ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ آمَÙ†ُوا اتَّÙ‚ُوا اللَّÙ‡َ Ø­َÙ‚َّ تُÙ‚َاتِÙ‡ِ Ùˆَلا تَÙ…ُوتُÙ†َّ Ø¥ِلا ÙˆَØ£َÙ†ْتُÙ…ْ Ù…ُسْÙ„ِÙ…ُونَ

Sabtu, 17 Agustus 2019

KONTRIBUSIMU APA?


Pernahkah kita berfikir tentang kontribusi apa yang sudah kita berikan kepada Allah SWT, RasulNya, orang tua, keluarga, tetangga, masyarakat hingga kehidupan berbangsa? Dalam Islam ada istilah khoirunnas ‘anfa’uhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat bagi sesamannya.
Mendengar kata kontribusi mungkin yang terbayang berupa kontribusi pemikiran, harta, tenaga, waktu, doa, ataupun lainnya.
Berkontribusi pemikiran adalah hebat. Hakikatnya manusia adalah para pemikir. Hanya saja tidak setiap apa yang dipikirkan manusia menghasilkan konsep.  Konsep yang dapat mengatasi problematika manusia. Berkontribusi pemikiran dapat juga ditempuh melalui jalur pendidikan. Atau juga menyebarkan ide lewat tulisan. Bisa pula melalui amal amar ma’ruf nahi munkar. Atau nasehat menasehati dalam kebaikan.
Kontribusi harta juga baik. Sudah terfasilitasi melalui pelaksanaan hukum agama, seperti sedekah, zakat, infaq ataupun menunaikan ibadah haji. Menjauhi memakan harta haram juga bentuk kontribusi harta. Menggunakan harta untuk memenuhi kebutuhan fisik dengan barang yang halal dan tahyyib. Kontribusi harta juga bisa diwujudkan dengan membayar iuran yang diwajibkan oleh negara. Semisal pajak. Walau pajak dalam islam adalah income sampingan namun beda disistem kapitalisme saat ini. Pajak menjadi income prioritas bagi negara. Bagaimana mau pilih Islam atau Kapitalisme? Orang pintar pilih terapkan syariah Islam.
Kontribusi tenaga bukan berarti dimaknai dengan ikut memanggul senjata. Berkontribusi tenaga bisa dimaknai dengan memberikan bantuan saat ada orang lain membutuhkan bantuan. Misal, membantu pekerjaan ayah dan ibu. Bahkan menyingkirkan aral rintangan dijalan juga terkategori kontribusi tenaga. Bahkan dalam agama hal itu disebut bagian dari sedekah. Bukankah setiap kebaikan yang kita lakukan adalah sedekah? 
Kontribusi waktu. Seluruh perbuatan yang dilakukan manusia pastinya memakan waktu. Jadi, kontribusi waktu mengiringi setiap amal. Kontribusi waktu akan memiliki makna saat kita mampu memenej waktu. Dengan sadar membagi waktu untuk Allah SWT, diennya dan aktivitas lainnya. Jadi, ada pengorbanan waktu yang jelas.
Doa, itu juga bagian dari kontribusi loh. Mendoakan orang tua, diri sendiri, keluarga, tetangga, teman, negara dan umat Islam seluruhnya itu bisa dikata hidden contribution. Tapi, jangan remehkan jenis kontribusi ini. Doa seorang hamba shalih bisa membelah langit dan menggetarkan ‘Arsy Nya. Jadi, berungtunglah jika para pemimpin memiliki rakyat yang mau mendoakannya. Demikian pula beruntunglah rakyat yang memiliki pemimpin yang mau mendoakan rakyatnya.
Berkontribusi untuk agama ini dengan menjadi hamba yang taat kepada Allah SWT dan RasulNya. Memberikan pembelaan atas agamaNya. Termasuk mensyiarkannya. Dan memajukan agama Allah SWT, meninggikan kalimatNya dengan mengembalikan tegaknya agama Allah SWT dimuka bumi adalah kontribusi mulia seorang hamba diakhir jaman. 
Kontribusi kepada orang tua adalah dengan menjadi anak shalih. Inilah investasi orang tua yang menjadi penolong saat orang tua sudah kembali menghadapNya.
Kontribusi kepada masyarakat dengan menjadi anggota masyarakat yang baik, menjaga kerukunan, melakukan amar ma’ruf nahi munkar, menjaga kebersihan lingkungan dan lainnya
Kontribusi kepada Indonesia adalah dengan menjadi rakyat yang baik. rakyat yang peduli dengan negara. Rakyat yang baik bukan diterjemahkan dengan bebas dari kritis. Bukan demikian. Rakyat yang baik adalah rakyat yang kritis dan mau memberikan nasehat saat ada penyimpangan baik dari aturan ataupun kebijakan. Menjadi rakyat yang baik pasti terimplementasi dengan menjalankan aturan Islam. Dengan taat pada agama akan jauh dari kriminalitas, kejahatan dan tindak kekerasan lainnya. Beruntunglah negara yang memiliki rakyat yang taat beragama. Karena itu akan meringankan hisab para pemimpin saat nanti diakhirat sana.
Dari uraian tersebut, dapat lah disimpulkan untuk jangan sempitkan makna kontribusi kita didunia ini. Setiap kebaikan yang dilakukan manusia adalah kontribusi bagi dirinya. Pedagang, petani, wiraswasta, pegawa, ibu rumah tangga juga berkontribusi dan berperan untuk dirinya, masyarakat juga negara.
Jadi, jangan merasa rendah dengan kontribusi sesederhana apapun yang kamu lakukan saat ini. Allah SWT menyaksikanmu. Takutkan akan waktu, usia, tenaga, ilmu yang berlalu begitu saja.
Rabbanaa innanaa amanna waghfirlanaa dzunuubanaa wa qinaa’adzaabannaar. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah