Mahasiswa dan sejumlah aliansi buruh menyampaikan 4 tuntutan utama, yaitu; pertama meminta pemerintah mencabut Omnibus Law RUU Cipta Kerja beserta turunannya. Kedua, menghentikan pembahasan revisi UU dan pembentukan peraturan perundang-undangan. Ketiga, hentikan aksi represif aparat dan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat. Keempat, menuntut pemerintah menurunkan harga BBM, tarif dasar listrik, LPG, dan sembako (https://m.liputan6.com/news/read/4968035/4-fakta-terkait-aksi-buruh-dan-mahasiswa-hari-ini-minggu-21-mei-2022).
Bukan Masalah Indonesia Saja
Empat tuntutan di atas bila dikerucutkan bahwa rakyat menginginkan kesejahteraan dan keadilan. Dari berbagai kebijakan yang diproduksi fakta lapangan belum 100% merealisasikan hal itu. Produk kebijakan malah pro pemodal, investor, penguasa, dan mencekik kantong rakyat.
Sesungguhnya kondisi yang dituntut rakyat itu adalah pil pahit yang memang harus ditelan rakyat. Karena sudah konsekuensi dari penerapan demokrasi kapitalisme adalah seperti itu.
Bukan hanya di Indonesia persoalan ketidaksejahteraan ini. Ada 600 juta orang yang mengalami kemiskinan absolut yang tersebar di 36 negara sub Afrika Sahara, Asia Timur, Pasifik, Negara Arab dan Asia Selatan. (Al Waie, Mei 2022).
Perjuangan buruh dan rakyat untuk meraih sejahtera adalah persoalan global. Tentu solusinya tidak cukup diambil dengan melihat konteks Indonesia. Tidak boleh amnesia, ada globalisasi, ada organisasi dunia yang bermain dalam menentukan gerak ekonomi dan politik dunia. Sebagai contoh, bukankah persoalan migor dikaitkan dengan harga CPO dunia?
Inilah sistem global, yang rakyat kecil, tidak sampai kesitu jangkauan berfikirnya. Jika kalangan akademis intelektual tidak menyadari akan arus global untuk mencekram dunia dengan cakar demokrasi kapitalisme, berarti terayu juga dengan kenikmatan semu sajian sistem demokrasi kapitalisme.
Sistem Pengganti Kapitalisme
Manusia dicipta tidak untuk dibuang/ditelantarkan oleh pencipta. Sama, ketika manusia memproduksi sesuatu pasti juga tidak untuk dibuang/ditelantarkan. Pasti ada seperangkat aturan untuk menjaga produk itu agar tidak rusak. Makanya apabila kita beli barang akan ada buku panduan pemakaian produk. Bahkan ada pemandu yang disiapkan pabrik/toko. Bukankah betul begitu?
Sama, manusia dicipta juga diberi buku panduan oleh sang pencipta dalam mengarungi hidup. Al Khaliq juga mengutus utusan bagi manusia. Buku panduan itu adalah Al Qur'an. Dan utusan itu adalah Rasulullah SAW.
Jadi, sistem kehidupan itu ada dalam Al Qur'an dan hadist Nabi SAW. Makanya Nabi SAW bersabda, " Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang pada keduanya. Yaitu Kitabullah dan Sunnah RasulNya" (HR. Malik, Hakim, Baihaqi)
Sistem dari Al Khaliq inilah yang harus diterapkan manusia. Jika ambil dari yang lain, jangan tanya kenapa terjadi kerusakan. Ketika motor Honda di service dan di ganti orderdilnya bukan merk Honda, digunakan tidak mengikuti buku petunjuk Honda, tentu kita sudah tahu jawabannya ketika terjadi kerusakan. Demikian pula dengan manusia dan alam ini. Jika tidak mengikuti ketentuan Al Khaliq jangan tanya kenapa terjadi kefasadan dimana-mana. Allah SWT berfirman;
ظَهَرَ الْفَسَا دُ فِى الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّا سِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rum 30: Ayat 41)
Khatimah
Mari kembali kepada Islam. Mari mempelajari Islam. Agar pemahaman kita bisa kaffah sebagaimana yang dikehendaki Allah SWT. Allah SWT berfirman;
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَآ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 208)
Setetes juga belum, ilmu yang kita mengerti dari agama ini. Setetes juga belum, ilmu sains yang kita kuasai. Allah SWT pemilik ilmu, sudah mengingatkan.
Allah SWT berfirman;
وَلَوْ اَنَّ مَا فِى الْاَ رْضِ مِنْ شَجَرَةٍ اَقْلَا مٌ وَّا لْبَحْرُ يَمُدُّهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖ سَبْعَةُ اَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمٰتُ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. Luqman 31: Ayat 27)
Walau di luar sana super kemajuan teknologi sainsnya, itu hanyalah fana. Jika semua itu tidak menghantarkan seseorang kepada penghambaan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Dan tujuan yang demikian memang minus dalam sistem kapitalisme. Hanya Islam yang bisa mewujudkan kemajuan saintek sekaligus membentuk pribadi shalih shalihah, mewujudkan kesejahteraan merata bagi seluruh rakyat, dan juga selamat dunia akhirat.
Wallahua'lam bis showab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar