Berikut tulisan sebagai penutup bulan syawal tahun ini. Bulan syawal adalah bulan hari Raya Idul Fitri, bulan puasa sunnah syawal, juga bulan yang dipilih untuk hajatan pernikahan.
Sejak selepas kupatan sering terdengar suara musik hajatan pernikahan. Kenapa dipilih bulan syawal? Bisa ada beberapa alasan. Tapi satu saja alasan yang cukup mewakili semua kebaikan yaitu mengikuti nabi yang juga pernah menikah di bulan Syawal.
Pernikahan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dengan istri-istri beliau, ada yang dilaksanakan di bulan Muharam, Rabiul Awal, Sya'ban, Syawal dan Dzulqa'dah.
Nah ngomongin pernikahan, jadi ingat bagaimana akhlaq Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, dalam menjodohkan para sahabatnya
Berikut diantara contoh kisahnya. Dikutip dari buku Seni Interaksi Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, Uqbah bin Amir meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada seorang laki-laki, "Maukah kamu menikah dengan fulanah?"
Laki-laki itu menjawab, "Mau".
Kemudian beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam menanyakan hal yang sama kepada pihak perempun, apa yang beliau sebutkan kepada laki-laki tadi, "Maukah kamu menikah dengan fulan (dengan menyebut nama laki-laki yang beliau tanya sebelumnya)?"
Perempun itu menjawab, "Mau"
Maka Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam menikahkan keduanya.
Akhlaq apa yang bisa dipetik dari kisah ini?Bahwasanya Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam tidak menikahkan seorang perempuan kecuali yang bersangkutan setuju.
Nah, inilah salah satu akhlaq yang harus diketahui bagi para orang tua ataupun para perantara perjodohan. Bila sudah tahu akhlaq ini, maka akan menghindarkan dari pemaksaan pernikahan baik atas kehendak orang tua, perantara perjodohan ataupun salah satu pihak diantara 2 orang yang hendak dijodohkan.
Apabila Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam saja tidak memaksakan pernikahan, lantas siapa kita bila sampai memaksa dengan menghalalkan berbagai cara agar seseorang menikah dengan orang tertentu?.
Bila mempertemukan seseorang dengan jodohnya adalah amal shalih yang berbuah pahala, tapi ketika tidak memahami bagaimana akhlaq dalam menjodohkan, yang terjadi malah kemaksiatan dan berbuah dosa.
Wallahua'lam bis shawaab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar