يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Senin, 28 September 2020

SEBAIK-BAIK BELAJAR

Tulisan berikut ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya. Jika kemarin membahas berlapang-lapang dalam menuntut ilmu - bisa dibuka di http://saranakebaikan.blogspot.com/2020/09/berlapang-dalam-menuntut-ilmu.html?m=1 , nah sekarang membahas sebaik-baik belajar. 


Apabila dalam QS Fushilat ayat 33 Allah SWT menyebutkan  sebaik-baik perkataan adalah mengajak manusia kepada Allah SWT dan beramal shalih, dan menyatakan diri sebagai seorang muslim, maka sebaik-baik belajar adalah mempelajari ayat-ayat Qauniyah dan Qauliyah Allah SWT. 

Belajar dari ayat-ayat Qauniyah Allah SWT adalah dengan bertafakkur. Artinya, memikirkan penciptaan langit dan bumi. Aktifitas tafakkur ini adalah kebiasaan para ulul albab. Yakni orang-orang yang mau menggunakan akalnya untuk berfikir. Sebagaimana firman Allah dalam QS Ali Imran ayat 189-190. Bukan semata memikirkan penciptaan langit dan bumi, bahkan memikirkan setiap peristiwa yang menimpanya. Bahwa semua adalah ayat-ayat Allah SWT QS. Ar Ruum: 20-25. 

Mempelajari ayat Qauniyah, akan menghantarkan seseorang pada iman yang terus meningkat, qanaah dengan pemberian Allah SWT, ridho dengan qada yang menimpanya, dan menyadari akan kelemahan dan dosa yang telah dilakukan. Dan menyadari hakikat hidup untuk mentaati perintahNya. 

Adapun belajar dari ayat-ayat qauliyah Allah SWT adalah dengan tadabbur Quran. Sebagaimana perintah Allah SWT dalam QS an Nisa: 82. Mentadabburi Al Quran, bukan semata membacanya -walaupun ini sudah bernilai pahala-, tapi juga memahami artinya, hingga tafsirnya, sebab nuzulnya ayat, dan implementasi dalam kehidupannya. 

Buah dari tadabbur al Quran akan menjadikan seorang mukmin berbobot. Sebagaimana doa senandung al Quran. Al Quran akan menjadi imam, cahaya, petunjuk, dan rahmat. Mengingatkan ahlinya saat ia lupa dengan hukum syariat, menjauhkannya dari kebodohan. Inilah bobot seorang mukmin. 

Saat ia mampu menjadikan kalam RabbNya sebagai bagian dari hidupnya. Dan beruntunglah mereka yang Allah SWT anugerahkan kondisi yang demikian. 

Dan menjadi sempurnalah, sebaik-baik belajar bila seorang mukmin mampu melaksanakan keduanya -mempelajari ayat-ayat qauliyah dan qauniyah- Allah SWT. Dan semoga kita dimasukkan kedalam golongan orang-orang yang demikian. Aamiin. Wa ma taufiqi illa billah. Wallahua'lam bis showwab. 

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah