Setelah sekian waktu berita Rohingya tidak muncul dimedia, maka hari hari ini kembali pembantaian muslim Rohingya mengisi ruang berita berbagai media. Dan berita ini bersaing dengan pemberitaan gegap gempita Sea Games dengan Malaysia sebagai tuan rumahnya.
Kasus bendera Indonesia yang terbalik di Sea Games sempat membuat panas penduduk di negeri ini. Dugaan kesengajaan oleh pihak Malaysia juga sempat dilontarkan oleh beberapa tokoh Nasional di negeri ini. Tapi situasi menjadi dingin setelah adanya permohonan maaf dari pihak Malaysia. Publik Indonesiapun sudah hampir lupa dengan disuguhkan event olah raga yang banyak digemari masyarakat seperti sepak bola, badminton, ataupun olah raga lainya.
Nah sekarang, panaskah hati kita melihat saudara kita -muslim Rohingya- dibunuhi oleh militer Myanmar? Atau kita tenang saja dengan mengatakan: itu kan urusan mereka, kenapa pusing, kan tidak terjadi di Indonesia?
Bila pemikiran seperti ini ada dalam diri kita maka harus segera diluruskan.
Mencintai negeri ini bukan kemudian tidak mencintai saudara muslim di wilayah lainya. Justru kecintaan kita kepada negeri ini, adalah dengan menunjukkan solidaritas kita kepada saudara muslim di rohingya. Kita jadikan indonesia sebagai negeri pertama, pelopor solidaritas terhadap Muslim Rohingya.
Pemersatu umat Islam adalah ikatan aqidah. Ikatan ini melintasi batas teritorial yang ditetapkan oleh manusia. Karena takdir Allah swt berkata: umat Islam menempati hampir diseluruh muka bumi ini. Kalau sudah demikian, maka muslim dimanapun ia berada adalah sodara kita. Rasulullah saw dawuh: umat Islam itu laksana satu tubuh. Bila ada bagian tubuh yang sakit maka yang lainnya juga ikut merasakan sakit.
Mari kita kirim doa dihari Dzulhijjah yang penuh mustajabah ini untuk saudara kita yang lagi disakiti. Di Rohingya, Palestina, Suriah dan di wilayah lainnya. Atau bila ada harta yang bisa di donasikan maka itu juga tidak kalah utamanya. Wallahua'lam. Allahumagfirli. Semoga bermanfaat. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar