يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Minggu, 19 Desember 2021

Moderasi Berkah Atau Musibah

Plural adalah fakta penduduk negeri ini, bahkan dunia. Dan kemajemukan itu sudah sedari zaman para Nabi. Dan para nabi diutus juga bukan untuk menghilangkan kemajemukan melainkan untuk menjaga kemajemukan di bawah payung keridhoan Allah SWT, bukan murkaNya.

Tentu, manusia tidak amnesia, jika pluralitas itu adalah pemberian Al Khaliq. Bukan karangan manusia. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَآئِلَ لِتَعَا رَفُوْا ۗ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)

Dan siapa teladan dalam memelihara kemajemukan tersebut? Mencari teori sosial yang bisa menjaga kemajemukan dengan haq tidak akan ditemukan. Haq bukan hanya berhasil menihilkan perkelahian, penjajahan, otoriterisme atas suku tertentu, pemberian kebebasan, melainkan harus bisa menurunkan berkah dari langit.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ

"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 96)

Dalam ayat 96 QS Al A'raf disebutkan bahwa yang bisa mendatang berkah itu adalah jika penduduk negeri itu beriman dan bertakwa. Artinya, teori sosial yang diterapkan manusia haruslah yang bisa membentuk pribadi beriman dan bertakwa. Sehingga terjaga kemajemukan sekaligus mendatangkan berkah dari langit.

Lantas, konsep moderasi beragama yang disebut cocok untuk menjaga kemajemukan dan sebagai jalan menyelesaikan masalah sosial keagamaan benarkah menjadi solusi yang haq atau malah menyebabkan tawa girang para sekuler-kapitalis?

Moderasi dan Kemajemukan klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dipun Waos Piantun Kathah