يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Senin, 29 Januari 2018

LARANGAN MENJADIKAN KUBURAN SEBAGAI TEMPAT BERHARI RAYA

Orang orang musyrik sebelum datangnya Islam menjadikan kuburan sebagai tempat berhari raya. Kemudian Nabi SAW melarang kebiasaan ini. Nabi SAW bersabda, "Janganlah kalian jadikan kuburanku sebagai tempat berhari raya" (HR. Abu Dawud).

Perayaan hari raya dikuburan dapat menimbulkan kerusakan yang amat besar. Adapun bentuk kerusakannya antara lain: membuat orang sholat kepada kuburan, tawaf mengelilinginya, menciumnya, menyembah para penghuninya, meminta pertolongan kepada mereka, dan lain sebagainya. Hal ini sama dengan para penyembah berhala kepada berhala berhala mereka.


Perbuatan yang demikian itu adalah menyakiti para penghuni kubur. Mereka membencinya, sebagaimana Nabi Saw juga membenci dan melarang makamnya dijadikan tempat melakukan ke syirikan. Demikian juga Isa Al Masih As membenci apa yang dilakukan orang orang Nasrani terhadap kuburannya. Dan kebencian ini juga ada pada para wali Allah Swt, para syaikh dan ulama lainnya.

Nasib orang orang yang menjadikan kuburan sebagai tempat perayaan, tidak akan ada penolong mereka di hari kiamat nanti. Sebagaimana Allah Swt berfirman, "Maka sungguh, mereka (yang disembah itu) telah mengingkari apa yang kamu katakan, maka kamu tidak akan dapat menolak (azab) dan tidak dapat (pula) menolong (dirimu), dan barang siapa di antara kamu berbuat zalim, niscaya Kami timpakan kepadanya rasa azab yang besar." (QS. Al-Furqan 25: Ayat 19)

Adapun ziarah kubur adalah salah satu hal yang diperintahkan. Agar ziarah tidak berubah makna menjadi perayaan maka tinggalkan aktivitas hiburan dimakam, menyembah ataupun meminta pertolongan kepada ahli kubur. Tapi doakanlah ahli kubur dan memohonlah agar kita memperoleh tempat yang mulia disisiNya. Rasulullah Saw bersabda, "Janganlah kalian jadikan rumah rumah kalian sebagai kuburan, dan jangan kalian jadikan kuburanku sebagai 'id (hari raya). Dan bersholawatlah kepadaku, sesungguhnya sholawat kalian akan sampai kepadaku dimanapun kalian berada" (HR. Abu Dawud). Wallahua'lam.

Dipun Waos Piantun Kathah