan menang dan menjadikan India sebagai negara Hindu" Kata Pooja Shakun Pandey -pemimpin nasionalis Hindu- yang disambut tepuk tangan oleh hadirin.
Taring Umat Islam Dimana?
Pembantaian atas umat Islam menunjukkan ketakberdayaannya atas bangsa lain. Umat Islam di wilayah yang ia tempati tidak memiliki power. Tidak memiliki junnah -pelindung-.
Adapun muslim di luar wilayah muslim yang digenoside juga tumpul taring membela. Menurunkan angkatan bersenjata menjadi perkara haram dilakukan. Karena dalih nasionalisme wilayah, politik luar negeri, terikat peraturan PBB, dan lain-lain.
Terjadilah seperti apa yang kita saksikan, dengarkan, dan baca. Muslim Rohingya diusir dari tanah kelahirannya dan ditolak dinegara lainnya. Ikatan iman / aqidah, ukhuwah islamiah itu konsep ketika bertemu fakta beda bangsa. Inilah salah satu bahaya nasionalisme yang tidak disadari.
Muslim Uighur harus merasakan kamp yang kabarnya kamp pendidikan. Ntah pendidikan apa, jika kemudian wilayah itu lengang seperti makam. Beragam video beredar beranekaragam informasi.
Kini, sebelum muslim India mengalami hal yang serupa dengan saudaranya di Rohingya dan Uighur, mari tunjukkan taring kalian umat Islam!
Belalah Saudara Kita Seiman
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu, dengan lisannya, dan jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman" (HR. Muslim)
Seruan genosida adalah kemungkaran. Maka siapapun kita yang mendengar berita itu, selemah-lemah nya iman, ia akan mengingkari atau menentang atau menolak atau mengecam seruan genosida tersebut.
Jika hati kita tidak tergerak sama sekali - tidak merasa iba pada mereka, tidak merasa kasihan, ikut mengkhatirkan nyawa mereka, sedih atau perasaan empati lainya- maka dimana iman itu?. Iman adalah pengikat muslim satu dengan lainnya.
Rasulullah SAW bersabda, "Orang mukmin dengan mukmin yang lain bagaikan satu bangunan, satu bagian dengan yang lain saling mengokohkan" (HR. Bukhari dan Muslim)
Adapun yang mampu dengan lisannya, maka katakan pembelaan kita atas muslim India. Sebarkan opini atas kejahatan yang direncanakan oleh umat Hindu India atas umat Islam. Sehingga banyak umat Islam tahu dan takutlah mereka dengan rencananya.
Adapun jika, kita punya tangan yaitu kekuasaan maka ada kekuatan besar untuk menghentikan rencana tersebut. Kekuasaan yang Allah SWT berikan adalah untuk melindungi umat Islam dan umat yang mau tunduk dengan syariat Islam. Jangan sia siakan kesempatan menabung hujah dihadapan peradilan Allah SWT atas pertanyaan 'untuk apa anda gunakan kekuasaan yang Allah SWT berikan?'
Belajar dari Khalifah Mu'tashim Billah
Saat seorang budak muslimah di kota Ammuriah diganggu oleh orang Romawi. Kainnya diikatkan ke paku sehingga ketika berdiri terlihat auratnya. Sang Khalifah Mu'tashim menyambut permintaan tolong muslimah tersebut dengan mengirimkan tentara yang panjangnya dari ibu kota kekhilafahan di Baghdad hingga kota Ammuriyah. Dan pasukan ini ia pimpin sendiri, masyaAllah.
Dan kini, suara umat Islam yang minta tolong ada di berbagai penjuru. Dimana Mu'tashim abad ini?
Khatimah
Perisai umat Islam adalah sang Khalifah. Jika Khalifah itu sekarang tidak ada, apa yang seharusnya dilakukan umat Islam?
Angkatlah Khalifah dan terwujudlah apa yang disabdakan NabiNya, akan tegaknya kembali khilafah 'ala minhajin nubuwwah. Wallahua'lam bis showwab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar