ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ آمَÙ†ُوا اتَّÙ‚ُوا اللَّÙ‡َ Ø­َÙ‚َّ تُÙ‚َاتِÙ‡ِ Ùˆَلا تَÙ…ُوتُÙ†َّ Ø¥ِلا ÙˆَØ£َÙ†ْتُÙ…ْ Ù…ُسْÙ„ِÙ…ُونَ

Minggu, 27 Agustus 2017

INTERAKSI DAN BAHAN MENULIS



Ketika seseorang berinteraksi entah dengan manusia, buku, internet atau lainya maka ada hal yang diperbincangkan, dibaca ataupun di lihat. Nah saat interkasi inilah pastinya ada kilatan ide yang sekelebat di dalam otak. Ketika interakasi dilakukan dengan dialog kepada manusia maka ide itu bisa tersampaikan kepada lawan bicaranya atau hanya tersimpan dalam otak untuk kemudian menjadi bahan renungan pribadi. Ide inilah yang kemudian bisa menjadi bahan tulisan. Kalau tetap disimpan didalam memori otak akan menjadi file yang bisa jadi hilang ditindih dengan hal lainnya.

Adapun ketika interaksi itu dilakukan terhadap buku, tv atau internet maka hasil dari membaca dan melihat itu pastilah menghasilkan respon pribadi. Nah respon yang ada inilah bisa menjadi bahan tulisan. Itu kalau mau menuliskannya. Kalau tidak ya hanya jadi bahan pembicaraan dengan diri sendiri.

Dengan demikian kalau mau lancar menulis maka lakukankan interaksi ini tadi. Karena sebenarnya setiap orang itu selama ruh masih bersama dengan badannya maka pastinya ia berinteraksi, walau dengan benda mati. Ngak mungkin kan orang hidup tidur terus? Bahkan tidurpun bagi seorang yang menyukai menulis bisa menjadi bahan tulisan. Hihi

So, tidak ada istilah tuk bilang tidak ada penggawean. Buatlah kerjaan sendiri. Sibukkanlah diri. Maka tanpa disadari akan ada hal yang telah engkau ukir.

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al Ashr: 1-3)

Pendapat seorang ilmuwan Muslim mengatakan bahwa kebahagiaan tidak akan dicapai oleh orang yang uslah (menyepi, menjauhi interaksi dengan manusia). Demikian pula kemuliaan ajaran Islam tidak akan bisa di indera oleh manusia ketika pemeluknya berdiam diri dari manusia lainnya.

Nah, oleh sebab itu, jadikan tulisan sebagai cara lain berinteraksi dengan manusia ketika tidak ada interaksi face to face dengan manusia.

Btw selain itu, manfaat lain dari interaksi adalah bahwa eksistensi diri kita diakui. Bedakan dengan orang yang sudah meninggal. Ndak ada interaksi kan?

Allah swt menyebut umat terbaik itu adalah umat yang melakukan interaksi. Interaksi apa? Interaksi amar ma’ruf nahi munkar.

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS. Ali Imron: 110). Wallahua’am. Allahummagfirli. Semoga bermanfaat. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah